Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN ANATOMI BENIH

ANATOMI BENIH ORTODOKS

Disusun oleh :

RAHMAD ZAINULLAH
A41180135

TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
OKTOBER 2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kegiatan budidaya suatu tanaman yang bersifat agronomis, kondisi


benih dan kualitas benih merupakan hal yang penting. Benih untuk kegiatan
agronomis haruslah benih murni yang tidak tercampur oleh kotran maupun benih
varietas dan benih tanaman lain. Pada penggolongan ini diperlukan pengetahuan
mengenai karakteristik benih. Karakteristik benih dapat dilakukan dengan
mengidentifikasikan benih.
Berdasarkan tingkat kadar air di dalam benih terdapat dua tipe benih yakni
benih ortodoks dan benih rekalsitran. Benih rekalsitran yaitu benih yang
tidakdapat disimpan dalam waktu lama, tidak tahan atau mati jika disimpan pada
suhudingin, dan tidak tahan disimpan bila kadar airnya diturunkan sampai di
bawah kadarair kritis. Sedangkan benih ortodoks meskipun ukurannya kecil tetapi
lebih toleranterhadap suhu yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu
dipelajari bagaimana benih ortodoks dan rekalsitran dapat berkecambah pada
penurunan kadar air benih.
Benih ortodoks adalah jenis benih yang memiliki kemampuan atau
ketahanan jika dikeringkan sampai kadar air rendah dan kelembaban serta suhu
yang rendah tanpa menurunkan viabilitas benih secara nampak.Pada umumnya
kadar air biji segar yang belum masak fisiologis berkisar antara 15-30% dan
setelah mencapai kemasakan fisiologis kadar air akan turun ke 6-10%.Ciri-ciri
benih ortodoks yaitu memiliki ukuran biji yang kecil,kulit biji keras,memiliki
masa dormansi.
Mengingat pentingnya anatomi benih yang setiap benih memiliki antomi
yang berbeda – beda tergantung dari jenis tanaman tersebut, maka dari itu penting
dilakukan praktikum anatomi benih ortodoks.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum Anatomi Benih Ortodoks adalah untuk


mengetahui anatomi benih ortodoks
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Benih ortodox adalah jenis benih yang tahan dikeringkan sampai kadar air
yang rendah (2-5%) dan kelembaban serta suhu yang rendah tanpa menurunkan
viabilitas benih secara nyata. Pada umumnya kadar air biji segar yang belum
masak fisiologis (biji masih bersama dengan buah) berkisar antara 15-30 % dan
setelah mencapai kemasakan fisiologis kadar air akan turun ke 6-10%. Kadar air
ini masih terlalu tinggi untuk kriteria penyimpanan benih sehingga harus
dikeringkan untuk menurunkan kadar air lebih rendah lagi. Bagian-bagian biji
terdiri dari 3 bagian dasar :
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-
gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang
berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil
(calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula
(calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh
banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon
misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua
kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada
umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai
sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti
ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh
upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat
akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang
disebut coleorhiza.
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan
penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacang-
kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan
golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan
dapat dimakan merupakan endospermnya.
Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae,
Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda
tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-
kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat.
3. Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm
dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari
integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji
berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan
sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk
melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan,
bakteri dan insekta.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan
diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas
monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah
biji masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi,
gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam
kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum
biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo, L. 2002).
BAB 3. METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Anatomi Benih Ortodoks dilaksanakan pada Rabu, tanggal 23


Oktober 2019 Pukul 13.00-15.00. Di labolatorium Benih 2 Politeknik Negeri
Jember.

3.2 Alat dan Bahan

1. Alat Tulis
2. Kertas HVS
3. Benih Kacang Tanah
4. Benih Kacang Merah
5. Benih Kedelai
6. Benih Jagung
7. Benih Gambas
8. Benih Melon
9. Benih Semangka
10. Benih Kacang Panjang
11. Benih Padi
12. Benih Tomat
13. Benih Cabai

3.3 Prosedur Kerja

1. Merendam benih ortodoks semalam karena kulit biji yang agak keras
2. Menyayat benih tersebut setengah bagian sampai terlihat bagian bagian
benih tersebut
3. Menggambar bagian benih dan menyebutkan bagian bagian benih beserta
fungsinya
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Gambar Bagian Fungsi


1 Kacang tanah -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon sebagai cadangan makanan benih
-Plumula - Plumula sebagai calon daun
-Epikotil - Epikotil berfungsi menghubungkan
-Radikula kotiledon dan plumula
- Radikula sebagai calon akar

2 Kacang merah -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji


-Kotiledon - Kotiledon sebagai cadangan makanan benih
-Plumula - Plumula sebagai calon daun
-Epikotil -Epikotil berfungsi menghubungkan
-Radikula kotiledon dan plumula
- Hillum - Radikula sebagai calon akar
- Hillum berfungsi sebagai penghubung
lingkungan eksternal dan embrio
3 Kedelai -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon sebagai cadangan makanan benih
-Plumula - Plumula sebagai calon daun
-Epikotil - Epikotil berfungsi menghubungkan
-Radikula kotiledon dan plumula
- Hillum - Radikula sebagai calon akar
- Hillum berfungsi sebagai penghubung
lingkungan eksternal dan embrio
4 Jagung -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon berfungsi sebagai cadangan
-Plumula makanan bagi benih
-Epikotil - Plumula sebagai calon daun
-Radikula - Epikotil berfungsi menghubungkan
-Koleoriza kotiledon dan plumula
- Radikula sebagai calon akar
-Koleoriza berfungsi melindungi radikula
5 Gambas -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon berfungsi sebagai cadangan
-Plumula makanan bagi benih
-Epikotil - Plumula sebagai calon daun
-Radikula - Epikotil berfungsi menghubungkan
kotiledon dan plumula
- Radikula sebagai calon akar
6 Melon -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon berfungsi sebagai cadangan
-Plumula makanan bagi benih
-Epikotil - Plumula sebagai calon daun
-Radikula - Epikotil berfungsi menghubungkan
kotiledon dan plumula
- Radikula sebagai calon akar
7 Semangka -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon sebagai cadangan makanan benih
-Plumula - Plumula sebagai calon daun
-Epikotil - Epikotil berfungsi menghubungkan
-Radikula kotiledon dan plumula
- Radikula sebagai calon akar
8 Kacang panjang -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon sebagai cadangan makanan benih
-Plumula - Plumula sebagai calon daun
-Epikotil - Epikotil berfungsi menghubungkan
-Radikula kotiledon dan plumula
- Hillum - Radikula sebagai calon akar
- Hillum berfungsi sebagai penghubung
lingkungan eksternal dan embrio
9 Padi -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
- -Endosper sebagai cadangan makanan benih
Endosperm - Plumula sebagai calon daun
-Plumula - Radikula sebagai calon akar
-Radikula
10 Tomat -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji
-Kotiledon -Kotiledon berfungsi sebagai cadangan
-Radikula makanan bagi benih
- Radikula sebagai calon akar

11 Cabai -Kulit biji - Kulit biji Melindungi bagian biji


-Kotiledon -Kotiledon berfungsi sebagai cadangan
-Radikula makanan bagi benih
- Radikula sebagai calon akar

3.2 Pembahasan

Benih ortodox adalah jenis benih yang tahan dikeringkan sampai kadar air
yang rendah (2-5%) dan kelembaban serta suhu yang rendah tanpa
menurunkan viabilitas benih secara nyata. Pada umumnya kadar air biji segar
yang belum masak fisiologis (biji masih bersama dengan buah) berkisar antara
15-30 % dan setelah mencapai kemasakan fisiologis kadar air akan turun ke 6-
10%.
Pada praktikum anatomi benih ortodoks menggunakan sejumlah sebelas
benih monokotil dan dikotil yaitu, benih kacang tanah, benih kacang merah,
benih kedelai,benih jagung, benih gambas, benih timun, benih semangka,
benih kacang panjang, benih padi dan benih tomat.
Pada benih tanaman legum (kacang kacangan ) seperti kacang tanah,
kacang merah, kedelai dan kacang panjang hampir memiliki bagian bagian
yang sama yaitu kulit biji yang berfungsi melindungi bagian biji, kotiledon
berfungsi sebagai cadangan makanan bagi biji, radikula sebagai calon akar,
epikotil merupakan penghubung kotiledon dan plumula serta hillum yang
berfungsi sebagai penghubung lingkungan eksternal dan embrio. Plumula
muncul terlebih dahulu diikuti epikotil dan radikula tetap berda di dalam tanah
sebagai akar.
Pada benih jagung memiliki bagian bagian yaitu kulit biji yang berfungsi
melindungi bagian biji, endosperm berfungsi sebagai cadangan makanan bagi
biji, radikula sebagai calon akar, epikotil merupakan penghubung kotiledon
dan plumula serta koleoriza yang berfungsi untuk melindungi radikula.
Yang ketiga adalah benih yang memiliki 1 famili yaitu benih tanaman
semangka, benih tanaman gambas dan juga tanaman melon yang memiliki
bagian bagian yang hampir sama yaitu kulit biji yang berfungsi melindungi
bagian biji, kotiledon berfungsi sebagai cadangan makanan bagi biji, radikula
berfungsi sebagai calon akar, dan epikotil merupakan penghubung kotiledon
dan plumula
Pada benih cabai dan tomat juga memiliki bagian yang sama dan 1 spesies
yang memiliki bagian bagian kulit biji untuk melindungi bagian dalam biji,
kotiledon berfungsi sebagai cadangan makanan bagi benih dan radikula
sebagai calon akar.
Yang terakhir adalah benih tanaman padi yang memiliki bagian bagian
yaitu kulit biji yang berfungsi melindungi bagian biji, kotiledon berfungsi
sebagai cadangan makanan bagi biji, radikula berfungsi sebagai calon akar,
dan epikotil merupakan penghubung kotiledon dan plumula.
Pada benih ortodoks berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa benih
ortodoks monokotil ( benih padi dan jagung ) memiliki bagian bagian yang
terdiri atas kulit biji, endosperm, radikula, epikotil dan plumula serta ada
koleoriza yang berfungsi sebagai pelindung radikula. Dan pada benih ortodoks
benih dikotil ( kacang tanah, kacang merah, kedelai, gambas, timun,
semangka, kacang panjang, tomat dan cabai) memiliki bagian bagian kulit biji,
kotiledon, plumula, epikotil, dan radikula. Yang membedakan antara benih
ortodoks monokotil dan dikotil adalah bagian dari cadangan makanan
endosperm dan kotiledon.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan berdasarkan tujuan adalaha pada benih ortodoks pada


tanaman monokotil terdapat bagian bagian yaitu kulit biji, endosperm,plumula,
epikotil, radikula, serta koleoriza sedangkan pada tanaman dikotil terdapat bagian
bagian yaitu kulit biji kotiledon, plumula, epikotil dan radikula.

5.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum praktikan harus lebih teliti dan cermat
dalam mengamati dan menulis keterangan benih tersebut sehingga data yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/17262980/Benih_Ortodoks_dan_Rekalsitran ( Diakses
pada tanggal 2 november 2019)

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian UNDRAW

Tim dosen. 2019. BKPM ( Buku Kerja Praktek Mahasiswa) Morfologi Dan
Anatomi Benih. Politeknik Negri Jember

Anda mungkin juga menyukai