LAPORAN
OLEH:
LAPORAN
OLEH:
Diperiksa oleh:
Asisten Korektor
LABORATORIUMMIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTASPERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari laporan ini adalah “SLIDE CULTURE (KULTUR
SLIDE)” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi komponenpen
penilaian di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis berterima kasih kepada Ameilia Zuliyanti Siregar S.Si., M.Sc.,
Ph.D., selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi serta abang dan kakak asisten
laboratorium yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan
demi perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Kegunaan Penulisan.............................................................................................5
Prosedur Praktikum..............................................................................................7
Hasil .....................................................................................................................9
Pembahasan .......................................................................................................10
KESIMPULAN .....................................................................................................12
2
RANGKUMAN VIDEO
Slide culture merupakan salah satu judul praktikum yang berkaitan dengan
materi mikologi. Dalam mengidentifikasi jamur, sangat bergantung kepada ciri
makroskopis jamur tersebut, yang terdiri atas ciri koloni, atau biakan jamur, laju
pertumbuhan jamur serta waktu pertumbuhan jamur. Untuk identifikasi jamur juga
harus dilakukan dengan cara mikroskopis. Mikroskopis merupakan bagian-bagian
jamur yang tidak dapat terlihat oleh mata secara langsung melainkan harus dengan
menggunakan alat berupa mikroskop. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
identifikasi jamur secara akurat.
Identifikasi jamur dapat dilakukan secara akurat menggunakan metode slide
culture. Slide culture adalah metode cepat untuk mempersiapkan koloni jamur yang
digunakan dalam pemeriksaan serta identifikasi jamur. Dalam slide culture jamur
akan langsung ditumbuhakan pada slide yang sudah diberi media tipis. Metode slide
culture banyak digunakan dalam metode untuk identifikasi jamur dengan
modifikasi beberapa metode di dalamnya.
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
4
Jamur adalah organisme kecil, umunya mikroskopis, eukariotik, berupa
filament (bening), bercabang, menghasilkan spora, tidak mempunyai klorofil,
dan mempunyai dinding sel yang mengandung kitin, selulosa atau keduannya.
Sebagian besar dari 100.000 spesies jamur yang telah diketahui sangat saprofit,
hidup pada bahan organic mati, yaitu membantu pelapukan. Beberapa
diantaranya lebih kurang 50 spesies, menyebabkan penyakit pada manusia, dan
lebih kurang sebanyak itu menyebabkan penyakit pada hewan, sebagian besar
dari pada itu berupa penyakit yang tidak berarti pada kulit atau anggota tubuh.
Akan tetapi, lebih dari 8.000 spesies jamur dapat menyebabkan penyakit pada
tanaman. Semua tumbuhan diserang oleh beberapa jenis jamur, dan setiap jenis
parasit dapat menyerang satu atau banyak jenis tumbuhan (Agrios, 2015).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari dan
memahami cara menumbuhkan jamur dengan menggunakan metode kultur slide
dan mengamati bentuk spora dibawah mikroskop.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi komponen
penilaian di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatra Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak
yang membutuhkan.
5
TINJAUAN PUSTAKA
Slide Culture (Kultur Slide) merupakan teknik yang sangat penting dalam
identifikasi fungi. Slide culture adalah teknik menumbuhkan fungi pada slide
dengan perlakuan tertentu. Perlakuan yang dimaksud diantaranya adalah fungi
ditumbuhkan pada sepotong agar dan di letakkan di atas kaca benda, peletakan
tusuk gigi atau batang U (U-shaped glass rod) agar kaca benda tidak bersentuhan
langsung dengan kertas tisu, dan pemberian aquades pada kertas tisu untuk menjaga
kelembapan udara di dalam cawan petri slide culture.
Pengamatan mikroskopis isolat jamur selulolitik dilakukan dengan metode
slide culture. Pembuatan slide culture dilakukan dengan cara cawan petri steril yang
berisi kertas saring yang di atasnya telah diletakkan object glass datar dan batang
penahan object glass. Media PDA diteteskan secara aseptis di atas object glass datar
kemudian isolat jamur diambil menggunakan jarum ose dan dikultur pada media
PDA. Kaca penutup digunakan untuk menutup media kultur jamur pada object
glass. Akuades steril diteteskan secukupnya pada kertas saring untuk menjaga
kelembaban. Cawan petri diinkubasi pada suhu ruang selama 3-5 hari. Biakan jamur
yang telah tumbuh pada slide culture kemudian diamati dengan mikroskop dengan
cara cover glass pada slide culture diambil dan diletakkan di atas object glass datar
yang sebelumnya telah ditetesi larutan lactophenol cotton blue. Isolat jamur
selulolitik secara makroskopis (morfologi koloni) dan mikroskopis (pertumbuhan
miselium dan spora) yang diperoleh dideskripsikan untuk memperoleh hasil
karakterisasi berupa nama isolat jamur pada tingkat genus
(Valencia dan Meitiniarti, 2017).
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan
membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Beberapa cara atau metode untuk
memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang
paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang
didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies
individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel
yang dapat diamati (Shabbatini et al., 2017).
Jamur terdiri dari struktur somatik atau vegetatif yaitu thallus yang
merupakan filament atau benang hifa, miselium merupakan jalinan hifa. Jamur
terdiri dari dua golongan yaitu yang bersifat unuseluler dikenal sebagai khamir atau
ragi dan yang bersifat multiseluler dikenal sebagai kapang. Sel khamir lebih besar
dari pada kebanyakan bakteri dengan ukuran beragam, biasanya berbentuk telur,
memanjang atau bola. Setiap spesies memiliki bentuk yang khas.
6
BAHAN DAN METODE
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah piring petri
yang bersih sebagai wadah untuk slide culture, kertas filter sebagai alas untuk
slide culture,penjepit untuk memegang dan membawa alat agar tetap steril, U
shaped glass rod sebagai penyangga agar kaca slide tidak basah oleh air, kaca
slide sebagai alas media, scalpel sebagai pemotong media kultur, media kultur
sebagai tempat berkembangnya jamur, jarum inokulasi sebagai alat pemindah
kultur, kaca penutup sebagai penutup media kultur,pipet tetes sebagai alat untuk
meneteskan alcohol dan mikroskop untuk mengamat.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah jamur yang
akan dikulturkan, ethanol sebagai pensteril, air steril sebagai pelembab kertas
filter, dan pewarna biru penoptaline nlue sebagai pewarna.
Prosedur Praktikum
7
8. Dimasukkan air untuk melembabkan kertas saring
9. Diambil kaca slide sejumlah dua buah, dan kemudian kaca slide
disterilkan dengan cara di rendam pada cawan petri berisi 95% ethanol
10. Dibakar di atas api kaca slide untuk menghilangkan sisa ethanol yang
menempel
11. Diambil scalpel, kemudian dibakar untuk membuatnya menjadi steril
12. Diambil media penanaman jamur (agar-agar) menggunakan scalpel
sebesar 5mm
13. Diletakkan agar-agarnya diatas kaca slide yang sudah steril,kemudian
cawan petri ditutup
14. Diambil jarum inokulasi,lalu di panaskan agar steril, dan diambil kultur
jamur menggunakan jarum inokulasi yang sudah steril
15. Diletakkan kultur tersebut pada media penanaman jamur (agar-agar) pada
bagian sampingnya
16. Diambil penutup slide kaca dengan menggunakan penjepit,lalu dicelupkan
kedalam larutan ethanol, dan dibakar agar menjadi steril
17. Kemudian penutup slide kaca diletakkan pada bagian atas media tempat
penanaman jamur, lalu cawan petri ditutup dan di inkubasi selama 48 jam
dalam suhu ruangan
18. Diambil slide kaca sebanyak dua buah, lalu di teteskan satu buah slide
kaca sengan tinta biru dan dengan menggunakan pipet tetes
19. Diambil penutup slide kaca yang sudah ditumbuhi oleh jamur tersebut,
lalu diletakkan pada slide kaca, dan kemudian diteteskan dengan alcohol
95%, lalu dikeringkan
20. Setelah itu, diletakkan penutup kaca slide pada slide kaca yang sudah
diberi tetesan tinta biru
21. Diamati jamur yang sudah menempel pada penutup slide kaca dengan
menggunakan mikroskop
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Rhizopus stolonifer
Neurospora sitophila
9
Pembahasan
10
Identifikasi isolat fungi dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu,
pengamatan fungi secara makroskopis yang meliputi pengamatan terhadap warna
dan bentuk koloni. Tahap kedua yaitu, pengamatan secara mikroskopis yang
dilakukan dengan membuat slide kutur yang meliputi pengamatan terhadap
bentuk hifa dan ukuran konidia.
11
KESIMPULAN
1. Jamur adalah organisme yang berbentuk benang, multiselluler dan jamur
tidak berklorofil.
2. Secara umum fungi terbagi menjadi dua yaitu: uniselluler dan multiselluler
4. Khamir adalah fungi uniselluler yang berkembang biak dengan cepat, dia
berkembang biak secara pertunasan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Waluyo, L. 2011. Mikrobiologi Umum, Malang, UMM press. Malang.
14