Anda di halaman 1dari 16

MIKROORGANISME PENGURAI

DISUSUN OLEH :

• ANISA DWI CHAIRANI


• HUMAIDAH HASTANTI
• KRISVINA JULIANA
• M. FARHANSYAH DIRA
• RICHARD NORTHON
 Bakteri pengurai merupakan kelompok bakteri yang
mampu mendekomposisi organisme lain yang telah
mati menjadi unsur-unsur penyusunnya yang akan
kembali ke lingkungan.
 Bakteri pengurai ini termasuk ke dalam organisme
saprofit karena kemampuannya untuk
menguraikan senyawa organik yang ada di alam.
JENIS-JENIS MIKROORGANISME
PENGURAI
BAKTERI PENGURAI
LIMBAH

Tetra-amido-macrocyclic ligand activators(TAML)si Pemakan


Limbah
TAML yang bekerja bersama hidrogen peroksida (H2O2)
mampu meniru kerja enzim tubuh manusia untuk mengurai
toksin yang berbahaya seperti pestisida, pewarna tekstil, dan
detergen.

Geobacter, Bakteri Super Pemakan Uranium dengan Antena


Nano
Geobacter dapat mengubah limbah uranium terlarut yang
sangat berbahaya dan mencemari lingkungan, menjadi
bentuk yang tidak berbahaya (tak larut) uraninite, sehingga
mengendap di air tanah dan dapat dikumpulkan dengan
mudah.
BAKTERI PENGURAI
DI AIR

Pseudomonas putida berperan menjadi mikroorganisme yang


mampu mencerna minyak bumi pada kasus pencemaran air
laut oleh pengeboran minyak lepas pantai atau kecelakaan
kapal pengangkut minyak.

Aspergillus niger dikembangkan untuk memetabolisme


pestisida tertentu seperti endosulfan dan karbofuran.

Bacillus subtillis dapat dikembangkan menjadi


mikroorganisme yang mempunyai kemampuan
mengimobilisasi (pergerakan cepat) logam berat pada
limbah.
Kelompok bakteri besi (misalnya Crenothrix dan
Sphaerotilus) yang mampu mengoksidasi senyawa ferro
menjadi ferri. Akibat kehadirannya, air sering berubah warna
kalau disimpan lama yaitu warna kehitam-hitaman, kecoklat-
coklatan, dan sebagainya.

Kelompok bakteri belerang (antara lain Chromatium dan


Thiobacillus) yang mampu mereduksi senyawa sulfat menjadi
H2S. Akibatnya kalau air disimpan lama akan tercium bau
busuk seperti bau telur busuk.

Kelompok mikroalge (misalnya yang termasuk mikroalga hijau,


biru dan kersik), sehingga kalau air disimpan lama di dalamnya
akan nampak jasad-jasad yang berwarna hijau, biru atau pun
kekuning-kuningan, tergantung kepada dominasi jasad-jasad
tersebut serta lingkungan yang mempengaruhinya.
MEDIA-MEDIA YANG DIGUNAKAN
OLEH MIKROORGANISME PENGURAI
Media pertumbuhan
mikroorganisme adalah suatu
bahan yang terdiri atas campuran
nutrisi (nutrient) yang digunakan
oleh suatu mikroorganisme untuk
tumbuh dan berkembang biak pada
media tersebut. Dengan media pertumbuhan juga
bisa digunakan untuk mengisolasi
mikroorganisme, identifikasi dan
membuat kultur murni. komposisi
media pertumbuhan dapat
dimanipulasi untuk tujuan isolasi
dan identifikasi mikroorganisme
tertentu sesuai dengan tujuan
masing-masing pembuatan suatu
media.
Media berfungsi untuk menumbuhkan
mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat fisiologi dan perhitungan
jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan
menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media.
PROSES BIOLOGI PADA LIMBAH
CAIR DAN PADAT

1. Proses hydrolysis : suatu proses yang memecah molekul


organic komplek menjadi molekul organic yang sederhana
2. Proses Acidogenisis : suatu proses yang merubah molekul
organic sederhana menjadi asam lemak
3. Proses Acetogenisis : suatu proses yang merubah asam lemak
menjadi asam asetat dan terbentuk gas-gas seperti gas H2,
CO2, NH4 dan S
4. Proses Methanogenisis : suatu proses yang merubah asam
asetat dan gas-gas yang dihasilkan pada proses acetogenisis
menjadi gas methane CH4 dan CO2.
Berdasarkan model pertumbuhan mikroorganisme,
pengolahan air limbah secara biologi anaerob dibagi
menjadi 2 (dua) model yaitu :

1. Model Pertumbuhan Mikroorganisme Tersuspensi

yaitu suatu model pertumbuhan mikroorganisme yang tersuspensi (tercampur


merata) didalam air limbah

Pada tangki digester (anaerobic reactor)


dilengkapi dengan pengaduk yang
bertujuan untuk mensuspensikan
mikroorganisme dalam digester. Pada
bagian atas tangki terdapat lubang (man
hole) agar manusia bisa masuk kedalam
tangki digester untuk maintenance
(pemeliharaan) dan juga lubang kecil untuk
pengukuran tekanan didalam tangki
digester.
Operasional pengolahan air limbah secara biologi anaerob seperti terlihat dalam
gambar berikut :

1. Pembiakan mikroorganisme dalam tangki digester, dan lakukan pengadukan


agar mikroorganisme tersuspensi
2. Alirkan air limbah kedalam tangki digester, besarnya aliran air limbah diatur
sesuai dengan waktu tiinggal dalam tangki digester
3. Pada proses pengolahan secara biologi anaerob akan dihasilkan gas-gas
seperti CH4, CO2 dan NH3, gas-gas ini akan memberikan tekanan pada tangki
yang dapat mengakibatkan pecahnya tangki digester akibat tekanan gas. Dalam
rangka mengatasi tekanan gas-gas tersebut, maka dibutuhkan pengeluaran gas-
gas tersebut secara kontinyu
4. Air limbah yang telah diolah, dialirkan kedalam tangki clarifier yang bertujuan
untuk memisahkan antara air limbah hasil pengolahan dengan
mikroorganismenya, air limbah hasil pengolahan mengalir secara over flow dari
bagian atas tangki clarifier sedangkan mikroorganisme yang mengendap pada
tangki clarifier dipompa dan dialirkan kembali kedalam tangki digester.
2. Model Pertumbuhan Mikroorganisme Melekat
Model pertumbuhan mikroorganisme melekat, yaitu suatu model pertumbuhan
mikroorganisme yang melekat pada suatu media porous.
Operasional instalasi pengolahan air limbah secara biologi anaerob dengan model
pertumbuhan mikroorganisme melekat seperti berikut :

1. Pembiakan mikroorganisme dalam media trickling fliter, pembiakan


mikroorganisme dilakukan dengan mengalirkan mikroorganisme kedalam trickiling
filter melalui distributor, mikroorganisme akan mengalir dari bagian atas kebawah
dan menempel pada media porous, setelah mencapai ketebalan tertentu dan
merata pada media porous aliran mikroorganisme dihentikan.
2. Alirkan air limbah kedalam trickling filter melalui distributor, pastikan aliran air
limbah mengenai media porous secara merata agar terjadi kontak antara air limbah
dengan mikroorganismenya.
3. Air limbah yang telah berkontak dengan mikroorganisme akan keluar melalui
bagian bawah trickling filter, aliran air akan mengandung mikroorganisme dalam
jumlah yang kecil, mikroorganisme ini dipisahkan dalam tangki clarifier dan dialirkan
kembali ke dalam trickling filter, sedangkan air limbah hasil pengolahan akan
mengalir secara over flow dari bagian atas tangki clarifier.
4. Pada proses pengolahan secara biologi anaerob akan dihasilkan gas-gas seperti
CH4, CO2, NH3, gas-gas ini dikeluarkan dari bagian atas tangki trickling filter.
5. Gas-gas yang dihasilkan pada pengolahan air limba
DAFTAR PUSTAKA

http://ketutsumada.blogspot.co.id/2012/04/pengolahan-air-limbah-
secara-biologi_10.html

http://bakteri-pengurailimbah.blogspot.co.id/2012/01/jenis-jenis-
bakteri-dan-karakteristik.html

http://andidalaaprilla.blogspot.co.id/2017/04/berbagai-jenis-
mikroorganisme-pengurai.html

https://www.kompasiana.com/ekabayusaputra/bakteri-pengurai-
limbah_55005c39a333115372510a98
 Kelompok 1
Dittya : ada model lain dari pengolahan air limbah secara
anaerob?
 Kelompok 2
Thomas : contoh proses hidrolisis
 Kelompok 3
Armelia : manfaat pengolahan air limbah secara biologis
 Kelompok 4
Tira : apakah fungsi bakteri pengurai dalam limbah ?
 Kelompok 6
Khairunisa : apakah karakteristik mikroorganisme pengurai
limbah industri pangan ?
 Kelompok 7
Tria : apa yang terjadi jika bakteri pengurai di matikan semua
 Kelompok 8
Intan : pembeda mikroorganisme di metode pertumbuhan
mikroorganisme melekat
 Siti nur intan (kelompok 8)
Bisa tidak mengolah limbah rumah tangga dengan
bakteri ?
 Rangga (kelompok 8)
Jenis mikroorganisme pengurai di air ?
 Bilqis (kelompok 4)
Mengapaa bakteri dan jamur disebut pengurai ?

Anda mungkin juga menyukai