GENETIKA TANAMAN
AGROTEKNOLOGI –UNIV. GUNADARMA
2
Menemukan hukum
pewarisan suatu sifat
7
Seorang pendeta
bangsa Austria
Meneliti pewarisan sifat
pada tanaman kapri.
Menghasilkan Hukum
Sistem pewarisan
Temuan Mendel tak
diterima sampai
menjelang abad ke 20
9
9
Gregor Johann Mendel
Antara 1856 and 1863,
Mendel menanam dan
menguji 28,000
tanaman arcis
Dia mencatat bahwa
selama penelitian sifat
induk tetap muncul
pada anak
10
10
Mendel melakukan perkawinan silang tanaman
kacang polong dengan sifat yang berbeda
hibridisasi
Hasil hibridisasi ini adalah hibrida
Dari perkawinan silang didapatkan sifat
keturunan yang dapat diamati (mis.warna,
bentuk, ukuran) fenotip
Juga sifat dasar yang tidak nampak dan tidak
dipengaruhi lingkungan (mis. TT, tt) genotip
Alel variasi gen yang mengkode sifat yang
sama
Misal : gen T untuk bentuk tubuh tinggi dan
gen t untuk bentuk tubuh pendek, maka T dan
t adalah alel
Misal : gen R untuk warna bunga dan gen T
untuk tubuh tinggi, maka R dan T bukan alel
Homozigot individu dengan genotipe dari alel
yang sama (mis. TT, tt)
20
Sifat P. sativum antara lain:
21
Benih mudah didapat, mudah ditanam di tempat sempit.
Tanaman semusim dan menghasilkan banyak biji.
Bunga sempurna (organ seksual dlm 1 bunga), ukuran
besar.
Bersifat menyerbuk sendiri.
Mudah diamati dan dibedakan.
Tujuh sifat yang diamati Mendel
23
Sifat Dominan Resesif Sifat Dominan Resesif
Bentuk Posisi
biji bunga
bundar keriput
Warna
albumin aksial terminal
kuning hijau
Warna Tinggi
bunga tanaman
ungu putih
Bentuk
polong
gembun berkerut
Warna g
polong
tinggi rendah
hijau kuning
24
25
F1 : A a
Aa
A a
F2 : ½ ½
A
½
AA Aa
a
½
Aa aa
Perbandingan = 3 :1
Ilustrasi Percobaan Dihibrid Mendel
Tetua 1 Tetua 2
P :
AABB aabb
F1 : AB ab
AaBb
F2 : A-B- :9
A-bb : 3
aaB- :3
aabb : 1
Bujur Sangkar Punnet Untuk Menghitung F2 40
♀ ♂ AB Ab aB ab
AB
AABB AABb AaBB AaBb
Ab
AAbB AAbb AabB Aabb
aB
aABB aABb aaBB aaBb
ab
aAbB aAbb aabB aabb
41
Mendel menjelaskan :
1. Penentu pewarisan sifat, yang
dikenal sebagai gen (kemudian)
2. Setiap tanaman (kacang kapri)
mempunyai sepasang gen dalam
setiap sel, untuk setiap sifat yang
diamati.
42
3. Dalam pembentukan gamet,
setiap gen dari pasangan gen-gen
tersebut bersegregasi (berpisah)
sama rata ke dalam sel-sel gamet.
4. Setiap gamet membawa hanya
satu gen dari setiap pasang gen.
5. Pengabungan gamet-gamet dari
tiap tetua untuk membentuk zigot
terjadi secara acak.
43
Hukum Mendel I :
Alel-alel dari pasangan gen
bersegregasi (berpisah) satu
dengan lainnya ke dalam gamet.
Setiap gamet membawa salah satu
alel.
44
Ilustrasi Hukum Mendel I
Pasangan
gen
A a
A a
Gamet Gamet
45
Hukum Mendel II :
Pada waktu pembentukan gamet,
salah satu pasangan gen
berpadu secara bebas dengan
pasangan gen lainnya.
46
Ilustrasi Hukum Mendel II
A a A a
A a atau A a
b B B b
b B B b
Penyelesaian :
a. Jumlah gamet F1: 2n = 24 = 16
b. Macam genotipe F2: 3n = 34 = 81
c. Jumlah individu lengkap pada F2: 4n = 44 = 256
d. Macam fenotipe F2 jika terjadi dominan penuh: 2n = 24 = 16
e. Macam fenotipe F2 jika terjadi kodominan dan tanpa epistasis: 3n = 34 = 81
49
2. Pengujian pewarisan Mendel
Percobaan monohibrid Mendel
Penyelesaian:
Hipotesis yang diajukan adalah :
H0 : data sesuai dengan nisbah
3:1
H1 : data tidak sesuai dengan
nisbah 3:1
Tes X2 (Chi-square test) 51
2 = Σ ( Oi – Ei)
2
i=1 Ei
Keterangan :
O = hasil pengamatan (observed)
E = harapan (expected)
Kesimpulan diambil berdasarkan 52
kriteria sebagai berikut :
- Bila 2-hitung < 2-tabel db α,
maka diterima bahwa sebaran
pengamatan tidak berbeda nyata
dengan sebaran harapan.
- Bila 2-hitung > 2-tabel db α,
maka sebaran pengamatan
berbeda nyata dengan sebaran
harapan.
53
Gunakan Tabel 2 berikut :
db Peluang
0.05 0.01
1 3.84 6.64
2 5.99 9.21
3 7.82 11.35
4 9.49 13.28
5 11.07 15.09
Berdasarkan nisbah 54
harapan 3:1 maka disusun
tabel sebagai berikut :
Kelas O E (O-E)2/E
Kuning licin 315 313 0.01
Kuning keriput 101 104 0.09
Hijau licin 108 104 0.15
Hijau keriput 32 35 0.26
Total 556 556 2 = 0.51
Derajat bebas (db) 59
db = banyaknya kelas – 1
= 4-1
= 3
Pada = 0.05; db = 3
maka 2-tabel = 7.82