Anda di halaman 1dari 13

Pengamatan Horizon Tanah

Oleh
Kasyfan Nasiroh Harahap
210301139
AET-3

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
Judul Praktikum Pengamatan Horizon Tanah
Tanggal Praktikum Dimulai 25 April 2022
Tanggal Praktikum Selesai 25 April 2022

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang
memiliki fungsi sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya tanaman serta berfungsi juga sebagai
penyuplai kebutuhan air dan udara.

Selain itu, tanah juga memiliki fungsi secara biologi


yaitu sebagai habitat para biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam menyediakan hara dan zat-zat
aditif lainnya.

Tanah memiliki lapisan-lapisan tanah yang berbeda


sifat fisik, kimia, dan biologinya yang biasa disebut
horizon tanah yang terbentuk dari mineral organic tanah,
dan susunan dari horizon- horizon tanah ini disebut
sebagai profil tanah.

Dengan kata lain, profil tanah merupakan irisan


melintang pada tanah yang menunjukkan susunan horizon
tanah yang dimulai dari permukaan tanah sampai dengan
lapisan bawah bahan induknya.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukannya


praktikum pengamatan horizon tanah ini agar dapat lebih
memahami lebih dalam terkait tanah.

1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum pengamatan horizon


tanah adalah untuk mengamati profil suatu jenis tanah
dengan melihat horizon tanah dan menentukan proses
genesis yang terjadi serta ciri-ciri fisik tanah tersebut
(tekstur, struktur, konsistensi, warna tanah, kedalaman
akar, dll
2. TINJAUAN PUSTAKA Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di
permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan
mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan
hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman
dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan
dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk
wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan (Bale, 2001)
Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman. Tanah
terbentuk melalui proses pelapukan bahan baku tanah,
dalam hal ini batuan sebagai bahan induk tanah mineral
dan bahan organic sebagai bahan induk tanah organic.
Batuan induk yang berbeda mempunyai komposisi
mineral yang berbeda dan penting dalam proses
pembentukan tanah (Syamsu, dkk., 2012).
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di
permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan
mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan
hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman
dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan
dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk
wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan (Ali, 2012)
Tanah merupakan tubuh di permukaan bumi yang
tersusun atas horizon atau lapisan yang berada di atas
bahan induk atau batuan yang terbentuk sebagai hasil
interaksi faktorfaktor pembentuk tanah yaitu iklim,
organism, bahan induk, relief dan waktu. Proses
pembentukan tanah dimulai dari pelapukan batuan
menjadi bahan induk atau horison C. Selanjutnya
terbentuk horison A, B disertai perubahan mineral yang
lazim disebut perkembangan tanah
(Christian, dkk, 2014).
Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari
lapisan paling atas ke batuan induk tanah, yang biasanya
terdiri dari horizon-horizon O-A-E-B-C-R. Empat lapisan
teratas yang masih di pengaruhi cuaca disebut solum
tanah. Horizon O-A disebut horizon tanah atas dan
horizon E-B disebut lapisan tanah bawah (Hanafiah
2014).
Bahan induk berpengaruh dalam sifat-sifat tanah
yakni: 1) tekstur tanah; 2) permeabilitas; 3) kecepatan
pelapukan; 4) kandungan basa-basa; dan 5) cadangan
mineral (Haumahu, 2009).
Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada
tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan
ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman yang
tertentu pula sesuai dengan keadaan-keadaan tanah dan
keperluan penelitian (Pasaribu, 2007).

Profil tanah yaitu urutan-urutan horizon tanah, yakni


lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar dengan
permukaan tanah. Profil tanah dipelajari dengan
mengenali tanah dengan lubang vertikal ke lapisan paling
bawah. Warna, tekstur, ketebalan horizon dan kedalaman
solum, sifat perakaran atau konkresi merupakan sifat-sifat
penting tanah yang selanjutnya menjadi parameter
pengukuran profil tanah (Guslih, 2015).
Profil tanah merupakan irisan vertikel tanah dari lapisan
paling atas hingga bebatuan induk tanah (regolith), yang
biasanya terdiri dari horizon-horizon 0- A-E-B-C-R.
Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca
disebut dengan solum tanah (Arifin, 2010)
Profil tanah adalah urutan-urutan horizon tanah yang
dianggap sejajar dengan permukaan bumi yang
menyatakan bahwa horizon terdiri dari bahan organik,
horizon .terbentuk dari campuran bahan induk dan
mineral, horizon butiran mineral yang dilapisi kalsium
karbonat dan horison C terdapat bahan induk yang telah
lapuk (Nurmala, 2012)
Warna merupakan sifat fisik yang dapat memberikan
informasi tentang beberapa karakteristik paling penting
dari suatu tanah seperti, komposisi mineral, usia, dan
proses pembentukan. (Jordan, 2014).
3. METODE PENELITIAN
3.1 Bahan Adapun bahan yang digunakan selama praktikum
pengamatan horizon tanah ini adalah spanduk bekas yang
sudah dibuat seperti meteran yang berguna untuk
mengukur kedalaman tebing.

3.2 Alat Adapun alat yang digunakan selama praktikum


pengamatan horizon tanah ini adalah spidol yang berguna
untuk membuat meteran, pisau yang digunakan untuk
membuat garis pada tebing agar terlihat batas horizon
tanahnya, serta kamera GPS untuk mengambil
gambar dari horizon tanahnya.

3.3 Cara Kerja


1. Jika yang diamati adalah tebing, maka lakukan
pengikisan tanah tersebut dengan menggunakan
cangkul
2. Bentangkan meteran khusus profil tanah yang dapat
dibuat menggunakan spanduk bekas, meteran
berukuran (panjang x lebar = 150-200 cm x 5 cm )
3. Catat lokasi pengamatan (desa, kecamatan, kabupaten,
provinsi) dan titik koordinat melalui aplikasi open
camera
4. Amati perbedaan warna masing-masing lapisan tanah
(horizon)
5. Tarik garis menggunakan pisau lapangan (bukan pisau
cutter atau pisau dapur) pada setiap perbedaan warna
horizon
6. Gambarkan pada kertas isian profil bagaimana lapisan
horizon tanah tersebut disertai dengan kedalamannya
(cm)
7. Ambil sampel tanah tiap masing-masing horizon
(lapisan) tanah pada tebing /lubang yang diamati
8. Masing-masing sampel diamati karakter fisiknya dan
isi pada table yang telah disediakan (tekstur tanah,
struktur tanah, konsistensi tanah, warna tanah,
kedalaman efektif akar, bebatuan )
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Terlampir

4.2 Pembahasan Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di


lapangan dapat dilihat bahwa setiap lapisan memiliki
warna yang berbeda. Pada lapisan I tebing memiliki
kedalaman lapisan 0-125 cm, lapisan ke II memiliki
kedalaman lapisan 125- >150 cm., sedangkan untuk
lapisan ke III memiliki lapisan > 200 cm. pengukuran
kedalaman lapisan ini menggunakan meteran yang dibuat
menggunakan spanduk bekas.

Lapisan I dan II memiliki tekstur yang berbeda-beda,


sedangkan untuk lapisan II dan III memiliki tekstur yang
sama. Pada lapisan I tanah memiliki tekstur lempung liat
berpasir. Penentuan tekstur tanah ini dapat ditentukan
dengan indra perasa yaitu dengan membasahi sedikit
tanah kemudian tanah dibentuk kawat dengan ibu jari dan
telunjuk. Kawat ini dapat dibuat cincin, serta
permukaanya licin di penuhi beberapa retakan, selain itu
juga tanah terasa agak kasar sehingga dapat dikatakan
tektur tanah tersebut adalah lempung liat berpasir. Pada
lapisan II dan III tanah bertekstur lempung liat karena
kawat yang dibentuk tidak dapat dibuat cincin, terasa agak
lekat dan kasar dan dapat membentuk bola tanah dengan
mudah.

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-


butir tanah. Dan pada pengamatan kali ini, diperoleh
bahwa struktur pada setiap lapisan tanah agak berbeda-
beda. Pada lapisan I struktur tanah sedang, sedangkan
pada lapisan II dan III memiliki struktur tanah yang halus.
Pada setiap lapisan, tanah juga memiliki konsistensi
yang berbeda-beda. Pada lapisan I tanah memiliki
konsistensi tanah yang agak lekat/gembur, pada lapisan ke
II tanah memiliki konsistensi yang lekat / sangat gembur,
sedangkan pada lapisan ke III tanah memiliki konsistensi
yang sangat lekat/ gembur.

Dan untuk warna pada setiap lapisan hampir memiliki


warna yang serupa, yaitu pada lapisan 1 tanah memiliki
warna 7,5 YR 4/6 coklat tua, untuk tanah pada lapisan ke
II warna yang dimiliki yaitu 7,5 YR 6/8 dengan warna
kuning kemerahan, dan yang terakhir untuk tanah lapisan
ke III memiiki warna 7,5 YR 7/6 kuning kemerahan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang di atas, dapat
disimpulkan bahwa profil tanah merupakan suatu irisan
melintang yang terdapat pada tubuh tanah, dan dapat
dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran
panjang, lebar, dan kedalaman tertentu. Selain itu profil
tanah juga dapat diamati melalu tebing dengan melakukan
pengikisan pada tebing menggunakan pisau atau cangkul
agar di dapat perbedaan warna horizon pada tebing
tersebut.

Tanah yang ada pada setiap lapisan tebing tersebut


juga memiliki strukur, warna, dan tekstur yang berbeda.
Perbedaan ini dikarenakan bedanya jumlah dan luas
permukaan partikel pada tiap-tiap lapisan tebing.

5.2 Saran Disarankan agar praktikan lebih mengerti lagi dalam


menentukan tiap tekstur, struktur, konsistensi, serta warna
tanah agar didapatkan data yang akurat. Diharapkan juga
praktikan lebih memahami lagi arti dari profil tanah ini
agar dapat melakukan pengamatan dengan lebih mudah
dan meminimalisir kesalahan yang terjadi pada saat
praktikum dilakukan.
6. DAFTAR PUSTAKA Ali, Haidir. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Akademi
Pressindo. Jakarta
Arifin, M. 2010. Kajian Sifat Fisik Tanah dan Berbagai
Penggunaan Lahan dalam Hubungannya dengan
Pendugaan Erosi Tanah. Jurnal Pertanian
MAPETA UPN: Jawa Timur. Halaman 144
Bale, A. 2001. Ilmu Tanah I Fakultas Kehutanan
Universitas Gadja Mada, Yogyakarta.
Gusli, S. 2015. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu
tanah. Makassar: Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin Makassar.
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta:
Rajawali Pers.
Haumahu, J. P. 2009. Mineral pada tanah yang
terbentuk dari batuan andesit dan
bahan lepas di Desa Hative Besar. Jurnal
Budidaya Pertanian. 80 hlm
Jordan, Antonio. 2014. Soil Color Never Lies.
Natanael Tarigan, Christian, Marpaung, Purba, Sari
Lubis,Kemala. 2014. Identifikasi Horizon Argilik
Dengan Metode Irisan Tipis Pada Ultisol Di
Arboretum USU Kwala Bekala. Medan: Program
Studi Agroteknologi.
Nurmala, Dkk.2012. Pengantar Ilmu Pertanian.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Pasaribu. 2007. Alfisol dan oxisol. Angkasa bandung.
Bandung.
Lampiran

1. Nama Pengamat/ NIM : Kasyfan Nasiroh Harahap


2. Tanggal Dan Hari Pengamatan : 25 April 2022
3. Lokasi Pengamatan
Desa : Hulu
Kecamatan : Pancur Batu
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Titik Koordinat : 3,4898390,98,5937650
4. Vegetasi di Sekitar Profil :Rerumputan dan pohon pisang
(boleh lebih dari 1)
5. Jumlah Horizon 3

Lengkapi data sifat fisik tiap horizon

Horizon Kedalaman Tekstur Strukt Konsistensi Warna Kedalaman Batuan


Horizon ur efektif ada/
(cm) akar (cm) tidak

I 125 cm Lempung sedang Agak lekat/ 7,5 YR Tidak


liat gembur 4/6
berpasir coklat
tua

II 125 sampai Lempung Halus Lekat 7,5 YR Tidak


±150 cm liat 6/8
kuning
kemera 20 cm
han

III 150 sampai Lempung Halus Sangat 7,5 YR Tidak


±200 cm liat lekat 7/6
kuning
kemera
han
Dokumentasi foto praktikan Gambar batas horizon tanah

Anda mungkin juga menyukai