PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. mempelajari ciri-ciri cendawan Gymnomycota
2. mempelajari cara isolasi cendawan Gymnomycota
3. mempelajari cara identifikasi cendawan Gymnomycota
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2 Pam
3 Sungai
4 Galon Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
4.2 Pembahasan
Gymnomycota adalah jenis jamur berbentuk lendir, mirip seperti amoeba, dengan
plasmodium sebagai sel soma. Jamur ini merupakan jamur tingkat yang masih motil,
biasanya terdapat di air. Namun, pada praktikum kali ini justru ditemukan air yang terdapat
jamur yang mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabang, koloninya berkelompok, pada
ujung hifa muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada
sterigma muncul konidium-konidium yang tersusun berurutan, di dalam air danau dan air
galon. Ciri-ciri ini mirip dengan ciri-ciri jamur Aspergillus, yang mana keberadaannya juga
dapat dikatan sebagai pencemar air.
Menurut Sardjono (1998), jenis jamur yang sering mengkontaminasi makanan dan
biasa di temukan di udara antara lain Aspergillus sp. Aspergillus sp yaitu jenis jamur
multiseluler yang bersifat opportunistic. Jamur ini tersebar luar di alam dan kebanyakan
spesies ( Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Aspergillus terreus,
Aspergillus fumigatus) ini sering menyebabkan kerusakan makanan karena menghasilkan zat-
zat racun yang di kenal sebagai aflatoksin. Aflatoksin dapat menyebabkan kanker dan
menurunkan imunitas. Namun pada praktikum ini, jamur air yang diamati melalui mikroskop
tidak menunjukkan bahwa jamur tersebut masuk dalam golongan Gymnomycota, karena ciri-
cirinya lebih mirip Ascomycota.
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan, antara lain:
1. Ciri-cri yang menandakan jamur divisi Gymnomycota adalah berbentuk lendir sehingga
menyerupai bakteri, dengan pergerakan amoeba
2. Jamur divisi gymnomycota yang diisolasi di cawan petri tumbuh di dekat umpan yang
mengandung kitin atau selulosa
3. Identifikasi jamur divisi Gymnomycota dengan melihat bentuk mikroskopis dan
makroskopisnya yang menyerupai lendir dengan habitatnya di air.
DAFTAR PUSTAKA
Alexopoulos, C.J., C.W. Mims, and M. Blackwell. 1996. Introductory Mycology. John Wiley
and Sons, Inc. Canada.
Campbell, N.A., J.B Reece., L.A Urry., M.L Cain., S.A Wasserman., P.V Minorsky., and R.B
Jackson. 2009. Biology Ninth Edition. Pearson Education Inc, Benjamin
Cummings. San Fransisco.
Cooke, M.C. 2009. Fungi: Their Nature and Uses. D. Appleton and Company, 549 and 551
Broadway. New York.
Defra, 2011. A Review of Fungi in Drinking Water and The Implications for Human Health.
Final Report Bio Intelligence Service. France.
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Hageskal et al., ( 2009). The Study Of Fungi In Drinking Water. Journal Of Institute For
Biotechnology And Bioengineering, 13 165-172
Handajani, Noorsoesanti dan Ratna setyaningsih.2006. Identifikasi Jamur dan Deteksatif
Latoksin Terhadap Petis Udang Komersial. Biodiversitas. Vol.7.no.3. hal.212-215
Sardjono. 1998. Pencemaran Pangan oleh Jamur, Potensi Bahaya dan Pencegahannya.
Agritech. 18:2: 23 – 27
Slamet, S. 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI
“DIVISI GYMNOMYCOTA”
Disusun oleh:
Tanah