Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA TANAMAN

PERKEBUNAN DAN PENGENDALIANNYA

Aplikasi Perangkap Warna Pada Hama Tanaman

Disusun oleh :

Rahmat Adi Kurniawan/4201923066 Muhammad Kisai/4201923062

Muhammad Azhari.A/4201923076 Sholihin/4201923046

Yohanes/4201923061 Rizki Maulida/4201923047

Nurdylla Rizki Apriani/4201923058 Linda/4201923074

PRODI STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

JUNI 2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
kami dapat menyusun laporan ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Laporan
ini kami beri judul “Aplikasi Perangkap Warna Pada Hama Tanaman”.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Hama Tanaman Perkebunan dan
Pengendaliannya dari Dosen pengampu mata kuliah. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Muhammad Rizal, SP., M.Si selaku Dosen mata kuliah Hama Tanaman Perkebunan dan
Pengendaliannya dan Bapak Jaini Fakhrudin, SP., M.Si. selaku Kepala Program Studi
Budidaya Tanaman Perkebunan. Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung
penulisan laporan ini kami juga mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
kedepannya bisa menulis laporan dengan lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis.

Pontianak, Juli 2021

Penulis

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................................ 2
BAB II BAHAN DAN METODE ................................................................................................ 3
2.1 Waktu dan Tempat............................................................................................................ 3
2.2 Alat dan Bahan .................................................................................................................. 3
2.3 Prosedur Pelaksanaan ....................................................................................................... 4
BAB III HASIL DAN PPEMBAHASAN .................................................................................... 5
3.1 Hasil ................................................................................................................................... 5
3.2 Pembahasan ..................................................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 20
4.2 Saran ................................................................................................................................ 20
Daftar Lampiran ....................................................................................................................... 22

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Penelitian ...................................................................................................5

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 .........................................................................................................................15
Gambar 2 .........................................................................................................................15
Gambar 3 .........................................................................................................................16
Gambar 4 .........................................................................................................................16
Gambar 5 .........................................................................................................................16
Gambar 6 .........................................................................................................................16
Gambar 7 .........................................................................................................................17
Gambar 8 .........................................................................................................................17
Gambar 9 .........................................................................................................................17
Gambar 10 .......................................................................................................................17
Gambar 11 .......................................................................................................................17
Gambar 12 .......................................................................................................................18
Gambar 13 .......................................................................................................................18
Gambar 14 .......................................................................................................................18
Gambar 15 .......................................................................................................................19

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tanaman tetap mendapat gangguan dari mulai makhluk hidup mulai makhluk
hidup mikroorganisme sampai makhluk hidup makroorganisme, umumnya gangguan
tersebut dari golongan hewan.Untuk mengatasi gangguan tersebut biasanya petani
menggunakan pestisida dalam penggunaan pestisida harus efektif dan efisien dan
digunakan sebagai pengendalian terakhir agar tidak menimbulkan resistensi pada serangga
hama tersebut.
Warna adalah sebuah sensasi yang dihasilkan ketika suatu energi cahaya mengenai
suatu benda. Panjang gelombang yang ditangkap oleh mata manusia sebagai berikut violet
400 – 450 nm blue 400 – 480nm green 480 – 560 nm Yellow 560 – 590nm orange 590 –
630 nm red 630 – 700 nm (Anonim 2016). Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat
dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih) identitas suatu warna ditentukan panjang
gelombang.
Serangga memiliki mata tunggal dan mata majemuk yang mana merupakan alat
penerimaan rangsangan cahaya untuk membedakan warna. Mata tunggal berfungsi untuk
membedakan intensitas cahaya yang diterima sedangkan mata majemuk berfungsi
pembentuk bayangan yang berupa mozaik. Gerakan makhluk hidup yang bereaksi terhadap
cahaya atau warna disebut phototaksis. (Anonim 2016). Menurut penelitian Asyaroh, 2007
dari 5 warna diperoleh pengaruh yang nyata antara panjang gelombang terhadap jenis
serangga dan intensitas tidak berpengaruh terhadap jumlah serangga warna yang
mempengaruhi kepekaan penglihatan serangga antara 254 – 600 nm.
Serangga hama memiliki kemampuan inang. Menurut Sunarno (2011) kesesuaian
isyarat visual maupun isyarat kimia akan menyebabkan serangga lebih tertarik menemukan
inang. Respon dapat berupa gerak mendekat menjauh maupun mematikan serangga secara
perlahan (Schimoda & Honda, 2013). Daya tarik terhadap warna dan sistem pemagaran
yang menjadikan landasan penelitian ini. Salah satu cara mengendalikan serangga hama
adalah dengan menggunakan perangkap warna. Perangkap ini memanfatkan ketertarikan
serangga pada warna tertentu. Perangkap ini cukup banyak digunakan karena praktis,
mudah dan murah. (Kurniawati, 2017).
Serangga menyukai warna-warna yang kontras. Cara serangga melihat suatu warna
tidak seperti cara kita melihat.Seperti halnya warna hijau daun bagi serangga itu adalah
warna kuning dan biru secara terpisah, mengingat hijau adalah gabungan warna biru dan
kuning.(Kurniawati, 2017). Serangga yang tertarik dengan warna ini biasanya hama yang
menyerang pada daun. Dan serangga juga menyukai warna-warna yang berbias ultra
violet,serangga yang tertarik dengan warna seperti merah atau biru biasanya lebah. Maka
dari itu perangkap warna yang digunakan untuk menangkap serangga hama kebanyakan
berwarna kuning. Karena serangga hama biasanya paling banyak menyerang
daun.(Kurniawati, 2017).

1
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum adalah untuk menentukan spektrum warna apa yang
disenangi serangga dan untuk menentukan spektrum warna apa saja yang disenangi ordo
tertentu.

2
BAB II
BAHAN DAN METODE

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21-28 Juli 2021. Pemasangan perangkap
serangga hama dilakukan di sekitar hutan dan kebun cabe dan mentimun didaerah punggur
jalan proyek.

2.2 Alat dan Bahan

Alat praktikum yang digunakan adalah palu, paku, kayu,gergaji, Sedangkan bahan
yang digunakan adalah lem tikus, map warna-warni (merah,biru,hijau,kuning ),serangga
hama ( kupu-kupu, belalang, kumbang tanduk, capung, kepik, tabuhan, lalat, rayap )yang
teperangkap.

3
2.3 Prosedur Pelaksanaan

Perangkap warna

Siapkan alat dan bahan

Potong kayu menjadi 4 bagian masing-


masing setinggi 1-1,5 m

Tempelkan masing-masing map pada


kayu yang telah disediakan

Paku setiap sisi map agar tidak lepas

Lakukan survey lokasi

Pasang setiap map menghadap arah


kebun dengan jarak 1 m

Lalu lem seluruh bagian sisi map


menggunakan lem tikus

Lakukan pengamatan selama satu


minggu

Identifikasi hama yang teperangkap

Serangga / hama

4
BAB III
HASIL DAN PPEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1 Hasil Penelitian

5
Jumlah
Hari Ordo Gambar
Serangga

1. Diptera:
Nyamuk hijau(6)
Lalat limbah (4)
2. Blatodea:
13 Kecoa (1)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (2)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (2)
2. Coleoptera :
Kumbang koksi (1)
3

Hari ke-1
1. Diptera:
Nyamuk hijau (3)
Lalat limbah (1)
2. Coleoptera :
5 Kumbang koksi (2)

1. Diptera:
Nyamuk ahijau (3)
2. Blatodea:
Kecoa (1)
13
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (1)
Kumbang bubuk kayau (2)
Kumbang koksi (4)
Kumbang air (2)

6
1. Diptera:
Nyamuk hijau(6)
Lalat limbah (4)
2. Blatodea:
36 Kecoa (1)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (2)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (4)
Lalat limbah (1)
2. Coleoptera :
8
Kumbang koksi (3)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (3)
Hari ke-2 Lalat limbah (3)
2. Coleoptera :
8
Kumbang koksi (2)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (4)
2. Blatodea:
Kecoa (1)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (2)
24 Kumbang bubuk kayau (5)
Kumbang koksi (7)
Kumbang air (2)
4. Lepidoptera:
Ngengat (2)
5. Hymenoptera:
Tabuhan (1)

7
1. Diptera:
Nyamuk hijau (19)
Lalat buah (4)
Lalat kimbah (9)
2. Blatodea:
49 Kecoa (2)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (3)
Kumbang bubuk kayau (4)
Kumbang koksi (8)

1. Diptera :
Nyamuk hijau (4)
Lalat limbah (1)
2. Blatodea :
Kecoa (1)
17
3. Coleoptera :
Kumbang koksi (7)
Kumbang tanah (2)
Hari ke-3
4. Lepidoptera :
Ngengat (2)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (4)
Lalat limbah (3)
2. Coleoptera :
10 Kumbang koksi (2)
3. Lepidoptera:
Ngengat (1)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (17)
2. Blatodea:
Kecoa (2)
48
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (6)
Kumbang bubuk kayau (2)
Kumbang koksi (9)
Kumbang air (5)

8
4. Lepidoptera:
Ngengat (4)
5. Hymenoptera:
Tabuhan (1)
4. Hemiptera:
Walang sangit (2)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (28)
Lalat buah (4)
Lalat limbah (9)
Lalat pemulung (11)
73 2. Blatodea:
Kecoa (2)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (3)
Kumbang bubuk kayau (4)
Kumbang koksi ((12)

1. Diptera:
Nyamuk hijau(5)
Lalat limbah (2)
2. Blatodea:
Kecoa (1)
Hari ke-4
21 3. Coleoptera :
Kumbang koksi (7)
Kumbang tanah (3)
4. Lepidoptera:
Ngengat (2)
5. Orthoptera:
Jangkrik (1)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (4)
Lalat limbah (3)
2. Coleoptera :
12 Kumbang koksi (4)
3. Lepidoptera:
Ngengat (1)

9
1. Diptera:
Nyamuk hijau (19)
Lalat limbah (3)
Lalat pemulung (2)
Pikat (1)
2. Blatodea:
Kecoa (3)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (6)
64 Kumbang bubuk kayau (4)
Kumbang koksi (13)
Kumbang air (6)
4. Lepidoptera:
Ngengat (5)
5. hymenoptera:
Tabuhan (1)
4. Hemiptera:
Walang sangit (1)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (33)
lalat buah (4)
Lalat limbah (9)
Lalat pemulung (17)
Pikat (2)
2. Blatodea:
Kecoa (2)
Hari ke-5 97 3. Coleoptera :
Kumbang tanah (5)
Kumbang bubuk kayau (4)
Kumbang koksi ((15)
Kumbang air (4)
4. Hemiptera:
Walang sangit (1)
5. Orthoptera:
Belalang (1)

10
1. Diptera:
Nyamuk hijau (6)
Lalat limbah (2)
2. Blatodea:
Kecoa (2)
3. Coleoptera :
24
Kumbang koksi (8)
Kumbang tanah (3)
4. Lepidoptera:
Ngengat (2)
5. Orthoptera:
Jangkrik (1)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (5)
Lalat limbah (3)
2. Coleoptera :
14 Kumbang koksi (4)
3. Lepidoptera:
Ngengat (1)
4. Blatodea:
Kecoa (1)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (21) Lalat
limbah (3)
Lalat pemulung (4)
Pikat (1)
2. Blatodea:
Kecoa (3)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (6)
84 Kumbang bubuk kayau (5)
Kumbang koksi (24)
Kumbang air (9)
4. Lepidoptera:
Ngengat (5)
5. Hymenoptera:
Tabuhan (1)
4. Hemiptera:
Walang sangit (2)

11
1. Diptera:
Nyamuk hijau (36)
Lalat buah (5)
Lalat limbah (10)
Lalat pemulung (20)
Pikat (2)
2. Blatodea:
Kecoa (2)
3. Coleoptera :
113
Kumbang tanah (7)
Kumbang bubuk kayau (4)
Kumbang koksi ((18)
Kumbang air (4)
4. Hemiptera:
Walang sangit (2)
5. Orthoptera:
Belalang (2)
Jangkrik (1)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (6)
Hari ke-6 Lalat limbah (2)
2. Blatodea:
Kecoa (2)
3. Coleoptera :
25
Kumbang koksi (9)
Kumbang tanah (3)
4. Lepidoptera:
Ngengat (2)
5. Orthoptera:
Jangkrik (1)
1. Diptera:
Nyamuk hijau (5)
Lalat limbah (3)
2. Coleoptera :
15 Kumbang koksi (4)
3. Lepidoptera:
Ngengat (1)
4. Blatodea:
Kecoa (2)

12
1. Diptera:
Nyamuk hijau (21)
Lalat limbah (3)
Lalat pemulung (4)
Pikat (1)
2. Blatodea:
Kecoa (3)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (6)
91 Kumbang bubuk kayau (5)
Kumbang koksi (25)
Kumbang air (11)
4. Lepidoptera:
Ngengat (7)
5. Hymenoptera:
Tabuhan (2)
4. Hemiptera:
Walang sangit (3)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (38)
Lalat buah (7)
Lalat limbah (10)
Lalat pemulung (23)
Pikat (3)
2. Blatodea:
Kecoa (2)
3. Coleoptera :
Hari ke-7 126
Kumbang tanah (7)
Kumbang bubuk kayau (4)
Kumbang koksi ((22)
Kumbang air (4)
4. Hemiptera:
Walang sangit (3)
5. Orthoptera:
Belalang (2)
Jangkrik (1)

13
1. Diptera:
Nyamuk hijau (6)
Lalat limbah (2)
2. Blatodea:
Kecoa (3)

27 3. Coleoptera :
Kumbang koksi (9)
Kumbang tanah (3)
4. Lepidoptera:
Ngengat (2)
5. Orthoptera:
Jangkrik (2)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (5)
Lalat limbah (3)
2. Coleoptera :
17 Kumbang koksi (5)
3. Lepidoptera:
Ngengat (1)
4. Blatodea:
Kecoa (3)

1. Diptera:
Nyamuk hijau (26)
Lalat limbah (4)
Lalat pemulung (5)
Pikat (1)
2. Blatodea:
Kecoa (5)
3. Coleoptera :
Kumbang tanah (6)
108 Kumbang bubuk kayau (7)
Kumbang koksi (28)
Kumbang air (11)
4. Lepidoptera:
Ngengat (9)
5. Hymenoptera:
Tabuhan (2)
6. Hemiptera:
Walang sangit (4)

14
3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanaman kacang panjang yang
sudah dilakukan di Desa Punggur Kapuas Kecamatan Sungai Kakap menggunakan alat
perangkap yang terdiri dari empat wana yaitu kuning, merah, hijau dan biru didapatkan
beberapa jenis ordo yang terperangkap pada perangkap serangga yang telah dipasang. Dari
keempat warna perangkap jenis ordo yang menempel pada perangkap tersebut sebagian
besar memiliki ordo yang sama yaitu Diptera, Blatodea, Coleoptera, Lepidoptera,
Hymenoptera, Hemiptera dan Orthoptera

Ordo diptera adalah jenis serangga yang meniliki tubuh kecil hingga sedang, ciri
utama yang dimiliki yaitu sayapnya berjumlah sepasang, yaitu sayap depan dan sayap
belakangmereduksi menjadi halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tipe
mulutnya adalah penjilat da nada yang penusuk penghisap antenanya pendek dan matanya
majemuk besar (Lilies, 1991).

Ordo Diptera terdiri dari nyamuk hijau, lalat buah, lalat limbah, lalat pemulung dan pikat.
Nyamuk hijau merupakan merupakan sejenis lalat dengan nama genus Chironomos yang
banyak ditemukan disawah. Serangga tersebut menghisap cairan tumbuhan yang
mengandung klorofil. Lalat buah adalah lalat yang banyak menyerang tanaman buah-
buahan dan sayuran termasuk tanaman cabai. Lalat limbah adalah jenis lalat yang
berkembang biak dengan bahan organik yang terperangkap dalam saluran air yang basah.
Lalat pemulung adalah lalat yang bewarna hijau bewarna biru metarik dan kekar depan
kepala lebar dan tinggi dan dengan sayap jernih. Sedangkan pikat adalah lalat berukuran
besar penghisap dan penjilat darah.

Gambar 1 Gambar 2

15
Gambar 4 Gambar 3

Gambar 5

Ordo Blatodea adalah jenis serangga kecoa


yang memiliki ciri ukuran kecil sampai besar, bentuk
pipih, secara dorsoventral hipoknatus mata majemuk
bekembang baik (kecuali pada penghuni gua),
protororaks besar dan seperti perisasi, sayap depan
berbentuk seperti tegmina berkulit yang melindungi
Gambar 6
sayap belakang. Jenis serangga berordo Blatodea yang
terdapat pada perangkap adalah kecoa . Kecoa merupakan jenis serangga yang biasanya
hidup ditempat yang gelap, lembap sempit dan berantakan.

Ordo Coleoptera adalah jenis serangga yang memiliki karakteristik mulut dengan
tipe mulut pengunyah, memiliki mata majemuk yang besar. Ciri utama dalam
mengidentifikasi yaitu sayap depannya mengalami penebalan yang disebut dengan elytra,
yang membentuk garas tipis pada saat terlipat sedangkan sayap belakang berupa sayap
membrane yang digunakan untuk terbang.

16
Gambar 10
Gambar 9

Gambar 8
Gambar 7

Ordo coleoptera yang terdapat pada perangkap adalah kumbang tanah, kumbang koksi,
kumbang bubuk kayu dan kumbang air. Kumbang tanah merupakan jenis serangga jenis
serangga predatur dari beberapa hama jadi kumbang tanah ini dianggap serangga yang
mengutungkan. Kumbang koksi merupakan jenis serangga yang mudah dikenali karena
penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya bewarna warni. Kumbang bubuk kayu
adalah merupakan jenis serangga yang dapat merusak merusak kayu. Kumbang air adalah
jenis serangga yang berbentuk bulat atau lonnjong yang tergolong kedalam family
berukuran kecil.

Ordo Lepidoptera adalah jenis serangga yang


memiliki ciri yaitu, memiliki tipe mulut sifon yang
melingkar dibawah kepala, mata majemuk yang besar,
tungkainya panjang dengan terdapat lima segmen tarsi. Ciri
utama dalam mengidentifikasinya yaitu memiliki dua
pasang sayap yang bermembran yang dipenuhi dengan Gambar 11
sisik dan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan rambut dan
sisik. Lepidoptera yang terdapat pada perangkap adalah ngengat.

17
Ordo hymenoptera adalah jenis
serangga yang memiliki karakteristik yaitu
memiliki dua sungut dengan tipe filiform, tipe
mulutnya pengunyah, memiliki mata majemuk
yang besar, tungkai yang panjang dengan lima
segmen pada tarsi, tidak memiliki serci. Ciri
Gambar 12
utama dalam mengidentifikasinya yaitu sayapnya
panjang dan sempit dengan vena-vena sayap yang meyatu, sayap belakang lebih kecil dari
pada sayap depan dan memiliki antenna yang berbentuk siku. Jenis ordo Hymenoptera yang
terdapat pada perangkap adalah tabuhan.

Ordo hemiptera adalah jenis serangga yang


meiliki karakteristik yaitu tubuhnya berbentuk pipih dan ada
yang berukuran besar dan ada yang berukuran sangat kecil.
Memiliki mmata yang besar sumutnya terdiri dari empat
sampai lima segmen dan biasanya lebih panjang dari
kepalanya, tipe mulut penusuk dan penghisapdengan
terdapat paruh yang muncul dari bagian anterior dari
kepala.(Elzinga,1978) Ciri utama untuk
Gambar 13
mengidentifikasinya yaitu memiliki antena yang lebih
panjang dari kepalanya tetapi ada juga yang pendek. Jenis serangga berordo hemiptera yang
terperangkap adalah walang sangit.

Ordo Orthoptera adalah jenis serangga


yang memiliki karakteristik yaitu memiliki sungut
tipe filliform,tipe mulut pengunyah, memiliki
tungkai panjang pada bagian depan sedangkan
tungkai bagian belakang berukuran besar.
Sayapnya memiliki banyak pembuluh dengan Gambar 14
sayap depan menyempit dan sayap belakang
melebar. Ciri utama untuk mengidentifikasinya yaitu sayap depan dan sayap belakang lebih
pendek, antenna terdapat lebih dari 12 ruas dan kaki femur dengan ukuran lebih dari 5 mm.

18
Jenis serangga berordo Orthoptera yang terdapat
pada perangkap adalah belalang dan jankrik

Gambar 15

Berdasarkan dari hasil pengamatan jumlah serangga yang terperangkap paling


banyak terdapat pada perangkap bewarna kuning jenis ordo yang mendominasi pada
perangkap tersebut adalah ordo Diptera yang dapat dilihat pada tabel satu. Sedangkan
jumlah serangga yang terperangkap paling sedikit terdapat pada perangkap bewarna
bewarna hijau.

Pada perangkap bewarna kuning jumlah serangga yang terperangkap adalah 126 serangga.
Jenis ordo serangga yang terperangkap yaitu, Diptera, Blatodea, Coleoptera, Lepidoptera,
Hemiptera dan Orthoptera. Jenis Ordo yang mendominasi pada perangkap bewarna kuning
adalah diptera dan ordo yang paling sedikit adalah hemiptera.

Pada perangkap bewarna merah total jumlah serangga yang terperangkap adalah 27
serangga yang terdiri dari lima ordo yaitu Diptera, Blatodea, coleoptera, Lepidoptera dan
orthoptera. Dari kelima ordo tersebut ordo yang paling banyak ditemui adalah ordo
coleoptera.

Pada perangkap bewarna hijau total jumlah serangga yang terperangkap adalah 15 serangga
yang terdiri dari empat ordo yaitu Diptera, Blatodea, coleoptera, dan Lepidoptera. Dari
keempat ordo ini ordo yang paling banyak ditemui pada perangkap bewarna hijau adalah
ordo Diptera.

Pada perangkap bewarna biru total jumlah serangga yang terperangkap adalah 108
serangga. Yang terdiri dari enam ordo yaitu Diptera, Blatodea, Coleoptera, Lepidoptera,
Hymenoptera dan Hemiptera. Dari keenam ordo tersebut ordo yang paling banyak ditemui
adalah ordo coleoptera.

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perangkap likat warna biru dan kuning menunjukan kinerja yang sama dalam
menagkap populasi serangga yang menyerang tanaman kacang panjang. kedua jenis
perangkap likat ini lebih baik daripada perangkap likat warna merah dan hijau dalam
memerangkap serangga tersebut. spesies yang paling dominan yang teperangkap oleh
perangkap likat ini adalah diptera lalat hijau.

Dari data diatas dapat diperoleh bahwa serangga yang paling banyak terperangkap pada
perangkap bewarna kuning hal ini dapat dilihat pada tabel 1. Kemudiaan disusul dengan
warna biru, merah lalu hijau. Hal ini membuktikan warna yang paling baik untuk perangkap
serangga adalah perangkap warna kuning terutama pada ordo Diptera.

Hal ini sesuai dengan penelitian Syafrizal 2016 dengan hasil penelitian yang didapatkan
bahwa perangkap warna kuning dapat menangkap serangga ordo Diptera paling banyak.
Serangga lebih tertarik pada warna kuning karena warna kuning memiliki kisaran panjang
gelombang 424-491 nm. Dan serangga memiliki kisaran panjang gelombang 600 nm.
Selain karena panjang gelombang yang dapat diterima oleh serangga, karena serangga
dapat membedakan warna-warna kemungkinan adanya perbedaan sel-sel retina mata
serangga.

4.2 Saran

Perlunya penelitian lanjut untuk melihat uji efektivitas perangkap likat warna
merah, biru, kuning,hijau dengan ketinggian tempat yang berbeda pada tanaman kacang
panjang.

20
DAFTAR PUSTAKA

Schimoda & Honda, 2013 Review Insect Reaction to Light and Its Aplications to Pest
Managemen. Springer APPL entomol Zool, (48) 413 – 421

Sunarno 2011 Ketertarikan Serangga Hama Lalat Buah Terhadap Berbagai Papan
Perangkap Berwarna Sebagai Salah Satu Teknik Pengendalian. Politeknik Pertanian
Perdamaian Halmahera-tobelo agroforesteri 4(2) : 131 – 136

Rika Wahyu Kurniawati, 2017 -THL TBPP BP3K SRENGAT Laporan Hasil Tahun
Pertama Penelitian Hibah Bersaing UHAMKA

Borror DJ, Triplehorn CA, Johnson NF. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi
Keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Lilies, Christina. S. 1991. Kunci Determinasi Serangga. Program Nasional Pelatihan dan
Pengambangan Pengendalian Hama Terpadu. Yogyakarta: Kanisius 223 Hal

Sunarno. Ketertarikan Serangga Hama Lalat Buah Terhadap Berbagai Papan Perangkap
Warna Sebagai Salah satu Teknik Pengendalian. Jurnal Agroforest. 6(2): 130-134

https//idwikipedia.org/wiki/warna

21
Daftar Lampiran

22

Anda mungkin juga menyukai