Anda di halaman 1dari 17

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARYOT (BAKTERI) DAN

PEWARNAAN BAKTERI

LAPORAN

OLEH :

NATASHA MAGDALENA SIREGAR


210301291
AGROTEKNOLOGI 5

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI SUB PEMULIAAN TANAMAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021

1
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARYOT (BAKTERI) DAN
PEWARNAAN BAKTERI

LAPORAN

OLEH :

NATASHA MAGDALENA SIREGAR


210301291
AGROTEKNOLOGI 5
Jurnal sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di Laboraturium
Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

Di periksa oleh :
Asisten Korektor

(Muhammad Wahyu Darmawan)


NIM : 190301036

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sebagai penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya, saya sebagai penulis dapat menyelesaikan
jurnal ini tepat waktu.

Adapun judul dari jurnal yang saya susun ini adalah “STRUKTUR DAN
FUNGSI SEL PROKARYOT (BAKTERI) DAN PEWARNAAN BAKTERI “
yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi nilai praktikum di Laboratorium
Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.

Penulis berterima kasih kepada Dr. Mariani Br. Sembiring SP., MP. Selaku
dosen mata kuliah Mikrobiologi serta abang dan kakak asisten lab yang telah
membantu dalam menyelesaikan jurnal ini.

Penulis menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi
perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Sibolga, 23 September 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 4
Rangkuman Video 1 ................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .................................................................................................... 6
Latar Belakang...................................................................................................... 6
Tujuan Penulisan .................................................................................................. 6
Kegunaan Penulisan ............................................................................................. 7
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 8
BAHAN DAN METODE......................................................................................... 9
Tempat dan waktu praktikum ............................................................................... 9
Alat dan Bahan ..................................................................................................... 9
Prosedur Praktikum .............................................................................................. 9
Hasil dan Pembahasan ............................................................................................ 11
Hasil .................................................................................................................... 11
Pembahasan ........................................................................................................ 11
PENUTUP .............................................................................................................. 15
Kesimpulan ......................................................................................................... 15
Saran ................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16

4
Rangkuman Video 1
Bakteri merupakan sel prokariotik yang berperan peran penting dalam
penyakit manusia dan Kesehatan, dan dapat ditemukan hampir di mana saja di
lingkungan. Bakteri memiliki bagian bagian sebagai berikut

Sel bakteri dikelilingi oleh beberapa lapisan yang biasa disebut dinding sel.
Dinding sel berfung sebagai pelindung bakteri, penentu apakah mereka gram positif
atau gram negative dan juga membantu mempertahankan bentuk mereka.

Beberapa bakteri juga dapat memiliki lapisan tambahan lain di atas sel
dinding yang disebut kapsul Di bawah sel dinding ada membran plasma. Membran
Plasma adalah lapisan yang paling penting karena membungkus sitoplasma dan
mendefinisikan sel. Membran Plasma memiliki peran penting seperti fotosintesis,
respirasi, dan sintesis lipid serta penyusun dinding sel.

Lalu sitoplasma yang mengandung ribosom yang merupakan tempat sintesis


protein, nukleoid yang mengandung materi genetik dan plasmid yang mengandung
gen yang memberikan selektif keuntungan bagi bakteri.

5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mengamati sel mikroba dalam keadaan aslinya cukup sulit, sebab
itudiperlukan teknik khusus mikrobiologi. Disamping karena ukurannya yangkecil
juga karena keberadaan selnya yang transparan. Sel-sel bakteri praktistidak
berwarna bila berada dalam keadaan terlarut dalam medium cair.
Untukmemudahkan pengamatan sel bakteri yang tembus cahaya itu
makadikembangkan metode pewarnaan sel (Ariyani et al, 2018).

Umumnya bakteridapat dengan mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna


sederhana karenasitoplasmanya bersifat basofilik sedangkan zat-zat warna yang
digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin. (Ariyani et al,
2018).

Teknik pewarnaan pada bakteri dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu
pengecatan sederhana, pengecatan negatif, pengecatan diferensial dan pengecatan
struktural.Teknik pewarnaan diferensial merupakan prosedur pewarnaan
yangmenampilkan perbedaan di antara sel-sel bakteri atau bagian-bagian sel bakteri.
(Ariyani et al, 2018).

Sedangkan pengecatan struktural seperti pengecatan endospora, flagella,


dankapsula hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan
bagian-bagian dari sel. Zat warna digunakan untuk mewarnai bakteri atau latar
belakangnya untuk mempermudah pengamatan bakteri. Bakteri tidakmengadsorbsi
ataupun membiaskan cahaya yang menyebabkan sulit dilihatdengan mikroskop
cahaya. (Ariyani et al, 2018).

Zat warna mengadsorbsidan membiaskan cahaya sehingga kontras bakteri


dengan sekelilingnyaditingkatkan. Dengan penerapan teknik pewarnaan sel bakteri
ini dalam bidangRekayasa Kehutanan akan mempermudah penentuan dan
pengamatan mikroba. (Virgianti 2017),

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
- Untuk mempelajari struktur dan fungsi sel Bakteri dan Archaea

6
- Untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas
ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam
bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan
kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan
kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi komponen
penilaian di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatra Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.

7
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri adalah organisme berukuran mikro dan tidak memiliki membran
inti sel (nukleus) sehingga diperlukan alat bantu mikroskop untuk
mengidentifikasi jenis dan bentuknya. Secara umum, keberadaan bakteri
masih dianggap patogen penyebab berbagai penyakit infeksi pada manusia,
tumbuhan, maupun hewan (Milfa et al.,2021).

Bakteri adalah kelompok organisme yangn termasuk ke dalam domain


prokariota dan berukuran kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi. Setiap bakteri memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal ini yang
menyebabkan beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi
danpenyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang
pangan, pengobatan, dan industry. (Tina et al., 2018)

Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum.


Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam.
Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan
tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi menjadi monococcus, diplococcus, sampai
stophylococcus. Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung
dan melengkung. (Khairunnisa., 2016)

Di dunia laboratorium khususnya di bidang mikrobiologi, pewarnaan


merupakan salah satu bagian terpenting. Pewarnaan berfungsi untuk memudahkan
melihat bakteri dengan menggunakan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk
bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel
vakuola, menghasilkan sifat–sifat dan kimia yang khas bakteri dengan zat warna,
serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya. (Dewi et al.,2017)

BAL merupakan organisme menguntungkan karena dapatmemfermentasi molekul


karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat. Karakteristik BAL bereaksi
padapewarnaan gram dan akan negatif bereaksi terhadap katalase. (Aulya et
al.,2020)

8
BAHAN DAN METODE
Tempat dan waktu praktikum
Adapun praktikum ini dilakukan di Jl.Abdulhakim no 17 Medan, Sumatera
Utara yang dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi Google Meet pada
hari Jumat, 21 September 2022 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas obyek bersih
sebagai wadah untuk pewarnaan bakteri,mikroskop untuk melihat sel bakteri
secara jelas.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah isolate
murni bakteri sebagai bahan utama dalam praktikum,alcohol untuk membersihkan
gelas obyek supaya gelas obyek bebas dari lemak dan debu,Kristal violet untuk
memberikan warna ungu pada mikroba sebagai pewarna primer,aquades untuk
membilas Kristal violet,iodin dan safranin,etanol berfungsi untuk
membilas/melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri,emersi berfungsi
untuk memperbanyak cahaya menuju lensa objektif agar terlihat lebih jelas
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dari pewarnaan bakteri adalah :
1. Dibersihkan gelas objek dari lemak dan debu menggunakan alkohol
2. Diteteskan 1 tetes akuades pada permukaan helas objek. Diambil kultur bakteri
kemudian diratakan di atas kaca objek. Pengambilan kultur bakteri tidak diambil
terlalu banyak, karena jika terlalu banyak akan sulit diratakan dan apabila kultur
bakteri tidak dapat diratakan tipis-tipis maka bakteri akan tertimbun hal ini akan
mengakibatkan pemeriksaan bentuknya satu per satu menjadi tidak jelas.
3. Apabila sudah kering, dilakukan fiksasi dengan cara melewatkan diatas
nyala api. Proses fiksasi dilakukan supaya bakteri benar-benar melekat
pada kaca obyek sehingga olesan bakteri tidak akan terhapus apabila
dilakukan pencucian. Yang perlu diperhatikan dalam proses fiksasi adalah
bidang yang mengandung bakteri dijaga agar tidak terkena nyala api.
4. Setelah dilakukan fiksasi kemudian ditetesi dengan kristal violet dan dibiarkan.
5. Kemudian dicuci dengan air mengalir dan dibiarkan sampai kering (dengan cara
dianginkan). Pencucian dengan air bertujuan untuk mengurangi kelebihan zat warna
dari violet kristal.

9
6. Setelah kelebihan zat warna dicuci dengan air kemudian diberi larutan
iodin dan dibiarkan sehingga terbentuk suatu kompleks antara violet
kristal dan iodin.
7. Dicuci kembali olesan bakteri dengan air mengalir. Kemudian
dicuci dengan etanol dan dicuci kembali dengan air mengalir.
8. Pewarnaan selanjutnya dengan menggunakan safranin dan diamkan.
9. Kemudian dicuci dengan air mengalir dan kering dianginkan, kemudian
teteskan emersi dan diamati dibawah mikroskop

10
Hasil dan Pembahasan
Hasil

4.1.1. Tabel hasil pengamatan pewarnaan

No. Teknik Pewarnaan Pengamatan


1. Pewarnaan Sederhana Keterangan :
Perbesaran 400
Berwarna Ungu
Berbentuk basil
2. Pewarnaan Negatif Keterangan :
Perbesaran 400
Berwarna Kuning
Berbentuk coccus
3. Pewarnaan Gram Keterangan :
Perbesaran 400
Berwarna
Merah
Berbentuk basil
Gram negatif
4. Pewarnaan Spora Keterangan :
Perbesaran 400
Berwarna
Merah
Berbentuk coccus

Pembahasan

Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satu macam zat


warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk
mengetahui morfologi dan susunan selnya . pewarnaan ini dapat menggunakan
pewarnaan basa pasda umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol
, fuchsin , dan safranin. (Khairuniisa., 2016)

11
Pewarnaan negatif yaitu pewarnaan yang ditujukan terhadap bakteri yang sulit
diwarnai, dimana bakterinya tidak diwarnai melainkan latar belakangnya,
metode pewarnaan negatif merupakan suatu metode perwarnaan umum, dimana
digunakan larutan zat warna yang tidak meresap ke dalam sel-sel bakteri
melainkan melatar belakangi sehingga kelihatan atau nampak sebagai bentuk-
bentuk kosong tak berwarna(negatif) (Khairuniisa., 2016)

Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan


bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif akan
mempertahankan zat warna crystal violet dan akan tampak berwarna ungu tua
di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat warna
crystal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna air
fucsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan zat warna ini
disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. Pewarna
yang digunakan dalam pewarnaan gram antara lain : crystal violet, alkohol,
safranin, dan iodine (Khairuniisa., 2016)

Pewarnaan spora merupakan pewarnaan dengan menggunakan malachite green


dan safranin, yang dalam hasil pewarnaannya akan muncul warna hijau pada
sporanya, serta warna merah pada sel vegetatifnya yaitu pada Bacillus subtitulis
(Khairuniisa., 2016)

Prinsip pewarnaan sederhana didasarkan pada zat warna yang digunakan hanya
terdiri dari satu zat yang dilarutkan dalam bahan pelarut yang merupakan suatu
cara yang cepat untuk melihat morfologi bakteri secara umum(Khairuniisa.,
2016)

Prinsip pewarnaan negatif yaitu suatu metode pewarnaan tidak langsung dimana
digunakan larutan zat warna yang tidak meresap kedalam sel bakteru melainkan
ke dalam latar belakangnya (Khairuniisa., 2016)

Prinsip pewarnaan gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri
; sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat warna dan
penambahan larutan pencuci (Khairuniisa., 2016)

12
Prinsip pewarnaan spora yaitu suatu metode pewarnaan yang menggunakan
malachite green dan safranin, yang dalam hasilnya pewarnaan akan muncul
warna hijau pada sporanya dan warna merah pada sel vegetatifnya (Khairuniisa.,
2016)

Fuchsin carbon, merupakan campuaran fuchsin fenol dan dasar yang digunakan
dalam prosedur pewarnaan bakteri. Hal ini umumnya digunakan dalam
pewarnaan mikrobkateria karena memiliki ketertarikan untuk asam mycolic
yang ditemukan di dinding sel mikroba, carbol fuchsin juga digunakan sebagai
antiseptik tropikal (Khairuniisa., 2016)

Crystal violet atau ungu gentian adalah pewarna triarylmethane. Pewarna ini
digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram klasifikasi bakteri.
Crystal violet memiliki sifat sifat anti bakteri, jamur dan obat cacing, dan
sebelumnya penting sebagai antiseptik topikal (Khairuniisa., 2016)

Nigrosin adalah campuran dari pewarna sintesis hitam yang dibuat dengan
memanaskan campuran nirobenzena, anilin, dan hidroklorida. Industri
utamanya adalah sebagai pewarna untuk lak, pernis, dan tinta penanda pena.
Didalam biologi, nigrosin digunakan untuk pewarnaan negatif bakteri. Bentuk
dan organisme yang terlihat sebagai warna bebas menguraikan terhadap latar
belakang gelap. Keuntungan dari menggunakan metode ini daripada noda
positif biasa seperti fuchsin, metilen blue, atau carbol, ialah bahwa fiksasi
sebelumnya oleh panas atau alkohol tidak diperlukan sehingga organisme
terlihat. Selain itu pewarnaan negatif dengan nigrosin dapat mengungkapkan
beberapa mikroorganisme yang tidak dapat diwarnai dengan metode biasa.

Lugol’s yodium, juga dikenal sebagai solusi lugol, merupakan solusi dari
iodium dan iodida dalam air. Larutan yodium lugol digunakan sebagai antiseptik
dan desinfektan, dan untuk desinfikasi darurat air minum, dan sebagai reagen
untuk deteksi pasti di dalam laboratorium, pewarnaan dan tes medis
(Khairuniisa., 2016)

Safranin dalah noda biologis yang digunakan dalam histologi dan sitologi.
Safranin digunakan sebagai conterstain dalam beberapa protokol pewarnaan.
Mewarnai seluruhinti sel darah merah. Ini adalah counterstain klasik dalam

13
gram stain. Hal ini juga dapat digunakan untuk deteksi tulang rawan, musin dan
butiran sel mast. Safranin biasanya memilki struktur kimia. Ada juga trimetil
safranin kedua senyawa berperilaku dasarnya identik dan aplikasi pewarnaan
biologi dan kebanyakan prosedur safranin tidak membedakan diantara
keduanya. Persiapan safranin komersial sering mengandung campuran dari
kedua jenis. Safranin juga digunakan sebagai indikator redok dalam kimia
analitik (Khairuniisa., 2016)

Fiksasi adalah suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar
tampak realistik dengan menggunakan grutaldehid dengan proses pemabakaran.
Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri dan melekatkan sel bakteri pada
objek glass tanpa merusak struktur selnya (Khairuniisa., 2016)

Menurut hasil pengamatan, pada pewarnaan sederhana dikemukakan bakteri


dengan bentuk basil dan berwarna ungu dalam pembesaran 400. Pada
pewarnaan negatif, tidak ditemukan terlalu banyak bakteri, ditemukan bakteri
dengan bentuk coccus dan pewarnaan negatif mewarnai belakangnya berwarna
biru gelap dan bakteri berwarna kuning. Pada pewarnaan gram ditemukan
bakteri jenis gram negatif dengan warna merah dan memiliki bentuk basil pada
perbesaran mikroskop hingga 400. Sedangkan, pada perwarnaan spora yang
menggunakan malachite green dan safranin, spora seharusnya berwarna hijau,
tetapi pada hasil pengamatan yang terlihat hanya warna merah dari safranin,
yaitu sel vegetatifnya dengan bentuk coccus pada perbesaran 400 di mikroskop.

Beberapa faktor kesalahan pada praktikum antara lain pemberian zat warna
yang berlebihan sehingga sel bakteri tidak nampak, kurang maksimalnya dalam
proses fiksasi sehingga masih ada bakteri yang belum mati, dan faktor yang lain
adalah pada proses pencucian terlalu deras dalam membilas zat warna dengan
air sehingga dapat menyebabkan bakteri larut terbawa air

14
PENUTUP
Kesimpulan

- Bakteri adalah kelompok organisme yangn termasuk ke dalam domain


prokariota dan berukuran kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar
dalam kehidupan di bumi. Setiap bakteri memiliki jenis yang berbeda-beda.
- Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-
positif dan gram-negatif,
- Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau
sifat bakteri terhadap cat tersebut
- Menurut hasil pengamatan, pada pewarnaan sederhana dikemukakan bakteri
dengan bentuk basil dan berwarna ungu dalam pembesaran 400
- Pewarnaan berfungsi untuk memudahkan melihat bakteri dengan
menggunakan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk
melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel vakuola,
menghasilkan sifat–sifat dan kimia yang khas bakteri dengan zat warna, serta
meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.

Saran
Sebaiknya pada praktikum dilakukan percobaab yang lain seperti pewarnaan
kapsul, basil tahan asam, dan perwarnaan fulton, diharapkan dengan mempelajari
berbagai macam metode pewarnaan lebih banyak mengenai tentang proses dan
metode pewarnaan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Aulya W, Fadhliani, Mardina V. 2020. Analysis of coliform and colifecal
total pollution test on various types of drinking water using the MPN (Most
Probable Number) method. Serambi Journal of Agricultural Technology
(SJAT), Vol. 2 No. 2 : 64 –72.

Ariyani, F., Inggriani, M., & Ilsan, N. A. (2018). Perbedaan hasil deteksi
pewarnaan bakteri tahan asam dan rapid antigen pada pasien diagnosatuberkulosis
paru. Jurnal Mitra Kesehatan,1(2), 111-116

Khusaini, M., 2014. Pemanfaatan buah pepaya (Carica pepaya L.)dalam


pembuatan yoghurt fruit dengan perbedaan jumlah konsentrasi starter dan
lama fermentasi. Jurnal Agrina 1, 23-30.

Levinna Agustine, Yenni Okfrianti, Jumiyati. 2018. Identifikasi Total Bakteri


Asam Laktat (Bal) Pada Yoghurt Dengan Variasi Sukrosa Dan Susu
Skim. Jurnal Dunia Gizi, Vol. 1, No. 2, Desember 2018: 79-83.

Luciana, C. 2016. Pemanfaatan Kombinasi Angkak dan Daun Jati sebagai Pewarna
pada Pewarnaan Bakteri. Karya Tulis Ilmiah (Tidak dipublikasikan). Prodi DIII
Analis Kesehatan. STIKes Bakti Tunas Husada. Tasikmalaya

Setiarto. R. Haryo Bimo, Nunuk Widhyastuti, Nandani Dwi Octavia, dan


Herson Cahaya Himawan. Produksi sari pepaya (Carica papaya) fermentasi
sebagai minuman probiotik antihiperkolesterolemia Jurnal Litbang Industri -Vol.
8 No. 1, Juni 2018 : 23 –30.

Sulistiani. 2017. Senyawa Antibakteri yang Diproduksi oleh Lactobacillus


plantarum dan Aplikasinya untuk Pengawetan Bahan Ikan. Jurnal Biologi
Indonesia 13(2): 233-240

Wardinal, Safika dan Yulia Sari Ismail. 2019. Identifikasi Lactobacillus


Sp Pada Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Liar Menggunakan Kit Api

16
50 Chl Di Stasiun Penelitian Suaq Belimbing Aceh Selatan. Jurnal
Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 7, No. 1, Ed. April, Hal. 49-56

Virgianti, D. P. (2017). Penggunaan ekstrak kombinasi angkak dan daun jati


sebagai pewarna penutup pada pewarnaan gram. Jurnal Kesehatan BaktiTunas
Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan danFarmasi,17 (1), 6672

Yanuar SE, Sutrisno A. Minuman Probiotik dari Air Kelapa Muda dengan
Starter Bakteri Asam Laktat Lactobacillus casei. J Pangan dan
Agroindustri. 2015;3(3):909–17.

17

Anda mungkin juga menyukai