Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

Nur Asih Damayanti 1903056024

I gusti Djaya Kesuma 2003056004

Nitcy Putri Dwi Lestari 2003056009

Rian Rifai 2003056021

Sabrina 2003056042

UNIVERSITAS MULAWARMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PETERNAKAN

2020

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan
praktikum Morfologi Graminae dan Leguminase.

Laporan praktikum ini disusun sebagai syarat dan satu rangkaian dalam mengikuti
mata kuliah Biologi sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di Fakultas
Peternakan Universitas Mulawarman. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada :

1. Tuhan yang maha kuasa.


2. Bapak Servis Simanjuntak, S.Pt, M.Si.selaku dosen mata kuliah
biologi

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan demi kebaikan
penyusunan laporan ini. Harapan penyusun semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua yang membaca.

Samarinda, 17 November 2020

Penyusun.

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 2


DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................1
MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA.........................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................................5
B. Tujuan.......................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
METODE PRAKIKUM.....................................................................................................7
A. WAKTU DAN TEMPAT..........................................................................................7
B. ALAT DAN BAHAN................................................................................................7
C. LANGKAH KERJA..................................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................9
A.TUMBUHAN GRAMINAE..........................................................................................9
1. Rumput Gajah Mini (Axonopus compressus).........................................................9
2. Padi (Oryza sativa L.)...........................................................................................11
3. Rumput Belulang ( Eleusine indica (L.) Gaertn. )................................................14
B.TUMBUHAN LEGUMINOSA…………………………………………………...……….……………….16

4. Kacang Tanah (Arachis hypogaea)......................................................................16


5. Lamtoro (Leucaenaleucocephala)........................................................................19
BAB IV............................................................................................................................22
KESIMPULAN................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada praktikum mata kuliah biologi mahasiswa jurusan peternakan
melakukan praktikum morfologi Leguminosa dan Graminae. Morfologi tumbuhan
ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenal
akar,daun,batang,bunga,maupun bijinya.

Leguminosa

Leguminosa adalah salah satu tumbuhan dengan jenis kacang-kacangan yang


sekarang ini dibudidayakan sebagai pakan hijau bagi ternak karena kandungan
proteinnya lebih tinggi dibandingkan tumbuhan rumput biasa. Selain kandungan
protein, tumbuhan leguminosa memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tak
kalah banyaknya. Namun, leguminosa juga mengandung zat anti nutrisi bernama
tanin dan mimosin yang cukup berbahaya untuk dikonsumsi secara berlebihan.
Sehingga, untuk memberi makanan dari tumbuhan leguminosa kepada hewan
ternak harus disesuaikan dengan takaran yang telah ditetapkan agar tidak
membahayakan nantinya. Leguminosa memliki ciri-ciri yaitu berakar
tunggang,batang bercabang,tulang daun menyirip dan tiga helai daun pada satu
tangkai.

Tumbuhan leguminosa ini terdiri dari dua bentuk yaitu leguminosa pohon
dan leguminosa semak. Tumbuhan ini juga memiliki berbagai jenis yang cukup
banyak jika diuraikan satu per satu. Seperti Lamtoro dan Gamal yang berbentuk
leguminosa pohon serta seperti Sentro dan Kalopo yang berbentuk leguminosa
semak. Berbedanya bentuk dari berbagai macam jenis tumbuhan leguminosa tidak
mengurangi kandungan protein tinggi di dalamnya. Sehingga, apapun bentuk dan
jenis leguminosa yang diberikan pada hewan ternak akan memberikan banyak

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 4


manfaat. Tumbuhan yang kaya akan nutrisi ini sangat cocok diberikan pada
hewan ternak seperti sapi perah dan sapi pedaging agar kualitas susu dari sapi
perah dan kualitas daging dari sapi pedaging dapat terkontrol dengan baik. Jadi,
kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu dan daging sapi pun menjadi lebih
baik.

Gramineae (suku rumput-rumputan)


Ciri-ciri suku rumput-rumputan ini, ia punya daun yang berbentuk pita, tulang
daun sejajar dan melekat langsung pada batang, batang agak berongga, berakar
serabut bunganya berbentuk bulir, dan mudah terbang kalau tertiup angin.
Penyerbukan suku rumput-rumputan ini banyak dibantu oleh angin.

B. Tujuan
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan :
1. Mahasiswa mampu membedakan morfologi tumbuhan dari golongan graminae
dan leguminosa.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi organ pada tumbuhan.

3. Agar mahasiswa memahami karakteristik akar, batang, daun,bunga,dan biji


tumbuhan mealui pengamatan secara langsung dirumah.

4. Sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa.

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 5


BAB II
METODE PRAKIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum Morfologi Graminae dan Leguminosa ini kami laksanakan pada :

Hari/Tanggal : Jumat, 20 November 2020

Waktu : 15.00 – selesai

Tempat : Rumah masing – masing

B. ALAT DAN BAHAN

1. Tumbuhan Graminae : Rumput belulang (Eleusine indica), Padi (oryza sativa)


dan Rumput gajah mini (Axsonopus compressus).

2. Tumbuhan Leguminosa : Kacang Tanah (Arachis hypogaea) danLamtoro


(Leucaena leucocephala)

3. Buku gambar dan alat tulis

4. Kamera

C. LANGKAH KERJA

1. Ambil sampel tumbuhan graminae dan leguminosa

2. Amati struktur morfologi pada tumbuhan (seperti akar, batang, daun, bunga dan
lain – lain)

3. Gambar morfologi tumbuhan secara lengkap

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 6


4. Kemudian, jelaskan masing – masing fungsi bagian tumbuhan tersebut

5.Cari nama ilmiah dan taksonomi dari tumbuhan yang diamati

6. Berilah nomor pada bagian – bagian tumbuhan yang telah digambar

7.Kemudian Foto tumbuhan yang telah digambar

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 7


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.TUMBUHAN GRAMINAE

1. Rumput Gajah Mini (Axonopus compressus)

Rumput gajah mini berukuran lebih kecil dibandingkan dengan rumput


gajah besar.Rumput gajah mini dengan pertumbuhan tidak terlalu cepat dan
merayap ke samping. Rumput gajah mini bertekstur lebih halus. Kelebihan
rumput gajah mini yaitu dapat tumbuh dengan kebutuhan cahaya matahari
berkisar 50% sehingga cocok untuk taman rumah karena tidak membutuhkan
akses terhadap pencahayaan matahari yang terlalu tinggi. Untuk perawatan hanya
memerlukan kebutuhan pupuk sedikit dan pemangkasan cukup satu kali dalam
sebulan. Rumput gajah mini berdaya tahan terhadap pinjakan kaki manusia
sehingga cocok untuk hiasan taman dan tempat bermain anak-anak. Harga jenis
rumput ini murah dengan perawatan yang mudah sehingga menjadi rumput yang
difavoritkan.

Klasifikasi Rumput Gajah Mini

Kingdom : Plantae

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 8


Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta


Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Kelas  : Magnoliopsida

Super Ordo               : Lilianae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Cenchrus L

Spesies  : Cenchrus Purpereus

Morfologi Tanaman Rumput Gajah


Selanjutnya adalah mengenai morfologi tanaman rumput gajah. Bahwa ciri-ciri
dari rumput gajah mini dan struktur morfologinya adalah sebagai berikut:
Rumput gajah bisa tumbuh optimal sampai dengan di berbagai tempat, yakni
dengan ketinggian 0 sampai dengan 3000 mdpl alias meter di atas permukaan laut.
Tanaman ini dapat di tanam secara monokultur atau di kenal dengan istilah
tumpang sari.Bahkan tidak sedikit orang menanamnya dengan sistem tumpang
sari.

Morfologi Akar & Batang Rumput Gajah


Rumput gajah mini merupakan tanaman yang mempunyai sistem perakaran
serabut yang cukup dalam.Tanaman ini termasuk ke dalam golongan monokotil
dan berkembang dengan rimpangnya yang memiliki ukuran panjang mencapai 1

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 9


meter.  Tanaman rumput gajah mini juga merupakan tanaman yang mempunyai
umur menahun, tumbuh dengan kondisi tegak lurus.Batangnya sendiri mempunyai
ruas serta mampu tumbuh dengan ketinggian hingga 3 sampai dengan 5
meter.Rumput gajah membentuk rumpun dengan diameter 1 meter.

Morfologi Daun Rumput Gajah


Perlu diketahui bahwa rumput gajah ini mempunyai daun dengan bentuk
meruncing berlekuk serta berdaun sejajar.Bahkan juga mempunyai pelepah daun
serta mempunyai garis dasar pada helaiannya. Adapun panjang daunnya kira-kira
sekitar 16 sampai 90 cm dengan lebar antara 8 sampai dengan 35 mm.

Morfologi Bunga Rumput Gajah


Selanjutnya yakni mengenai morfologi bunga dari tanaman ini, bahwa rumput
gajah mini memiliki perbungaan majemuk yang berbentuk malai. Tingginya yakni
bisa mencapai 30 sampai dengan lebar 30 mm. Spikeletnya mempunyai ukuran 5
sampai dengan 7 mm, dengan kondisi bunga yang bersifat soliter atau
berkelompok lima dengan satu diantaranya adalah fertile. Perbungaan dari
tanaman rumput gajah ini jika pada bagian bawah adalah jantan, sedangkan
bagian atas adalah sekumpulan bunga banci dan fertile.

2. Padi (Oryza sativa L.)

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 10


Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah
satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu
pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa
jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi
diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh
nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.

Klasifikasi Tanaman Padi

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Viridiplantae

Infra kingdom : Streptophyta

Super divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Super ordo : Lilianae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Oryza L.

Spesies : Oryza sativa L

Morfologi Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 11


Morfologi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Ini terbagi menjadi beberapa bagian,
seperti Akar, Batang, Daun, Malai, Bunga dan Buah, berikut adalah morfologinya.

Akar tanaman padi


Akar tanaman padi berbentuk serabut, namun akar padi ini terdiri dari 4 bagian,
seperti akar Radikula merupakan akar yang tumbuh pada saat benih mulai
berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan
batang, selanjutnya setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan
tumbuh disebut Akar serabut (akaradventif), kemudian Akar rambut merupakan
bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan
saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air
maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan
bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut dan yang terakhir disebut akar
tajuk atau crown roots, akar ini adalah akar yang tumbuh dari ruas batang
terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di
dalam tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam.Apabila kandungan
udara di dalam tanah rendah, maka akar-akar dangkal mudah berkembang.

Batang tanaman padi


Tanaman memiliki batang yang tersusun dari beberapa ruas.Ruas-ruas itu
berbentuk bulat dengan kosong dibagian tengahnya, pada buku bagian bawah dari
ruas tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas.

Daun tanaman padi


Tanaman padi mempunyai daun yang panjang dengan mempunyai tulang daun
dibagian tengahnya, pada bagian daun ditumbuhi bulu-bulu halus.Warna daun
padi berwarna hijau jika masih muda, dan jika sudah tua berwarna kuning.Daun
padi terbagi 3 bagian, yang pertama helaian padi, pelepah daun dan lidah daun.

Bunga dan Malai tanaman padi

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 12


Bunga padi berwarna putih, biasanya mulai mekar sekitar jam 9-10 pagi dan
menutup pada jam 3-4 sore.bunga padi tebagi menjadi beberapa bagian seperti
kepala sari, tangkai sari, palea (belahan yang besar), lemma (belahan yang kecil),
kepala putik, dan tangkai bunga. kumpulan bunga padi disebut malai padi.

Buah tanaman padi


Buah padi atau kita sering menyebutnya gabah, buah padi muda berwarna hijau
jika sudah matang buah padi akan berwarna kuning. Buah padi mempunyai
lapisan yang disebut sekam.Bentuk buah padi lonjong dengan diujung buah
runcing.

3.Rumput Belulang ( Eleusine indica (L.) Gaertn. )

Rumput Belulang merupakan salah satu gulma tanaman budidaya yang


mempunyai daya saing yang tinggi dan keluarga Poaceae atau termasuk dalam
keluarga rumput-rumputan. rumput belulang berkembang biak dengan
menggunakan biji.Rumput belulang mudah ditemui di dataran tinggi bahkan
disebuah artikel menyebutkan rumput belulang atau jukut jampang dapat hidup
dalam ketinggian 2000mdpl. namun rumput belulang juga mampu hidup ditarang
sedang ataupun dataran rendah.

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 13


Rumput belulang mempunyai siklus hidup yang menahun dan mampu
berbungan di umur 30 hari.pematang bunga tumbuhan rumput belulang 4-6 bulan.
rumput belulang biasanya tumbuh baik di dataran yang tidak terlalu
basah.Rumput belulang mempunyai banyak sebutan, seperti di Sumatra
menyebutnya dengan rumput kumaranting, di jawa menyebutnya jukut jampang,
jukut carulang atau jukut munding, sedangkan di Malaysia menyebutnya dengan
rumput sambau, godong ular, rumput sambari dan rumput kakuasa.
Rumput belulang atau jukut jampang mempunyai ciri-ciri pada tumbuhannya
sebagai berikut,
Akar : akar dari rumput belulang atau jukut jampang ini termasuk dalam
tumbuhan yang mempunya akar serabut.
Daun : ciri daun dari rumput belulang yaitu memanjang, mempunyai lebar 1 cm
dan mempunya pangjang rumput belulang sekitar 10-15cm. dan mempunyai
tinggi tanaman sekitar 60-80 cm.

Klasifikasi Rumput Belulang


Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminales

Famili : Graminae

Genus : Eleusine

Spesies : Eleusineindica (L.) Gaertn (Rumput belulang (nama daerah)

Morfologi Rumput Belulang

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 14


a. Akar
Akar Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.)memiliki system perakaran
serabut. Akar rumput membentuk tali halus.Akar serabut yang kecil-kecil
memiliki percabangan yang sangat banyak, selain itu juga memiliki bulu yang
halus.
b. Batang
Batang Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.)membentuk rumpun yang
kokoh dengan perakaran yang lebat. Tumbuh tegak atau ada kalanya merambat.
Membentuk cabang.Sering membentuk akar pada buku terbawah.Tingginya 12-85
cm.
c. Daun
Daun Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.)memiliki helai daun
panjang. Bentuk garis.Bagian pangkal tidak menyempit.Ujungnya runcing atau
tegak tumpul.Pada pangkalnya selalu terdapat beberapa rambut panjang.
d. Bunga
Bunga Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.)tegak atau condong ke
samping. Dengan dua sampai tujuh bulir yang tumbuh menjari (digitatus) pada
ujung batang. Bulir lainnya (nol sampai tujuh) tumbuh di bawah atau tersebar atau
rapat satu sama lain. Sumbu bulir lurus dan rata-rata 2,5-15 cm panjangnya.
Muncul di ujung batang.
e. Buah
Buah Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.)berbentuk elips meruncing.
Benang sarinya berwarna kekunung-kuningan.Mempunyai rambut-rambut papus
putih menyerupai perak.Buah sangat ringan.Memiliki putik.
f. Biji
Biji Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.)berwarna putih. Biji
berbentuk bulat seperti telur.Biji tidak keras.Biji ringan.Biji tua berwarna kuning
kecoklatan.
Rumput belulang mempunyai banyak sebutan, seperti di Sumatra menyebutnya
dengan rumput kumaranting, di jawa menyebutnya jukut jampang, jukut carulang

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 15


atau jukut munding, sedangkan di Malaysia menyebutnya dengan rumput sambau,
godong ular, rumput sambari dan rumput kakuasa.
Rumput Belulang sebagai pakan ternak oleh peternak babi Guinea sejak dulu dan
rumput ini juga di berikan sebagai pakan kambing.Rumput ini sangat terbatas
untuk jumlah besar.Rumput ini sangat di sukai babi Guinea.Dianjurkan
mengambil yang masih muda, karena protein relatif & lebih tinggi dan lembut.

B.TUMBUHAN LEGUMINOSA

4. Kacang Tanah (Arachis hypogaea)

Kacang tanah meiliki nama latin (Arachis hypogaea L.) merupakan


tanaman polong atau legum yang termasuk suku Fabaceae dan dibudidayakan,
serta termasuk jenis kacangan kedua terpenting setelah kacang kedelai di
Indonesia. Tanaman kacang tanah berasal dari benua Amerika tumbuh secara
perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 sampai 1,5 kaki) dengan daun berbentuk kecil
tersusun secara majemuk.
Kacang tanah adalah salah satu jenis tanaman budidaya selain kacang bogor
Voandziea subterranea yang merupakan jenis kacang dengan buah mengalami
pemasakan dibawah permukaan tanah. Jika buah kacang bogor masih muda
terkena cahaya matahari, maka proses pematangan biji akan terganggu. Di
Indonesia, kacang tanah dikenal juga sebagai kacang una, kacang tuban, suuk
(Sd), kacang jebrol, kacang bandung, kacang kole, serta kacang banggala. Di

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 16


perdagangan Internasional kacang tanah dikenal dengan nama dalam bahasa
Inggris yaitu peanut, dan groundnut.

Klasifikasi Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah memiliki klasifikasi sebagai berikut;

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)

Ordo : Leguminales (berbunga kupu – kupu)

Famili : Papilionaceae

Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogaea

Morfologi Tanaman Kacang Tanah

Morfologi Akar
Kacang tanah memiliki bentuk akar yang hampir sama dengan bentuk akar
tanaman legume lainnya. Akar kacang tanah memiliki nodule (bintil akar) akibat
dari hubungan simbiosis mutualisme antara bakteri penambat unsur N dengan
Rhizobium sp. Akar kacang tanah berbentuk tunggang dan memiliki cabang akar
yang tumbuh pada akar utama.

Morfologi Batang

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 17


Ada dua tipe tanaman kacang tanah, ada yang tumbuh tegak dan ada yang
menjalar.Pada tanaman kacang tanah yang bertipe tegak batangnya tumbuh lurus
ke atas, sedangkan pada tipe menjalar, cabangnya tumbuh ke samping namun
ujungnya tetap mengarah ke atas.Pada tipe menjalar, batang utama panjangnya
sekitar 33-66 cm.

Morfologi Daun
Daun kacang tanah berbentuk majemuk besirip genap yang terdiri dari empat anak
daun berbentuk bulat, oval, dan agak lancip berbulu.Bunga kacang tanah
berbentuk seperti kupu-kupu, dengan warna kuning dan mempunyai tangkai yang
tumbuh diketiak daun.Tanaman kacang tanah memiliki tipe daun majemuk,
terdapat empat helai anak daun dalam satu tangkai.Bentuknya agak lonjong
dengan tipe tulang daun yang menyirip.
Morfologi Bunga
Bentuk bunga tanaman kacang tanah mirip dengan sayap kupu-kupu, semua ordo
Leguminales atau kacang-kacangan memiliki bentuk bunga yang agak mirip.
Kacang tanah dapat berbunga setelah berumur 4 sampai 6 minggu, bunga kacang
tanah dapat menyerbuk sendiri pada malam hari, dapat mekar selama 24 jam
namun setelah itu akan layu dan gugur.Warna bunga tanaman kacang tanah adalah
kuning terang dan tumbuh dari ketiak daun. Bunganya seperti memiliki tangkai
panjang yang sebenarnya bukanlah tangkai bunga melainkan tabung kelopak.

Morfologi Buah dan Biji


Kacang tanah memiliki cangkang yang keras dan berwarna putih kecoklatan.Pada
setiap polong terdapat 1 sampai 4 biji kacang tanah yang terbentuk setelah
pembuahan.Polong yang terbentuk disebut Ginovor yang merupakan tangkai
polong terbentuk diudara, berbeda dengan polong yang terbentuk didalam tanah.
Kacang tanah memiliki biji yang berbentuk bulat agak lonjong dan terbungkus
oleh lapisan tipis berwarna putih atau merah.

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 18


5. Lamtoro (Leucaenaleucocephala

Lamtoro (Leucaenaleucocephala) atau petai cina termasuk Leguminoseae


dan tergolong subfamiliMimosaceae. Beberapa jenis Leucaena antara lain lamtoro
biasa (Leucanadiversifolia) dan lamtoro gung (Leucaenaleucocephala). Tanaman
ini merupakan tanaman multiguna karena seluruh bagian tanaman dapat
dimanfaatkan baik untuk kepentingan manusia maupun hewan. Kayu lamtoro
digunakan untuk bahan bakar, daunnya bisa digunakan untuk pakan hewan ternak
dan bijinya yang masih muda digunakan sebagai sayur (Purwanto, 2007). Daun
lamtoro mengandung protein, lemak, kalsium, dan vitamin sedangkan, biji
lamtoro mengandung mimosin, leukanin, protein, dan leukanol (Wijayakusuma,
2004).Banyaknya kandungan zat kimia yang ada didalam lamtoro sehingga dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Klasifikasi

Klasifikasi tanaman Lamtoro (Leucaenaleucocephala (Lam.) de Wit.)


menurut Cronquist (1981) dalam Steenis (2004) adalah:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 19


Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Rosidae

Ordo : Fabales

Familia : Mimosaceae

Genus : Leucaena

Spesies : Leucaenaleucocephala (Lam.) de Wit.

Morfologi Lamtoro

Tanaman lamtoro memiliki karakteristik tersendiri dalam sistem


morfologinya. Berikut dibawah ini yang termasuk ciri morfologi tanaman lamtoro
ialah:

Akar

Akar tanaman lamtoro yaitu berjenis akar tunggang. Akar ini mempunyai karakter
yang kokoh, kuat, dan menembus tanah dengan kedalaman yang cukup tinggi.
Selain itu, pohon lamtoro juga dapat mencapai ketinggian sekitar 20 meter.
Percabangan lamtoro terbilang rendah dengan pepagan yang berwarna coklat,
keabu- abuan, dan bebintil- bintil.

Batang

Jenis batang lamtoro mempunyai permukaan yang kasar, keras dan terdapat
guratan garis- garis serta berlentisel. Batang dan ranting yang sudah tua bisa
digunakan sebagai bahan bakar yang digunakan untuk memasak, yaitu dijadikan
kayu dapur. Ranting lamtoro memiliki bentuk bulat dengan ujung ranting berbulu
rapat. Ranting yang masih segar juga bisa digunakan untuk makanan ternak
seperti sapi, kambing, dan domba karena ranting memiliki kandungan mimosin
yang tinggi.

Daun

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 20


Daun lamtoro termasuk jenis daun majemuk dan mempunyai bentuk menyirip
rangkap dengan ujung yang runcing. Pangkal daun lamtoro sedikit miring dan
daunnya mempunyai rambut yang halus. Daun lamtoro juga dapat digunakan
sebagai obat untuk menyembuhkan luka baru dan bengkak. Selain itu daun ini
juga mampu menghilangkan rasa gatal, kering, kemerahan, dan kasar akibat
bakteri kulit.

Bunga

Bunga lamtoro mempunyai bentuk bongkol, dengan tangkai yang berkumpul


sekitar 2 hingga 6 bongkol. Bongkolan tersusun dengan rapi sekitar 100 sampai
180 kuntum bunga. Susunan kuntum bunga membentuk bulatan dengan warna
putih kekuningan dan diameternya sekitar 12 hingga 21 mm. Tangkai bunga
lamtoro memiliki panjang sekitar 2 sampai dengan 5 cm.

Bunga mempunyai ukuran kecil- kecil, dan kelopaknya berbentuk seperti lonceng.
Mahkota bunga berukuran sekitar 5 mm dengan benang sari yang berjumlah 10
helai.

Buah

Buah lamtoro mempunyai bentuk seperti pita yang lurus, tipis dan berukuran
sekitar 14 hingga 26 cm dengan lebar 2 cm. Buah yang masih muda berwarna
kehijauan sedangkan yang sudah masak warna berubah menjadi kecoklatan.
Setiap buah lamtoro didalamnya terdapat sekitar 15 sampai dengan 30 biji. Bentuk
biji bulat pipih berukuran kecil yaitu 6 hingga 10 mm dan lebarnya 3 sampai 4,5
mm.

BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari kegiatan praktikum Morfologi
graminae dan leguminosa ini adalah Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari
struktur organ tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga maupun biji.
Dari praktikum Morfologi graminae dan leguminosa ini kita dapat membedakan

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 21


morfologi tumbuhan dari golongan graminae dengan leguminosa serta mampu
menjelaskan fungsi-fungsi organ pada tumbuhan. Adapun ciri umum dari
tumbuhan graminae yaitu berakar serabut, batangnya beruas ruas, berongga,
daunnya berbentuk pita, pertulangan daun sejajar dan bunga tumbuh di ujung
batang. tanaman leguminosa memiliki 2 jenis yaitu leguminosa pohon dan
leguminosa menjalar. Leguminosa pohon dapat dicirikan tumbuh tegak berdiri,
perakaran kuat, berakar serabut, termasuk tanaman dikotil, memiliki bintik akar
untuk mengikat nitrogen, sedangkan leguminosa menjalar dicirikan memiliki
bintil akar, tumbuh menjalar, dan batang lentur. Semoga dengan adanya Laporan
ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua.

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 22


DAFTAR PUSTAKA

AdminPertanian. (2018, 15 April). Klasifikasi dan morfologi Tanaman Padi


(oryza sativa). Diakses pada 15 April 2018, dari https://pertanian-
mesuji.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-padi-oryza-sativa/

agrotek.id. (2020, 17 April). klasifikas dan morfologi rumput belulang. Diakses


pada 17 April 2020, dari https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-rumput-
belulang

agrobibittanaman.com (2019, 24 Juni).. Klasifikasi Rumpu Gajah Mini. Diakses


pada 24 Juni 2019, dari https://www.agrobibittanaman.com/klasifikasi-rumput-
gajah-mini/

agrotek.id (2020, 20 januari).klasifikasi dan morfologi tanaman kacang tanah.


Diakses pada 20 januari 2020, dari https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman-kacang-tanah/

dosenpertanian.com (2020, 23 Juni). Tanaman Lamtoro, Klasifikasi, Ciri


Morfologi, Manfaat, dan cara budidaya. Diakses pada 23 Juni 2020, dari
https://dosenpertanian.com/tanaman-lamtoro/

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 23


LAMPIRAN

1.Rumput Gajah Mini (Axonopus compressus)

2.Padi (Oryza sativa L.)

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 24


3.Rumput Belulang ( Eleusine indica (L.) Gaertn. )

4.Kacang Tanah (Arachis hypogaea)

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 25


5. Lamtoro (Leucaenaleucocephala

LAPORAN MORFOLOGI GRAMINAE DAN LEGUMINOSA 26

Anda mungkin juga menyukai