Anda di halaman 1dari 24

PENETAPAN BULK DENSITI, PARTIKEL DENSITI DAN

RUANG PORI TANAH

Oleh :

2104300045
AGRIBISNIS 1

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
PENETAPAN BULK DENSITI, PARTIKEL DENSITI DAN
RUANG PORI TANAH

Oleh :

VINA KHAIRANI
2104300045
AGRIBISNIS 1

Laporan ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum Pada
Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Medan

Dikoreksi Oleh :

M. Ricky Zulkarnain Siregar


Asisten Praktikum

Disahkan Oleh:

Assoc. Prof. Dr. Ir. Asritanarni Munar, M.P.


Dosen Penanggung Jawab

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya. Sehinggah penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Dasar Ilmu
Tanah yang berjudul “Penetapan Bulk Densiti, Partikel Densiti dan Ruang
Tanah”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Assoc. Prof. Ir. Asritanarni Munar,M.P selaku Dosen penanggung jawab
Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
2. Abang Andri Abdi S.P. selaku Assisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Abang Donny Putra Pratama S.P. selaku Assisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Abang M. Ricky Zulkarnain Siregar Selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Abang Pria Mitra Armada Selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungannya, baik secara moral dan
material.
7. Teman teman yang telah memberikan dukungan dan partisipasinya, baik dalam
pengejaan Laporan Praktikum dan Dokumentasi.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Medan, 22 Desember 2022

i
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Praktikum 3
Kegunaan Praktikum 3
TINJAUAN PUSTAKA 4
BAHAN DAN METODE 7
Tempat dan Waktu 7
Alat dan Bahan 7
Pelaksanaan Praktikum 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
Hasil 9
Pembahasan 9
KESIMPULAN DAN SARAN 13
Kesimpulan 13
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 16

ii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Bulk Densiti ……………………………………………………… 9

2. Volume Ruang Pori………………………………………………. 10

3. Total Ruang Pori ………………………………………………… 10

4. Partikel Densiti………………………………………………….... 11

iii
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1. Dokumentasi 16
2. Laporan Sementara 19

iv
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah adalah benda alami heterogen yang terdiri atas komponen- komponen

padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik. Tanah dan air

merupakan sumber alam yang menyokong kehidupan berbagai makluk hidup di

bumi, sebagai media tanam bagi tanaman, dan tempat berpijak makluk hidup di

atasnya, termasuk manusia (Arsyad, 2010). Tanah sebagai tubuh alam menduduki

sebagian besar permukaan planet bumi. Tanah merupakan media tumbuh tanaman

yang memiliki karakteristik tersendiri sebagai akibat dari pengaruh iklim dan jasad

hidup terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu (Tewu dkk., 2016).

Struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat penting selain

tekstur. Struktur tanah menentukan Bulk Density. Porositas suatu tanah, tinggi dan

rendahnya suatu Bulk Density, Partikel Density, Porositas suatu tanah bergantung

pada keadaan strukturnya. Kadar air tanah untuk tanaman sangat dipengaruhin oleh

kelas struktur tanah tersebut. Tanah dengan struktur yang sangat kasar biasanya tidak

cocok untuk lahan pertanian karena kurang baik dalam hal penyerapan air tanah

sebagai simpanan dalam tanah untuk digunakan oleh pertumbuhan dan

perkembanngan tanaman (Apriyanditra, 2014). Bulk density dipengaruhi oleh tekstur,

struktur dan kandungan bahan organik. Bulk Density dapat cepat berubah karena

pengolahan tanah dan praktek budidaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Bulk

Density salah satunya adalah Bahan organik tanah, dimana tanah dengan kandungan
2

bahan organik tinggi akan memiliki nilai Bulk Density rendah begitupula

sebaliknya, selain itu Bulk Density juga dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar air

tanah dan bahan mineral tanah (Irwansyah, 2013).

Tanah adalah sebagai tempat atau media tumbuhnya tanaman. Tanah

memiliki peranan peranan yang sangat penting penting bagi mahluk hidup. Dalam

pertanian- pertanian tanah digunakan sebagai media tumbuhnya tanaman darat,

tanah berasal dari hasil pelapukan - pelapukan batuan yang tercampur - campur

dengan sisa-sisa bahan organik - organik dan organisme - organisme vegetasi atau

hewan yang hidup di atas permukaan tanah atau didalamnya. Selain itu didalam tanah

juga terdapat udara dan air ( Hardjowigeno, 2010). Air didalam tanah berasal dari air

hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ketempat lain. Salah satu

bagian yang cukup penting adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan

juga dengan Bulk Densit Bulk Density. Massa tanah y. Massa tanah atau biasa juga

disebut berat tanah dapat tanah dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran

tanah berat isi yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah

(Sutedjo, 2014).

Bulk density sangat berhubungan erat dengan partikel density jika partikel

density tanah sangat besar maka bulk density juga besar pula hal ini dikarenakan

partikel - partikel density berbanding lurus dengan bulk density namun apabila

sebuah tanah memilki tingkat kadar air yang tinggi maka partikel density dan bulk

density akan rendah hal ini dikarenakan partikel density berbanding terbalik dengan

kadar air dapat kita buktikan apabila di dalam suatu tanah memilki tingkat kadar air

yang tinggi dalam menyerap air maka kepadatan tanah juga akan rendah karena pori-
3

pori di dalam tanah besar sehingga tanah yang memilki pori yang besar akan lebih

mudah memasukkan air di dalam agregat tanah (Hanafiah, 2016).

Kadar air tanah merupakan salah satu dinamika yang dapat menjadi faktor

pembatas dalam pencapaian produktivitas kelapa sawit yang opimal. Kondisi

kadar air tanah dapat diperkirakan dengan teknologi penginderaan jauh melalui

indeks vegetasi dan kekeringan, serta dapat dipetakkan dengan menggunakan

pendekatan interpolasi. Nilai kadar air interpolasi memiliki hubungan yang cukup

kuat dengan kadar air tanah dan memiliki kesesuaian paling tinggi, sehingga

pendekatan interpolasi dapat direkomendasikan untuk pemetaan kadar air tanah pada

areal perkebunan kelapa sawit (Zauhariah dkk., 2022).

Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui berat suatu volume tanah.

2. Untuk mengetahui total ruang pori.

3. Untuk mengetahui volume ruang pori pada tanah.

Kegunaan Praktikum

1. Sebagai salah satu syarat mengikuti Praktikum Dasar Ilmu Tanah fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Sebagai syarat untuk mengikuti Praktikal test Dasar Ilmu Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

3. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang membutuhkan.


4

TINJAUAN PUSTAKA

Jumlah air yang terdapat dalam tanah tegantung dari kemampuan tanah untuk

dapat menyerap dan meneruskan air yang di terima dari permukaan tanah.

Kemampuan mengikat air pada tanah di pengaruhi oleh tekstur dan bahan organik.

Tanah bertesktur liat memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memegng air

daripada tanah yang bertekstur pasir, hal ini terkait dengan luas permukaan

adsorptifnya. Semakin halus teksturnya akan semakin besar kapasitas penyimpanan

airnya. (Intara dkk., 2011).

Kemampuan tanah menahan air dianggap setara dengan kadar air kapasitas

lapang. Secara umum kadar air kapasitas lapang di definisikan sebagai kadar air

tanah dilapang pada saat air drainase sudah berhenti atau hampir berhenti mengalir

karena adanya gaya gravitasi setelah sebelumnya tanah tersebut mengalami jenuh

sempurna (Haridjaja dkk., 2013). Tanah Organik dapat menyerap air sebanyak dan

sampai tiga kali beratnya. Akan tetapi, kemampuan ini hanya merupakan faktor

kecil dalam pengaruhnya terhadap aliran permukaan. Pengaruh bahan organic

dalam mempengaruhi aliran permukan terutama berupaperlambatan aliran

permukaan, peningkatan infilrasi dan pemantapan agregat tanah, sehingga kadar

air dalam tanah menjadi lebih banyak (Arsyad, 2011).\

Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu.

Volume tanah adalah volume kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah. Tanah yang

lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi
5

tanahnya kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral

mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah

dibawahnya (Mas’ud, 2014). Perbedaan bentuk bajak dan kecepatan gerak maju

traktor pada pengolahan tanah dapat mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah, yaitu

kadar air tanah, berat isi tanah (bulk density), berat jenis tanah (true density),

porositas tanah, dan distribusi ukuran agregat. Kadar air tanah, paling tinggi

ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari dengan nilai

sebesar 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan

tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi tanah (bulk density),

paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari

dengan nilai sebesar 1.162 g/cm3dan yang paling rendah ditunjukkan oleh

pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 1.148 g/cm3

(Latiefuddin, 2013).

Kandungan air tanah di definisikan sebagai perbandingan antara berat air

yang terkandung di dalam tanah basah dan tanah kering yang dinyatakan dalam

persen. Berat air itu sendiri adalah selisih antara tanah basah dan tanah kering,

dimana tanah yang kering didapat dengan cara mengeringkan tanah basah sampai

pada kondisi yang sudah dianggap tidak mengandung air sama sekali (Setiono,

2016). Metode gaya Berat ialah salah satu metode yang paling umum di pakai.

Dengan cara ini contoh tanah lembab yang diketahui beratnya di panaskan dalam

dapur pengering selama waktu tertentu pada tempertur 100-110 °C. Kemudian

ditimbang lagi. Air yang hilang dengan pemanasan tersebut dinyatakan dalam
6

persen air tanah dari contoh tanah (Buckman dan Nyle, 2020).

Bulk density sangat berhubungan erat dengan particle density jika partikel

tanah sangat besar maka Bulk density juga besar pula, hal ini dikarenakan partikel

density berbanding lurus dengan bulk density, namun apabila sebuah tanah

memilki tingkat kadar air yang tinggi maka partikel density dan Bulk density akan

rendah hal ini dikarenakan partikel density berbanding terbalik dengan kadar air,

dapat kita buktikan apabila di dalam suatu tanah memilki tingkat kadar air yang

tinggi dalam menyerap air maka kepadatan tanah juga akan rendah karena pori- pori

di dalam tanah besar sehingga tanah yang memilki pori yang besar akan lebih

mudah memasukkan air di dalam agregat tanah (Hanafiah, 2014).


7

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Praktikum ini dilaksanakan pada pukul 13.00 sampai dengan selesai hari

Kamis. Pada tanggal 22 Desember 2022.

Bahan dan Alat

Bahan yang dibawa dalam praktikum ini adalah tanah kering udara.

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, buku kuis,

kalkulator, pisau, sarung tangan, masker medis, jas laboratorium, penggaris, sendal

swallow, plastik kresek, kain flanel orange, cawan timbang, timbangan analitik/

digital, gelas ukur 100 cc, dan batang pengaduk.

Pelaksanaan Praktikum

Adapun tata cara pelaksanaan Praktikum Dasar Ilmu Tanah antara lain :

1. Masukkan tanah kering udara yang telah diayak dengan ayakan 10 mesh

kedalam gelas ukur 100 cc hingga tanda 55 ml (gelas ukur harus kering).

2. Ketok-ketok dengan tangan dinding gelas ukur selama 15 menit sampai tanah

tidak turun lagi (padat).

3. Catat volume tanah tersebut.

4. Pindahkan volume tanah tersebut seluruhnya ke atas kertas dan timbang

beratnya.
8

5. Perhitungan

Total Ruang Pori


Adapun cara kerja menentukan total ruang pori tanah antara lain :

1. Isikan gelas ukur 100 cc dengan air sampai tanda 70 ml

2. Masukkan perlahan lahan jumlah tanah tadi (ho 4 pada penetapan bulk densiti) ke

dalam gelas ukur yang telah berisi air.

3. Aduk dengan batang pengaduk dan biarkan selama kurang lebih 5 menit agar

udara keluar

4. Perhitungan
9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Bulk Density

Bulk Densiti = Berat Tanah


Volume Tanah

Bulk Density = 70,64


48
= 1,47

Tabel 1. Bulk Density


No Berat tanah Volume tanah Hasil

1 70,64 48 1,47

Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan, penetapan Bulk density dinyatakan

dalam g/cm3 pada umumnya penetapan Bulk densiti berkisar 1, 1 – 1,6 g/cm3.

Berdasarkan pengamatan yang saya amati mendapatkan nilai berat tanah 70,64 dan

volume tanah 48 maka didapatkan nilai Bulk densiti 1,47 yang menyatakan bahwa

nilai Bulk densiti kami terbilang ideal, hal ini terjadi dikarenakan pengolahan tanah

sehingga kepadatan tanah atau pori-pori tanah, serta struktur dan teksturnya

berubah. Hal ini sesuai dengan literatur (Mas’ud, 2014) yang menyatakan bahwa

tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang

sama tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral

mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah

dibawahnya.
10

Volume Ruang Pori = (Vol. Tanah + Vol. Air) – Vol. Air tanah

VRP = (48 + 70) – 94 = 118 – 94 = 24

Tabel 2. Volume Ruang Pori


No Vol tanah Vol air Vol air tanah Hasil

1 48 70 94 24

Pembahasan

Pada praktikum yang telah dilakukan, penetapan volume ruang pori tanah

mendapatkan hasil 24. Ketetapan ruang pori pada ketentuan terdapat 10 – 20, dari

hasil nilai volume ruang pori yang memiliki nilai 24 menyatakan pori tanah terbilang

lebar. Hal ini terjadi dikarenakan adanya pergerakan organisme tanah seperti cacing

tanah, lipan dan pergerakan air tanah. Hal ini sesuai dengan seperti literatur ( Madjid,

2010 ). yang menyatakan bahwa pori tanah jika dalam keadaan basah seluruhnya

akan terisi oleh air, baik pori mikro, pori meso atau pun pori makro. Sebaliknya

pada keadaan kering, pori makro dan sebagian pori meso terisi udara. Jumlah ruang

pori sebagian besar ditentukan oleh susunan butir padat.

Total Ruang Pori = Vol. Ruang Pori X 100


Vol. Tanah

= 24 X 100 = 46
49

Tabel 3. Total Ruang Pori


No Vol ruang pori Vol tanah Hasil

1 24 48 50%

Pembahasan
Pada hasil pengamatan penetapan Total ruang pori tanah merupakan total
11

pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara yang

mendapatkan nilai Total ruang pori tanah 50% yang menyebabkan pada tanah

tersebut mempunyai total ruang pori yang stabil antara 20 – 70 cm 3 yang terbilang

tidak terlalu mempunyai pori yang besar. Hal ini sesuai literatur ( Lugito, 2012)

yang menyatakan bahwa tanah mempunyai sifat kompleks, terdiri atas komponen

padat yang berinteraksi dengan cairan dan udara. Komponen pembentuk tanah

merupakan padatan, cairandan udara jarang berada dalam kondisi setimbang, selalu

berubah mengikutiperubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang

dipengaruhi oleh suhuudara, angin dan sinar matahari.

Partikel Densiti = 70,64

48-24

= 70,64 = 2,94

24

Tabel 4. Partikel Densiti


No Berat tanah Vol tanah Vol ruang pori Hasil

1 70,64 48 24 2,94

Pembahasan

Pada hasil pengamatan yang diperoleh di penetapan Partikel Densiti pada

umumnya kisaran partikel density pada tanah mineral kecil adalah 2, 6 – 2, 94

g/cm3. Berdasarkan pada hasil yang kami amati partikel densiti memiliki nilai 2,94

g/cm3 yang artinya pada partikel densiti pada tanah yang saya bawa memiliki

partikel yang kecil dikarenakan kurang dari 2, 94 g/cm3. Hal ini sesuai literatur
12

(Putinella, 2011) yang menyatakan bahwa 1 faktor yang mempengaruhi proses

partikel densiti yaitu kadar air, tekstur tanah, stuktur tanah, topografi dan bahan

organik. Kelima faktor ini sangat berpengaruh dalam proses partikel density dan

sangat berhubungan erat satu sama lainnyadan faktor-faktor ini memiliki peranan

yang amat penting.


13

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Pengamatan Praktikum Dasar Ilmu Tanah ini dapat di

simpulkan bahwa:

1. Tanah adalah benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik.

2. Bulk densiti merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu.

3. Volume ruang pori tanah merupakan ruang antara butiran padat tanah yang pada

umumnya pori kasar ditempati udara dan pori kecil ditempati air, kecuali bila

tanah kurang.

4. Partikel Densiti adalah salah satu cara mengutarakan berat tanah ataupun

kerapatan butiran.

5. Total ruang pori tanah merupakan total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah

yang ditempatioleh air dan udara

Saran

Adapun saran dari Praktikum Dasar Ilmu Tanah dalam materi Penetapan

Bulk Density, Partikel Density, dan Ruang Pori Tanah yaitu sebaiknya dalam

laboratorium disediakan corong guna memudahkan memasukkan tanah kering udara

kedalam gelas ukur.


14

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanditra,W dan H. Nopriyansyah. 2014. Laporan Tetap Praktikum Dasar-


Dasar Ilmu Tanah. Jurnal Teknologi Pangan dan Agroindustri. Vol. 52(12)
:hal 123 – 130.
Arsyad, M dan J. Muhammad. 2010. Konservasi Tanah dan Air, Edisi Kedua,
Cetakan Kedua. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.
Arsyad, M., D. D. Cahyo., M. Didi dan J. Dolezal. 2011. Inventarisasi Spesies dan
Dominasi Rumput di Kawasan Kumur Lumpur Berambai Desa Kolam Kanan
Kecamatan Berambai Kabupaten Karito Kuala. Jurnal Wahana. Vol. 13(7) :
Hal 37- 45.

Buckman, H dan Nyle. 2020. Pengantar Fisika Tanah. Jakarta :Bhratara Karya
Aksara.

Hanafiah, K., A. Napoleon dan Ghofur. N. 2016. Karakteristik Potensi dan


Teknologi Pengelolahan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan
Kering di Indonesia. Jurnal Agrosains. Vol.6(9). Hal 25-30 ISSN 2354- 3657.

Hanafiah, K. 2014. Teori Bulk Densiti dan Ruang Pori Tanah. Jakarta: Rajawali
Pers. Vol 4(2) hal: 70 ISBN 9092 - 9456

Hardjowigeno, S., Ismunandar, S., dan Hadayanto, E. 2010. Pengolaan Tanah


Secara Biologi pada Lahan Kering Beriklim Basah Melalui Pendekatan
Holistik dan Spesifik Menuju Pertanian yang Berkelanjutan. Jurnal Dasar-
Dasar Ilmu Tanah. Vol. 12 (8) :hal 210 - 237.

Haridjaja, O., Dwi, P. T. B dan Mahartika, S. 2013. Perbedaan Nilai Kadar Air
Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas, dan Presure
Plate pada Berbagai Tekstur Tanah dan Hubungannya dengan Pertumbuhan
Bunga Matahari (Hellianthus annus. L). Jurnal Tanah Lingkungan. Vol 15(2)
hal: 52-59 ISSN 1410- 1659.

Intara, Y. I., S. Asep., S. Efrizal., Namaken dan Djofrie, M. H. B. 2011. Pengaruh


Pemberian Bahan Organik pada Tanah Liat dan Lempung Berliat terhadap
Kemampuan Mengikat Air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 16(2) hal:
130 – 135.

Irwansyah, R dan Samudro G. 2013. Pengelolahan Tanah dan Air. Agroteknologi.


Surabaya : UBPress
15

Latiefuddin, H. 2013. Kajian Efisiensi Air dari Berbagai Tekstur Tanah. Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. 8(1). Hal: 274-281.
Lugito, T dan U. Muhajir. 2012. Teknik Pengambilan Contoh Tanah Terganggu dan
Agregat Utuh. Jurnal of Buana Sains. Vol. 12(4) :hal 313 – 320.

Madjid, N., N, Y, Nyakpa., S. Lubis., G. Nugroho dan H. H. Baley. 2010. Pengaruh


Bahan Organik terhadap Kadar Air Tanah dan Pertumbuhan Tanaman di
Lahan Kering. Jurnal Teknik Pertanian. Vol. 7(1) :hal 51 – 60. ISSN 3568-
4512.

Mas’ud, F., Rahmat., B. Rusman., T. Sabrina dan Wawan 2014. Penentuan Bulk
Density dan Pengaruh Bahan Organik terhadap Pencucian Hara Tanah Ultisol.
Jurnal Ilmiah Pertanian. Vol. 15(1) :hal 42 – 50.

Mas’ud, F. 2014. Penentuan Bulk Density. Makassar: PT Aditiya Andrebina Agung.

Putinella, J.A. 2011. Stabilisasi Tanah Lempung dengan Campuran Pasir Pantai
terhadap Nilai CBR pada Tanah-Tanah yang di Dominasi Smektit. Jurnal
Budidaya Pertanian. Vol. 7(2) :hal 35-40.

Setiono, S., U. Nurajizah dan Windyariani. 2016. Analisis Sebaran Kesuburan


Tanah dengan Metode Potensial Diri: Studi Kasus Daerah Pertanian
Bedengan Malang. Jurnal Geograflesia. Vol. 1(1) :hal 23 – 39.

Sutedjo, M. M. 2014. Pengaruh Kompos Pupuk Organik yang diperkaya dengan


Bahan Mineral dan Pupuk Hayati terhadap Sifat-Sifat Tanah, Serapan Hara
dan Produksi Sayuran Organik. Jurnal Tanah dan Sumber Daya Lahan. Vol.
5(2) :hal 35-43.

Tewu, R. W., L. T. Karamoy dan D. D. Pioh. 2016. Kajian Sifat Fisik dan Kimia
Tanah pada Tanah Berpasir di Desa Noongan Kecamatan Langowan Barat.
Jurnal Agroteknologi. Vol. 7(2) :hal 6-11 p-ISSN 1412-9108.

Zauhariah, S. F., Baba., Enni., Boedi dan Alfin. 2022. Penentuan Penetapan Kadar
Air Optimal pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nuantara
VIII, Cimulang Bogor. Jurnal Tanah dan Sumber Daya Lahan. Vol 9(2) :hal
447-456.
16

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar 1. Uji memasukkan tanah kering udara kedalam gelas ukur.

Gambar 2. Uji memadatkan tanah kering udara dengan cara diketok pelan pelan hingga
tanah memadat.
17

Gambar 3. Uji timbang berat tanah.

Gambar 4. Uji masukkan air kedalam gelas ukur.

Gambar 5. Uji memasukkan tanah kedalam gelas ukur yang berisi air.
18

Gambar 6. Uji aduk tanah dengan air hingga merata

Anda mungkin juga menyukai