Anda di halaman 1dari 17

Pengenalan Pupuk

Oleh :

Charlos

Renaldi Ginting
200301114

AET – 2

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021
Judul Praktikum Pengenalan Pupuk
Tanggal Praktikum Dimulai 20 April 2021
Tanggal Praktikum Selesai 20 April 2021
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pupuk adalah bahan yang ditambahkan kedalam tanah
untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan
tanaman. Penggolongan pupuk umumnya diasarkan pada
sumber bahan yang digunakan, cara aplikasi, bentuk, dan
kandungan unsur haranya. Berdasarkan bentuknya, pupuk
organik dibagi menjadi dua yaitu pupukcair dan pupuk padat.
Pupuk cair adalah larutanyang mudah larut berisi satu atau lebih
pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan pupuk
cair adalah dapat dmemberikan unsur hara sesuai dengan
kebutuhan tanaman, selain itu pemberiannya apat lebih merata
dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
(sukamto,2010).
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk
mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi
lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengertian ini termasuk
misalnya pemberian bahan kapur dengan maksut meningkatkan
pH tanah yang masam, pemberian legin bersama benih tanaman
kacang-kacangan, dan pemberian urea dalam tanah yang miskin
akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Usaha-usaha
tersebut dinamakan pemupukan. Dengan demikian, bahan kapur,
legin, dan urea disebut pupuk. Pada pengertian khususnya pupuk
merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara
tanaman. Berdasarkan asalnya pupuk dibagi menjadi dua
kelompok besar yaitu pupuk alam dan pupuk buatan dan
berdasarkan senyawa yang terkandung pupuk juga dibagi
menjadi dua kelompok besar yaitu organik dan anorganik
(Rosmarkam dan Nasih, 2013).
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik
atau hasil industri dan mengandung unsur hara yang diperlukan
tanaman. Berdasarkan jumlah jenis unsur hara yang
dikandungnya, pupuk anorganik ini dibagi dalam beberapa
golongan, yaitu: (1). Pupuk tunggal : yaitu pupuk yang
mengandung satu jenis unsur hara, misalnya urea (mengandung
unsur N); TSP (mengandung unsur P) dan KCL (mengandung
unsur K). (2). Pupuk majemuk; yaitu pupuk yang mengandung
unsur N, P dan K sekaligus. Contohnya adalah Amofos
(mengandung unsur dan P), Nitroposka (mengandung unsur N,
P dan K). Berdasarkan jenis hara utama yang dikandung, pupuk
anorganik dibagi dalam beberapa golongan, yakni : pupuk
nitrogen, pupuk fosfor dan pupuk kalium (Suryati, 2009).
Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa
organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik
(pupuk kandang, kompos, guano). Pupuk alam yang tidak
termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya
berasal dari batuan sejenis apatit (Ca3(PO4)2). Pupuk organik
merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk
hidup seperti tanaman, hewan dan manusia, serta kotoran
hewan. Pupuk Organik umumnya lebih unggul dibandingkan
pupuk anorganik (Marsono, 2000).
Pemupukan adalah kegiatan memberikan unsur hara
tambahan nutrisi untuk tanah pada komposisi tanah. Pemupukan
bertujuan untuk menambah unsur hara di dalam tanah agar
tanaman yang ditanami dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Tanah sebenarnya telah menyediakan berbagai unsur hara
yang diperlukan tanaman. Unsur hara itu lama kelamaan akan
berkurang karena akan terserap untuk memenuhi kebutuhan
hidup tanaman. Jika kekurangan itu berlangsung secara terus
menerus tanaman bisa kekurangan hara sehingga
pertumbuhannya terganggu (Suptarini, 2001).
1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengenal
beberapa jenis pupuk dan mengklasifikasikannya.
2. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman-tanaman membutuhkan 17 nutrisi untuk
melengkapi siklus hidup mereka. Tanaman penting nutrisi
dibagi menjadi kelompok makro dan mikronutrien.
Makronutrien adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg) dan sulfur (S). Mikronutrien termasuk seng (Zn), tembaga
(Cu), besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo),
klorin (Cl), dan nikel (Ni). Selanjutnya, esensialitas dari silikon
(Si), natrium (Na), vanadium (V), dan kobalt (Co) dianggap
dimiliki oleh tanah tetapi belum ada kepastian akan pendapat
tersebut (Fageria et al., 2010).
Makronutrien diperlukan dalam lebih tinggi jumlah
dibandingkan dengan mikronutrien. Namun, sudut pandang
esensialitas tanaman, semua nutrisi sama-sama penting untuk
pertumbuhan tanaman. Pertama tiga makronutrien (C, H, dan O)
yang dipasok ke pabrik melalui udara dan air. Oleh sebab itu
ketersediaan unsur tersebut bagi tanaman tidak menjadi
masalah. Sisanya 14 nutrisi harus tersedia dalam media
pertumbuhan tanaman dalam jumlah dan proporsi yang
memadai untuk pertumbuhan tanaman (Bakhtiari et al., 2014).
Penggunaan pupuk anorganik menyebabkan kandungan
unsur-unsur hara dalam tanah meningkat dan hal tersebut dapat
membantu pertumbuhan tanaman dengan cepat serta
meningkatkan produktivitas pertanian. Produktivitas lahan
pertanian yang meningkat tersebut hanya akan berlangsung
dalam waktu yang tidak lama, karena penggunaan pupuk
anorganik terus-menerus akan menyebabkan perubahan struktur
tanah, pemadatan, kandungan unsur hara dalam tanah menurun,
dan pencemaran lingkungan. Salah satu pengaruh penggunaan
pupuk anorganik pada usaha pertanian adalah akumulasi residu
unsur –unsur kimia seperti N, P, dan K dalam tanah akibat dari
pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan dan terus-menerus.
Sekitar 50% nitrogen,40% - 75% potassium, dan 5% - 25%
fosfat mengendap di lahan pertanian, pada tubuh perairan, dan
airtanah (Salikin, 2003).
Pemupukan berimbang menghasilkan keuntungan yang
lebih tinggi pada budidaya pertanian, informasi hasil penelitian
terbaru tentang pengelolaan hara pada tanaman sangat penting
diketahui oleh petani guna meningkatkan produktivitas (Magen
2008).
Nitrogen, P, dan K merupakan faktor penting dan harus
selalu tersedia bagi tanaman, karena berfungsi sebagai proses
metabolisme dan biokimia sel tanaman (Nurtika & Sumarni
1992).
Fungsi N, P, dan K berkaitan erat dalam mendukung
proses fotosintetis dan produksi fotosintat yang dihasilkan, serta
meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui mekanisme
pengubahan unsur hara NPK menjadi senyawa organik atau
energi disebut metabolisme, unsur hara tidak dapat digantikan
dengan unsur hara lain sehinga dengan unsur hara tanaman
dapat memenuhi siklus hidup. Dari hasil penelitian (Subhan et
al. 2009).
Pengomposan pupuk kandang akan meningkatkan kadar
hara makro. Zat - zat hara yang terkandung dalam kotoran, akan
diubah menjadi bentuk yang mudah lainnya. Selain itu, kotoran
domba memiliki kandungan N sebesar 0,75%, unsur P 0,50%
dan unsur K 0,45% ( Widowati et. al. 2005).
Penambahan bahan organik ke tanah diharapkan dapat
memperbaiki kualitas fisika tanah, meningkatkan ketersediaan
hara dalam tanah, meningkatkan kemampuan tanah menahan
air-tersedia dan mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman
(Zulkarnain et al., 2013) Pupuk organik adalah pupuk yang
dapat berbentuk padat atau cair yang berasal dari tanaman dan
atau hewan. Digunakan pupuk organik sebagai alternatif dari
penggunaan pupuk anorganik, karena selain dapat memperbaiki
sifat fisik, kimia dan biologi tanah, pupuk organik secara
ekonomis jauh lebih terjangkau dari pupuk anorganik, sehingga
dapat mengurangi biaya produksi pertanian. Digunakan pupuk
organik berbentuk cair, yaitu cairan lumpur dari kotoran sapi
yang telah melalui proses fermentasi dari digester dengan
terlebih dahulu dipisahkan antara padatan dan cairan atau
disebut dengan sludge. Sludge dapat memperbaiki pertumbuhan
dan meningkatkan produksi tanaman, karena mengandung
berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman (Hartono,
2014).
Pemberian bahan organik bermanfaat dalam penyediaan
unsur hara dan mengaktifkan mikroorganisme tanah, sehingga
struktur tanah menjadi remah struktur tanah yang remah
menyebabkan adanya perluasan jangkauan perakaran dalam
serapan unsur hara dalam tanah (Roidah, 2013).
Penggunaan pupuk kandang sesungguhnya lebih aman
dan lebih baik, akan tetapi pengadaannya seringkali mengalami
kesulitan mengingat tidak semua petani ternak penghasil pupuk
ini. Guna penyuburan tanah beserta segala macam tanaman yang
tumbuh diatasnya pemupukan sangat diperlukan. Beruntunglah
bahwa para ahli di Indonesia telah membangun dan menjalankan
beberapa pabrik penghasil pupuk. Pupuk ini memenuhi
kebutuhan tanaman, mengandung nitrogen (N), phospat (P) dan
umumnya pula potash (K) dan karenanya disebut pupuk NPK
(NPK Fertilizers). Proporsi dari ketiga bahan penyubur ini
biasanya merupakan bahan campuran yang komposisinya
menunjukkan suatu rangkaian angka seperti misalkan :25-25-5,
dan ini berarti di dalam pupuk itu mengandung 25% Nitrogen,
25% phospat, dan 5% potash (Lingga, 1993).
Kotoran hewan dan kompos merupakan bahan pokok
pupuk organik. Karena penyediaannya yang tidak teratur,
biasanya penggunaannya hanya untuk tanaman yang betul-betul
membutuhkan unsur hara atau dipergunakan untuk regenerasi
ladang tandus, seperti contoh perbaikan lokasi diatas. Unsur
hara dari kotoran manusia dapat di daur ulang dengan
menggunakan jamban-pisang yaitu menanamkan anakan pohon
pisang pada bekas lubang jamban, sehingga unsur dapat
dimasukkan kembali dalam proses daur ulang biomassa dengan
cepat dan aman (Heddy, 2010).
3. METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan
Adapun bahan untuk praktikum kali ini adalah jenis-jenis pupuk
3.2 Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat pratikum adalah hand
phone guna memfoto macam macam pupuk

4. Prosedur Kerja
Carilah nama dan gambar pupuk (minimal 10), kemudian
berikan keterangan dalam bentuk tabel. Keterangan meliputi
kadar hara, rumus kimia (bila mmemungkinkan), warna,
klasifikasinya atas dasar sumber, kandungan hara, senyawa
kimia dan pemberiannya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

No Nama Gambar Kadar Rums Warna Klasifikasi Tanah

Pupuk Pupuk Hara Kimia Sumber Kadar Senyawa Pemberian


Hara Kimia
1. Urea 46 Kg CON2 putih Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
Nitrogen, H4 buatan tunggal anorganik akar
Moisture atau
0,5%, Kadar (NH2)
Biuret 1%, 2 CO.
ukuran 1-
3,35MM
90% Min
serta
berbentuk
Prill
2. KCL Kalium KCL Merah Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
(K2O) : keputihan buatan tunggal anorganik akar
60%
Uncoated
KCl : 95-
99.5%
NaCl : 0.5-
5%
3. NPK 15% N, 9% - Hijau Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
grower P, 20% K buatan majemuk anorganik akar
dan
beberapa
unsur hara
mikro
lainnya
4. Tsp Kadar P2O5 Ca(H Putih Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
(PHOSPHAT 2PO4) buatan tunggal anorganik akar
E) pupuk ini
sekitar 44-
46%.

5. NPK 16 % nitrog - Biru Pupuk Pupuk Pupuk Lewat


Mutiara en, 16% P2 buatan majemuk anorganik akar
o5 atau
fosfat, 16 %
K2O atau
kalium, 0,5%
MgO atau
magnesium
dan 6% CaO
atau kalsium
6. Zk kandungan K2SO Putih Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
K2O sebesar 4 buatan tunggal anorganik akar
45% hingga
90%

7. Sp36 Kadar P2O5 P2O5 Abu-abu Pupuk Pupuk Pupuk Lewat


total minimal buatan tunggal anorganik akar
36% Kadar
P2O5 larut
Asam Sitrat
minimal 34%
Kadar P2O5
larut dalam
air minimal
30% Kadar
air maksimal
5% Kadar
Asam Bebas
sebagai
H3PO4
maksimal 6%
8. NPK 16% N - Merah Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
Mutiara (Nitrogen), jambu buatan majemuk anorganik akar
16-16- 16% P2O5
16 (Phospate),
16% K2O
(Kalium),
0.5% MgO
(Magnesium)
, dan 6%
CaO
(Kalsium).
9. Dolomi Kalsium CaMg Putih Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
te (CaO) dan (CO3) buatan majemuk anorganik akar
Magnesium( 2
MgO)

10. NPK 15% N - Merah Pupuk Pupuk Pupuk Lewat


phonsk (Nitrogen), bata buatan majemuk anorganik akar
a 15% P2O5
(Phospate),
15% K2O
(Kalium),
10% Sulfur
11. NPK 30% N - Biru Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
30-10- 10% P2O5 buatan majemuk anorganik akar
10 10% K2O
Moisture
(0,62%)
Carbon
Organic
(0,64%)
C/N (0,04%)
SO4 (2,56%)
Chloride
(0,02%)
12. DGW N = 8% - Hijau Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
Leili Fosfat (P²O7) kehitaman buatan majemuk organik akar
2000 = 3%
Kalium
(K²O) = 5%

13. Ethrel Etefon 10% C2H6 Coklat Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
ClO3P kemerahan buatan tunggal anorganik akar

14. Bonitro memiliki - Putih Pupuk Pupuk Pupuk Lewat


89 kandungan buatan majemuk anorganik akar
+/- 45%
unsur B2O3
di samping
itu juga
tersedia unsur
mikro lain.
15. Agrolea N sebanyak KNO Putih Pupuk Pupuk Pupuk Lewat
f 13% dan 3 buatan majemuk anorganik akar
kandungan
K2O dalam
KNO3
sebanyak
46%
1.2 PEMBAHASAN
Pupuk adalah bahan yang ditambahkan kedalam
tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi
pertumbuhan tanaman.

Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa


organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik
(pupuk kandang, kompos, guano). Pupuk alam yang tidak
termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya
berasal dari batuan sejenis apatit (Ca3(PO4)2).

Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh


pabrik atau hasil industri dan mengandung unsur hara yang
diperlukan tanaman. Berdasarkan jumlah jenis unsur hara
yang dikandungnya, pupuk anorganik ini dibagi dalam 2
golongan yaitu pupuk majemuk dan pupuk tunggal.

17 nutrisi untuk tanaman penting nutrisi dibagi


menjadi kelompok makro dan mikronutrien. Makronutrien
adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan
sulfur (S). Mikronutrien termasuk seng (Zn), tembaga (Cu),
besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), molibdenum (Mo),
klorin (Cl), dan nikel (Ni). Selanjutnya, esensialitas dari
silikon (Si), natrium (Na), vanadium (V), dan kobalt (Co).

kompos merupakan bahan pokok pupuk organik.


Karena penyediaannya yang tidak teratur, biasanya
penggunaannya hanya untuk tanaman yang betul-betul
membutuhkan unsur hara atau dipergunakan untuk
regenerasi ladang tandus, seperti contoh perbaikan lokasi
diatas.
2. KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
- Pupuk terbagi 2 macam yaitu pupuk majemuk dan
pupuk tunggal.
- Unsur makro yang di butuhkan tumbuhan (C),(H),
(O),(N),(P),(K),(Ca),(Mg) dan (S).
- Pupuk adalah bahan mengandung unsur-unsur
esensial bagi pertumbuhan tanaman.
- Pupuk terdapat 2 golongan yaitu organik dan
anorganik.
- Kotoran hewan dan kompos merupakan bahan pokok
pupuk organik.
5.2 Saran
Sebaiknya lebih bisa mengenal pupuk termasuk unsur-unsur
esensial yang terdapat pada pupuk agar penggunaan pupuk
bisa lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA Heddy,Suwarsono.2010.Agroekosistem.Raja Wali
Press:Jakarta
Lingga,P.1993.Bertanam Ubi-Ubian.PT Penebar
Swadaya:Jakarta.
Magen, H 2008, ‘Balanced crop nutrition: Fertilizing
for crop and food quality’, Turk J. Agric., vol. 32,
pp. 183-93.
Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penerbit
Penebar Swadaya, Jakarta.
Nurtika, N & Sumarni, N 1992, ‘Pengaruh sumber, dosis
dan waktu aplikasi pupuk kalium terhadap
pertumbuha.
Roidah, I. S. 2013. Manfaat penggunaan pupuk organik
untuk kesuburan tanah. Jurnal Universitas
Tuluagung Bonorowo. 1(1) : 30- 42.
Rosmarkam, A. dan N. W. Tuwono. 2013. Ilmu
Kesuburan Tanah. Edisi ke-8. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Subhan, N, Nurtika & Gunadi, N 2009, ‘Respons tanaman
tomat terhadap penggunaan pupuk majemuk NPK 15-
15-15 pada tanah latosol pada musim kemarau’, J.
Hort., vol. 19, no. 1, hlm. 40-8.
Sukamto, H. 2010. Membuat Pupuk Kompos Cair.
Agromedia. Jakarta.
Suptarini,E.2001. Membuat Tanaman Cepat Berbuah.
Penebar Swadaya:Jakarta.
Widowati, L.R. Widati, S. Jaenudin, U. &Hartatik, W.
2005. Pengaruh kompos pupuk organik yang
diperkaya dengan bahan mineral dan pupuk hayati
terhadap sifat-sifat tanah, serapan hara dan
produksi sayuran organik. Laporan Proyek
Penelitian Program Pengembangan Agribisnis,
Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai