Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TANAMAN
ACARA 1
“PERTUMBUHAN TANAMAN”

Disusun Oleh :
Nama : Leonardo Vigorous Silalahi
NPM : E1J018072
Shift : Selasa, 10:00 – 12:00
Dosen Pembimbing : Prof.Ir.Widodo, M.Sc, Ph.D

Coach : Harioski ( E1J06014)

LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bertambah besarnya suatu makhluk hidup merupakan suatu tanda bahwa
makhluk hidup tersebut tumbuh. Pada hewan dan tumbuhan,pertumbuhan ditandai
dengan pertambahan tinggi atau besar. Mahkluk hidup tidak hanya
tumbuh,makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Jika kamu menanam biji
tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah.selanjutnya bukan pertambahan
ukuran kecambah saja yang terjadi,namun juga perkembangan ke arah bentuk
dewasa tanaman tersebut.misalnya, biji tanaman yang kamu tanaman adalah biji
kacang hijau,maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan
ukuran kecambah kacang hijau saja.seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh
membesar membentuk akar, daun, batang, dan menghasilkan bunga.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, perkembangan merupakan
proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang
mengarah pada kedewasaan. Respon terhadap perubahan lingkungan yang
diwujudkan sebagai pertumbuhanmengakibatkan bagian tertentu lebih cepat
tumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon inidapat menghasilkan gerak yang
nyata walaupunumumnya lebih lambat dari pada gerak nasti. Diantara gerak
akibat tumbuh yang dikenal adalah gerak tropisme. Gerak bagian tumbuhan yang
dipengaruhi oleh arah datangnya cahayadisebut fototropisme (Simpson, 2010).

B. Tujuan
1. Mengamati dan mengukur pertumbuhan sigmoid pada tanaman
kangkung.
2. Mengukur laju pertumbuhan dari waktu ke waktu.

BAB II
Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran sel dan
pertambahan jumlah sel. Pertumbuhan dapat diamati dengan mengukur tinggi
tanaman, jumlah daun, lingkar batang, dan berat kering tanaman. Pengukuran
pertumbuhan secara kontinyu yang dimulai sejak tanaman baru tumbuh hingga
tanaman mencapai pertumbuhan maksimum akan menghasilkan sebuah kurve
sigmoid. Pada kurve itu akan terlihat bahwa pada awalnya, tanaman tumbuh
dengan sangat lambat, pada tahap ini tanaman berada pada fase establishment.
Tanaman baru tumbuh dan melengkapi organ-organ tanaman seperti akar dan
daun. Ketika akar sudah dapat mencari sumber air dan nutrisi dan ketika daun
sudah terbentuk secara sempurna, tanaman dapat melakukan fotosintesis secara
maksimal, dan hasilnya adalah pertumbuhan yang sangat pesat (Tim Penyusun,
2016).
Perkembangan dan pertumbuhan pada suatu tanaman merupakan hasil
interaksi yang kompleks antara tiga factor, yang meliputi factor intraseluler ( dari
dalam sel), intraseluler dan lingkungan. Bentuk dan ukuran tumbuhan banyak
ditentukan oleh factor herediritas. Gen berpangaruh pada setiap struktur tumbuhan
dan juga terhadap perkembangannya. Factor heredisitas inilah yang merupakan
factor intraseluler, sedangkan faktor interseluler adalah hormone. Ada beberapa
macam hormone yang hampir semuanya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan, dan masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Selain hormone, lingkungan juga merupakan factor penting
yang berpengaruh terhadap pertumbuahan dan perkembangan tanaman. misalnya
kelembaban uadara, air tanah dan mineral, suhu udara, dan cahaya (Moh. Amin,
2010).
Secara umum, faktor pertumbuhan tanaman meliputi faktor internal
(genetik) dan faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah 1) ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah dan
biologis, 2) laju fotosintesis, 3) respirasi, 4) pembagian hasil asimilasi dan
nitrogen, 5) klorofil, karoten, dan kandungan pigmen lainnya, 6) tipe dan letak
meristem. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah
sebagai berikut 1) faktor iklim, meliputi cahaya, temperature, air, panjang hari,
angin, dan gas, 2) faktor edafik meliputi tekstur, struktur, bahan organic, kapasitas
pertukaran kation, pH, kejenuhan basa, dan ketersediaan nutrisi, 3) factor biologis,
4) faktor pembatas (Anggi, 2010).
Kurva sigmoid adalah suatu fungsi pertumbuhan yang mencirikan pola
pertumbuhan tanaman sepanjang suatu generasi secara khas. Kurva ini terbentuk
oleh variabel berupa massa tanaman (bobot kering), volume, luas daun, tinggi atau
penimbunan bahan kimia yang digambarkan terhadap waktu menjadi suatu garis
ynag dapat ditarik dari data secara normal akan berbentuk sigmoid yang
menyerupai huruf S. kurva sigmoid berlaku bagi tumbuhan lengkap, untuk
bagian-bagiannya ataupun sel-selnya. Pertumbuhan tanaman pada mulanya lambat
kemudian berangsur-angsur lebih cepat hingga tercapai titik maksimum akhirnya
laju tumbuh menurun (Lakitan, 2010).
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Dengan demikian
cahaya memberikan pengaruh langsung pada ketersedian makanan. Dengan tidak
adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan
kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal. Walaupun jumlah cahaya kurang dari
yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya tumbuahan yang
bersangkutan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bapat terjadi bila transpirasi
berjalan lebih lambat dari pada proses fotosintesis sehingga jaringan yang sedang
tumbuh menerima air lebih banyak dan proses pembuatan makanan tidak
mengalami hambatan. Pada tumbuhan yang sama, daun yang terlindung dan daun
yang tidak terlindung dari sinar matahari akan menunjukan gejala yang berbeda.
Daun yang tidak terlindung akan lebih banyak mengandung gula dan hanya
sedikit mengandung air. Hal ini dapat terjadi karena daun di tempat yang tidak
terlindung melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat. Daun ini memiliki sel
palisade yang. lapisan lebih dari satu lapis, kutikulanya menebal, sehingga daun
menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang berada pada naungan atau yang daun
di tempat yang terlindung berisi air lebih banyak, tetapi makan kurang atau
sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga permukaan daun melebar
(Prowoto, 2011).
Panjang pennyinaran mempunyai pengaruh yang khusus bagi
pertumbuhan dan reproduksi pertumbuhan tanaman. Respons tumbuhan terhadap
panjangnya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respons
fotoperiodik pada tumbuhan meliputi dormansi, pembungaan, perkecambahan,
perkembangan batang dan akar. Respons ini dikendalikan oleh pigmen yang
mengabsorsi cahaya, yaitu fitokrom (Mariam, 2010).

BAB III
BAHAN DAN METODE

a. Bahan dan Alat


Adapun alat dan bahan yang digunakana dalam pratikum sebagai
berikut;
- Bahan : Benih tananam kangkung yang viable pupuk (NPK) dan
Pestisida.

- Alat : Aqua gelas, alat tanam (cangkul), alat ukur pertumbuhan


(penggaris, meteran, timbanagan).

b. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam pratikum yaitu sebagai
berikut;
1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menanam benih kangkung pada aqua gelas yang sudah diisi dengan
tanah.

3. Memberi tanaman dengan pupuk kandang atau kompos.

4. Mengukur pertumbuhan tanaman setiap minggu (mulai pada 7 hari


setelah tanaman, HST) dengan mengukur tinggi tanaman, jumlah daun,
panjang akar, jumlah akar, berat basah, dan berat kering tanaman. .

5. Membuat plot pertumbuhan (sumbu Y) dan umur tanamn (sumbu X)

6. Menghitung laju pertumbuhan dari 7 HST, HST 14, 21 HST, 28 HST,


dan 35 HST.

7. Membahas dan membuat laporan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Tabel. Tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat kering tanaman
menurut usia tanaman.
Waktu (T) Tinggi Jumlah BK Laju Pertumbuhan
(MST) Tanaman(Cm) Daun Tanaman
(Helai) (g)
1 18 13 0,5 2,57 g/ha
2 38 8 1,0 2,86 g/ha
3 41 9 1,2 0,43 g/ha
4 36 11 0,9 -0,71 g/ha
5 37 11 0,8 0,14 g/ha
6 39 13 0,8 0,28 g/ha
7 38 14 0,9 -0,14 g/ha
8 39 14 1,0 0,14 g/ha

3.1.2 Grafik Tinggi Tanaman

TINGGI TANAMAN
45

40

35

30

25

20

15

10

0
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
MINGGU 5 MINGGU 6 MINGGU 7 MINGGU 8
3.1.3 Grafik Laju Pertumbuhan

LAJU PERTUMBUHAN
6

-1
MINGGU 3 MINGGU 4 MINGGU 5
MINGGU 6 MINGGU 7 MINGGU 8

Perhitungan:
Penentuan laju pertumbuhan tanaman kangkung adalah dengan
formula:
 Laju pertumbuhan = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)

Jadi
Laju Pertumbuhan minggu ke I (hari 7) = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)
= (18-0)/(7-0)
= (18/7) = 2,57 g//ha
Laju Pertumbuhan minggu ke II (hari 14) = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)
= (38-18) / (14-7)
= 20/7= 2,86 g/ha
Laju pertumbuhan minggu III (hari 21) = (BK T2-BK T1)/(T2-T1)
= (41-38)/(21-14)
= 3/7= 0,43 g/ha
Laju Pertumbuhan minggu IV (hari 28) = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)
= (36-41) / (28-21)
= -5/7 = -0,71 g/ha
Laju Pertumbuhan minggu V (hari 35) = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)
= (37-36) / (35-28)
=1/7 = 0,14 g/ha
Laju Pertumbuhan minggu VI (hari 42) = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)
= (39-37) / (42-35)
= 2/7 = 0,28 g/ha
Laju Pertumbuhan minggu VII (hari 49) = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)
= (38-39) / (49-42)
= -1/7 = -0,14 g/ha
Laju Pertumbuhan minggu VIII (hari 56) = (BK T2-BK T1) / (T2-T1)
= (39-38) / (56-49)
=1/7 = 0,14 g/ha

b. Pembahasan
Hasil yang ditunjukkan dari pengamatan tersebut yang paling cepat
pertumbuhannya yaitupada pengukuran tinggi batang. Sesuai dengan literature
menjelaskan bahwa tanaman yang terustumbuh itu dipengaruhi oleh factor dari
dalam maupun factor dari luar. Factor dari dalam yangmempengaruhi
meningkatnya tinggi batang ini yaitu karena adanya hormone auksin yang
terdapatpada tanaman tersebut. Dan factor dari luarnya yaitu adanya sinar
matahari.Selain tinggi batang, jumlah daun juga mengalami peningkatan,
walaupun peningkatannyatidak setinggi tinggi batang, namun disini kenaikan nya
terus menerus dari harikehari,walaupun ada juga yang konstan kenaikannya.
Berarti ini menunjukkan selain pada ujung batang, pada daunjuga mengalami
pertumbuhan. Disini tumbuhan yang dilakukan pengamatan disiram setiap
hari,sehingga air dan mineral yang terkandung pada tanaman tersebut
menyebabkan tumbuhan itutumbuh dan berkembang.

Pertumbuhan kangkung pada pengamatan ini mengalami peningkatan tiap


minggu. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi proses pertumbuhan pada objek
pengamatan. Indikator lain dalam pengamatan ini dapat kita amati dari jumlah
helai daun pertujuh hari pengamatan. Indikator ini juga mengambarkan
perkembangan pada tanaman tersebut. Berdasarkan indikator ini tanaman
mengalami pertambahan jumlah helai daun pada minggu ke 5 dan terus
meningkat pada pengamatan selanjutnya sehingga membentuk kurva S yang
artinya sigmoid.
Indikator yang lain di gunakan dengan mengukur berat basah. Indikator ini
menunjukkan kenaikan setiap minggunya walaupun tidak selalu signifikan pada
berat basah tanaman, sehingga membentuk kurva S yang artinya sigmoid.
Berdasarkan data yang di peroleh bahwa berat kering pada tanaman juga
tidak normal akibat dari basah juga yang mengalami ketidakteraturan antara berat
basah minggu sebelum dan sesudahnya, sehingga membentuk kurva S yang
artinya sigmoid.
Berdasarkan data pengukuran berat kering, bahwa peningkatan berat tiap-
tiap waktu pengkukuran mengalami zigzag. Hal ini berpengaruh pada laju
pertumbuhan sehingga laju pertumbuhannya dapat kita lihat dari penampilan
grafik yang menujukkan bahwa laju pertumbuhan tanaman sebenarnya tidak
selalu meningkat atau tetap namun mengalami zigzag dan fliktuasi dari waktu ke
waktu, sehingga membentuk kurva S yang artinya sigmoid.
Laju pertumbuhan yang kurang baik pada tanaman kangkung yaitu
disebabkan oleh bebrapa factor antara lain kurangnya air yang diberikan sehingga
pertumbuhan akar terhambat dan dan tidak meningkat sesuai dengan yang
diharapkan. Selain air faktor cahaya matahari juga mempengaruhi pertumbuhan
kangkung jika terlalu banyak mendapat cahaya mataahri dalam jangka waktu yang
panjang terutama pada musim kemarau menyebabkan tanaman terhambat
pertumbuhannya dan meyerap unsur hara dalam tanaman terlalu berlebihan.
Indikator lain yang di gunakanyaitu berat kering. Indikator ini
menunjukkan peningkatan yang begitu jarak dari waktu ke waktu pengukuran.
Berat keringtanaman tetap mengalami kenaikan walaupun jumlah helai daun pada
pengamatan ke duasama dengan pada pengamatan pertama. Hal ini mungkin
terjadi karena pertambahan tinggitanaman juga meningkatkan berat kering
tanaman tersebut.Hal inilah yang mempengaruh laju pertumbuhan sehingga laju
pertumbuhannya dapat kitalihat dari penampilan grafik yang menujukkan bahwa
laju pertumbuhan tanamansebenarnya tidak selalu meningkat atau tetap namun
mengalami zigzag dan fliktuasi dariwaktu ke waktu.
BAB V
PENUTUP

a. Kesimpulan
Pada pratikum kali ini dapat disimpulkan bahwa;
1. Laju Pertumbuhan yang diteliti pada kangkung diamati dari tinggi
batang, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, BB tanaman, dan BK
tanaman. Dimana dari hasil pengamatan tersebut hasilnya
menunjukkan peningkatan yang tidak selalu signifikan setiap
minggunya.

2. Kurva yang sigmoid terjadi pertumbuhan tanaman dan berat basah


tanaman, sedangkan pada berat kering dan panjang akar membentuk
zig-zag yang artinya tidak selalu konstan.
b. Saran dan kritik

a. Saran:

Agar kirannya pada pratikum coass dapat bisa semangat terus dan
jadilah coas seperti ini

b. Harapan:

Berharap dapat pratikum coas seperti ini

DAFTAR PUSTAKA

Anggi. 2010. Fisiologi Tumbuhan jilid 2. Bandung : ITB


Lakita. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Mariam. 2010. Fisologi Tumbuhan. Bandung : Griya Jaya
Moh. Amin. 2010. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia
Prawoto. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia
Simpson. 2010. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia
Tim Penyusun. 2016. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu :
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
JAWABAN PERTANYAAN

1. Diantara variabel pertumbuhan tanaman berikut ( jumlah daun, tinggi


tanaman, dan berat kering ) variable yang manakah yang paling tepat digunakan ?
mengapa?
Jawab : variable tinggi tanaman karena tinggi tanaman itu memastikan bahwa
tanaman itu tumbuh dan berkembang apa tidak dalam waktu 1 minggu.
2. Faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman? Sebut dan
jelaskan
Jawab :
Faktor – faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
A. Faktor Eksternal
1. Makanan (Zat Hara)
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis berbagai
komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida
dan air, tetapi juga unsur – unsur lainnya. Karbon dioksida diabsorpsi oleh daun,
sedangkan air dan mineral diserap oleh akar.Makanan yang dibutuhkan oleh
tumbuhan terdiri dari unsur makro dan mikro yang masing masing terdiri atas 9
unsur makro dan 8 unsur mikro. Makronukrien (unsure makro/butuh dalam
jumlah banyak). Misalnya: C, H, O [defisiensi: Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati], N (Nitrogen) [defisiensi: Daun pucat,
klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium), Ca (Kalsium), S (Sulfur),
Mg (Magnesium).
2. Suhu atau Temperatur
Untuk proses tumbuh dan perkembangan, tumbuhan memerlukan suhu yang
sesuai. Suhu tersebut disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih
memungkinkan pertumbuhan disebut suhu minimum. Sedangkan suhu paling
tinggi yang masih memungkinkan pertumbuhan disebut suhu maksimum.Jenis
tumbuhan satu dengan yang lain memiliki suhu minimum, suhu optimum, dan
suhu maksimum yang berbeda – beda. Bagi tumbuhan suhu
lingkungan berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim. Umumnya tumbuhan
tidak tumbuh di bawah suhu 0°C dan di atas 40°C . Kisaran suhu masih
memungkinkan tumbuh dengan baik adalah 22°C – 37°C.
3. Air
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air merupakan senyawa utama yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman yang berfungsi sebagai komponen pembantu
proses fotosintesis.Fungsi lain dari air yaitu, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji tanaman baik pada biji
tanaman monokotil maupun dikotil.
4. Cahaya
Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan,
umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi, karena cahaya dapat
menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Pada tempat yang gelap tumbuhan
akan lebih cepat tinggi daripada tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di
tempat gelap disebut etiolasi.Fotoperiodisme adalah Respon tumbuhan terhadap
lama penyinaran (panjang hari). Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat
dibedakan menjadi empat macam, hal ini ada hubungannya dengan hormon
fitokrom dalam tumbuhan (protein dalam kromatofora yang mirip fikosianin),
macamnya yaitu: Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena
penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya aster,
krisan,dahlia, ubi jalar, kedelai, dan anggrek.Tumbuhan hari panjang, tumbuhan
yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 – 16 jam) sehari.
Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, gandum, kol, bit gula, selada,
dan tembakau.Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap
panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya bunga
matahari. mawar, kapas, mentimun dan tomat.
5. Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara berbeda – beda terhadap berbagai tumbuhan, tanah
dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi tumbuhan. Kondisi lembap
menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang
dikeluarkan.
6. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada
tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini
digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan
aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami
kematian.
7. pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan
unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-
unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH
asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh
tumbuhan.
B. Faktor internal
1. Gen
Gen berperan dalam pengendalian metabolisme zat di dalam sel, misalnya proses
sintesis protein. Protein merupakan komponen dasar penyusun tubuh makhluk
hidup termasuk tumbuhan. Dengan demikian gen dapat mengatur pola
pertumbuhan dengan cara menurunkan sifat-sifatnya dan sintesis-sintesis yang
dikendalikannya, Sehingga genetis tanaman satu dengan yang lainnya akan
memiliki pola pertumbuhan yang berbeda akibat susunan gen yang berbeda –
beda.
2. Hormon
Hormon ialah regulator pertumbuhan yang sangat esensial, yang dibuat pada satu
bagian tumbuhan sedangkan respon pertumbuhan terjadi terhadap hormon di
bagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang dan daun. Hormon
pertumbuhan (fitohormon) yang telah dikenal antara lain auksin, sitokinin, dan
giberilin.

Anda mungkin juga menyukai