Anda di halaman 1dari 11

Penetapan Struktur Tanah

Oleh:
DIO FLORENSIUS S.KEMBAREN
200301212
AET 4

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2021
Judul Praktikum Struktur tanah
Tanggal Praktikum Dimulai 17 maret 2021
Tanggal Praktikum Selesai 23 maret 2021
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tanah memiliki beberapa sifat-sifat fisik. Salah
satunya adalah struktur tanah. Struktur tanah
merupakan salah satu sifat morfologi tanah
yang dapat diamati secara langsung. Morfologi
tanah adalah deskripsi tubuh tanah yang
menunjukkan kenampakan-kenampakan., ciri-
ciri dan sifat-sifat umum dala suatu profil
tanah. Ciri-ciri morfologi tanah merupakan
petunjuk dari proses – proses yang pernah
dialami suatu jenis tanah selama pelapukan,
pembentukan dan perkembangan. Perbedaan
faktor – faktor pembentuk tanah akan
meninggalkan ciri dan sifat tanah yang berbeda
pula pada suatu profil tanah.
Struktur tanah adalah susunan butir-butir
primer tanah dan agregat – agregat primer
tanah secara alami menjadi bentuk tertentu yag
dibatasi oeh bidang-bidang yang disebut
agregat. Struktur tanah merupakan sifat fisik
tanah yang menggambarkan susunan ruangan
partikel – partikel tanah yang bergabung satu
dengan yang lain membentuk agregat hasil
prose pedogenesis. Struktur tanah berhubunga
dengan cara dimana partikel pasir, debu dan
liat relatif disusun satu sama lain.
Belum ada metode yang secara obyektif dan
kuantitatif dapat digunakan untuk menentukan
struktur tanah. Dengan penentuan berat volume
(BV), berat jenis (BJ) dan porositas tanah dapat
membedakan antara struktur yang ada.
Kaitannya dengan daya serap air, struktur
tanah mempengaruhi karena berdasarkan dari
pori – pori tanah, pori – pori tanah yang besar
bermanfaat untuk aerasi dan infiltrasi.
Sedangkan pori – pori yang kecil ntuk
menyimpan lengas. Berdasarkan uraian diatas,
maka dilakukanlah praktikum struktur tanah
yang akan menganalisis bentuk, ukuran,
perkembangan struktur tanah dan juga
kemantapan tanah.

1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah
untuk menetapkan struktur tanah,
Menentukan bentuk, ukuran dan kematangan
struktur tanah.

2. TINJAUAN PUSTAKA Tanah merupakan bahan mineral tak


terkonsolidasi pada permukaan bumi yang
menjadi sasaran dan pengaruh oleh faktor
genetik dan lingkungan dari: bahan induk,
iklim (termasuk efek kelengasan dan
temperatur), makro dan mikroorganisme, dan
topografi, yang kesemuanya berlangsung
dalam suatu periode waktu dan menghasilkan
produk akhir berupa tanah yang berbeda dari
bahanbahan penyusun aslinya dalam sifat fisik,
kimia, biologi, morfologi, dan karakteristiknya.
Perbedaan ini juga disebabkan kondisi
lingkungan eksternal yang mempengaruhinya
(Tufaila,  2014).

Tanah dengan struktur baik mempunyai tata


udara yang baik, unsur – unsur hara lebih
mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur
tanah yang baik adalah yang bentuknya
membulat sehingga tidak dapat bersinggungan
dengan rapat, akibatnya pori – pori tanah
banyak terbentuk. Disamping itu struktur tanah
harus tidak mudah rusak sehingga pori – pori
tanah tidak mudah tertutup (Ananto, 2010).

Dalam pembentukan dan pemantapan agregat,


struktur tanah dipengaruhi
oleh bahn induk penyusun tanah tersebut
mempengaruhi agregat tanah serta
kemantapan tanah, bahwa organik tanah
sebagai bahan perekat, tanaman pada
suatu wilayah dapat membantu pembentukan
agregat yang mantap dengan
 perekatan akar tanaman yang sangat kuat,
organisme tanah dapat mempercepat
terbentuknya agregat dan membantu
menggambarkan tanah. Waktu menentukan
semua faktor pembentuk tanah dapat berjalan
dengan sesuai sering semakin lama
waktu berjalan maka agregat yang terbentuk
pada tanah tersebut makin mantap.
Iklim berpengaruh terhadap proses
pengeringan, pembasahan, pembekuan,
 pencaira (Yazid, 2011).

Struktur tanah dapat dibagi dalam struktur


makro dan mikro. Struktur makro/struktur
lapisan bawah tanah adalah penyusunan
agregat-agregat tanah satu dengan yang lainnya
sedangkan struktur mikro adalah penyusunan
butir-butir primer tanah ke dalam butir-butir
majemuk/agregat-agregat yang satu sama lain
dibatasi oleh bidang-bidang belah alami.
Struktur tanah menggambarkan cara
bersatunya partikel-partikel primer tanah
(pasir, debu dan liat) menjadi butir-butir
(agregat) tanah. Agregat yang terbentuk secara
alami dinamakan ped. Struktur tanah dijelaskan
dalam bentuk ukuran dan tingkatan
perkembangan ped (Tim Asisten, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur


tanah antara lain adalah (Ariyanto, 2010):
1. Lempung dan ion tertukar
2. Perekat-perekat organik
3. Tanaman dan sisa tanaman
4. Senyawa organik dan perekat
5. Mikrobia
6. Binatang dan udara

Lengas tanah atau kelembaban tanah


merupakan air yang terikat secara adsorbtif
pada permukaan butir-butir tanah. Penyerapan
air oleh perakaran tergantung pada persediaan
kelembaban air dalam tanah. Kapasitas
simpanan tanah tergantung pada tekstur,
kedalaman dan struktur tanah. Ketersediaan
lengas tanah tergantung pada potensial air,
distribusi akar, dan suhu (Asmiwarti, 2010)

Kadar lengas tanah sering disebut sebagai


kandungan air(moisture) yang terdapat dalam
pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar
lengas tanah dapat berupa persen berat atau
persen volume. Berkaitan dengan istilah air
dalam tanah, secara umum dikenal 3 jenis,
yaitu (a) lengas tanah (soil moisture) adalah air
dalam bentuk campuran gas (uap air) dan
cairan; (b) air tanah(soil water) yaitu air dalam
bentuk cair dalam tanah, sampai lapisan kedap
air, (c) air tanah dalam (ground water) yaitu
lapisan air tanah kontinu yang berada ditanah
bagian dalam. Keadaan kelembaban tanah yang
tanahnya tidakmemungkinkan lagi tanaman
menyerap air darinya, sehingga tanaman
mengalami kekeringan dan mulailayu
(mencapai titik layu) dan mungkin akan mati
kalau tigdak mendapat tamabahan air
(Mawardi, 2011).
3. METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan Bahan
-Tanah
3.2 Alat Alat
-cangkol
-sekop

3.3 Prosedur Kerja Diambil sampel tanahnya kira kira 100 gr ,


dicampur denga air sedikit, lalu di buat bulatan
seperti telur.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

Dari hasil percobaan stuktur tanah ini adalah


granular karena berbentuk butiran yang
berdebu.

4.2 Pembahasan Tanah merupakan materi yang melapisi seluruh


daratan di bumi yang terdiri dari bahan organic
dan anorganik. Tanah dipengaruhi oleh proses
gabungan anasir alami yaitu bahan induk,
iklim, topografi, dan organism yang bekerja
pada waktu tertentu. Pengaruh tersebut
mengakibatkan kenampakan dan sifat-sifat
tanah bdi daerah tertentu berbeda dengan
daerah lain. Dengan kata lain, oleh karena
intensitas factor-faktor pembentuk tanah antar
daerah satu dengan yang lain berbeda maka
tanah yang terbentuk juga berbeda. Hal ini
mempengaruhi perbedaan tekstur tanah di
suatu daerah. Tanah memiliki 3 fraksi
penyusun yaitu debu, lempung, dan pasir.
Ketiga fraksi tersebut proporsi dan
komposisinya antara jenis tanah satu dengan
yang lain berbeda-beda. Dengan kata lain
fraksi yang dominan pada suatu tanah tertentu
akan merupakan cirri dari jenis tanah tertentu.
Praktikum ini dilakukan bertujuan untuk
menetapkan tekstur tanah secara kualitatif
dalam keadaan basah.

tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak


melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya
tanah pasir) atau yang saling melekat menjadi
satu satuan yang padu (kompak) dan disebut
massive atau pejal ( Anonim, 2011).
Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan
ukuran partikel – partikel tanah seperti pasir,
debu dan liat yang membentuk agregat satu
dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang
belah alami yang lemah. Agregat yang
terbentuk secara alami disebut ped. Struktur
yang dapat memodifikasi pengaruh tekstur
tanah dalam hubungannya dengan kelembaban
porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad
hidup dan pengaruh permukaan air (Madjid,
2009).
Tanah dengan struktur baik mempunyai tata
udara yang baik, unsur – unsur hara lebih
mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur
tanah yang baik adalah yang bentuknya
membulat sehingga tidak dapat bersinggungan
dengan rapat, akibatnya pori – pori tanah
banyak terbentuk. Disamping itu struktur tanah
harus tidak mudah rusak sehingga pori – pori
tanah tidak mudah tertutup (English et al,
2005).
Struktur tanah dapat memodifikasi pengaruh
tekstur dalam hubungannya dalam
kelembaban, porositas, tersedianya unsur hara,
kegiatan jasad hidup dan perubahan akar.
Struktur lapisan dipengaruhi oleh praktis dan
dimana aerasi dan draenase membatasi
pertumbuhan tanaman. System pertanaman
yang mampu menjaga kemantapan agregat
tanah akan memberikan hasil yang tinggi bagi
produksi pertanian (Kohnke, 2005).

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari percobaan praktikum
kali ini adalah tanah yang berdebu dan
memiliki buturan itu memiliki tipe struktur
granular, tipe ini bagus untuk dijadikan lahan
pertanian tanaman semusim.
5.2 Saran Saran
Dalam melaksanakan praktikum struktur tanah
terdapat beberapa kekurangan yang disebabkan
oleh tidak tersedianya alat laboratorium yang
sangat urgen. Pengamatan struktur tanah tidak
menggunakan kaca pembesar (lup) sebaliknya
menggunakan mata indera penglihatan
praktikan yang memiliki tingkat akomodasi
mata yang relatif. Akibatnya, praktikan kurang
dapat melihat jelas bentuk struktur tanah,
begitupun dengan ukuran dan tingkat
perkembangannya. Hasil pengamatan bentuk
struktur dan ukuran tanah pun hanyalah
pendekatan yang memiliki nilai bias yang
besar.

6. DAFTAR PUSTAKA
Tufaila M., Hasbullah S., Jufri J., dan Lies I.
2014. Karakteristik Morfologi Dan Klasifikasi
Tanah Luapan Banjir Berulang Di Kabupaten
Konawe Selatan. Jurnal  Agriplus, 24 (3) : 196

Tim Asisten dan Dosen. 2010. Penuntun


Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jurusan Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Ariyanto, Dwi. 2010. Struktur Tanah.
Http://ariyanto_staff.pertanian.uns.ac.id//
Diakses pada Selasa, 12 Oktober 2010 pukul
20.00 WITA.

Ariyanto, Dwi.2010. Struktur Tanah. UNS.


Surabaya. 

Asmiwarh.2010. Analisis kadar lengas tanah


dengan metode Gips pada pertumbuhan      
tanaman cabai. Jurnal teknologi Pertanian
Andalas.vol.14.

Anda mungkin juga menyukai