OLEH :
NAMA :Z
ULFIKAR
STAMBUK
:D 1E119038
SHIFT :1
KELOMPOK :PENYULUHAN B.1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Tanah merupakan lapisan bumi dengan ketebalan yang berfariasi dan
beberapa sentimeter hingga lebih dai 3 meter. Dibanding dengan masa bumi,
lapisan ini sebenarnya tida berarti namun, dari tanah inilah segala mahluk
hidup yag berada di muka bumi, baik tumbuhan maupun hewan memporoleh
segala kebutuhan mineralnya.
Konsistensi tanah adalah sifat yang melukiskan kekuatan rekat butiran
tanah satu dengan yang lain. Hal ini di tunjukkan oleh daya tahan tanah
terhadap gaya yang akan mengubah bentuk.
Perkembangan tanah ini mengakibatkan terjadinya penurunan potensi
tanah sebagai sumber hara tanaman. Tanah yang masih muda (baru terbentuk)
biasanya memiliki cadangan mineral yang lebih tinggi dari pada tanah yang
tua (telah mengalami pelapukan lanjut).
Konsistensi tanah dan kesesuaian tanah untuk di olah sangat di
pengaruhi oleh kandungan air tanah. Demikian pula daya tanah sangat di
pengaruhi oleh kandungan air dalam tanah.
1. untukmengetahuiperbedaankonsistensipadaberbagaikondisimasing-
masingtanahdenganpenggunaanlahandankelerengan yang berbeda.
2. Untukmengetahuipenetapanstabilitasagregattanahmenggunakanmetode slaking-
dispersi.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Padatanahberbutirhalus,
plastisitasmenggambarkankemampuantanahuntukberdeformasipada volume
tetaptanpaterjadiretakansehinggaplastisitasmerupakansalahsatukarakteristikyang
penting.Padaumumnya, tanah yang berbutirhalusberadapadakondisiplastissecaraalami. Salah
satuusahauntukmenurunkanplastisitastanahadalahdengancarastabilitastanah. Hal
tersebutdilakukandegancaramenambahkanbahanadiftitfberupakapur (Enita 2011)
Konsistensimerupakanbagiandarirheolog.Rheologimerupakanilmu yang
mempelajariperubahan-perubahnbentuk (deformasi) danaliran (flow) suatubenda. Sifat-sifat
rheology tanahmempelajaridengancaramenentukanangka-
angkatersebutpentinguntukmenentukanpengolahanlahan. (Anonim, 2010)
Kekuatantanah (tanahlempung)
bergantungpadakondisistrukturaslinyatelahmengalamigangguanatauperubahandalamsusunanp
artikelataususunankimiawinyamakakekuatantanahnyadapatberkurangdarikekuatantanahasliny
a.Waktudanperubahanpadatergantungnyapadategangansertaperubahnlingkungansejakterjadin
yatanahdapatmenyebabkantanahmemilikikekuatanlebihtinggidalamkeadaanterganggudaripad
akeadaan di dapatkankembali (Ardana, 2008)
Konsitensitanahadalahderajatkohesidanadhesidiantarapartikel-
partikeldanketahananmassatanahterhadapperubahanbentukolehtekananberbagaikekuatan yang
mempengaruhinya.
Istilahkonsistensitanahmenunjukpadatarikmenarikantarazarahtanahdalamsuatumassatanahata
umenunjukpadaketahanannyaterhadappemisahanatauperubahanbentuk (Kertoneogorodkk,
1998 cit.Rajamuddin, 2009)
Lengastanahadalah air yang terdapat di dalampori-poritanah yang terikatolehmatriks,
osmosis dankapiler.Takananlengastanahmenentukanbanyaknyajumlah air yang
dapatdiserapolehtumbuhan.Ketersediaan air
tanahmerupakanbagianlengastanahtumbuhanmampumenyerap air tanah (notohadiprawiro,
2012)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 TempatdanWaktu
Praktikum pengamatan tek\
rnstur tanah ini bertempat di LaboratoriumIlmuTanah, Jurusan Ilmu Tanah,
Universitas Haluleo, Kendari dan pada hari Selasa, 7Oktober 2019 pukul 13.00 WITA
sampaiselesai.
3.2 AlatdanBahan
3.3 ProsedurKerja
1. Masukkanlah air destilatsebanyak 50 mL kedalam baker 100 mL
2. Masukkanlah 3 agregattanahkeringudaraberukuran 3-5 mm.
3. Setelah 15 menitdan 20 jamperendaman, amatilahadaatautidakpemecahanagregat
(slaking) danataudepresi.
4. Berikannilaiskor, berdasarkankraiteria yang adapada table berikut:
Sko Kriteria
r
0 Tidakada slaking
1 Slaking lemah; ditandaidenganpecahnyasedikitpinggiranagregat,
namunagregattanahtetapbersatu
2 Slaking sedang; ditandaidengandisintegrasiagregat yang nyata,
tetapisebagianbesar (lebihdariseparuhagregat) masihbersatu
3 Slaking dengankuat; lebihdariseparuhagregatterdisintegrasi (kurangdariseparuh
yang masihbersatu)
4 Slaking total; seluruhbagianagregatterdisintegrasi
Sko Kriteria
r
0 Tidakada disperse
1 Disperse lemah; ditandaidengankurangnya air berbatasandenganagregat
2 Disperse sedang; terjadi disperse yang jelasterlihat,
tetapiseparuhagregattidakterdispersi.
3 Dispersidengankuat; lebihdarinseparuhagregatterdispersi
4 Dispersi total; seluruhbagianagregatterdispersi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
,
4.1 HasilAnalisis
Adapunhasildaripraktikumini, dapatdilihtpada table berikut;
Table 1 Kriteriasalking-dipresipadavegetasialang-alang
Slaking Disperse
NO LAPISAN Kriteria Skor kriteria Skor
Lapisan I Slaking dengankuat 3
Lapisan II Slaking dengankuat 3
Table 2 Kriteriasalking-dispresipadavegetasihutan
SLAKING Disperse
Kriteria Skor Kriteria Skor
NO LAPISAN
Lapisan I Slaking lemah 1
Lapisan II Slaking Sedang 2 -5
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan di laborotorium di temukan
hasil seagai berikut yaitu, pada vegetasi alang-alang ditemukan slaking pada lapisan I dengan
kriteria slaking kuat dengan skor 3 dengan dipresi kosong, pada lapisan II dengan kriteria
Yang sama dengan lapisan I yaitu slaking kuat dengan skor yang sama yaitu 3 dengan dipresi
yang kosong dan pada vegetasi hutan ditemukan hasil lapisan I dengan criteria slaing lemah
dengan sor 1 dengan dispresi kosong pada lapisan 2 ditemukan kriteria slaing sedang dengan
skor 2 dengan dispresi memiliki skor -5.
Berdasarkan hasil penelitian pada praktium di laborotorium dengan hasil-hasil yang
telah ditulisan diatas maka dapat dikatakan bahwa hasil praktium vegetasi alang-alang dan
hutan berbeda-beda di mana pada vegetasi alang-alang ditemukan kriteria slaking yang kuat
pada kedua lapisan contoh tanahnya sedangkan pada vegetasi hutan ditemukan kriteria
slaking yang berbeda yaitu lemah dan sedang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA