Anda di halaman 1dari 17

2/

PENGENALAN PUPUK

Oleh:
CHAIRUNNISA INDAH PRATIWI
200301052
AET-1

P R A K T I K U M D A S A R I L M U T A N A H
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2021
Judul Praktikum Pengenalan Pupuk

Waktu Pelaksanaan Praktikum ini dilaksanakan pada hari


Tanggal Praktikum
Dimulai Selasa tanggal 20 April 2021 pada pukul 08.00 WIB sampai
09:40 WIB.

Tanggal Praktikum
Selesai Adapun tanggal prkatikum ini selesai adalah pada hari
senin,26 April 2021 pukul 23.59 WIB.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemupukan adalah kegiatan memberikan unsur hara
tambahan nutrisi untuk tanah pada komposisi tanah. Pemupukan
bertujuan untuk menambah unsur hara di dalam tanah agar
tanaman yang ditanami dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Tanah sebenarnya telah menyediakan berbagai unsur hara
yang diperlukan tanaman. Unsur hara itu lama kelamaan akan
berkurang karena akan terserap untuk memenuhi kebutuhan
hidup tanaman. Jika kekurangan itu berlangsung secara terus
menerus tanaman bisa kekurangan hara sehingga
pertumbuhannya terganggu (Suptarini, 2001).
Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang
diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun nonorganik
(mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung
bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan
membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian,
ke dalam pupuk khususnya pupuk buatan dapat ditambahkan
sejumlah material suplemen (Achmad, 1992).
Unsur hara akan diserap oleh akar tanaman ditentukan
oleh semua faktor yang mempengaruhi. Ketersediaan unsur hara
akan memenuhi tanaman sampai unsur hara tersebut berada di
permukaan akar. Faktor-faktor tersebut adalah faktor yang
mempengaruhi ketersediaan unsur hara di dalam tanah dan
pergerakannya menuju ke permukaan tanah. Larutan tanah
merupakan pembawa unsur hara. Oleh karena itu pengarahan
unsur hara di dalam tanah dan akan sampai ke permukaan akar
ikut alirannya (Lily, 2004).
Hara tersediakan dalam tanah seringkali menjadi faktor
pembatas utama dalam penghasilan pertanaman. Tanpa
pemberian pupuk kandang atau pupuk pabrik, penghasilan
pertanaman bergantung pada jumlah hara yang disediakan oleh
tanah dan yang disediakan oleh air hujan dan endapan debu.
Jumlah seluruhnya tidak lebih daripada 10 kg ha1 N, dan K. Di
beberapa tanah volkan kaya dan di tanah sawah yang ditumbuhi
ganggang hijau-biru jumlah itu dapat lebih tinggi. Di tanah yang
di tumbuhi gulma legum ada tambahan N sekadarnya oleh
penyematan N. Dalam kebanyakan tanah N dan P selalu
terdapat dalam jumlah minimum. Dalam tanah tropika yang
lebih tua, mineral terlapukkan dapat menjadi sumber hara yang
diperlukan berjumlah sedikit, itu pun kalau ada. Kadar bahan
organik juga rendah. Banyak tanah mempunyai kejenuhan basa
yang rendah atau mengandung Al terlarut, garam terlarutkan,
tertukarkan dalam jumlah yang meracun. Keharaan tanah dapat
diperbaiki dengan jalan menambahkan pupuk alam (kompos,
kandang, abu) dan pupuk pabrik (Indranada, 1994).
Pupuk dapat mengandung hanya satu jenis hara esensial
atau mengandung dua atau lebih hara esensial. Pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsur hara esensial disebut dengan
pupuk majemuk, pupuk majemuk yang mengandung unsur hara
utama (nitrogen,fospat dan kalium) disebut pupuk lengkap
unsur hara lainnya dapat pula ditambahkan pada pupuk lengkap
ini dapat diberikan secara terpisah sesuai dengan hasil analisis
dari tanah kalsium dan magnesium terkandung dalam kapur
pertanian. Unsur-unsur hara yang lain seperti unsur boron,
tembaga, besi, mangan, seng, khlorida biasanya diberikan dalam
bentuk khlorida dari unsur-unsur tersebut (Hanafiah, 2010).

1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal
beberapa jenis pupuk dan mengklasifikasikannya.

2. Tinjauan Pustaka Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk


mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi
lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang
khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau
lebih hara tanaman.Berbicara tentang tanaman tidak akan lepas
dari masalah pupuk. Dalam pertanian modern, penggunaan
materi yang berupa pupuk adalah mutlak untuk memacu tingkat
produksi tanaman yang diharapkan.Seperti telah diketahui
bersama bahwa pupuk yang diproduksi dan beredar dipasaran
sangatlah beragam, baik dalam hal jenis, bentuk, ukuran,
maupun kemasannya. Pupuk–pupuk tersebut hampir 90% sudah
mampu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, dari
unsur makro hingga unsur yang berbentuk mikro. Kalau
tindakan pemupukan untuk menambah bahan-bahan yang
kurang tidak segera dilakukan tanaman akan tumbuh kurang
sempurna, misalnya menguning, tergantung pada jenis zat yang
kurang. (Rinsema, 1983).
Tanah dikatakan subur dan sempurna jika mengandung
lengkap unsur-unsur tersebut diatas. Ke-13 unsur tersebut sangat
terbatas jumlahnya di dalam tanah. Terkadang tanah pun tidak
mengandung unsur-unsur tersebut secara lengkap. Hal ini dapat
diakibatkan karena sudah habis tersedot oleh tanaman saat kita
tidak henti-hentinya bercocok tanam tanpa diimbangi dengan
pemupukan. Kalau dilihat dari jumlah yang disedot tanaman,
dari ke-13 unsur tersebut hanya 6 unsur saja yang diambil
tanaman dalam jumlah yang banyak. Unsur yang dibutuhkan
dalam jumlah yang banyak tersebut disebut unsur makro. Ke-6
jenis unsur makro tersebut adalah N, P, K, S, Ca, dan Mg.
(Marsono.2001).
Unsur hara akan diserap oleh akar tanaman ditentukan
oleh semua faktor yang mempengaruhi. Ketersediaan unsur hara
akan memenuhi tanaman sampai unsur hara tersebut berada di
permukaan akar. Faktor-faktor tersebut adalah faktor yang
mempengaruhi ketersediaan unsur hara di dalam tanah dan
pergerakannya menuju ke permukaan tanah. Larutan tanah
merupakan pembawa unsur hara. Oleh karena itu pengarahan
unsur hara di dalam tanah dan akan sampai ke permukaan akar
ikut alirannya (Lily, 2004).
Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik.
Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik (pupuk
kandang, kompos, guano). Pupuk alam yang tidak termasuk
pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari
batuan sejenis apatit (Ca3(PO4)2). Pupuk organik merupakan
pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup
seperti tanaman, hewan dan manusia, serta kotoran hewan.
Pupuk Organik umumnya lebih unggul dibandingkan pupuk
anorganik (Marsono, 2001).
Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau dan
kompos. Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari
kotoran hewan yang dapat digunakan apabila telah dikeringkan
dan proses pelapukannya (dekomposisi) telah sempurna. Pupuk
hijau berasal dari tanaman berpolong dan kacang-kacangan.
Sedangkan kompos merupakan jenis pupuk yang berasal dari
sisa-sisa bahan tanaman yang telah mengalami penguraian
(dekomposisi) (Novizan, 2002).
Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan
proses fisika, kimia, atau biologis. Pada umumnya pupuk
anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan bahan dalam pembuatan
pupuk anorgank berbeda beda, tergantung kandungan yang
diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu fosfor,
unsure hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk anorganik
sebagian besar bersifat hidroskopis. Hidroskopis adalah
kemampuan menyerap air diudara, sehingga semakin tinggi
higroskopis semakin cepat pupuk mencair (Musnamar, 2003).
Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan
menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal
adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara misalnya
pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk
adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara
misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan sebagainya
(Hardjowigeno, 2004).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para pakar,
ternyata bahwa pemupukan tanah dengan pupuk kandang (juga
dengan kompos dan pupuk hijau) telah mengakibatkan tanah-
tanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik dan daya
pengikatan airnya menjadi lebih tinggi, sedangkan tanah-tanah
berat menjadi lebih ringan dan sarang. Pupuk kandang
berpengaruh terhadap keadaan kimia, fisik dan biologis tanah.
Tanah-tanah yang produktivitasnya menurun karena bahan-
bahan organik ikut terangkut dengan bagian tanah yang terkikis
dan terhanyutkan, setahap demi setahap dapat dipulihkan
kembali dengan kegiatan dan teraturnya pembenaman pupuk
kandang ke dalam bagian tanah atau lapisan tanah yang masih
tersisa. Perlu juga dengan kombinasi dengan kegiatan
penyengkedan tanah atau pengolahan tanah sejajar dengan garis
kontur maksudnya agar pupuk kandang yang telah dibenamkan
tidak mudah tercuci atau ikut hanyut sewaktu adanya aliran air
permukaan. Pemulihan produktivitas tercapai apabila : (a) pupuk
kandang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan fertilitas
tanah karena banyak zat makanan yang terkandung padanya, (b)
pupuk kandang dapat mempertinggi kadar humus, (c)
memperbaiki struktur tanah, (d) mendorong kehidupan jasad
renik, (e) sebagai sumber unsur-unsur mikro
(Fe,Mn,B,Cu,Zn,Mo) yang dibutuhkan tanaman dalam
pertumbuhan dan perkembangannya (Yuliarti, 2009).
Salah satu penyebab kegagalan dalam menyuburkan tanah
dengan pupuk ialah akibat salah pupuk. Pupuk itu semacam
racun, sebab pupuk, khususnya pupuk buatan, tak lain dari
bahan-bahan kimia yang diramu sedemikian rupa meniru zat
yang dikandung tanah. Oleh sebab itu, cara pakainya, dosisnya
dan khasiatnya harus diketahui dahulu secara benar sebelum
memupuk. Celakanya hal-hal seperti ini yang sering tidak
diperhatikan petani, akibatnya pupuk sering memberikan hasil
yang aneh-aneh bagi tanah maupun tanaman. Ada tanaman yang
tumbuh setelah di pupuk, tetapi tidak mau berbuah. Jikalau
berbuah, tidak akan kuat bertahan sampai di panen (rontok).
Seringkali pula terlihat tanaman berubah kekuningan dengan
tanah mengering setelah diberi pupuk. Dan yang paling
mengecewakan juga, tanaman yang diberi pupuk sama sekali
tidak terjadi apa-apa (Buringh, 1991),
Kotoran hewan dan kompos merupakan bahan pokok
pupuk organik. Karena penyediaannya yang tidak teratur,
biasanya penggunaannya hanya untuk tanaman yang betul-betul
membutuhkan unsur hara atau dipergunakan untuk regenerasi
ladang tandus, seperti contoh perbaikan lokasi diatas. Unsur
hara dari kotoran manusia dapat di daur ulang dengan
menggunakan jamban-pisang yaitu menanamkan anakan pohon
pisang pada bekas lubang jamban, sehingga unsur dapat
dimasukkan kembali dalam proses daur ulang biomassa dengan
cepat dan aman (Heddy, 2010).
3. METODE
PRAKTIKUM

3.1 Bahan Bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan Pupuk


adalah Pupuk Urea, KCL , SP-36 , Tripel Super Fosfat, Pupuk
Borat, TSP, NPK, NPK Mutiara, Nitrophoska, Amonium Sulfat,
Pupuk Makro Majemuk dan Pupuk Kompos)

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah


3.2 Alat
buku penuntun materi praktikum, Google Classroom sebagai
media pembelajaran, Handphone sebagai alat untuk mengambil
gambar pupuk, Laptop untuk mengerjakan laporan dan Internet
yang digunakan sebagai sumber informasi dalam pembuatan
laporan.

3.3 Prosedur Kerja - Didatangi toko pupuk untuk mengambil gambar sebagai bahan
di dalam laporan.
- Dibuat dalam bentuk tabel yang berisikan kadar hara,rumus
kimia (bila memungkinkan), warna, klasifikasi atas dasar
sember, kandungan hara, senyawa kimia dan pemberiannya.
Disertai daftar pustaka.

4. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 HASIL
No. Nama Gambar Kadar Rumus Warna Klasifikasi
Pupuk Pupuk Hara Kimia Sumber Kadar Senyawa Pemberian
Hara Kimia
1. Urea N 46 % CO(NH2)2 Putih Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
Buatan Tunggal Anorganik Akar

2. Kalium K2O 60% KCL Merah Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk


Klorida Buatan Tunggal Anorganik Akar

3. TSP P2O5 = Ca(H2PO4)2 Abu-abu Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk


44%- Buatan Tunggal Anorganik Akar
46%,
4. NPK N 18% NH4H2PO2KC Pink Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
P 22% Buatan Majemuk Anorganik Akar
K 17%

5. Tripel P2O5 46% Ca(H2PO4) Hitam Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk


Super Buatan Tunggal Anorganik Akar
Fosfat

6. NPK N 16 % , - Biru Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk


Mutiara P2O5 16 %, Buatan Majemuk Anorganik Akar
K2O 16%

7. Nitrophoska N 15%, NH2 CONH2 Pink Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk


Phospat Buatan Majemuk Anorganik Akar
15%,
Kalium
15%, dan
Sulfur 2%.
8. Amonium N 21%, (NH4)SO4 Putih Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
Sulfat S 24% Buatan Majemuk Anorganik Akar

9. Pupuk N 16%, - Putih Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk


Makro P2O5 20%, Buatan Majemuk Anorganik Akar
Majemuk S 12%

10. Pupuk Borat B2O3 H3BO3 Putih Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
46 % Buatan Tunggal Anorganik Akar

11. Pupuk C 29,79%, - Coklat Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk


Kompos BO 17,91%, Majemuk Organik Akar
kehitaman alami
N 2,73%,
P2O51,95 %
K2O
1,88 %
Dari hasil praktikum Pengenalan Pupuk di dapatkan tiga
4.2 Pembahasan
jenis pupuk yakni jenis serbuk, butiran, dan solid. Terdapat juga
pupuk majemuk dan pupuk tunggal. Masing-masing pupuk
memiliki kandungan dan kadar hara yang berbeda jumlahnya.
Pupuk merupakan salah satu faktor produksi utama selain
lahan, tenaga kerja dan modal. Pemupukan memegang peranan
penting dalam upaya meningkatkan hasil pertanian. Anjuran
pemupukan terus ditingkatkan melalui program pemupukan
berimbang, namun sejak sekitar tahun 1986 terjadi gejala
pelandaian produktivitas (levelling off), suatu petunjuk terjadi
penurunan efisiensi pemupukan karena berbagai faktor tanah dan
lingkungan yang harus dicermati.
Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung
Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat
hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk
butir-butir kristal berwarna putih dan termasuk pupuk tunggal
dengan rumus kimia CO(NH2)2, merupakan pupuk yang mudah
larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering
dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar
46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg
Nitrogen. Kelemahan pupuk urea adalah, tanah akan bersifat
agak asam, penggunaan urea berlebihan dalam kurun waktu
yang berdekatan akan mengurangi proses pertumbuhan
kecambah dari suatu bibit dan mengurangi proses pertumbuhan
kecambah dari suatu bibit dan mengurangi daya serap akar.
Karena kandungan nitrogen yang tinggi, jika diberikan secara
berlebihan pada tanaman maka warna daun pada tanaman terlalu
hijau dan lemas, daun terlalu rimbun dan lambat
pembungaannya, batang tanaman menjadi rapuh dan mudah
patah, tanaman mudah roboh, produksi bunga dan buah
menurun. Sedangkan apabila kekurangan pupuk ini akan
menimbulkan gejala yaitu daun menguning, pertumbuhan
lambat, dan perkembangan buah tidak sempurna. Pada tanaman
padi pupuk N ini memiliki dosis maksimal pemberian yakni 40-
50 kg/ha.
SP 36 berwarna abu-abu dan berbentuk butiran,
merupakan pupuk tunggal, mengandung 36% posfor. Pupuk ini
tidak higroskopis (larut dalam air) sehingga cepat tersedia.
Unsur P berperan sangat penting bagi tanaman yaitu berperan
dalam proses fotosintesis, respirasi, membantu mempercepat
perkembangan akar, perkecambahan, serta berperan dalam
pembelahan dan pembesaran sel. SP 36 merupakan pilihan
dalam memenuhi posfor, karena mengandung posfor dalam
jumlah makro. Kelebihan yang dimilikinya adalah kandungan
hara fospor yang tinggi dan hampir seluruhnya larut dalam air,
tidak mudah menghisap air sehingga dapat disimpan cukup
lama. Sedangkan apabila kekurangan mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lambatnya pemasakan
pada buah dan produksi tanaman muda. Pemberian dosis pupuk
tergantung pada jenis tanaman dan keadaan tanah, dosis
maksimal pemberian pupuk fospat sebesar 185 sampai 275
gram setiap pohon pertahun.
Pupuk Amonium Sulfat adalah pupuk kimia buatan yang
dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang
bagi tanaman. Wujud pupuk ini kristal mirip garam dapur dan
terasa asin di lidah dan termasuk pupuk majemuk. Pupuk ini
mudah menyerap air (higroskopis) namun tidak sekuat pupuk
urea. Karena ion sulfat mudah larut dalam air sedangkan ion
amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH
tanah yang terkena aplikasinya. Pupuk ZA mengandung 24%
sulfat dalam bentuk sulfat dan 21% nitrogen dalam bentuk
amonium. Kerugian pupuk ini adalah dapat bersifat racun bagi
tanah jika pada tanah tanpa disertai kapur, tanpa adanya kapur,
amonium sulfat akan bebas bereaksi dengan besi. Alumunium
dan mangan membentuk racun besi. Kelebihan pupuk ini yakni
mengakibatkan tanah bersifat asam, dengan demikian pupuk ini
harus diberikan pada tanah yang bersifat basa. Apabila
pemberian pupuk ini dilakukan secara berlebih akan
menyebabkan daun gugur dan mudah rontok, daun mengering
dan tanaman menjadi layu. Pada tanaman semangka biji
pemberian pupuk ZA dilakukan pada usia 14 HST dengan dosis
10 gr/tanaman. Dilarutkan dengan 400 ml air dan dikocorkan
pada pangkal batang.
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk butiran
yang mengandung unsur hara utama yaitu Nitrogen,Fosfor dan
Kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk
yang paling umum digunakan. Fungsinya yaitu Nitrogen untuk
membantu pertumbuhan vegetatif, terutama pada daun. Fosfor
membantu pertumbuhan akar dan tunas, Kalium membantu
pembungaan dan pembuahan. Nilai P dan K mewakili bentuk
oksidannya dalam bentuk P2O5 dan K2O. Jumlah persentase
kandungan pada pupuk NPK yaitu 18% Nitrogen, 22% Fospor
dan 17% Kalium. Apabila pemberian pupuk ini berlebih akan
menyebabkan warna daun terlalu hijau dan tanaman rimbun,
sehingga pembungaan dan buah lambat, adenium akan bersifat
sekulen karena mengandung banyak air akibatnya rentan pada
penyakit dan mudah roboh, penyerapan unsur hara mikro
terganggu, menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu
sehingga pertumbuhan tanaman terhambat. Sedangkan apabila
kekurangan pupuk NPK akan menyebabkan pertumbuhan
tanaman menjadi kerdil, jumlah makanan sedikit, sistem
perakaran terbatas, muncul bercak cokelat pada daun dan lama
kelamaan akar menguning seperti tertular. Pemberian pupuk
NPK pada tanaman semangka biji dilakukan pada usia 10 HST
dengan dosis 5 gr/tanaman. Dilarutkan dengan 300 ml air dan
dikocorkan pada pangkal batang.
Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang dibuat dari
proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun
hewan). Pupuk kompos mampu memperbaiki kondisi fisik tanah
dibandingkan untuk menyediakan unsur hara, walaupun pupuk
kompos memiliki unsur hara tetapi jumlahnya relatif dan sulit
diprediksi. Pupuk ini dapat menggemburkan tanah,
meningkatkan kemampuan tanah menahan air dan meningkatkan
aktivitas biologi tanah. Kekurangan pupuk organik yaitu jumlah
hara yang sedikit sehingga memrlukan pupuk yang banyak
dibanding dengan pupuk kimia, respon tanaman terhadap pupuk
lambat dan dapat membawa penyakit bagi tanaman karena
merupakan sisa dari pembusukan. Dosis maksimum pemberian
pupuk kompos pada tanaman ubi jalar adalah 15-20 ton/ha
selama 1 tahun.

5 KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
Setiap tanaman berbeda kebutuhan unsur haranya, baik
jenis unsur hara maupun jumlahnya.
Pupuk organik mengandung banyak bahan organik
daripada kadar haranya.
Pupuk buatan/anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan
proses fisika, kimia, atau biologis. pada umumnya pupuk
anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan bahan dalam pembuatan
pupuk anorganik berbeda beda, tergantung kandungan yang
diinginkan. Pupuk anorganik sebagian besar bersifat hidroskopis.
Hidroskopis adalah kemampuan menyerap air di udara, sehingga
semakin tinggi higroskopis semakin cepat pupuk mencair.
Pupuk anorganik mempunyai kelebihan dan kekurangan
yang nyata.
*Kelebihan pupuk anorganik:
1. Hasil cepat terlihat pada tanaman
2. Kandungan unsur hara jelas
3. Mudah pengaplikasian
4. Tidak bau
5. Pengangkutan mudah
*Kekurangan pupuk anorganik :
1. Mengakibatkan residu pada tanah
2. Penggunaan tidak bijaksana dapat merusak tanah
3. Harga mahal
4. Bersifat higroskopis
Pupuk berdasarkankan dengan unsur haranya dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Pupuk tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung satu
macam unsur hara. Berdasarkan penegenalan pupuk yang saya
lakukan maka contohnya : Urea, KCL , SP-36 , Tripel Super
Fosfat, Pupuk Borat dan TSP).
2. Pupuk majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari
satu macam unsur hara. Berdasarkan penegenalan pupuk yang
saya lakukan maka contohnya : NPK, NPK Mutiara,
Nitrophoska, Amonium Sulfat, Pupuk Makro Majemuk dan
Pupuk Kompos).
Berdasarkan cara pengaplikasian pupuk pada tanaman
dapat dibagi menjadi :
1. Pupuk Akar adalah pupuk yang fokus pemberiannya
agar dapat terserap oleh akar tanaman.
2. Pupuk Daun adalah jenis pupuk yang ditujukan agar
dapat diserap oleh daun. Penyerapan pupuk oleh daun dilakukan
melalui stomata (mulut daun).

5.2 Saran Kita harus lebih serius dan memahami tentang pupuk karena
pemupukan sangat penting dilakukan karena banyaknya unsur
hara yang hilang dari dalam tanah serta baik dilakukan agar
tanaman dapat tumbuh dengan subur.
6 DAFTAR Hanafiah,K.A.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo
PUSTAKA
Persada: Jakarta.
Priyadi,Eko.2015.PengenalanPupuk.
http://sanggaberu.blogspot.com/2015/12/pengenalan-
pupuk.html.Diakses pada26 April 2021.
Sakti.2013.PengenalanPupuk.
http://saktioftian.blogspot.com/2013/11/laporan-
praktikum-pengenalan-pupuk-sakti.html.Diakses pada
26 April 2021.
Fakhri.2014.PengenalanPupuk.http://fakhrifr19.blogspot.com/2014/12
/pengenalan-pupuk.html. Diakses pada 26 April 2021.

Rinsema,W.T.1983.Pupuk dan cara pemupukan.Bhratara Karya

Aksara : Jakarta Marsono, dan Paulus, S., 2001. Pupuk

Akar: Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta

Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang efektif. Agromedia

Pustaka, Jakarta

Musnamar. 2003. Pupuk Organik (Cair dan Padat, Pembuatan

Aplikasi). Penebar Swadaya. Jakarta. Lingga, P dan

Marsono, 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar

Swadaya, Jakarta
Rosmarkam, A. dan N. W. Tuwono. 2013. Ilmu Kesuburan
Tanah. Edisi ke-8. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Jumin Hasan Basri, 1994. Dasar-Dasar Agronomi. Akademika
Pressindo Jakarta.
Novizan, 2003. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia.
Jakarta.
Nurhayati Hakim, M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis Hadi
Nugroho, M. Rusli Jaul, M. Amin Diha, Go Ban Hong H.
H Baylaey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lembaga
Penelitian Universitas Lampung, Lampung.

Anda mungkin juga menyukai