ENDAH SUSILOWATI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
2
Oleh
ENDAH SUSILOWATI
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
2017
3
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i
I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum.......................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
LAMPIRAN................................................................................................ 21
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pH tanah, unsur hara dan lain-lain. Selain itu, pertumbuhan tanaman dalam
tanah. Mikoriza merupakan salah satu mikroorganisme tanah yang dapat berperan
meningkatkan kapasitas tanaman dalam menyerap unsur hara dan air, disamping
itu juga berfungsi sebagai kontrol biologi dan meningkatkan ketahanan terhadap
dan air yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman kehutanan yang tidak
alam dan di dalam siklus nutrisi. Penyebaran dan terdapatnya mikoriza yang
sangat luas di dalam ekosistem memainkan peranan yang sangat besar terhadap
setiap jenis mikoriza yang bersimbiosis dengan akar agar dapat diketahui susunan
B. Tujuan Praktikum
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan hasil pembesaran 4x, 10x dan 40x.
A. Pengertian Mikoriza
Istilah mikoriza diambil dari Bahasa Yunani yang secara harfiah berarti jamur
(mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa mutualisme
antara jamur dan akar tumbuhan. Jamur memperoleh karbohidrat dalam bentuk
gula sederhana (glukosa) dari tumbuhan. Sebaliknya, jamur menyalurkan air dan
hara tanah untuk tumbuhan. Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara
bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga
yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu) jamur. Asosiasi antara akar tanaman
dengan jamur ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman
inang yang merupakan tempat jamur tersebut tumbuh dan berkembang biak.
akar tumbuhan tingkat tinggi, tanaman inang memperoleh hara nutrisi sedangkan
fungi memperoleh senyawa karbon hasil fotosintesis. Istilah tersebut pertama kali
diperkenalkan oleh Frank pada tahun 1877 di Jerman. Kemudian Frank dalam
yang berkembang di dalam akar diantara dan di dalam sel-sel korteks akar. Saat
ada/tidaknya septa intraseluler kolonisasi keberadaan mantel dan Hartig net serta
B. Manfaat Mikoriza
antara lain.
Hal ini disebabkan mikoriza secara efektif dapat meningkatkan penyerapan unsur
hara makro dan beberapa unsur hara mikro. Eksplorasi hifa pada media tumbuh
Pada akar bermikoriza kerusakan jaringan kortek tidak akan bersifat permanen.
Akar bermikoriza akan cepat pulih, karena hifanya masih mampu menyerap air
pada pori tanah, dan penyebaran hifa yang luas akan dapat menyerap air lebih
banyak.
patogen akar, perlindungan ini terjadi karena adanya lapisan hifa sebagai
5
pelindung fisik dan antibiotika yang dikeluarkan oleh mikoriza.
mencegah atau menghambat proses penuaan dan suberinasi akar sehingga umur
5. Manfaat lainnya
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Akan tetapi
ada juga yang membedakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok ketiga
merupakan peralihan dari dua bentuk kelompok tersebut yang kemudian disebut
sel korteks dan kemudian membentuk struktur berbentuk oval yang disebut
karena jaringan tersebut tidak sampai masuk ke dalam sel, dan membentuk hartig
yang biasanya berbentuk payung (mushrooms) atau bola (puffballs). Salah satu
sifat cendawan ektomikoriza adalah bersifat spesifik untuk setiap jenis tumbuhan
inang dan kondisi tapak tertentu. Dari satu jenis tumbuhan inang dimungkinkan
adanya beberapa jenis cendawan ektomikoriza yang menjadi simbionnya dan dari
tersebut memanfaatkan nutrisi berupa gula hasil fotosintesis dari inangnya dan
air dan mineral dari dalam tanah. Cendawan ektomikoriza merupakan bentuk
simbiosis yang banyak ditemui pada bagian akar yang mengabsorpsi air dan hara.
dan korteks yang membentuk labirin, dan sistem elemen hifa yang tumbuh ke luar
dan membentuk koneksi yang esensial antara tanah dan tubuh buah yang
dalam hubungan ini fungi memperoleh hasil fotosintesis sementara akar mendapat
bantuan unsur hara dan air dan keuntungan lainnya melalui perantara hifa fungi.
7
Sebagian besar tanaman yang membentuk simbiosis dengan fungi ektomikoriza
adalah jenis pohon, sekalipun beberapa jenis semak dan perdu juga ditemukan
Hubungan fungi dengan tanaman inang ini dapat disebut ektomikoriza bila
terdapat beberapa karakteristik morfologi dan anatomi pada akar tanaman akibat
masuknya hifa pada sel-sel akar. Terdapat berbagai variasi dalam karakteristik
morfologi dan struktur akar berektomikoriza, namun terdapat tiga bentuk utama
sebuah mantel atau lapisan hifa dan miselium fungi yang menutupi sebagian dari
ujung akar, berkembangnya hifa di antara sel-sel akar yang membentuk sel-sel
yang kompleks yang disebut hartig net, dan hifa-hifa yang menonjol keluar dari
mantel dan berkembang ke tanah (hifa ekstra radikal). Bahkan menurut Smith
dan Read (2008) bila salah satu dari tiga ciri utama ini tidak terbentuk dengan
sempurna maka peranan fungi ektomikoriza pada tanaman inang tidak akan
karakteristik morfologi dan anatomi yang khas pada tanaman inang yang
lebih meningkatkan pemahaman akan fungsi dan mekanisme yang terjadi antara
Praktikum ini dimulai pada hari kamis tanggal 2 November 2017. Praktikum ini
Alat yang digunakan saat melakukan praktikum ini adalah mikroskop, terminal
listrik, tallysheet, kamera dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan untuk
(Gnetum gnemon).
C. Cara Kerja
damar mata kucing, lalu tengkawang kemudian tusam dan terakhir melinjo.
9
3. Mengamati preparat dengan perbesaran 4 kali, 10 kali dan 40 kali.
A. Hasil
10X 1. Mantel
1
11
40X 1. Mantel
1 2. Hartig net
3. Korteks
4. Epidermis
2
3
Tengkawang 4X 1. Mantel
(Shorea
pinanga)
1
10X 1. Mantel
40X 1. Mantel
1 2. Hartig net
2 3. Korteks
4. Epidermis
3
4
12
Melinjo 4X 1. Mantel
(Gnetum 2. Hartig net
gnemon) 3. Korteks
1 4. Epidermis
2
3
10X 1 1. Mantel
2. Hartig net
2 3. Korteks
3 4. Epidermis
4
40X 1. Mantel
1 2. Hartig net
2 3. Korteks
4. Epidermis
3
4
Tusam 4X 1. Mantel
(Pinus
merkusii)
1
13
10X 1. Mantel
40X 1. Mantel
1 2. Hartig net
2 3. Korteks
4. Epidermis
3
4
B. Pembahasan
Mikoriza adalah salah satu bentuk hubungan simbiosis yang bersifat mutualistik
antara fungi dengan akar tanaman tingkat tinggi. Umumnya dari divisi
dan fungi akan melindungi akar tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Secara umum ada 7 jenis mikoriza, namun pada praktikum ini hanya akan dibahas
3 jenis mikoriza dan yang dipraktikan hanya satu jenis mikoriza. Ketiga jenis
adalah jenis mikoriza yang dapat dilihat dengan mata secara langsung (tanpa
14
bantuan alat optik), hifa yang dihasilkan akan menutupi rambut-rambut akar
tanaman, lalu hifa akan menebal dan membentuk mantel dan menembus sel akar
Pada praktikum ini digunakan 4 spesimen dari spesies yang berbeda. Specimen
yang digunakan adalah spesiemen pohon damar mata kucing (Shorea javanica),
Meranti adalah tumbuhan asli Indonesia yang saat ini paling banyak dieksploitasi
kayu. Pada umumnya musim berbuah dari meranti tidak terjadi setiap tahun,
Pinus merkusii atau tusam adalah salah satu tumbuhan kehutanan di Indonesia
yang banyak ditemukan pada P. merkusii antara lain dari genus Scleroderma,
epidermis. Hasil ini serupa dengan yang diperoleh oleh Wulandari (2002) yang
gnemon.
1. Mantel
penelitian telah dilakukan untuk melihat fungsi dan bentuk mantel yang ada.
yang berpotensi menjadi toksik bagi tanaman, sehingga tanaman akan terhindar
dari keracunan. Mantel juga melindungi akar dari kehilangan air dan dari
serangan patogen.
2. Epidermis
Epidermis adalah lapisan terluar akar yang melindungi akar sebelum adanya
mantel.
16
3. Hartig net
Hartig net adalah hifa mikoriza yang berada disela-sela epidermis dan korteks.
Fungsinya adalah untuk menyimpan unsur hara dan air, serta menyalurkan unsur
hara dan air. Hartig net ada dua jenis, pertama pada jenis Angiospermae hartig
Cell). Sedangkan yang kedua pada jenis gymnospermae, hartig net berpenetrasi
indikator adanya kompatibilitas fungi dan tanaman inang. Menurut Peterson et al.
(2004 dalam Rianarti, 2010), Hartig net merupakan tempat pertukaran nutrisi,
fungi mengabsorbsi karbohidrat, dan tempat nutrisi dan air menuju sel akar.
4. Korteks
Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang
pembentuk korteks keadaannya tipis, hal ini memberikan kelancaran pada proses
A. Simpulan
melakukan pengamatan perlu mengatur lensa yang akan digunakan, fokus dan
pencahayaannya.
2. Perbedaan dari hasil perbesaran terlihat jelas pada setiap bagian-bagian sel.
namun hanya terlihat samar, sehingga tidak akurat untuk dijadikan sebagai
acuan dan untuk perbesaran 40x setiap bagian sel terlihat sangat jelas.
3. Bagian korteks ditandai dengan bagian yang ada ditengah sel yang warnanya
sedikit lebih mencolok (pada gambar ditandai dengan nomor 3). Bagian hartig
net ditandai dengan adanya hifa mikoriza yang masuk melalui sela-sela
Saran yang ingin saya sampaikan adalah sarana dan prasarana praktikum
hendaknya senantiasa diperbaiki dan terus ditingkatkan. Hal ini agar saat
praktikum yang akan datang dapat mengurangi resiko kegagalan dan hasil yang
DAFTAR PUSTAKA
Smith, S.E. dan Read, D.J. 2008. Mycorrhizal Symbiosis. Third Edition.
Academic Press. London.
LAMPIRAN
22
DOKUMENTASI