Anda di halaman 1dari 13

BOTANI TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis)

LAPORAN

OLEH:
ANGGI PARLAGUTAN LUBIS
170301031
PEMULIAAN TANAMAN
AGROTEKNOLOGI

Dosen Pengampu
Ir. Irsal MP
NIP 196301311989031004
NIDN 0031016303

PRAKTIKUM PERKEBUNAN B : KARET DAN KELAPA


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul dari laporan ini adalah “Botani Karet

(Hevea brasiliensis)” yang merupakan salah syarat untuk memenuhi komponen

penilaian di Praktikum Perkebunan B: Karet dan Kelapa, Program Studi

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada salah

satu dosen penanggung jawab praktikum yaitu Ir. Irsal, MP yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulisan laporan ini masih membutuhkan kesempurnaan untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kebaikan laporan ini.

Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan

ini bermanfaat bagi kita semua.

Tanjungbalai, 22 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang..............................................................................................1
Tujuan Praktikum.........................................................................................3

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu Praktikum......................................................................4
Alat dan Bahan.............................................................................................4
Prosedur Praktikum......................................................................................4

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil..............................................................................................................5
Pembahasan..................................................................................................6

KESIMPULAN

DAFTAR PU

ii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman karet termasuk famili Euphorbiaceae atau tanaman getah-

gatahan.Dinamakan demikian karena golongan famili ini mempunyai jaringan

tanaman yang banyak mengandung getah (lateks) dan getah tersebut mengalir

keluar apabila jaringan tanaman terlukai.Mengingat manfaat dan kegunaannya,

tanaman ini digolongkan ke dalam tanaman industri (Syamsulbahri, 2006).          

Pengembangan perkebunan karet memberikan peranan penting bagi

perekonomian nasional, yaitu sebagai sumber devisa, sumber bahan baku industri,

sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta sebagai pengembangan

pusat-pusat pertumbuhan perekonomian di daerah dan sekaligus berperan dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup. Selain itu, tanaman karet juga merupakan

tanaman tahunan yang mampu memberikan manfaat dalam pelestarian

lingkungan, terutama dalam hal penyerapan CO2 dan penghasil O2 (Dirjen

Perkebunan, 2008).

Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zone antara 150 LS

dan 150 LU. Diluar itu pertumbuhan tanaman karet agak terhambat sehingga

memulai produksinya juga terlambat, Suhu yang dibutuhkan untuk tanaman karet

25° C sampai 35 ° C dengan suhu optimal rata-rata 28° C. Dalam sehari tanaman

karet membutuhkan intensitas matahari yang cukup antara 5 sampai 7 jam

(Marsono dan Sigit.2005.).

Tanaman karet memiliki sistem perakaran yang ekstensif menyebar cukup

luas sehingga tanaman karet dapat tumbuh pada kondisi lahan yang kurang

1
menguntungkan. Akar ini juga digunakan untuk menyeleksi klon-klon yang dapat

digunakan sebagai batang bawah perbanyakan tanaman karet (Budiman, 2012).

Tanaman karet berhabitus pohon yang tumbuh meninggi dan berbatang

cukup besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Tumbuh lurus dan

memiliki percabangan yang tinggi mengarah ke atas. Batang tanaman ini

mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Batang karet tampak mulus

(Nurhakim dan Hani, 2014).

Daun karet terdiri atas tangkai daun utama dan tangkai anak, panjang

tangkai daun utama 3-20 cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10cm dan pada

ujungnya terdapat kelenjar. Biasanya, ada tiga anak daun yang terdapat pada

sehelai daun karet. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan meruncing,

serta tepinya rata dan gundul (Budiman, 2012).

Bunga tanaman karet berumah satu, bagian putik tampak lebih besar

dibandingkan dengan bagian serbuk sari. Bunga terlihat berambut. Bunga yang

mengalami penyerbukan akan menjadi buah sejati yang memiliki beberapa ruang.

Tanaman karet berbunga pada januari hingga September. (Nurhakim dan Hani,

2014).

Karet merupakan tanaman berbuah polong. Buah karet dilapisi kulit tipis

berwarna hijau dan di dalamnya terdapat kulit keras dan berkotak. Biji karet

terdapat dalam setiap ruang buah (kotak). Setiap ruang terdiri dari 1 biji. Jumlah

biji berkisar tiga dan enam sesuai dengan jumlah ruang. Tiap buah tersusun atas

dua sampai empat kotak biji. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnanya

cokelat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas. Biji karet berkepimg

dua dan memiliki racun. Pohon karet mulai berbuah setelah umur lima tahun.

2
Bobot biji karet sekitar 3-5 gram, tergantung varietas, umur biji dan kadar air. Biji

karet berbentuk bulat telur dan rata pada salah satu sisinya. Biji karet terdiri atas

45-50% kulit biji yang keras berwarna cokelat dan 50-55% daging biji berwarna

putih. Satu pohon karet bisa menghasilkan seribu biji atau sekitar 3,5kg

(Nurhakim dan Hani, 2014).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk bagian bagaian tanaman karet

dan untuk mengetahui morfologi akar, batang, daun, bunga, buah (biji) tanaman

karet.

3
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 22 November

2020 pada pukul 10.30 WIB hingga selesai di Air Joman, Kab Asahan,

Sumatera Utara

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau berfungsi

untuk mengorek tanah agar akar karet dapat diamati, kamera untuk

mendokumentasikan bagian – bagian karet, dan alat tulis berfungsi untuk

mencatat hasil pengamatan.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah akar, batang,

daun dan buah karet yang berfungsi sebagai bahan yang ingin diamati, dan

panduan praktikum untuk memandu langkah-langkah praktikum.

Prosedur Praktikum

1. Dipilih pohon karet yang akan di amati menjadi objek praktikum.

2. Dilakukan pengamatan morfologi pohon karet seperti akar, batang, daun,

bunga, dan buah.

3. Dilakukan dokumentasi pohon karet tersebut beserta bagian-bagiannya.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar Keterangan
Akar

1. Akar Tumggang
2. Akar Lateral
3. Pangkal Akar

Daun
1
1. Helai Daun
2. Tangkai Daun
3. Tangkai Anak Daun
2

5
Batang
1
1. Kulit Luar
2 2. Kulit dalam
3. Getah Karet ( Lateks)
4. Getah Karet yang di kumpulkan

Bunga
1. Bunga
2. Malai
3. Tangkai Bunga
1
2

Buah (Biji)
1. Buah Karet
2. Biji Karet
1 3. Kulit Biji

Pembahasan

Akar tanaman karet merupakan akar tunggang, Akar ini mampu menopang

batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar. Akar tunggang dapat menunjang

tanah pada kedalaman 1-2 m, sedangkan akar lateralnya dapat menyebar sejauh 10

m, Hal ini sesui dengan literature dari Budiman (2012) Menyatakan bahwa

tanaman karet memiliki sistem perakaran yang ekstensif menyebar cukup luas

6
sehingga tanaman karet dapat tumbuh pada kondisi lahan yang kurang

menguntungkan. Akar ini juga digunakan untuk menyeleksi klon-klon yang dapat

digunakan sebagai batang bawah perbanyakan tanaman karet.

Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang

cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m pohon tegak, kuat, berdaun

lebat, dan dapat mencapai umur 100 tahun, Hal ini sesui dengan literature dari

Nurhakim dan Hani, (2014) yang menyatakan tanaman karet berhabitus pohon

yang tumbuh meninggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon dewasa

mencapai 15-25 meter. Tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi

mengarah ke atas. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan

nama lateks. Batang karet tampak mulus.

Daun karet berwarna hijau, daun ini ditopang oleh daun utama dan tangkai

anak daunnya antara 3-10 cm. Pada setiap helai terdapat tiga helai anak daun. Hal

ini sesui dengan literature dari Budiman (2012) menyatakan bahwa daun karet

terdiri atas tangkai daun utama dan tangkai anak, panjang tangkai daun utama 3-

20 cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10cm dan pada ujungnya terdapat

kelenjar. Biasanya, ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet.

Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan meruncing, serta tepinya rata

dan gundul .

Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan betina yang terdapat dalam malai

payung tambahan yang jarang. Pangkal tenda bunga berbentuk lonceng. Pada

ujungnya terdapat lima taju yang sempit. Hal ini sesuai dengan literature dari

Nurhakim dan Hani (2014), yang menyatakan bunga tanaman karet berumah satu,

bagian putik tampak lebih besar dibandingkan dengan bagian serbuk sari. Bunga

7
terlihat berambut. Bunga yang mengalami penyerbukan akan menjadi buah sejati

yang memiliki beberapa ruang. Tanaman karet berbunga pada januari hingga

September.

Tanaman karet merupakan buah berpolong (diselaputi kulit yang keras)

yang sewaktu masih muda buah berpaut erat dengan dengan rantingnya. buah

karet dilapisi oleh kulit tipis berwarna hijau dan didalamnya terdapat kulit yang

keras dan berkotak , tiap kotak berisi sebuah biji yang dilapisi tempurung, setelah

tua warna kulit buah berubah menjadi keabu- abuan dan kemudian mengering.

pada waktunya pecah dan jatuh, tiap ruas tersusun atas 2 – 4 kotak biji. Hal ini

sesui dengan literature dari Nurhakim dan Hani, (2014) yang menyatakan tanaman

karet merupakan tanaman berbuah polong. Buah karet dilapisi kulit tipis berwarna

hijau dan di dalamnya terdapat kulit keras dan berkotak. Biji karet terdapat dalam

setiap ruang buah (kotak). Setiap ruang terdiri dari 1 biji. Jumlah biji berkisar tiga

dan enam sesuai dengan jumlah ruang. Tiap buah tersusun atas dua sampai empat

kotak biji. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnanya cokelat kehitaman

dengan bercak-bercak berpola yang khas. Biji karet berkepimg dua dan memiliki

racun. Pohon karet mulai berbuah setelah umur lima tahun. Bobot biji karet

sekitar 3-5 gram, tergantung varietas, umur biji dan kadar air.

KESIMPULAN

1. Akar tanaman karet merupakan akar tunggang, Akar ini mampu menopang

8
batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar.

2. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup

besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m pohon tegak, kuat, berdaun

lebat, dan dapat mencapai umur 100 tahun.

3. Daun karet berwarna hijau, daun ini ditopang oleh daun utama dan tangkai

anak daunnya antara 3-10 cm. Pada setiap helai terdapat tiga helai anak daun.

4. Tanaman karet berumah satu, bagian putik tampak lebih besar dibandingkan

dengan bagian serbuk sari. Bunga terlihat berambut.

5. Tanaman karet merupakan buah berpolong (diselaputi kulit yang keras),

didalamnya terdapat kulit yang keras dan berkotak , tiap kotak berisi sebuah

biji yang dilapisi tempurung,

9
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, H. 2012. Budidaya Karet Unggul Prospek Jitu Investasi Masa Depan.
Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Ditjenbun. 2008. Sambutan Direktur Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) pada


Lokakarya Nasional Agribisnis Karet, Yogyakarta. 20−21 Agustus
2008. 7 hlm.

Marsono dan Sigit, P. 2005. Karet. Strategi Pemasaran Budidaya Dan Pengolahan.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Nurhakim. Y.I, Hani A . 2014. Perkebunan Karet Skala Kecil Cepat Panen.
Sukamajaya-Depok.

Syamsulbahri, 2006. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. Gadja


Mada Press, Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai