Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOLOGI KONSERVASI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


INDONESIA

Dosen Pengampu : Robby Nur Satriya, S.Pd

Disusun oleh :

Kelompok : 2

Anggota : Nadiya Putri Septi Prihatiningtias (221C10004)

Novita Ayu Wulandari (221C10069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “BIOLOGI KONSERVASI DAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada


dosen mata kuliah Biologi Konservasi Bapak Robby Nur Satriya, S.Pd yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat ini jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisan. Oleh karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran yang
membangun guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Jember, 10 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................................5

1.4 Manfaat...........................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

2.1 Pengertian dan Konsep Etika Biologi............................................................6

2.2 Etika Biologi Konservasi dan Etika Lingkungan...........................................7

2.3 Manfaat dan Penerapan Etika Lingkungan....................................................9

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12

DARTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang hidup, baik itu
organisme hidup maupun proses biologis. Dalam perkembangan biologi,
seringkali ditemukan berbagai hal yang berkaitan dengan etika. Etika biologi
adalah suatu kajian yang membahas tentang hal-hal yang moral dan etis yang
berkaitan dengan penelitian dan aplikasi biologi.

Wilson (1991) mengemukakan bahwa jika sangat sedikit yang diketahui


orang tentang sesuatu persoalan penting maka pertanyaan yang biasa diajukan
hampir selalu bersifat etika. Kemudian begitu pengetahuan mulai tumbuh, orang
akan lebih memperhatikan masalah informasi dan amoral, arti segi intelektual
lebih sempit. Akhirnya, ketika pemahaman sudah mulai cukup, pertanyaan akan
kembali beralih ke etika. Dengan kata lain ada tidak fase yang terkait dengan
aliran lingkungan hidup, yakni fase pertama adalah fase etika, fase kedua adalah
pengetahuan, informasi, dan amoral, dan fase ketiga kembali lagi ke etika.
Terkait dengan fase aliran lingkungan hidup tersebut, Wilson menyatakan bahwa
ada alasan bagi kita untuk berharap kita akan terus langsung ke fase ketiga.
Selanjutnya, Wilson (1992) juga menyatakan bahwa masa depan gerakan
konservasi bergantung kepada kemajuan daya pikir moral seperti itu. Artinya,
dapat dikatakan bahwa orang akan bertanya sesuatu tentang konservasi dari
perspektif etika, yakni etika konservasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan konsep etika biologi?
2. Bagaimana etika biologi konservasi dan etika lingkungan?
3. Apa manfaat dan penerapan etika lingkungan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep etika biologi.
2. Untuk memahami bagaimana etika biologi konservasi dan etika
lingkungan
3. Untuk mengetahui manfaat dan penerapan etika lingkungan.

1.4 Manfaat
1. Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai pengertian dan konsep
etika biologi.
2. Memberi pemahaman kepada pembaca mengenai etika biologi konservasi
dan etika lingkungan.
3. Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai manfaat dan penerapan
etika lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Etika Biologi


a. Pengertian etika biologi

Dalam perkembangan biologi, seringkali ditemukan berbagai hal yang


berkaitan dengan etika. Etika biologi adalah suatu kajian yang membahas tentang
hal-hal yang moral dan etis yang berkaitan dengan penelitian dan aplikasi biologi.

Etika yang berkaitan dengan masalah biologi dikenal dengan nama bioetika
(Shannon, 1995). Bioetika atau bioethics atau etika biologi didefinisikan oleh
Samuel Gorovitz sebagai “penyelidikan kritis tentang dimensi-dimensi moral dari
pengambilan keputusan dalam 5 konteks berkaitan dengan kesehatan dan dalam
konteks yang melibatkan ilmu-ilmu biologis”. Jadi bioetika menyelidiki dimensi
etik dari masalah-masalah teknologi, ilmu kedokteran, dan biologi yang terkait
dengan penerapannya dalam kehidupan (Shannon, 1995). Selain itu, bioetika juga
berperan antara lain sebagai pengaman bagi riset bioteknologi (Jenie, 1997).
Bioetika tidak untuk mencegah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tetapi menyadarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai batas-
batas dan tanggung jawab terhadap manusia dan kemanusiaan (Djati, 2003).

3 Biologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang hidup, baik


itu organisme hidup maupun
4 proses biologis. Dalam perkembangan biologi, seringkali ditemukan
berbagai hal yang berkaitan
5 dengan etika. Etika biologi adalah suatu kajian yang membahas tentang
hal-hal yang moral dan etis
6 yang berkaitan dengan penelitian dan aplikasi biologi
7 Biologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang hidup, baik
itu organisme hidup maupun
8 proses biologis. Dalam perkembangan biologi, seringkali ditemukan
berbagai hal yang berkaitan
9 dengan etika. Etika biologi adalah suatu kajian yang membahas tentang
hal-hal yang moral dan etis
10 yang berkaitan dengan penelitian dan aplikasi biologi
11 Biologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang hidup, baik
itu organisme hidup maupun
12 proses biologis. Dalam perkembangan biologi, seringkali ditemukan
berbagai hal yang berkaitan
13 dengan etika. Etika biologi adalah suatu kajian yang membahas tentang
hal-hal yang moral dan etis
14 yang berkaitan dengan penelitian dan aplikasi biologi
15
b. Konsep etika biologi

Etika biologi mempelajari tentang moral dan etika dalam dunia biologi
dengan mencakup segala hal yang berhubungan dengan penelitian biologi,
aplikasi biologj, dan pengembangan biologi. Konsep etika biologi meliputi hal-hal
seperti hak asasi manusia, keamanan dan Kesehatan manusia, perlindungan
spesies dan lingkungan, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan manipulasi
genetik.

2.2 Etika Biologi Konservasi dan Etika Lingkungan


a. Etika biologi konservasi

Etika konservasi mengandung makna sebagai aturan, ketentuan, pedoman


yang menetapkan suatu perbuatan manusia atau kelompok manusia itu sesuai
dengan asas dan prinsip-prinsip konservasi atau tidak. Dalam kalimat lain etika
konservasi berarti aturan atau ketentuan yang mengatur perilaku manusia yang
sesuai dengan asas dan prinsip konservasi, yakni kelestarian sumber daya alam.

Menurut Masyud (2008) etika konservasi (conservation ethic) dapat dibangun


dengan dua prinsip pendekatan, yakni pendekatan antroposentrisme dan
biosentrisme.

1. Pendekatan antroposentrisme menekankan pada akibat tindakan orang


mengenai sumber daya alam atau lingkungan terhadap kepentingan orang
lain. Artinya, etika konservasi ini mengatur bagaimana seharusnya
seseorang itu bertindak atau berbuat terhadap sumber daya alam (SDA)
dan lingkungannya secara baik dan benar agar tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap kepentingan orang lain (manusia), sekaligus
mengatur hukum atau sanksi bila terjadi pelanggaran. Pendekatan ini
menekankan tentang kepentingan manusia sebagai pusat perhatian.
Sebagai contoh, jika kita menebang pohon atau membakar hutan,
hendaknya mempertimbangkan dampaknya terhadap kepentingan
masyarakat (manusia) sekitar dalam menjadikan hutan itu sebagai sumber
penghidupan mereka. Jika kita menebang hutan yang pada gilirannya
dapat mengganggu kehidupan masyarakat sekitar karena terjadi banjir
maka kita akan dipandang melakukan tindakan yang salah atau tidak
beretika.

2. Pendekatan biosentrisme menekankan pada akibat tindakan orang atau


sekelompok orang mengenai sumber daya alam atau lingkungan tanpa
mempertimbangkan ada atau tidaknya akibat terhadap orang lain
melainkan lebih kepada dampaknya terhadap kelestarian organisme flora-
fauna itu di alam. Artinya lebih menekankan pada akibat tindakan orang
atau sekelompok orang terhadap kepentingan kelestarian biologis (flora-
fauna) dari SDA atau lingkungan tersebut. Misalnya, jika kita menebang
sesuatu pohon dalam hutan harus mempertimbangkan dampak
penebangan pohon itu terhadap kepentingan burung atau satwa tertentu
yang menggunakan pohon itu untuk kepentingan kelangsungan hidupnya,
baik sebagai sumber pakan, tempat berteduh, maupun sebagai tempat
berkembang biak.

b. Etika lingkungan
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika deontologi, etika
teologi, dan etika keutamaan. Etika deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik
atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.
Etika teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat
suatu tindakan. Sedangkan etika keutamaan adalah mengutamakan
pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan
yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga
keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Dasar-dasar pemikiran/pendekatan etika lingkungan, yaitu:
1. Dasar pendekatan ekologis
Mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas
kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang
akan datang memberi dampak yang tak dapat diperkirakan. Kita tidak bisa
melakukan hanya satu hal atas alam, kita juga tidak bisa sepenuhnya
memahami bagaimana alam bekerja, dan kita tidak akan pernah bisa
mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada
organisme lain entah itu sekarang atau yang akan datang.

2. Dasar pendekatan humanisme


Setara dengan pendekatan ekologis, dasar pendekatan ini menekankan
pada pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan kesejahteraan
manusia lain atas sumber daya alam.

3. Dasar pendekatan teologis


Merupakan dasar dari kedua pendekatan sebelumnya, bersumber pada
agama yang memiliki nilai-nilai luhur yang menunjukkan bagaimana
alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana kedudukan serta fungsi
manusia dalam berinteraksi yang selayaknya terjalin antara alam dan
manusia.

2.3 Manfaat dan Penerapan Etika Lingkungan


a. Manfaat dari etika lingkungan adalah :
1. Manusia dapat mengkonservasi dan memperbaharui sumber daya alam.
2. Meningkatkan kualitas hidup.
3. Sadar akan terbatasnya sumber daya alam.
4. Terpeliharanya stabilitas ekologik dengan mempertahankan dan
meningkatkan keanekaragaman hayati.

b. Penerapan etika lingkungan


Sikap ramah terhadap lingkungan harus menjadi sesuatu kebiasaan yang
dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam
lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Beberapa hal yang
dapat dilakukan dalam menerapkan etika lingkungan antara lain :
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif untuk
menanamkan nilai- nilai etika lingkungan. Hal itu dapat diterapkan dengan :
a. Menanam pohon dan memelihara bunga di pekarangan rumah.
Orangtua memberi tanggung jawab kepada anak untuk merawatnya
dengan menyiram dan memberi pupuk secara rutin.
b. Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Setiap anggota
keluarga mempunyai kebiasaan untuk menjaga kebersihan dan merasa
malu jika membuang sampah di sembarang tempat.
c. Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk menyapu
rumah dan pekarangan rumah secara rutin.

2. Lingkungan Sekolah
Kesadaran mengenai etika lingkungan dapat dilakukan di lingkungan
sekolah dengan memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan etika
lingkungan, melalui kegiatan ekstrakulikuler sebagai wujud kegiatan yang
konkret dengan mengarahkan pada pembentukan sikap yang berwawasan
lingkungan seperti:
a. Pembahasan atau diskusi mengenai isu lingkungan hidup.
b. Pengelolaan sampah.
c. Penanaman Pohon.
d. Kegiatan piket dan jumat bersih.

3. Lingkungan Masyarakat
Pada lingkungan masyarakat, kebiasaan yang berdasarkan pada etika
lingkungan dapat diteeapkan melalui :
a. Membuang sampah secara berkala ke tempat pembuangan sampah.
b. Kesediaan untuk memisahkan antara sampah organik dan sampah
nonorganik
c. Melakukan kegiatan gotong - royong atau kerja bakti secara berkala di
lingkungan tempat tinggal.
d. Menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan-bahan yang masih
dapat diperbaharui.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika biologi adalah suatu kajian yang membahas tentang hal-hal yang moral
dan etis yang berkaitan dengan penelitian dan aplikasi biologi.

Etika biologi mempelajari tentang moral dan etika dalam dunia biologi
dengan mencakup segala hal yang berhubungan dengan penelitian biologi,
aplikasi biologj, dan pengembangan biologi. Konsep etika biologi meliputi hal-hal
seperti hak asasi manusia, keamanan dan Kesehatan manusia, perlindungan
spesies dan lingkungan, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan manipulasi
genetik.

Etika konservasi mengandung makna sebagai aturan, ketentuan, pedoman


yang menetapkan suatu perbuatan manusia atau kelompok manusia itu sesuai
dengan asas dan prinsip-prinsip konservasi atau tidak. Dalam kalimat lain etika
konservasi berarti aturan atau ketentuan yang mengatur perilaku manusia yang
sesuai dengan asas dan prinsip konservasi, yakni kelestarian sumber daya alam.

Menurut Masyud (2008) etika konservasi (conservation ethic) dapat dibangun


dengan dua prinsip pendekatan, yakni pendekatan antroposentrisme dan
biosentrisme.

Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul


dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.

Dasar-dasar pemikiran/pendekatan etika lingkungan, yaitu ekologis,


humanisme, dan teologis.
Manfaat dari etika lingkungan adalah manusia dapat mengkonservasi dan
memperbaharui sumber daya alam, meningkatkan kualitas hidup, sadar akan
terbatasnya sumber daya alam, terpeliharanya stabilitas ekologik dengan
mempertahankan dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
Etika lingkungan dapat diterapkan di lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
DARTAR PUSTAKA

Hasan, A.M. (2001). Pentingnya Pengajaran Etika Biologi (Bioetika) dalam


Menghadapi Abad Pengetahuan. Jurnal Pendidikan Nilai Universitas
Negeri Malang. 8 (1).
Soeriaatmadja, R.E. (2003). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB
Keraf, S.A. (2006). Etika lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Haryanto. (1994). Strategi implementasi konservasi keanekaragaman hayati
untuk pembangunan berkelanjutan. Bogor: Jurusan Konservasi Sumber
daya Hutan Fakultas Kehutanan. IPB.
Baard, P. (2019). Ethics in conservation. Journal for Nature Conservation,
52(July), 125737. https://doi.org/10.1016/j.jnc.2019.125737

Anda mungkin juga menyukai