Oleh :
Arrizki Maulana Majid
A1D018147
Rombongan 6
PJ Asisten:
Siti Hawa Nurhaliza
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang
berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa
padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan. Komponen itu
selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang
Bidang pertanian, tanah merupakan media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi
udara, unsur hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang
berlebihan. Sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat
fisik tanah di laboratorium. Pengambilan contoh tanah untuk penetapan sifat-sifat fisik
tanah dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titik pengamatan,
misalnya pada lokasi kebun percobaan atau penetapan sifat fisik tanah yang
menggambarkan suatu hamparan berdasarkan poligon atau jenis tanah tertentu dalam
2
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Acara 1 adalah mempersiapkan contoh tanah kering angin/
udara dengan diameter 2mm dan contoh tanah halus (diameter 0,5 mm) yang digunakan
untuk acara penetapan kadar air, derajat kerut tanah, dan pengenalan contoh tanah
dengan indera.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum acara 1 ini adalah agar kita mengetahui contoh contoh
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah sudah digunakan orang sejak dahulu karena semua orang yang hidup di
permukaan bumi mengenal wujud tanah. Pengertian tanah itu sendiri bermacam –
macam, akan tetapi karena luas penyebarannya apa sebenarnya yang dimaksud tanah,
akan ditemui bermacam – maca, jawaban atau bahkan orang akan bingunguntuk
menjawabnya. Masing masing jawaban akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan minat
orang yang menjawab dalam sangkut – pautnya dengan tanah. Mungkin pengertian
tanah antara orang yang satu dengan yang lain berbeda. Misalnya seorang ahli kimia
akan membeeri jawaban berlainan dengan seorang ahli fisika, dengan demikian
seorang petani akan memberi jawaban lain dengan seorang pembuat genteng atau batu
bata. Pada mulanya orang menganggap tanah sebagai medium alam bagi tumbuhnya
vegetasi yang terdapat di permukaan bumi atau bentuk organik dan anorganik yang
Semua makhluk hidup sangat tergantung dengan tanah, sebaliknya suatu tanah
pertanian yang baik ditentukan juga oleh sejauh mana manusia itu cukup terampil
mengolahnya. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
tumbuh tanaman yang mampu menghasilkan berbagai macam makanan dan keperluan
lainnya. Perlu dilakukan suatu pembelajaran lebih lanjut mengenai tanah agar kita
4
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang
berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa
padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah
mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu,
udara, angin, dan sinar matahari. Untuk bidang pertanian, tanah merupakan media
tumbuh bagi tanaman, media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu
menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara, dan terbebas dari bahan
bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan. Dengan demikian sifat – sifat fisisk
tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat memberikan media tumbuh yang ideal
kadar air, tekstur dan konsistensi. Pengangkutan contoh tanah terutama untuk
yang dapat merusak struktur tanah harus dihindarkan. Dianjurkan untuk menggunakan
peti khusus yang besarnya disesuaikan dengan jumlah tabung. Waktu penyimpanan
perlu diperhatikan. Contoh tanah yang terlalu lama dalam ruangan, karena terjadi
volume (BV), berat jenis partikel (PD = particle density), tekstur tanah, permeabilitas
tanah, stabilitas agregat tanah, distribusi ukuran pori tanah termasuk ruang pori total
(RPT), pori drainase, pori air tersedia, kadar air tanah, kadar air tanah optimum untuk
5
pengolahan, plastisitas tanah, pengembangan atau perngerutan tanah (COLE =
coefficient of linier extensibility) dan ketahanan geser tanah (Suganda et al, 2002).
Contoh tanah utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah tertentu
lapangan. Contoh tanah tersebut digunakan untuk penetapan angka berat volume (berat
isi, bulk density), distribusi pori pada berbagai tekanan (pF 1, pF 2, pF 2,54, dan pF
Contoh tanah agregat utuh adalah contoh tanah berupa bongkahan alami yang kokoh
dan tidak mudah pecah. Contoh tanah ini diperuntukkan bagi analisis indeks
20 cm.
Contoh tanah terganggu dapat juga digunakan untuk analisis sifat-sifat kimia tanah.
Kondisi contoh tanah terganggu tidak sama dengan keadaan di lapangan, karena sudah
terganggu sejak dalam pengambilan contoh. Contoh tanah ini dapat dikemas mengunakan
kantong plastik tebal atau tipis. Kemudian diberi label yang berisikan informasi tentang lokasi,
tanggal pengambilan, dan kedalaman tanah. Label ditempatkan di dalam atau di luar kantong
6
Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan. Inceptisol
menduduki golongan tanah terluas kedua di dunia. Ciri khas Inceptisol ini adalah tanah
memperlihatkan bukti adanya eluviasi dan iluviasi. Golongan tanah ini dapat terjadi
hampir dalam semua zone iklim yang memungkinkan terjadinya proses pencucian.
Inceptisol merupakan tanah yang mempunyai horizon alterisasi yang telah kehilangan
basa-basa atau besi dan aluminium tetapi mengandung mineral-mineral terlapuk, tampa
horizon iluviasi yang diperkaya dengan liat silikat yang mengandung aluminium dan
dicirikan oleh terbentuknya bidang kilir (slickenside) di lapisan bawah, kandungan liat
cukup tinggi (> 30%) dan terdapat rekahan-rekahan di permukaan tanah selebar > 1 cm
dan dalam > 50 cm pada musim kemarau (Soil Survey Staff, 1998).
Tanah ini terbentuk dari bahan aluvium yang kaya akan basa-basa dan batuan
sedimen pada fisiografi dataran aluvial dan dataran. Umumnya solum tanah dalam,
warna tanah kelabu, tekstur halus, reaksi tanah netral sampai basa, dan kandungan
bahan organik rendah. Faktor pembatas utama adalah sifat mengembang dan
mengkerut sehingga terjadi rekahan yang cukup dalam dan lebar terutama pada musim
7
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum acara ini berlangsung di laboratorium Tanah dan Sumber Daya Lahan,
Bahan yang digunakan pada praktikum acara 1 yaitu contoh tanah terganggu yang
telah diambil dari lapang dan sudah dikeringkan selama kurang lebih satu minggu.
Alat yang digunakan pada praktikum acara 1 yaitu 8lasti dan penumbuknya,
saringan (2 mm, 1 mm, 0,5 mm) tambir untuk peranginan, kantong plasrik, spidol.
C. Prosedur Kerja
1. Contoh tanah yang sudah dikeringkan ditumbuk dalam 8lasti secara hati-hati,
1 mm, dan 0,5 mm. Contoh tanah yang tertampung di atas saringan 1 mm adalah
contoh tanah yang berdiameter 2 mm, sedang yang lolos saringan 0,5 mm
2. Contoh tanah yang diperoleh dimasukkan ke dalam kantong 8lastic dan diberi
label seperlunya.
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
(terlampir)
B. Pembahasan
Tanah merupakan suatu benda alami yang terdapat dipermukaan bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan,
yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu. Profil tanah
adalah urutan-urutan horizon tanah yang dianggap sejajar dengan permukaan bumi
yang menyatakan bahwa horison O terdiri dari bahan organik, horison A terbentuk dari
campuran bahan induk dan mineral, horison B butiran mineral yang dilapisi kalsium
karbonat dan horison C terdapat bahan induk yang telah lapuk (Nurmala, 2011).
Tanah merupakan hasil transformasi zat-zat mineral dan organik di muka daratan
bumi. Tanah terbentuk dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja dalam
masa yang sangat panjang. Tanah mempunyai organisasi dan morfologi. Tanah
merupakan media bagi tumbuhan tingkat tinggi dan pangkalan hidup bagi manusia dan
hewan. Komponen tanah (mineral, organik, air, dan udara) tersusun antara satu dan
yang lain membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah dibedakan atas horizon-horizon yang
kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah sebagai hasil proses pedogenesis
(Sutanto, 2005)
9
Tanah adalah suatu sistem kehidupan yang kompleks yang mengandung berbagai
jenis organisme dengan beragam fungsi untuk menjalankan berbagai proses vital bagi
2007).
Macam macam tanah yang digunakan dalam praktikum ini yaitu jenis tanah
entisol, vertisol, andisol, ultisol, dan inceptisol. Menurut Pandutama (2003), deskripsi
berketebalan 30-60 cm dan memiliki sifat andic. Tanah ini berwarna kelabu
yang termasuk kedalamnya adalah tanah tropika dan subtropika yang melapuk
10
5. Inceptisol, merupakan tanah muda namun lebih berkembang daripada tanah
entisol. Jenis tanah dengan proses pembentukan horison lemah. Berciri seperti
entisol, dengan cukup waktu membentuk horison A1 yang tegas dan B2 yang
lemah. Tanah yang tergenang akan menghambat perkembangan horison.
1. Contoh tanah tidak terusik (undisturbed soil sample) yang diperlukan untuk
analisis penetapan berat isi atau berat volume (bulk density), agihan ukuran pori
2. Contoh tanah dalam keadaan agregat tak terusik (undisturbed soil aggregate)
agregat
3. Contoh tanah terusik (disturbed soil sample), yang diperlukan untuk penetapan
penetapan sifat kimia tanah misalnya kandungan hara (N, P, K, dll), Kapasitas
Tukar Kation (KPK), kejenuhan basa, dll digunakan pengambilan contoh tanah
terusik(Saridevi, 2013).
Contoh tanah terganggu dapat juga digunakan untuk analisis sifat-sifat kimia
tanah. Kondisi contoh tanah terganggu tidak sama dengan keadaan di lapangan, karena
sudah terganggu sejak dalam pengambilan contoh. Contoh tanah ini dapat dikemas
11
mengunakan kantong plastik tebal atau tipis. Kemudian diberi label yang berisikan
Adapun terdapat terdapat beberapa faktor pembentuk tanah sehingga tanah dapat
terbentuk, dan digunakan oleh makhluk hidup. Menurut Jenny (1941) terdapat 5 faktor
yang membentuk tanah, yaitu bahan induk, iklim, organisme, topografi atau relief dan
waktu.
1. Bahan induk adalah keadaan tanah pada waktu nol (time zero) dari proses
pembentukan tanah. Bahan induk terdiri dari batuan beku (vulkanik), batuan
sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur
menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.
Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga
sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH
12
a. Membuat proses pelapukan organik. Pelapukan organik adalah pelapukan yang
mempengaruhi:
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena
tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi
sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran
menjadi asam.
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan
dan pencucian yang terus menerus. Tanah yang banyak mengandung unsur hara akan
karena mengalami pelapukan dan pencucian sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Tanah Muda ditandai oleh proses
pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan
13
mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah
aluvial, regosol dan litosol. Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut
sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses
Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses
horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah
14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
tanah. Ada tiga macam cara pengambilan contoh tanah, yaitu : contoh tanah utuh;
contoh tanah tidak utuh/terganggu; contoh tanah dengan agregat utuh. Contoh tanah
yang tertampung di atas saringan 1 mm adalah contoh tanah yang berdiameter 2 mm,
seperti : Vertisol, Entisol dan Andisol. Contoh tanah yang lolos saringan 0,5 mm
B. Saran
Saran yang bisa diberikan untuk acara 1 adalah, akan lebih baik jika praktikan
15
DAFTAR PUSTAKA
Pandutama. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jember: Jurusan Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Jember
Soil Survey Staff. 2010. “Karakteristik dan Permasalahan Tanah Marginal dari Batuan
Sedimen Masam di Kalimantan”, Jurnal Litbang Pertanian, 29(4): 144.
Suganda H., Achmad R., dan Sutono. 2002. Petunjuk Pengambilan Contoh Tanah
untuk Penanaman Tanamamn Anggrek Bulan, Trubus Action. Artikel. Hlm 3-12.
Jakarta: PT Grassindo Pustaka.
Susanto A.N. dan Marten P.S. 2007. “Karakteristik dan Ketersediaan Data Sumber
Daya Lahan Pulau-Pulau Kecil untuk Perencanaan Pembangunan Pertanian di
Maluku”. Jurnal Litbang Pertanian. Vol: 23(4):123-128.
16
LAMPIRAN
17
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Arrizki Maulana Majid
A1D018147
Rombongan 6
PJ Asisten:
Siti Hawa Nurhaliza
18
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah memiliki peranan penting bagi kehidupan makhluk hidup. Makhluk hidup
tidak dapat berpijak jika tidak ada tanah. Tanah adalah bagian permukaan kulit bumi
yang merupakan tempat kegiatan organisme. Manusia dan hewan darat melakukan
kegiatan seperti hidup, tumbuh dan berkembang, dan kegiatan lainnya di atas tanah.
Kandungan air dalam tanah dapat ditemukan dengan beberapa cara. Sering dipakai
istilah nisbi,seperti basa dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti
tentang kandungan air dan karena itu dapat ditafsirkan bermacam-macam. Walaupun
penetuan kandungan air tanah didasarkan pengukuran gravimetrik, tetapi jumlah air
Penentuan kadar air atau analisa kadar air suatu bahan sangat penting dilakukan
guna mengetahui seberapa besar atau seberapa banyak persentase air pada bahan
pangan atau hasil pertanian karena salah satu medium tumbuh mikroorganisme pada
bahan adalah air sehingga untuk meminimalkan resiko yang dapat ditimbulkan oleh
mikroorganisme terhadap bahan pangan perlu dilakukan analisa kadar air terhadap
suatu bahan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan percobaan terhadap kadar
air tanah.
19
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara 2 adalah menetapkan kadar air contoh tanah kering
angina, kapasitas lapang dan kadar air maksimum tanah dengan metode gravimetric
(perbandingan massa air dengan massa padatan tanah) atau disebut berdasarkan %
berat.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah praktikan menjadi
bisa memecahkan masalah yang berkaitan. dengan kadar air contoh tanah air kering
angin, kapasitas lapang, dan kadar air maksimum tanah dengan metode gravimetri.
Selain itu praktikan juga mendapat ilmu pengetahuan yang bagus dan bisa diterapkan.
20
II. TINJAUAN PUSTAKA
Analisis kadar air adalah usaha untuk mengetahui persentase air yang ada dalam
bahan baku pakan unggas. Biasanya bahan baku yang akan diuji dikeringkan atau kadar
air yang ada di dalam bahan baku dikeluarkan (diuapkan). Selanjutnya ditimbang, dan
ada perbedaan beberapa persen dengan bahan baku sebelum dikeringkan (Murtidjo,
2006).
Air terdapat di dlam tanah karena ditahan/diserap oleh massa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air adalah zat atau
materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.
Berdasarkan penggolongan air tanah, ada gaya yang bekerja pada air tanah, yaitu
gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antara
molekul zat yang tidak sejenis. Sedangkan gaya kohesi adalah gaya tarik menarik
antara molekul dalam zat yang sejenis. Dan gaya gravitasi adalahgaya yang disebabkan
oleh gravitasi bumi, contohnya benda yang jatuh dari atas ke bawah (Hanafiah dan
Sutherland, 2007)
Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Seluruh proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam media air.
Air dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk berbagai keperluan seperti keperluan
21
rumah tangga, pertanian, ransportasi bahkan sampai industri. Air sebagai pelarut
universal, memiliki kemampuan ntuk melarutkan berbagai zat, mulai fasa gas dari
udara, fasa cair dari berbagai larutan, asa padat dan juga mikroorganisme. Oleh karena
itu air banyak sekali mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak terlarut, sehingga
air sangat sukar diperoleh dalam keadaan murni. Apabila kandungan berbagai zat
tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia, maka air dianggap bersih. Air
dikatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air, dimana kandungan
berbagai zat sudah melebihi ambang batas. Ambang batas kadar zat dalam air berbeda-
beda untuk jenis air sesuai peruntukannya. Misalnya kadar zat untuk air minum berbeda
ambang batasnya dengan kadar suatu zat untuk industri (Saridevi et all, 2013).
Analisis kadar air adalah usaha untuk mengetahui persentase air yang ada dalam
bahan baku pakan unggas. Biasanya bahan baku yang akan diuji dikeringkan atau kadar
air yang ada di dalam bahan baku dikeluarkan (diuapkan). Selanjutnya ditimbang, dan
ada perbedaan beberapa persen dengan bahan baku sebelum dikeringkan (Murtidjo,
2006).
Kadar oksigen dalam tanah selalu berlawanan dengan kadar air dalam tanah. Jika
kadar air tinggi, kadar O2 akan rendah. Keberadaan O2 dalam tanah sangat penting
untuk respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara
Kadar air di hitung dengan menggunakan berat air dan berat benda uji kering, pada
tanah berbutir halus (kohesif), konsistensi tanah yang diberikan tergantung pada kadar
22
airnya, sedangkan kadar air tanah yang berhubungan dengan batas cair dan batas palstik
digunakan untuk menyatakan konsistensi relative atau indek kecairan (Anonim, 2008).
dilakukan dengan mengambil sampel tanah pada setiap perlakuan. Ambil cawan
petridish kemudian ditimbang dan tambahkan 20 gram tanah lalu dikeringkan dalam
oven selama 24 jam dengan suhu 105o. Perhitungan kadar air di lakukan pada
Aplikasi bahan organik tidak berpengruh nyata terhadap kadar air tanah pada pF
4.2. Meskipun demikian, terdapat sedikit peningkatan kadar air tanah setelah perlakuan
disamping berkaitan dengan aerasi tanah, juga berkaitan dengan status kadar air dalam
Menurut Hardjowigeno (1993), berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu
gaya adhesi, kohesi dan gravitasi maka air tanah dibedakan menjadi :
1. Air Higroskopis
Air higroskopis adalah air yang diadsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat,
sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sangat sedikit dan merupakan selaput
tipis yang menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks tanah ditahan
2. Air Kapiler
Air kapiler merupakan air tanah yang ditahan akibat adanya gaya kohesi dan adhesi
yang lebih kuat dibandingkan gaya gravitasi. Air ini bergerak ke samping atau ke atas
23
karena gaya kapiler. Air kapiler ini menempati pori mikro dan dinding pori makro,
3. Air Gravitasi
Air gravitasi merupakan air yang tidak dapat ditahan oleh tanah karena mudah
meresap ke bawah akibat adanya gaya gravitasi. Air gravitasi mudah hilang dari tanah
dengan membawa unsur hara seperti N, K, Ca sehingga tanah menjadi masam dan
Titik layu permanen, yaitu kandungan air tanah paling sedikit dan menyebabkan
tanaman tidak mampu menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan jika hal ini
dibiarkan maka tanaman akan mati. Pada titik layu permanen, air ditahan pada tegangan
15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen disebut juga sebagai koefisien layu
24
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum acara ini berlangsung di laboratorium Tanah dan Sumber Daya Lahan,
Bahan yang digunakan pada praktikum acara penetapan kadar air tanah adalah
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah botol timbangan, timbangan
analitis, keranjang kuningan, cawan tembaga porus, bejana seng, spidol, pipet ukur 2
mm, bak perendam, serbet, kertas saring, oven, tang penjepit dan eksikator.
C. Prosedur Kerja
gram)
b. Botol timbang diisi dengan contoh tanah kering angin yang berdiameter 2mm,
c. Botol timbang yang berisi tanah dimasukan kedalam oven dengan keadaan
jam.
25
d. Setelah waktu pengovenan selesai, botol timbang ditutup kembali dengan
e. Botol timbang yang telah ditutup dikeluarkan dari oven dengan menggunakan
f. Setelah itu, botol timbang diambil satu persatu dengan menggunakan tang
Perhitungan:
kuningan setinggi 2,5 cm (sampai tanda batas) secara merata tanpa ditekan.
3 titik tanpa bersinggungan (1 titik = 0,67 mL), kemudian bejana seng ditutup,
Perhitungan:
26
3. Kadar air maksimum tanah
a. Cawan tembaga porus dan Petridis dibersihkan dan diberi label secukupnya.
Pada dasar cawan tembaga porus diberi kertas saring, dijenuhi air dengan
b. Cawan tembaga porus dikeluarkan dari Petridis, diisi dengan contoh tanah
halus ( diameter 0,5 mm) kurang lebih 1/3-nya, cawan diketuk-ketuk perlahan
sampai oermukaan tanahnya rata, contoh tanah halus ditimbang lagi 1/3-nya
dengan jalan yang sama sampai cawan tembaga porus penuh dengan tanah.
c. Cawan tembaga porus direndam dalam bak perendam dengan ditumpu batu
d. Setelah waktu perendaman selesai, cawan tembaga porus diambil dari bak
e. Cawan tembaga porus dimasukan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu
105 - 1100C
27
f. Setelah waktu pengovenan selesai, cawan diangkat dengan tang penjepit dan
g. Tanah yang ada didlam cawan tembaga porus dibuang, cawan tembaga porus
dibersihkan dengan kuas, dialasi dengan Petridis yang sama lalu ditimbang
beratnya( = d gram).
Perhitungan:
28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
(29,61−28,53) (29,62−28,58)
= x 100% = x 100%
(28,53−22,4) (28,58−22,8)
= 17,61 % = 17,99 %
17,61%+17,99%
Rata – rata = = 17,8%
2
29
2. Kapasitas Lapang
Perhitungan :
Kapasitas Lapang 1 =
2
= 86,4−(76,4+2) × 100% + 17,8%
2
= × 100% + 17,8%
8
= 42,8%
Kapasitas Lapang 2 =
2
= 81,2−(72,18+2) × 100% + 17,8%
2
= 7,02 × 100% + 17,8%
= 46,29%
42,8+46,29
Rata – rata = × 100% = 44,545%
2
30
3. Kadar Air Maksimum
Tabel 3. Pengamatan Kadar Air Maksimum
Cawan + (a) Setela
Petridish +
kertas saring (a) + tanah h Kadar air
cawan + kertas
Ulangan jenuh + basah jenuh dioven maksimum
saring setelah
petridish (a air (b gr) 24 jam (%)
dioven (d gr)
gr) (c gr)
KAM-1 91,7 gr 141,23 gr 119,14 gr 90,89 gr 75,32 %
KAM-2 95,5 gr 143,13 gr 119,62 gr 95,01 gr 95,53 %
Rata – rata 84,425 %
Perhitungan :
Ulangan 1 :
(141,23−91,7)−(119,14−90,89)
Kadar air maksimum = 𝑥 100% = 75,32%
(119,14−90,89)
Ulangan 2 :
(143,13−95,5)−(119,62−95,01)
Kadar air maksimum = 𝑥 100% = 93,53%
(119,62−95,01)
75,32−93,53
Rata – Rata = 𝑥 100% = 84,425%
2
Jadi, rata rata ari kadar air adalah 17,8%, kapasitas lapang adalah 44,545% dan kadar air
maksimum adalah 84,425%.
31
B. Pembahasan
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan
dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada dalam
tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan nyata, biasanya
dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu permanen adalah yang
dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada saat daun tumbuhan yang terdapat
dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar air secara permanen sebagai akibat
Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-
tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah
bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya
lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. Kondisi
Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau air irigasi,
melalui tanah dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik
tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah
Air higroskopis adalah air yang diabsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat, sehingga
tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sanag sedikit dan merupakan selaput tipis yang
32
menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks tanah ditahan pada
Air higroskopik adalah adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak
dapat digunakan tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara tanah
dengan air. Air higroskopik merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah.
Air higroskopik menempati ruang pori yang sangat kecil, dan menyelimuti partikel
padat tanah, yang ditahan tanah pada tegangan sekitar 31-10.000 atmosfir, pada
keadaan tanah lebih kering dari nkoefisien higroskopik. Sebagian besar bersifat non
cairan, bergerak dalam bentuk uap dan tidak tersedia bagi tumbuhan (Hakim, 1986).
Air higroskopis adalah air yang diabsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat, sehingga
tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sanag sedikit dan merupakan selaput tipis yang
menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks tanah ditahan pada
Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah
mulai menipis, sehingga tegangan antarair-udara meningkat hingga lebih besar dari
gaya gravitasi. Dalam Sarief (1986) mengemukakan bahwa keadaan air pada kapasitas
lapang ini adalah jumlah kandungan air (% vol) dalam tanah sesudah air gravitasi turun
sama sekali. Tanah yang jenuh air karena hujan lebat atau irigasi kemudian dibiarkan
selama 48 jam sehingga air gravitasi dengan bebas turun sama sekali. Pada keadaan ini
tanah mengandung air yang banyak bagi tanaman, yaitu pori makro terisi oleh udara
dan air yang tersedia, sedangkan pori-pori mikro diisi oleh seluruhnya oleh air.
Kandungan air ini ditahan oleh sesuatu kekuatan sebesar pF 2, 54 atau 1/3 atm. Pada
33
kondisi kapasitas lapang, tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman karena
pori makro berisi udara, sedangkan pori mikro seluruhnya berisi air.
Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang
tanah paling sedikit dan menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap air sehingga
tanaman mulai layu dan jika hal ini dibiarkan mak tanaman akan mati. Pada titik layu
permanen, air ditahan pada tegangan 15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen
Hasil percobaan penentuan kadar air tanah kering udara untuk jenis tanah
inceptisol, yaitu ulangan pertama berat botol timbang kosong 22,4 g, setelah diisi tanah
beratnya menjadi 29,61 g, kemudian setelah dioven beratnya 28,53 g. Setelah dihitung
menggunakan rumus didapat kadar air tanah kering udara untuk jenis tanah inceptisol
adalah 17,61 %. Untuk ulangan kedua berat botol timbang kosong 22,8 g, setelah diisi
tanah beratnya menjadi 29,62 g, dan setelah dioven beratnya 28,58 g. Setelah dihitung
menggunakan rumus diketahui kadar air tanah kering udara 17,99 %..Rata-rata kadar
Hasil percobaan kapasitas lapang untuk jenis tanah inceptisol, ulangan pertama
berat keranjang kuningan kosong 76,4 g, setelah diisi gumpalan tanah basah menjadi
86,4 g. setelah dihitung menggunakan rumus diketahui kadar air kapasitas lapang 42,8
%. Ulangan kedua berat keranjang kuningan kosong 72,18 g, setelah diisi dengan
gumpalan tanah basah menjadi 81,2 g. Setelah dihitung menggunakan rumus diketahui
34
kadar air kapasitas lapang 46,29 %. Rata-rata kadar air kapasitas lapang adalah (42,8
% + 46,29%) : 2 = 15,525 %
Hasil percobaan kadar air maksimum untuk jenis tanah inceptisol, ulangan
pertama berat cawan petridish dan kertas saring jenuh 91,7 g, setelah ditambah tanah
basah jenuh menjadi 141,23 g, setelah dioven menjadi 119,14 g, serta berat cawan
petridish dan kertas saring setelah dioven adalah 90,89 g. Setelah dihitung
menggunakan rumus diketahui kadar air maksimumnya 75,32 %. Ulangan kedua berat
cawan petridish dan kertas saring jenuh 95,5 g, setelah ditambah tanah basah jenuh air
143,13 g, setelah dioven menjadi 119,62 g, serta berat cawan petridish dan kertas saring
setelah dioven adalah 95,01 g. Setelah dihitung menggunakan rumus diketahui kadar
Ini sama halnya seperti menurut Hardjowigeno (1992) bahwa air terdapat dalam
tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau
karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah
karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Lain halnya dengan kadar air
maksimum, suatu jenis tanah ditentukan oleh daya hisap matriks atau partikel tanah,
35
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa kadar dan komposisi udara
tanah sebagian besar ditentukan oleh hubungan air dan tanah. Kadar air tanah
merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering
tanah tersebut. Tinggi rendahnya kapasitas lapang tergantung pada jenis tanah dan
ruang pori-pori total pada setiap jenis tanah berbeda. Tinggi rendahnya kadar air
maksimum tergantung juga pada jenis tanah, sebab tanah juga mempunyai tekstur yang
berbeda pula.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum kali ini adalah akan lebih baik jika
alat alat maupun lab yang digunakan dalam kondisi baik agar praktikum praktikan
36
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry. 1988. Dasar– Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Hakim, Nurhajati, dkk. 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung,
Lampung
Hakim, N., M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha,
Go Ban Hong, H. H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas
Lampung press. Lampung.
Saridevi, Gusti Agung Ayu Ratih, I. Wayan Dana Atmaja, and I. Mega.2013
"Perbedaan Sifat Biologi Tanah pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Tanah
Andisol, Inceptisol, dan Vertisol." E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika (Journal of
Tropical Agroecotechnology) 2.4.
Taufik, M. dan Setiawan, B.I. 2010. Interpretasi Kandungan Air Tanah untuk Indeks
Kekeringan : Implikasi untuk Pengelolaan Kebakaran Hutan. Jurnal Institut
Pertanian Bogor.18: 31-38.
37
LAMPIRAN
38
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Arrizki Maulana Majid
A1D018147
Rombongan 6
PJ Asisten:
Siti Hawa Nurhaliza
39
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang akibat
material) dipermukaan bumi. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan
di bumi karena tanah adalah tempat makhluk hidup untuk berpijak dan tanah
penopang akar agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. Di bumi ini terdapat berbagai
jenis tanah. Jenis tanah menentukan tingkat kesuburan tanah untuk ditumbuhi oleh
tanaman. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh cuaca dan iklim.
Dalam tanah terdapat fraksi-fraksi penyusun tanah itu sendiri dan juga memiliki
sifat yang berbeda-beda antara lain fraksi pasir yang mempunyai ukuran 0,05mm- 2,00
mm, fraksi debu dengannukuran 0,002 mm- 0,05 mm, dan fraksi liat yang berukuran <
0,002 mm, dengan karakteristik yang berbeda. Tanah yang banyak engandung pasir
akan terasa kasar, mudah diolah, dan juga dapat merembeskan air. Sebaliknya tanah
yang sulit diolah dan sukar merembeskan air merupakan tanah ringan.
mengetahuikandungan bahan organik dalam tanah tersebut. Berat ringannya tanah dan
kandungan bahan organik tanah akan menentukan besarnya derajat kerut tanah.
Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Namun kandungan
40
bahan organik tanah malah sebaliknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah
B. Tujuan
Praktikum Acara 3 ini bertujuan untuk mengetahui besarnya derajat kerut tanah
dari beberapa jenins tanah dan membandingkan besarnya derajat kerut antar jenis tanah
yang diamati.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah praktikan dapat
41
II. TINJAUAN PUSTAKA
Semenjak pertanian berkembang, konsep tanah yang sangat penting ada konsep
sebagai media alami bagi pertumbuhan tanaman. Bila kota-kota besar berkembang,
tanah menjadi penting sebagai bahan rekayasa guna mendukung jalan-jalan dan
bangunan-bangunan. Pada saat ini tanah lebih banyak lagi mendukung fungsirekayasa,
rekayasa dikaitkan dengan tanah sebagai selimut batuan yang telah mengalami
Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefenisikan sebagai
lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara
atau nutrisi dan unsur-unsur esensial sedangkan secara biologis berfungsi sebagai
habitat biota yang berpatisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat adiktif
Semakin poros tanah akan makin mudah akar untuk berpenetrasi, serta makin
mudah air dan udara untuk bersirkulasi tetapi makin mudah pula air untuk hilang dari
tanah dan sebaliknya, makin tidak poros tanah akan makin sulit akar untuk berpenetrasi
serta makin sulit air dan udara untuk bersirkulasi. Oleh karena itu, maka tanah yang
baik dicerminkan oleh komposisi ideal dari kedua kondisi ini, sehingga tanah
bertekstur debu dan lempung akan mempunyai ketersediaan yang optimum bagi
42
tanaman, namun dari segi nutrisi tanah lempung lebih baik ketimbang tanah bertekstur
Fraksi pasir umumnya didominasi oleh mineral kuarsa yang sangat tahan terhadap
pelapukan, sedangkan fraksi debu biasanya berasal dari mineral feldspar dan mika yang
cepat lapuk, pada saat pelapukannya akan membebaskan sejumlah hara, shingga tanah
(Hardjowigeno, 2003)
Tanah bertekstur pasir yaitu tanah dengan kandungan pasir > 70 %, prositasnya
rendah ( 35 % kemampuan menyimpan air dan hara tanaman tinggi. Air yang ada
diserap dengan energi yang tinggi, sehingga liat sulit dilepaskan terutama bila kering
sehingga kurang tersedia untuk tanaman. Tanah liat disebut juga disebut tanah berat.
Tanah berlempung, merupakan tanah dengan proporsi pasir, debu, dan liat sedemikian
rupa sehingga sifatnya berada diantara tanah berpasir dan berliat. Jadi aerasi dan tata
udara serta udara cukup baik, kemampuan menyimpan dan menyediakan air untuk
kembang atau mengkerutnya tanah. Dipandang dari segi fisika, tanah mineral
organik, udara dan air. Pecahan mineral yang lebih besar biasanya terdapat di dalamnya
dan dilapisi seluruhnya oleh koloida, dan bahan lain yang sudah menjadi halus.
Kadang-kadang butir-butir mineral yang lebih besar menguasai dan menjadikan tanah
43
berkerikil atau berpasir. Dapat juga terjadi sebagian terbesar koloida anorganik; dalam
44
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum acara ini berlangsung di laboratorium Tanah dan Sumber Daya Lahan,
bahan yang digunakan pada praktikum derajat kerut tanah adalah ontoh tanah halus
Alat yang digunakan pada praktikum derajat kerut tanah adalah botol semprot,
cawan porselin, colet, cawan dakhil, jangka sorong dan serbet/lap pembersih.
C. Prosedur Kerja
air dengan menggunakan botol semprot, lalu diaduk secara merata dengan colet
2. Pasta tanah yang sudah homogeny tadi dimasukkan ke dalam cawan dakhil yang
3. Cawan dakhil yang telah berisi pasta tanah tersebut dijemur di bawah terik
45
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan Ke
No. Jenis Tanah
1 2 3
46
Inceptisol :
diameterawal diameterakhir
Derajat kerut = x 100%
diameterawal
35,7 34,085
= x 100%
35,7
= 4,528%
B. Pembahasan
Derajat kerut tanah adalah kemampuan tanah untuk mengembang dan mengerut.
Tanah mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengerut (bila kering).Tanah
yang banyak mengandung pasir akan mempunyai tekstur yang kasar, mudah diolah,
mudah merembaskan air dan disebut sebagai tanah ringan. Sebaliknya tanah yang
banyak mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi jelek, lengket dan sukar
Derajat kerut tanah adalah suatu ukuran besarnya pengerutan suatu tanah yang
ditentukan oleh kandungan dari tanah itu sendiri. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi derajat kerut tanah menurut Hakim (1986) adalah sebagai berikut :
1. Kandungan liat, berat ringannya tanah akan menentukan besarnya derajat kerut
tanah. Semakin tinggi kandungan liat, akan semakin besar derajat kerut tanah.
3. Cahaya matahari, semakin banyak cahaya matahari yang mengenai tanah maka
47
4. Kandungan air, semakin tinggi kandungan air tanah maka derajat kerut tanah
semakin kecil.
Derajat kerut tanah adalah ukuran untuk mengembang dan mengkerut tanah dari
keadaan basah sampai keadaan kering ditandai dengan penurunan diameter tanah.
Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu, bahan
orgaik tanah berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah,
Derajat Kerut Tanah adalah suatu ukuran besarnya pengerutan suatu tanah yang
ditentukan oleh kandungan dari tanah itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang
1. Kandungan Liat
Berat ringannya tanah akan menentukan besarnya derajat kerut tanah. Semakin
2. Bahan Organik
3. Cahaya Matahari
Semakin banyak cahaya matahari yang mengenai tanah maka akan semakin
48
4. Kandungan Air
Semakin tinggi kandungan air tanah maka derajat kerut tanah semakin kecil.
Tanah ringan adalah tanah yang mengandung banyak pasir akan mempunyai
tanah berat adalah tanah yang banyak mengandung liat, sulit meloloskan air, aerasi
ukuran dan sifat yang berbeda-beda. Tanah yang banyak mengandung pasir akan
mempunyai tekstur yang kasar, mudah untuk diolah, mudah untuk merembeskan air
dan disebut sebagai tanah ringan. Selain itu, derajat kerut pada tanah adalah berat
ringannya tanah akan menentukan derajat kerut tanah. Semakin tinggi kandungan liat,
semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu, bahan organik tanah berpengaruh
sebaliknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah, maka derajat kerut tanah
semakin kecil. Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah.
Selain itu, bahan orgaik tanah berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi kandungan
bahan organik tanah, maka derajat kerut tanah semakin kecil. (Notoh adi prawiro
tejoyuwono, 1998).
Penggunaan Vaseline pada praktikum kali ini adalah untuk melumaskan wadah
yang digunakan untuk menaruh tanah yang akan dijemur dan diamati. Agar nanti ketika
Tanah mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengerut (bila kering).
Berat ringannya tanah akan menentukan besarnya derajat kerut tanah. Semakin tinggi
kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu, bahan organik tanah
49
berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah, maka derajat
Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu, bahan
orgaik tanah berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah,
maka derajat kerut tanah semakin kecil. Beberapa tanah mempunyai sifat mengembang
(bila basah) dan mengerut (bila kering). Akibatnya pada musim kering karena tanah
disebabkan oleh kandungan mineral liat montmorillonit yang tinggi. Tanah yang
banyak mengandung pasir akan mempunyai tekstur yang kasar, mudah diolah, mudah
merembaskan air dan disebut sebagai tanah ringan. Sebaliknya tanah yang banyak
mengandung liat akan sulit meloloskan air, aerasi jelek, lengket dan sukar
mempengaruhi derajat kerut pada tanah adalah berat ringannya tanah akan menentukan
derajat kerut tanah. Semakin tinggi kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah.
Selain itu, bahan organik tanah berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi kandungan
bahan organik tanah, maka derajat kerut tanah semakin kecil. Semakin tinggi
kandungan liat, semakin besar derajat kerut tanah. Selain itu, bahan orgaik tanah
berpengaruh sebaliknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah, maka derajat
Pada praktikum penentuan derajat kerut tanah ini yang diamati ada 5 jenis tanah besserta
sifat-sifatnya diantaranya yaitu tanah Entisol , Ultisol, Andisol, Vertisol, dan Inceptisol. pada
50
jenis tanah Inceptisol memiliki derajat kerut 4,528%. Dari 5 tanah tersebut mempunyai ciri
sifat kimianya. Kendala utama untuk tanaman adalah tektur yang liat berat, sifat
berasal dari abu vulkan ini kaya akan hara tetapi belum tersedia, pelapukan akan
dipercepat bila terdapat cukup aktivitas bahan organik sebagai penyedia asam-
asam organik.
3. Ultisol umumnya terdapat pada horizon A yang tipis dengan kandungan bahan
organik yang rendah. Unsur hara makro seperti fosfor dan kalium yang sering
kahat, reaksi tanah masam hingga sangat masam, serta kejenuhan aluminium
sifat fisik tanah, seperti berkurangnya pori mikro dan makro serta
51
4. Inceptisol (inceptum atau permulaan) dapat disebut tanah muda karena
(Agung,2013).
52
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
tanah. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah, maka derajat kerut tanah
semakin kecil, sebaliknya bila suatu tanah semakin tinggi kandungan liatnya, maka
B. Saran
saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah Pengukuran diameter tanah
53
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry. 2006. The Nature and Properties of Soils. The MacMillan Company.
Islami, T. dan W. H. Utomo, 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP
Semarang Press, Semarang.
Nyakpa, M.Y. Lubis, A.M. Pulung, M.A. Amroh, A.G, Munawar, A. Hong, G.B dan
Hakim, 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung,S Bandar Lampung.
Prasetyo, BH. 2007. Perbedaan sifat-sifat tanah vertisol dari berbagai bahan induk.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, Vol 9 (1).
54
LAMPIRAN
55
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Arrizki Maulana Majid
A1D018147
Rombongan 6
PJ Asisten:
Siti Hawa Nurhaliza
56
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang mempunyai sifat sangat kompleks,
terdiri atas komponen padatan yang berinteraksi dengan cairan dan udara.Tanah
terbentuk dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia dan
lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya
karna interaksi antara hidrosfer,atmosfer,litosfer, dan biosfer ini adalah campuran dari
konstituen mineral dan organik yang dalam keadaan padat,gas, dan cair.
Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit)
menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-
sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan
tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke
bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada
tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan
biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk
dari mineral anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut Profil
Tanah.
Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan di
lapang. Warna mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi, dan
akumulasi bahan- bahan yang terjadi, misalnya kandungan bahan organik yang tinggi
57
pada tanah akan menimbulkan warna lebih gelap. Tekstur mencerminkan ukuran
bentuk atau susunan partikel-partikel primer tanah hingga partikel sekunder yang
gaya-gaya dari luar yang merupakan indikator derajat manifestasi kekuatan dan corak
gaya-gaya fisik yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya.
B. Tujuan
1. Menetapkan warna dasar tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil Color
Chart.
dan kering.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat membedakan tanah dengan
58
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, yang menduduki sebagian besar planet
bumi, mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh
iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief
tertentu, selama jangka waktu tertentu pula. Berdasarkan definisi tanah, terdapat lima
faktor pembentuk tanah, yaitu iklim, kehidupan, bahan induk, topografi, waktu. Dari
kelima faktor tersebut yang, iklim memiliki pengaruh yang bebas. Oleh karena itu
tanah dibagi menjadi dua tahap, yaitu proses pelapukan dan proses perkembangan
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan,
yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi
akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan
Warna merupakan salah satu sifat fisik tanah yang banyak digunakan untuk
campuran kelabu, coklat, dan bercak, kerapkali terdapat 2-3 warna dalam bentuk spot-
59
Struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan
tanah terbentuk sebagai agregat tanah. Apabila syarat agregat tanah terpenuhi maka
dengan sendirinya tanpa sebab dari luar disebut ped, sedangkan ikatan yang merupakan
gumpalan tanah yang sudah dibentuk akibat penggarapan tanah disebut clod. Untuk
mendapatkan stuktur tanah yang baik dan valid harus dengan melakukan kegiatan di
tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi adalah salah
satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh
gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik
menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan
berbagai kelembaban tanah. Konsistensi tanah adalah suatu sifat tanah yang
menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – parkikel tanah dan
ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang disebabkan oleh tekanan dan
Tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna
Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan
bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak
60
berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna
abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi (Fe2+). Pada tanah yang
berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam
keadaan oksidasi (Fe3+) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna
merah, atau Fe2O3. 3 H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada
tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna
abu- abu (daerah yang tereduksi) didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning,
yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi
ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral dapat menyebabkan warna lebih terang
(Hardjowigeno, 1992).
Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga
dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis
pembentukan tanah itu sendiri.Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim yang bersifat
merusak. Faktor-faktor iklim yang turut menentukan adalah sinar matahari, perbedaan
temperatur antara siang dan malam, keadaan musim kemarau dan musim penghujan.
Pada awalnya batuan pecah dalam bentuk pecahan-pecahan batuan dan mineral-
mineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya air, asam dan senyawa-senyawa yang
larut dalam air, pecahan-pecahan bantuan dan mineral ini menjadi lunak dan terurai ke
61
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum acara ini berlangsung di laboratorium Tanah dan Sumber Daya Lahan,
Bahan yang digunakan dalam praktikum Pengamatan Tanah Dengan Indra adalah:
Alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan tanah dengan indra adalah
pipet, larutan HCL, pisau, bambu penusuk, buku Musell Soil Color Chart, Hp/ jam,
B. Prosedur Kerja
1) Warna Tanah
mengkilap)
Dicatat notasi warna (Hue, Value, Chroma) dan nama warna. Pengamatan
2) Tekstur Tanah
62
Contoh tanah di pijat kemudian dibuat benang dan sambil dirasakan
kehalusannya tanah.
Jika :
a) Bentukan tanah mudah dan membentuk pita panjang, maka besar kemungkinan
teksturnya liat.
c) Tidak terbentuk benang, kemungkinan lempung atau pasir. Jika terasa lembut
3) Struktur tanah
Dipecah dengan cara menekan dengan jari atau dengan di jatuhkan dari
Pecahan tersebut menjadi agregat mikro (ped) yang merupakan kelas setruktur
tanah.
4) Konsistensi
Pengamatan dilakukan pada keadaan kering, lembab dan basah dengan cara
a. Konsistensi Basah
63
Konsistensi basah diamati sifat kelekatannya (stickness) dan keliatannya/sifat plastis
Kelekatan Basah :
s0 : Tak lekat (non sticky), tak ada yaang melekat pada jari
ss : Tidak lekat (sticky) , sedikit melekat pada suatu jari yang mudah lepas
s : Lekat (sticky), melekat pada dua jari, kalau ditarik masa tanah tersebut elastis
vs : Sangat lekat (very sticky), sangat melekat pada kedua jari dan sukar dilepaskan
Keliatan (Plasticity) :
ps : Agak plastis (sligtly plastic), dapat membentuk gulungan kecil yang mudah diubah
P: Plastis (plastic), dapat membentuk gulungan kecil dan elastis, berubah bentuknya
jika ditekan
vp: Sangat plastis (very plastic), membentuk gulunga kecil, hanya dapat diubah
b. Konsistensi lembab
vt: Sangat teguh (very firm), dengan tekanan sangat kuat baru hancur
64
et: Sangat teguh sekali (extremly firm), sangat tahan terhadap tekanan tangan, baru
c. Konsistnsi kering :
i : Lepas (loose), butir tanah terlepas satu dengan lainnya tidak terikat
S: Lunak (soft), dengan sedikit tekanan antara ibu jari telunjuk tanah mudah hancur
sh: Agak keras (slightly hard), tanah hancur dengan tekanan agak sedang antara ibu jari
vh: Sangat keras (very hard), tahan terhadap tekanan, massa tanah sukar dihancurkan.
eh: Sangat keras sekali (extremly hard), sangat tahan terhadap tekanan massa
65
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Warna Tanah
Warna Tanah
No Jenis Tanah Tekstur Tanah
Notasi Warna Nama Warna
66
b. Struktur Tanah
Struktur Tanah
No Jenis Tanah
Tipe Klas Derajat
c. Konsistensi
67
B. Pembahasan
Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna
yang dipantulkan permukaan tanah. Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa warna tanah
berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna
Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan
bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak
tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Pada kondisi basah,
Tingkatan plastisitas ditetapkan dari tingkatan sangat plastis, plastis, agak plastis, dan
tidak plastis (kaku). Tingkatan kelekatan ditetapkan dari tidak lekat, agak lekat, lekat,
sampai dengan tingkat keteguhannya. Konsistensi lembab dinilai mulai dari: lepas,
sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh, dan ekstrim teguh. Konsistensi tanah
gembur berarti tanah tersebut mudah diolah, sedangkan konsistensi tanah teguh berarti
68
Pada kondisi kering, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan
tanah. Konsistensi kering dinilai dalam rentang lunak sampai keras, yaitu meliputi:
lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrim keras (Hardjowigeno, 2010).
Suatu tanah harus diperhatikan konsistensi kering, lembab dan basah supaya dapat
mengetahui karakter sifat yang dimiliki oleh tanah tersebut. Dalam keadaan kering,
tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak sampai keras. Dalam keadaan basah
dibedakan plastisitasnya yaitu dari plastis sampai tidak plastis, atau kelekatannya yaitu
dari lekat sampai tidak lekat. Dalam keadaan lembab atau kering konsistensi tanah
ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Bila gumpalan tersebut mudah hancur,
maka tanah dikatakan berkonsistensi gembur bila lembab atau lunak bila kering. Bila
gumpalan tanah sukar hancur dengan remasan, tanah tersebut dikatakan berkonsistensi
teguh (lembab) atau keras (kering) . Dalam keadaan basah ditentukan mudah tidaknya
melekat pada jari (melekat atau tidak melekat) atau mudah tidaknya membentuk
plastis) (Hardjowigeno,2010)
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur
tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan
berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat. Hanafiah (2008) juga
(separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir,
fraksi debu dan fraksi liat. Definisi lain disampaikan oleh Notohadiprawiro (1998),
69
tekstur merupakan sifat kasar-halusnya tanah dalam percobaan yang ditentukan oleh
ke bawah.
butir-butir tanah satu sama lain. Gumpalan struktur tanah ini terjadi karena butir-butir
pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik,
struktur tanah disebut ped (terbentuk karena proses alami) (Nugroho, 2009).
1. Remah
Merupakan bentuk struktur tanah yang dominan debu dan terletak di horison A, satuan
Ukuran struktur:
Halus : 1-2 mm
Sedang : 2-5 mm
2. Granuler
70
satuan struktur membentuk membola, partikel-partikel tersusun lebih rapat, berpori
lebih sedikit terletak di horizon A. Contoh dari bentuk granuler ini adalah pasir.
Ukuran struktur:
Halus : 1-2 mm
Sedang : 2-5 mm
Kasar : 5-10 mm
3. Gumpal
terletak di horizon B. Contoh horison bawah tanah yang terbentuk di kawasan beriklim
bermusim kemarau tegas, bentuk struktur gumpal ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
lebih banyak
Ukuran struktur:
Halus : 10 mm
Sedang : 10-20 mm
Kasar : 20-50 mm
Sangat : > 50 mm
71
b. Gumpal menyudut, kubus menyudut tajam dan berbidang rata, berpori lebih
sedikit
Ukuran struktur:
Halus : 10 mm
Sedang : 10-20 mm
Kasar : 20-50 mm
Sangat : > 50 mm
4. Prismatik
Satuan struktur bersumbu tegak lebih panjang daripada sumbu datar, berpori terbatas,
terutama berarah tegak. bidang atas mendatar terletak di horizon B. Contoh horison
bawah tanah yang terbentuk di kawasan iklim kering sampai setengah kering.
5. Tiang
Satuan struktur bersumbu tegak lebih panjang daripada sumbu datar, berpori terbatas,
Ukuran struktur:
Tipis : 10-20 mm
Sedang : 20-50 mm
Tebal : 50-100 mm
72
Sangat tebal : > 100 mm
6. Lempeng
Satuan struktur bersumbu tegak lebih pendek daripada sumbu datar, berpori terbatas
Ukuran struktur:
Tipis : 1-2 mm
Sedang : 2-5 mm
Tebal : 5-10 mm
Dari hasil praktikum untuk tanah Inseptisol, memiliki notasi warna 10YR 3/4
dengan warna Dark Yellow Brown. Tanah ini mempunyai tekstur liat. Untuk
konsistensi dari tanah ini yaitu memiliki kelekatan yang lekat, tingkat keliatan yang
Inseptisol berkembang dari bahan induk batuan beku, sedimen, dan metamorf.
tekstur yang beragam dari kasar hingga halus, dalam hal ini tergantung pada tingkat
73
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
dalam buku Munsell Soil Color Chart. Dalam warna baku ini warna disusun
oleh tiga variabel yaitu: hue, value, dan chroma. Warna dasar dari tanah yang
diamati adalah:
2. Struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain.
Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Struktur dari tanah yang
diamati adalah :
74
3. Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif antara fraksi pasir, dan liat dalam
suatu massa tanah. Definisi ini dapat diartikan secara kualitatif atau
kuantitatif.Ada 3 (tiga) macam tektur utama tanah, yaitu tektur pasir (sand),
lempung (loam) dan liat (clay). Tekstur dari tanah yang diamati adalah:
a. Inseptisol = liat
c. Vertisol = liat
d. Ultisol = liat
4. Konsistensi tanah adalah suatu sifat tanah yang menunjukkan derajat kohesi
dan adhesi diantara partikel- parkikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap
perubahan bentuk yang disebabkan oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
adalah:
75
B. Saran
Saran yang bisa diberikan untuk praktikum kali ini adalah praktikan harus lebih
teliti dalam mengamati warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah dan konsistensi agar
tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam menentukan warna, struktur, tekstur, dan
konsistensi tanah.
76
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry D. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Kohnke, H. 1968. Soil Physic. Tata Mc Graw- Hill Publishing. Company Ltd.:
Bombay.
Nugroho, Y. 2009. Analisis Sifat Kimia dan Kesuburan Tanah Pada Lokasi Rencana
Hutan Tanaman Industri Prima Multibuwana. Jurnal Hutan Tropis Borneo.
10:222-229.
Tan, K.im H. 1986. Degradation of Soil Minerals by Organic Acid. SSSA Publ. 17: 1-
25.
77
LAMPIRAN
78
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Arrizki Maulana Majid
A1D018147
Rombongan 6
PJ Asisten:
Siti Hawa Nurhaliza
79
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah benda alam yang mempunyai tiga dimensi ruang, yaitu panjang,
lebar dan kedalaman. Setiap tanah mempunyai sifat-sifat khas yang merupakan hasil
kerja factor-faktor pembentuk tanah ini, maka setiap jenis tanah akan menampakkan
profil yang berbeda. Ciri-ciri morfologi tanah sangat berguna untuk mengetahui jenis
tanah dan tingkat kesuburan tanahnya. Tindakan budidaya tanaman akan lebih cepat,
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur- unsur
esensial); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
Tanah berasal dari pelapukan batuan dngan bantuan tanaman dan organisme
membentuk tubuh unik yang menyelimuti lapian batuan. Proses pembentukan tanah
dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh
alam yang terdiri atas lapian-lapisan atau disebut sebagai horison. Setiap horison dapat
80
menceritakan asal dan proses-proses kimia, fisika dan biologi yang telah dilalui tubuh
tanah tersebut.
B. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum acara 5 adalah untuk mengenal profil suatu
jenis tanah
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil adalah laporan ini akan membantu praktikan dalam
memahami profil-profil tanah serta sifat fisik dan kimia dari masing-masing horizon
tanah.
81
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan
membentuk regolit (lapisan partikel halus). Menurut ahli ilmu alam murni (berdasarkan
pendekatan pedologi) tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral
maupun organik) yang terletak di permukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organic dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti : N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara
tersebut dan zat-zat aktif (pemicu tumbuh, proteksi) bagi tanaman (Staff, 1998).
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalman yang
tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitiannya. setiap tanah
tingkat tinggi. Pada suatu profil tanah yang lengkap dapat kita lihat beberapa lapisan
82
berlangsungnya perombakan yang tidak sama. Lain halnya pada tanah yang tergolong
entisol, disini lapisan-lapisan merupakan hasil penimbunan bahan yang berasal dari
tempat lain. Lapisan-lapisan yang terbentuk sebagaimana kita lihat pada profil tanah
dapat dikatakan tidak selamanya tegas dan nyata sehingga kerap kali batas-batasnya
agak kabur dan kejadian demikian akan menyulitkan dalam penelitian (Sutejo &
Kartasapoetra, 1991).
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu pada
kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan relatif
pasir, debu, dan tanah liat. Laju dan berapa jauh berbagai reaksi fisika dan kimia
penting dalam pertumbuhan tanaman diatur oleh tekstur karena tekstur ini menentukan
partikel tanah kedalam agregat atau kumpulan yang mantap. Struktur yang baik
ditandai dengan penetrasi air menjadi lebih baik, kemampuan tanah memegang air
tinggi, mudah untuk digarap, mudah ditembus akar, air dapat mengalir dengan baik,
Tanah dengan struktur lemah atau kersai pada umumnya mempunyai porositas
yang terbesar. Pengolahan tanah untuk sementara waktu dapat memperbesar porositas,
namun dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan turunnya porositas. Oleh
karena itu, untuk memperbesar porositas tanah tindakan yang perlu dilakukan adalah
83
Nilai porositas dapat diperoleh jika diketahui nilai bulk density dan partikel densitynya
(Hardjowigeno, 2010).
Warna tanah yang sering kita jumpai adalah warna kuning, merah, coklat, putih,
dan hitam serta warna-warna tanah di antara warna-warna tersebut, sedangkan yang
berwarna hijau dan lembayung jarang sekali ditemui. Warna tanah itu tidak murni,
dalam suatu warna coklat misalnya, di sana sini sering terdapat tambahan berupa
kumpulan titik dan corengan merah, kuning, atau warna gelap (hitam). Warna coklat
merupakan warna dasar, sedangkan warna merah, kuning, ataupun hitam merupakan
84
III. METODE PRAKTIKUM
Universitas Jenderal Soedirman. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan H2O2 3%, larutan HCL
10%, larutan αα-dipridil dalam 1N NH4 Oacneteral, akuades dan lahan pengamatan.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Bor tanah, abney level
semprot, kertas label, meteran, buku Munsell Soil Color Chart, Kantong Plastik,
Spidol, buku pedoman pengamatan tanah di lapang, dan daftar isian profil.
C. Prosedur kerja
ditempat-tempat sekitar profil yang akan dibuat sedalam 1 meter pada 2 atau 3
2. Lubang yang telah digali sedemikian rupa sehingga terbentuk profil tanah
dengan ukuran panjang 2m, lebar 1,5m. Didepan bidang pengamatan profil
85
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
(Terlampir)
B. Pembahasan
Profil tanah adalah penampang vertikal tanah yang dimulai dari permukaan tanah
sampai lapisan induk dalam tanah. Tanah yang terbentuk dipermukaan bumi
berkembang dari bahan mineral yang berasal dari batu-batuan melalui proses
pelapukan , baik secara fisis maupun kimia yang di bantu oleh pengaruh dari atmosfer,
sehingga di dalam tanah terdapat empat komponen utama yaitu bahan mineral, bahan
Profil tanah merupakan suatu iris dan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
cara membuat lubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam tertentu sesuai
dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang
terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap
(Arifin, 2006).
(vertikal) tanah yang terdiri dari lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum
tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk akibat proses pembentukan tanah
(horison A dan B). Sementara itu, Hanafiah (2009) mendefinisikan profil tanah sebagai
irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke bebatuan induk tanah (regolit),
86
yang biasanya terdiri horizon-horizon O-A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih
dipengaruhi cuaca disebut solum tanah, horizon O-A disebut lapisan tanah atas dan
1. Bahan Induk
Keadaan alami bahan induk akan mempunyai pengaruh terputus pada sifat-sifat
tanah muda, mereka dapat memakai satu pengaruh pada tanah-tanah tua yang ada. Sifat
bahan induk yang memakai satu pengaruh yang mendalam pada perkembangan tanah,
termasuk tekstur, komposisi mineral, dan tingkat stratifikasi. Pembentukan tanah dapat
dimulai segera setelah penimbunan abu vulkanik tetapi harus menunggu penghancuran
batuan keras secara fisik dimana granit dibuka. Selama stadia awal pembentukan tanah,
penghancuran dapat membatasi laju dan kedalaman perkembangan tanah, dimana laju
dan penghancuran batuan melebihi laju perpindahan bahan oleh erosi tanah-tanah
produktif dengan solum tebal dapat berkembang dari batuan dasar (Foth. H.D, 1988).
2. Iklim
Pengaruh iklim yang penting yang mempengaruhi pemb entukan tanah adalah
presipitasi dan temperature. Iklim juga mempengaruhi pembentukan tanah secara tidak
terdapat beberapa penyebaran iklim, vegetasi dan tanah yang paralel di permukaan
bumi. Setiap kenaikan 10°C akan menaikkan laju reaksi kimia dua sampai tiga kali.
87
temperatur tanah. Rupanya hanya tanah-tanah yang sangat muda yang mempunyai
pengaruh iklim yang konstan selama genesa tanah (Foth. H.D, 1988).
3. Organisme
Tanaman mengabsorbsi unsur hara dari tanah dan mengangkut nutrien ketajuk
tanaman, bila tajuk mati dan jatuh ke permukaan tanah perombakan bahan organik akan
Profil tanah rumput mengandung lebih banyak bahan organik terdistribusi lebih
uniform di dalam tanah daripada tanah hutan. Tanah dengan vegetasi hutan mempunyai
kira-kira separuh dari kandungan bahan organik dan terdistribusi tidak merata dengan
tingkat perkembangan profil tanah lebih sempurna. Horizon-horizon pada solum lebih
asam dan % jenuh basa yang rendah dan lebih banyak liat yang dipindahkan dari
4. Topografi
Ada skope yang lebih besar terjadi penghanyutan (erosi) tanah secara kontinue
sehingga akan muncul soil-soil kepermukaan tanah dan peristiwa ini akan
88
memodifikasi profil. Konsekuensinya tanah-tanah pada kemiringan besar memiliki
solum yang tipis dengan kandungan bahan organik yang rendah dibandingkan dengan
tanah pada bergelombang dan datar. Drainase yang baik dan warna bahan tanah pada
daerah-daerah rendah akan berubah dari kuning merah dan cokelat, menunjukkan
aerasi tanah yang baik dengan kondisi oksidasi. Drainase buruk, berwarna kelabu dan
5. Waktu
Tanah sebagai hasil evolusi berubah secara tetap seperti perubahan bentuk bui.
Mereka mempunyai siklus hidup dengan keadaan yang sama dimana bentuk muka
bumi lambat laun menembus suatu siklus. Siklus hidup tanah teristimewa termasuk
stadia bahan induk, tanah muda, tanah matang dan tanah tua. Pada tanah-tanah muda
kandungan bahan organik meningkat dengan cepat sebab laju pertambahan melebihi
laju dekomposisi. Kematangan dicirikan oleh kandungan bahan organik yang konstan
sebagai penambah diimbangi oleh yang hilang. Unsur yang tua dicirikan oleh
kandungan bahan organik yang rendah dan menurun yang menunjukkan bahwa laju
pertambahan susut dari tanah menjadi lebih mudah dilapukkan (Foth. H.D, 1988).
Horizon tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar
dengan permukaan tanah dan berbeda dengan lapisan di sebelah atas ataupun bawahnya
yang secara genetik ada kaitannya (Hardjowigeno, 1992). Profil tanah merupakan
irisan vertical tanah dari lapisan paling atas sehingga ke bebatuan induk tanah (regolit),
yang biasanya terdiri horizon-horizon O-A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih
89
dipengaruhi cuaca disebut Solum Tanah, horizon O-A disebut lapisan tanah atas dan
Menurut Arabia (2012), batas horison tanah merupakan zona peralihan di antara
dua horison atau lapisan yang saling berhubungan. Biasanya tidak membentuk garis
yang jelas. Batas Horison dinyatakan dalam hubungannya dengan kejelasan dan
topografi. Batas peralihan horison pada pedon-pedon yang diamati berkisar dari jelas
(tebal peralihan 2,5 – 6,5 cm) sampai baur (tebal peralihan > 12,5 cm), dengan batas
topografi rata. Batas peralihan dari horison permukaan ke horison di bawahnya adalah
jelas sampai baur. Penentuan topografi dilakukan setelah batas horizon ditentukan,
penentuannya dengan cara menusuk-nusukan sebilah kayu atau pisau ke dalam lapisan
Horizon O adalah lapisan yang didominasi oleh bahan organik. Sebagian jenuh air
dalam periode yang lama, atau suatu ketika pernah jenuh air, tetapi sekarang telah
didrainase, sebagian yang lain tidak pernah mengalami jenuh air. Sebagian besar
horizon O tersusun dari serasah segar yang belum terdekomposisi atau sebagian telah
terdekomposisi yang telah tertimbun di permukaan. Serasah seperti ini dapat berada di
Horizon A adalah horizon mineral yang terbentuk pada permukaan tanah atau di
bawah suatu horizon O. Horizon ini memperlihatkan kehilangan seluruh atau sebagian
besar struktur batuan asli dan menunjukkan salah satu atau kedua sifat berikut yaitu
akumulasi bahan organic terhumifikasi yang bercampur sangat intensif dengan fraksi
mineral, dan tidak di dominasi oleh sifat-sifat yang merupakan karakteristik horizon E
90
atau B. Sifat-sifat yang merupakan akibat dari pengolahan tanah, pengembalaan ternak
O. horizon-horison ini didominasi oleh lenyapnya seluruh atau sebagian terbesar sari
struktur batuan aslinya, dan memperlihatkan satu atau lebih sifat-sifat seperti :
Konsentrasi atau penimbunan secara aluvial dari liat silikat, senyawa besi, senyawa
alumunium, humus, senyawa karbonat, gispsum, atau silika, secara mandiri atau dalam
mengakibatkan horizon terlihat jelas menpunyai value warna lebih rendah, chrome
lebih tinggi atau hue lebih merah tanpa proses iluviasi semyawa besi yang terlihat jelas
(Soepraptohardjo, 1987).
Horizon C adalah horison atau lapisan, tidak termasuk batuan dasar yang lebih
keras dan tersementasi kuat, yang dipengaruhi sedikit oleh proses pedogenik, serta
lapisan-lapisan mineral. Bahan lapisan C mungkin dapat serupa atau tidak serupa
dengan gahan dari mana solum diperkirakan telah terbentuk. Suatu horizon C mungkin
saja telah mengalami perubahan, walaupun tidak terdapat tanda-tanda adanya proses
91
memperlihatkan lenyapnya seluruh atau sebagian terbesar dari struktur batuan aslinya.
Horizon E dibedakan dari horizon B di bawahnya dalam sequm tanah sama, oleh warna
dengan value lebih tinggi atau chrome lebih rendah , atau kedunya, oleh tekstur yang
lebih kasar atau oleh suatu kombinasi dari sifat-sifat tersebut (Soepraptohardjo, 1987).
kuarsit, batugamping, dan batupasir adalah contoh batuan dasra yang diberi symbol
dengan huruf R. lapisan R cukup kompak jika lembab sehingga cukup sulit di gali
(Soepraptohardjo, 1987)
a. Tanah muda adalah tanah yang perbedaan bahan mineral dan bahan organik
dalam kurun waktu 100 tahun. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda
b. Tanah dewasa adalah tahap perkembangan tanah muda tingkat lanjut yang
dalam kurun waktu 10.000 tahun. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda
menjadi beberapa golongan (A1, A2, A3, B1, B2, B3) berdasarkan ciri fisik
yang nampak. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda misalnya tanah
92
Larutan HCl digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan kapur pada
tanah, jika tanah berbuih berarti terdapat kandungan kapur didalam tanah, sementara
pada tanah, jika tanah berbuih berarti terdapat kandungan bahan organik didalam tanah.
(Foth, 1988)
Menurut Hardika (2007), Bahan organic dapat dioksidasi oleh H2O2 menghasilkan
buih-buih gelembung yang menentukan adanya bahan organik dalam tanah. Sedangkan
menurut Sanchez (1992), Adanya kandungan kapur (CaCO3) bebas dalam tanah dapat
diketahui dengan menentukan asam klorida 10% (HCl 2N). Adanya percikan
menandakan adanya kapur bebas, makin banyak percikannya maka makin banyak
Cara menentukan batas lapisan horizon tanah yaitu menggunakan pisau pandu,
dengan cara menusuk-nusukan pisau pandu pada lapisan tanah yang telah dibuat sambil
dirasakan perbedaan perasaan saat menusuknya. Tusukan pada pisau pandu apabila
telah terasa berbeda maka kemungkinan itu sudah bagian horizon tanah yang lain. Cara
ini terus dilakukan sampai pada penentuan batas lapisan horizon tanah yang diinginkan.
Praktikum kali ini di dapatkan 5 lapisan tanah. Tebal lapisan pertama (O) 0-39 cm
dengan batas lapisan diffuse (baur) dengan batas topografi irregular. Pada lapisan ini,
angka 1. Konsistensi tanah dalam kondisi basah adalah lekat (s) dan agak plastis (ps)
reaksi terhadap HCL tidak bereaksi (-), dan reaksi terhadap H2O2 sedikit (+).
93
Lapisan kedua (A1) dengan ketebalan 39-57 cm dengan batas lapisan diffuse (baur)
batas topografi wavy (u). Pada lapisan ini, tanah memiliki notasi warna 10 YR 3/2.
Teksturnya lempung berliat (scl). Strukturnya sedang (M), berderajat lemah yang
disimbolkan dengan angka 1. Konsistensi tanah dalam kondisi basah adalah lekat (s)
dan agak plastis (ps). Konsistensi lembab sangat gembur (vf) serta memiliki konsistensi
kering lekat (s). Memiliki pH (lapang) = 5, reaksi terhadap HCL tidak bereaksi (-), dan
Lapisan tanah ketiga (A2) memiliki ketebalan 57-77 cm dengan batas lapisan
diffuse (baur) batas topografi wavy (u). Pada lapisan ini, tanah memiliki notasi warna
10YR 3/3. Teksturnya lempung ( l ). Strukturnya halus (F) berderajat cukupan yang
disimbolkan dengan angka 2. Konsistensi tanah dalam kondisi basah adalah tidak lekat
(ss) dan agak plastis (ps) serta memiliki konsistensi lembab sangat gembur (vf ).
Memiliki pH (lapang) = 5, reaksi terhadap HCL tidak bereaksi (-), dan reaksi terhadap
Lapisan tanah keempat (B1) memiliki ketebalan 77-100 cm dengan batas lapisan
diffuse (baur) batas topografi wavy (u). Pada lapisan ini, tanah memiliki notasi warna
5YR 3/4. Teksturnya lempung berliat (cl). Strukturnya halus (F), berderajat lemah yang
disimbolkan dengan angka 1. Konsistensi tanah dalam kondisi basah adalah (s) dan
agak plastis (ps) serta memiliki konsistensi lembab yang teguh (t). Memiliki pH
(lapang) = 5, reaksi terhadap HCL sedikit (-), dan reaksi terhadap H2O2 juga sedikit
(+).
94
Lapisan tanah kelima (B2) mempunyai ketebalan 100-120 cm dengan batas lapisan
clear (jelas) batas topografi wavy (u). Pada lapisan ini, tanah memiliki notasi warna
10 YR 3/3. Teksturnya pasir (s). Strukturnya halus (F), berderajat cukupan yang
disimbolkan dengan angka 2. Konsistensi tanah dalam kondisi basah adalah tidak
plastis (p0) dan memiliki konsistensi lembab yaitu gembur (f). Memiliki pH (lapang)
= 5, reaksi terhadap HCL sedikit (-) , dan reaksi terhadap H2O2 sedikit (+).
Penelitian yang dilakukan Ketaren (2014), didapatkan data profil tanah yaitu pada
horison A dengan kedalaman 0-27 cm, memiliki karakteristik berwarna coklat gelap
(7,5YR 2,5/2), pasir, struktur remah, konsistensi lepas, perakaran halus banyak, dan
beralih nyata ke lurus. Horison AB dengan kedalaman 27-65 cm, memiliki ciri tanah
berwarna coklat gelap (7,5YR 2,5/1) pasir, struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh,
perakaran halus tidak ada, dan beralih baur ke berombak. Horison Bw dengan
kedalaman 65-90 cm, memiliki ciri tanah berwarna coklat gelap (7,5YR 3/2) pasir,
struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh, perakaran halus tidak ada, dan beralih
berwarna coklat gelap (7,5YR 3/3) pasir, struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh,
95
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
2. Tiap – tiap lapisan pada profil tanah memiliki sifat yang berbeda, mulai dari
organik.
H2O2 dan akan ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.
Terdapat juga larutan HCL yang digunakan untuk mengetahui kandungan kapur
dari dalam tanah, sama halnya dengan H2O2 ditandai dengan keluarnya buih dari dalam
tanah.
B. Saran
Saran yang bisa diberikan untuk praktikum kali ini adalah Pelaksanaan pada
praktikum pengenalan profil tanah sebaiknya dilakukan dengan lebih kondusif agar
praktikum dapat berjalan lancar serta praktikan dapat mengamati profil tanah dengan
96
DAFTAR PUSTAKA
Arabia dkk. 2012. Karakteristik Tanah Salin Krueng Raya Kecamatan Mesjid Raya
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan Unsyiah. 1:32-42
Arifin, Z. 2006. Teknik Budidaya Azolla dan pemanfaatannya. Bulletin dan Informasi
Pertanian 7:112-124.
Buckman, H. O. dan Nyle, C. B., 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan Prof. Dr. Soegiman.
Penerbit Bharata Karya Aksara. Jakarta
Forth, Henry D. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press
Yogyakarta.
Soil Survey Staff. 1998. Kunci Taksonomi Tanah: Edisi Kedua Bahasa Indonesia.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
Sanchez, P A. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Penerbit ITB, Bandung.
Tan, Kim. 1992. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Balai Penelitian The dan Kina, Bandung.
97
LAMPIRAN
98
RIWAYAT HIDUP
Laporan praktikum ini ditulis oleh Arrizki Maulana Majid. Ia adalah anak Pertama dari
pasangan bapak Suwitno dan ibu Tasmirah. Penulis lahir di Banyumas, 04 Oktober 2000.
Penulis dapat dihubungi dengan nomer HP 085888261375 atau melalui line dengan ID
@arrizkimaulana. Alamat penulis berada di Desa Kasegeran RT 08 RW 02, Kecamatan
Cilongok, Kabupaten Banyumas.
99