Anda di halaman 1dari 22

Proteksi Tanaman

Fakultas Pertanian UMY


Semester Gasal Tahun 2020/2021

Acara 3
Penyakit pada Tanaman

I. Identitas Mahasiswa
Nama : Intan Meysa Putri
NIM : 20200210150
Hari/Tanggal : Senin, 12 April 2021

II. Tujuan
1. Untuk mengenali berbagai gejala penyakit tanaman beserta ciri-cirinya
2. untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman

III. Alat :
 Alat Tulis
Bahan :
 Fusarium Oxysporum
 Cercospora Arachidicola
 Erwinia Carotovora
 Colletotrichum Gloeosporioides
 Pantoea Stewartii
 Tungro
 Ralstonia Solanacearum
 Virus Gemini
 Streptomyces Scabies
 Citrus Vein Phloem Degeneration
IV. Hasil Pengamatan
1. Nama Tanaman : Tanaman Cabai
Tipe Gejala : Gejala awal dari
penyakit layu Fusarium
adalah pucat tulang-
tulang daun. terutama
daun-daun atas.
kemudian diikuti dengan
menggulungnya daun
yang lebih tua (epinasti)
karena merunduknya
tangkai daun dan
akhirnya tanaman
menjadi layu
keseluruhan.
Gambar Tanaman Sakit Ciri-ciri : perubahan bentuk dan
Sumber : cybex.pertanian.go.id Penyakit ukuran ruas daun yang
baru muncul lebih
pendek, dan kadang-
kadang lapisan luar
batang terbelah dari
permukaan tanah, Jika
pengkal batang dibelah
membujur, terlihat garis-
garis cokelat kehitaman
menuju ke semua arah
Nama Patogen : Fusarium Oxysporum
Jenis patogen : Jamur
Penyebaran : Penyebaran jamur
Fusarium sp juga
dipengaruhi oleh
keadaan pH yaitu dari
kisaran keasaman tanah
yang memungkinkan
jamur Fusarium sp
tumbuh dan melakukan
kegiatannya. Patogen
penyebab layu fusarium
ini cepat berkembang
pada tanah yang terlalu
basah atau becek,
kelembaban udara yang
tinggi, dan pH tanah
Gambar Penyebab Penyakit yang rendah (Tjahjadi,
Sumber : wikipedia.org 1989)
Daur Hidup : Cendawan Fusarium sp
mengalami 2 fase dalam
siklus hidupnya yakni
patogenesa dan
saprogenesa. Patogen ini
hidup sebagai parasit
pada tanaman inang yang
masuk melalui luka pada
akar dan berkembang
dalam jaringan tanaman
yang disebut sebagai fase
patogenesa sedangkan
pada fase saprogenesa
merupakan fase bertahan
yang diakibatkan tidak
adanya inang, hidup
sebagai saprofit dalam
tanah dan sisa-sisa
tanaman dan menjadi
sumber inokulum untuk
menimbulkan penyakit
pada tanaman yang lain.
2. Nama Tanaman : Daun Tanaman Kacang
Tanah
Tipe Gejala : gejala yang muncul
pada tanaman kacang
tanah setelah terinfeksi
oleh penyebab penyakit
yaitu muncul
bercakbercak klorosis
kemudian berkembang
menjadi nekrosis dengan
bentuk bulat sampai
tidak teratur. Gejala ini
terletak pada permukaan
Gambar Tanaman Sakit bawah daun maupun atas
Sumber : iniagribisnis.blogspot.com daun, warna noda daun
atau bercak daun mulai
dari coklat muda atau
halo kuning sampai
coklat kehitam-hitaman
nekrosis.

Ciri-ciri : terdapat bercak kecil


Penyakit berwana coklat pada
daun bagian bawah
berbentuk bulat sampai
dengan tidak teratur.
Nama Patogen : Cercospora
Arachidicola
Jenis patogen : Jamur
Penyebaran : Penyebaran jamur ini
terjadi melalui
uredospora pada sisa
brangkasan atau polong
terkontaminasi yang
terbawa angin. Salim
(1989) dalam Saleh dan
Hadiningsih (1996)
melaporkan bahwa
perkecambahan
Gambar Penyebab Penyakit uredospora paling
Sumber : ipmimages.org banyak terjadi pada suhu
35°C dengan
kelembaban relatif
90%.

Daur Hidup : Siklus penyakit bercak


daun awal dimulai
dengan lepasnya spora
dari permukaan atas daun
yang terinfeksi,
kemudian menginfeksi
daun yang sehat,
miselium (benang-
benang hifa cendawan)
masuk ke jaringan
tanaman inang tanpa
hausto-ria, sehingga daun
yang terinfeksi
menunjukkan gejala
bercak-bercak. Di daerah
beriklim subtropis, pada
musim dingin, badan
buah cendawan pada
sisa-sisa tanaman
langsung membentuk
pseudotesium yang tahan
terhadap suhu rendah,
dan di dalamnya terdapat
masa spora yang disebut
askospora, dan askospora
ini dapat langsung
menginfeksi daun sehat.
Siklus penyakit bercak
daun lambat hampir
sama, hanya berbeda
letak pertumbuhan
cendawan berada pada
permukaan daun bawah,
dan terbentuk haustoria
saat infeksi (McDonald et
al. 1985).
3. Nama Tanaman : Tanaman Kubis
Tip Gejala : Gejala serangan
penyakit ini pada
tanaman kubis ditandai
adanya bercak busuk
basah berwarna coklat
kehitaman pada daun,
batang dan krop kubis.
Bercak selanjutnya
membesar dan melekuk
dan bentuknya tidak
beraturan.
Ciri-ciri : busuk lunak, basah dan
Gambar Tanaman Sakit
Penyakit mengeluarkan bau yang
Sumber : sisinfo_horti.litbang.pertanian.go.id
tidak enak, selain itu juga
serangan Alternaria porri
yang menyerang daun.
Nama Patogen : Erwinia carotovora
Jenis patogen : Bakteri
Penyebaran : Patogen ini ditularkan
melalui air, pupuk
kandang, dan tanah.
Penyebaran penyakit
dapat disebabkan oleh
interaksi fisik sederhana
antara jaringan yang
terinfeksi dan sehat
selama penyimpanan
atau transit. Penyakit ini
juga bisa disebarkan oleh
serangga.
Daur Hidup :
Gambar Penyebab Penyakit Sel bakteri berbentuk batang dengan ukuran
Sumber : pixels.com (1,5 x 2,0) x (0,6 x 0,9) mikron,umumnya
membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai,
tidak mempunyai kapsul, dan tidak berspora.
Bakteri bergerak dengan menggunakan
flagella yang terdapat di keliling bakteri.
Erwinia carotovora memproduksi banyak
enzim ekstraselluler seperti pectic yang
mendegradasi pektin, cellulase yang
mendegradasi cellulose, hemicellulases,
arabanases, cyanoses, dan protease. Sebagai
bakteri, Erwinia carotovora menghabiskan
hidupnya pada temperatur yang berkisar
antara 27 – 30°C.
4. Nama Tanaman : Daun Tanaman Karet
Tip Gejala : Gejala serangan
ditandai dengan
terjadinya bintik – bintik
nekrosis berwarna coklat.
Setelah daun
berkembang maka bintik
nekrosis tersebut
berkembang menjadi
bercak berlubang dengan
‘halo’ berwarna kuning
disekeliling jaringan
yang sakit, dan
terjadinya jaringan yang
mati yang melekuk
(antarknos). Pada daun
Gambar Tanaman Sakit yang terserang berat,
Sumber : akan mengalami
http://sinta.ditjenbun.pertanian.go.id/ kerontokan atau gugur
sehingga bibit akan
menjadi gundul]
Ciri-ciri :
Penyakit
1. Pada daun umur lebih dari 10 hari
terdapat bercak coklat dengan halo
warna kuning dan permukaan daun
menjadi kasar.
2. Serangan lebih lanjut menyebabkan
bercak-bercak tersebut menjadi lubang
3. Disamping menyerang daun,
gloeosporoides dapat pula menyerang
ranting muda yang masih berwarna
hijau dengan menimbulkan gejala
busuk, kering dan akhirnya mati
pucuk
Nama Patogen : Colletotrichum
Gloeosporioides
Jenis patogen : Jamur
Penyebaran : Penyebaran penyakit C.
gloeosporioides dapat
terjadi melalui spora
yang terbawa oleh angin
dan hujan. Pada
umumnya C.
gloeoeosporioides
merupan jamur yang
Gambar Penyebab Penyakit umum dan terdapat
Sumber : www.sciencedirect.com diberbagai macam
tanaman sehingga
sumber infeksi jamur ini
dapat terjadi dengan
mudah, jamur disebarkan
oleh spora (konidium),
dan mudah tersebar oleh
percikan air hujan dan
oleh aliran udara yang
lembap serta
dapatdisebarkan oleh
serangga vektor
Daur Hidup :
 Pertumbuhan awal jamur ini
membentuk koloni miselium yang
berwarna putih dengan miselium yang
timbul di permukaan. Kemudian
secara perlahan-lahan berubah
menjadi hitam dan akhirnya berbentuk
aservulus. Aservulus ditutupi oleh
warna merah muda sampai coklat
muda yang sebetulnya adalah massa
konidia. Miselium terdiri dari
beberapa septa, inter dan intraseluler
hifa. Aservulus dan stroma pada
batang berbentuk hemispirakel dan
ukuran 70-120 µm. Seta menyebar,
berwarna coklat gelap sampai coklat
muda, seta terdiri dari beberapa septa
dan ukuran +150µm.

5. Nama Tanaman : Tanaman Jagung


Tip Gejala : Gejala penyakit stewart
yang ditemukan di
lapangan cukup beragam,
mulai dari tanaman layu,
kerdil dengan adanya
garis hijau pucat
kekuningan yang
memanjang pada
permukaan daun dan
gejala hawar berupa
bercak memanjang di
sepanjang pertulangan
daun dan pinggirnya
mengalami nekrosis.
Pada beberapa kasus,
Gambar Tanaman Sakit permukaan daun akan
Sumber : J.K. Pataky, University of Illinois kering dan mati dengan
at Urbana-Champaign, Bugwood.org gejala seperti kekurangan
nutrisi
Ciri-ciri :
Penyakit
 penyakit layu stewart terdiri atas dua fase:
pertama terjadi pada tanaman muda dan
yang kedua terjadi pada tanaman dewasa
terutama setelah munculnya malai. Pada
tanaman muda luka water soaking yang
panjang terdapat di sepanjang daun
(Luebker, 2003; Stack et al, 2006). Daun
memperlihatkan garis hijau pucat sampai
kuning Fase kedua dari penyakit stewart
terjadi setelah munculnya malai. Infeksi
hanya bersifat lokal (Yang, 2000).
Nama Patogen : Pantoea stewartii
Jenis patogen : Bakteri
Penyebaran : Bakteri ini dapat ditularkan
dari satu tanaman ke
tanaman lain dengan
perantaraan vektor
Chaetocnema pulicaria.
Bakteri yang sudah ada
dalam tubuh vektor
Chaetocnema pulicaria akan
dapat bertahan di sepanjang
hidupnya. Selain itu
Diabrotica undecempunctata
howardi (serangga dewasa
dan larva), Chaetocnema
denticulata, larva Delia
platura, Agriotes mancus,
Phyllophaga sp. dan larva
Diabrotica longicornis dapat
Gambar Penyebab Penyakit menjadi vektor bakteri
Sumber : https://www.researchgate.net/ Pantoea stewartii
Daur Hidup : P. stewartii mampu hidup
pada benih jagung selama
200-250 hari yang disimpan
pada suhu 8-15℃. P.
stewartii ditularkan terutama
oleh kumbang kutu jagung
Chaetocnema pulicaria
(Coleoptera:Chrysomelidae).

6. Nama Tanaman : Tanaman Padi


Tip Gejala : Gejala utama penyakit
tungro tampak pada
perubahan warna pada
daun muda menjadi
kuning oranye dimulai
dari ujung daun, daun
muda menggulung,
jumlah anakan
berkurang, tanaman
kerdil dan
Gambar Tanaman Sakit pertumbuhannya
Sumber : agri-tani.blogspot.com terhambat. Bila serangan
berat terdapat bintik-
bintik hitam pada daun.
Gejala penyakit tersebar
mengelompok, hamparan
tanaman padi terlihat
seperti bergelombang
karena adanya perbedaan
tinggi tanaman antara
tanaman sehat dan yang
terinfeksi.
Ciri-ciri :
Penyakit
 Ciri- ciri dari penyakit ini adalah daun
berwarna kuning cerah yang dimulai dari
daun ke-2 atau ke-3 dari pucuk, daun
pucuk seperti terpelintir, anakan sedikit dan
tanaman kerdil tapi tidak kaku.

Nama Patogen : Tungro


Jenis patogen : Virus
Penyebaran : Penyebaran tungro
sangat dipengaruhi oleh
populasi wereng hijau.
Dengan kata lain,
semakin padat dan luas
populasi wereng hijau,
maka semakin luas
penyebaran
Penyakitnya Penyakit
tersebut bisa semakin
Gambar Penyebab Penyakit parah dan ganas juga
Sumber : biologigonz.blogspot.com karena adanya inokulum
tungro atau faktor
lainnya. Misalnya,
tanaman padi yang sudah
terinfeksi virus tungro
yang sudah terlanjur
ditanam, gulma dan
singgang
Daur Hidup :
 Virus pada Tungrovirus tidak terbungkus,
dengan geometri ikosahedral dan
bacilliform, dan simetri T = 3. Genom
melingkar. Virus bertahan pada suhu di
bawah 63 derajat Celcius selama 10 menit.
Virus tungro diketahui memiliki setidaknya
dua strain - S dan M. Virus keluar dari sel
inang melalui ekspor pori inti, dan
pergerakan virus yang dipandu oleh
tubulus. Monokotil dan famili poaceae
berfungsi sebagai inang alami. Virus ini
ditularkan melalui vektor seperti kutu daun
dan wereng ( misalnya Nephotettix spp.).

7. Nama Tanaman : Tanaman Pisang


Tip Gejala : Jika batang dipotong
akan tampak pada
pembuluh vaskular
adanya nekrosis yang
berwarna merah
kecoklatan. Selain itu
juga dari bagian yang
dipotong akan keluar
lendir bakteri yang
berwarna putih sampai
coklat kemerahan atau
kehitaman. Jika dilihat
Gambar Tanaman Sakit dari luar, buah pisang
Sumber : Unsurtani.com yang terserang penyakit
ini seringkali tampak
sehat, namun jika
dipotong buah pisang
yang sakit akan busuk
dan berisi lendir bakteri
yang berwarna kuning
kemerahan ataupun
merah kehitaman serta
Perubahan warna daging
buah dan pembusukan
pada buah pisang Kepok
muda
Ciri-ciri :
Penyakit
 terjadinya penguningan daun pada daun
yang telah membuka penuh. Pada
tanaman dewasa, pangkal daun ini akan
patah sehingga daun akan menggantung
di sekitar batang. Pada anakan akan
menunjukkan gejala layu, meskipun
infeksinya tidak selalu sistemik.
Nama Patogen : Ralstonia
solanacearum
Jenis patogen : Bakteri
Penyebaran : Penyebaran penyakit ini
dapat terjadi melalui
bibit (anakan pisang),
tanah, alat-alat
pertanian dan serangga.
Daur Hidup :
Secara ringkas, siklus hidup R. solanacearum
dapat dimulai dari terjadinya infeksi
patogen ke dalam akar, baik secara sendiri
maupun melalui luka yang dibuat oleh
nematoda peluka akar, atau akibat serangga
dan alat-alat pertanian. Setelah berhasil
masuk ke dalam jaringan akar, R.
solanacearum akan
berkembang biak di dalam pembuluh kayu
(xylem) dalam akar dan pangkal batang,
kemudian menyebar ke seluruh bagian
Gambar Penyebab Penyakit tanaman. Akibat tersumbatnya pembuluh
Sumber : https://www.researchgate.net/ kayu oleh jutaan sel R. solanacearum,
transportasi air dan mineral dari tanah
terhambat sehingga tanaman menjadi layu
dan mati (Supriadi 1994; Hartati et al. 1994;
Supriadi et al. 1995a)
8. Nama Tanaman : Tanaman Terong
Tip Gejala : Pada musim kering,
tanaman ini sering
ditemukan memiliki
daun yang kuning, kerdil,
bunga dan buah mudah
rontok. Tidak jarang pula
tanaman menjadi keriting
dan tumbuh tidak normal
sehingga hasil panen
menurun atau bahkan
Gambar Tanaman Sakit gagal panen.
Sumber :Kampustani.com
Ciri-ciri :
Penyakit
 Daun muda/pucuk cekung dan mengkerut
dengan warna mosaik ringan.
 Hampir seluruh daun muda/pucuk
berwarna kuning cerah, daun cekung dan
mengkerut berukuran lebih kecil dan
lebih tebal.
 Daun berwarna mosaik klorosis.
Nama Patogen : Virus Gemini
Jenis patogen : Virus
Penyebaran : Di lapangan virus
ditularkan oleh kutu
kebul Bemisia tabaci
atau Bemisia
argentifolia. Kutu kebul
dewasa yang
mengandung virus dapat
menularkan virus selama
hidupnya pada waktu dia
makan pada tanaman
Gambar Penyebab Penyakit sehat. Satu kutu kebul
Sumber : https://talk.ictvonline.org/ cukup untuk menularkan
virus. Efisiensi penularan
meningkat dengan
bertambahnya jumlah
serangga per tanaman.
Sifat kutu kebul yang
mampu makan pada
banyak jenis tanaman
(polifagus) menyebabkan
virus ini menyebar dan
menular lebih luas
berbagai jenis tanaman.
Selain itu, virus gemini
memiliki tanaman inang
yang luas dari berbagai
tanaman seperti:
ageratum, kacang buncis,
kedelai, tomat, dll.
Daur Hidup : virus tanaman memiliki
pengaruh yang sangat
besar terhadap tanaman
inangnya, karena mereka
menggunakan mesin
seluler inang untuk
mereplikasi diri. Virus
harus mempertahankan
tanaman inangnya untuk
tetap hidup, karena
mereka membutuhkan
energi dari tanaman
inang untuk proses
hidupnya. Masa inkubasi
virus ini antara 15-29
hari setelah inokulasi.
9. Nama Tanaman : Kentang
Tip Gejala : Tanaman yang
terserang kudis tidak
menunjukkan gejala dari
luar. Umbi sakit
bergejala sisik-sisik dan
bisul-bisul bergabus pada
permukaannya. Jaringan
yang terdapat di bawah
permukaan umbi
bergejala biasanya
berwarna agak
kecokelatan. Umbi yang
berkudis pada umumnya
juga lebih cepat busuk.
Cendawan ini umumnya
Gambar Tanaman Sakit menginfeksi umbi muda
Sumber : https://plantix.net/ melalui lentisel yang
belum mengalami
suberisasi (penggabusan)
Ciri-ciri : Umbi kentang yang
Penyakit terinfeksi, permukaannya
menjadi bersisik, banyak
bisul-bisul bergabus, dan
tidak disukai oleh
konsumen.

Nama Patogen : Streptomyces scabies


Jenis patogen : Bakteri
Penyebaran : Penyebaran
spora/patogen melalui
angin, air atau serangga.
Jika spora P. infestans
sampai ke daun kentang
yang basah, maka spora
patogen akan
berkecambah dengan
mengeluarkan zoospora
atau langsung
Gambar Penyakit Tanaman membentuk tabung
Sumber : https://www.researchgate.net/ kecambah, kemudian
masuk ke bagian
tanaman, dan akhirnya
terjadilah infeksi busuk
daun pada daun tanaman
kentang.
Daur Hidup :
 Streptomyces scabies adalah bakteri
streptomiset yang berarti ia membentuk
miselium yang terbuat dari hifa , bentuk
pertumbuhan yang biasanya dikaitkan
dengan jamur . Hifa Streptomyces , jauh
lebih kecil daripada jamur (0,5-2,0 μm )
dan membentuk miselium bercabang
banyak. Mereka adalah Gram-positif dan
memiliki proporsi yang tinggi dari basa
DNA guanin dan sitosin (71%) dalam
genom mereka . Genom strain 87,22 telah
diurutkan dan itu adalah 10,1 Mbp,
mengkodekan 9.107 gen sementara.
10. Nama Tanaman : Tanaman Jeruk
Tip Gejala : Pada tanaman muda
gejala yang nampak
adalah adanya kuncup
yang berkembang
lambat, pertumbuhannya
mencuat keatas dengan
daun- daun kecil dan
belang- belang kuning.
Tanaman biasanya
menghasilkan buah
berkualitas jelek. Buah
Gambar Tanaman Sakit pada cabang- cabang
Sumber : Agrotek.id terinfeksi biasanya tidak
dapat berkembang
normal dan berukuran
kecil, terutama pada
bagian yang tidak
terkena cahaya matahari.
Pada pangkal buah
biasanya muncul warna
orange yang berlawanan
dengan buah- buah sehat.
Buah- buah yang
terserang rasanya masam
dan bijinya kempes,
tidak berkembang dan
berwarna hitam.
Ciri-ciri :
Penyakit
1. Phloem tulang daun tanaman sakit lebih
tebal dari phloem tulang daun tanaman
sehat.
2. Pada phloem tulang daun tanaman sakit
terdapat sel- sel berdinding tebal yang
merupakan jalur- jalur mulai dari dekat
sklerenkim sampai dekat xilem. Dinding
tebal tersebut adalah beberapa lapis
dinding sel yang berdesak- desakan
3. Didalam berbagai jaringan dalam daun
terjadi pengumpulan secara berlebihan
butir- butir halus zat pati
Nama Patogen : Citrus Vein Phloem
Degeneration
Jenis patogen : Virus
Penyebaran : Penyebaran CVPD
secara geografis dari satu
daerah kedaerah lain,
serta masuknya penyakit
kedalam kebun
disebabkan oleh bahan
tanaman yang terinfeksi,
terutama berasal dari
penggunaan tunas mata
temple yang terinfeksi.
Sedangkan penyebaran
ketanaman lain dalam
Gambar Penyebab Penyakit satu kebun biasanya
Sumber : http://herbalku-obat.blogspot.com/ melalui vector
diaphorina citri atau
penggunaan tunas mata
tempel yang terinfeksi
Daur Hidup : Bakteri masuk ke dalam
floem tanaman dan
memperbanyak diri
dengan menggunaan
sumber karbon dan
nitrogen sebagai sumber
energi. Pada saat
tanaman mendeteksi
keberadaan bakteria,
memicu sel untuk
bereaksi yang dimulai
dengan adanya produksi
virulence protein yang
mengganggu
metabolisme dari sel
floem, Dalam jangka
waktu yang panjang
proses ini dapat
mempengaruhi kualitas
dari buah yang terlihat
dari ukuran buah yang
semakin kecil dan
menurunnya kadar
vitamin C.

Penyakit tanaman adalah terjadinya perubahan fungsi sel dan jaringaninang sebagai
akibat gangguan yang terus menerus oleh agensi patogen ataufaktor lingkungan dan
berkembangnya gejala dan Ketidak mampuantumbuhan untuk memberi hasil yang cukup
kuantitas maupun kualitasnya(Dahiwale, 2010).
Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberibatasan sebagaikerusakan proses
fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terusmenerus dari penyebab utama, melalui
terhambatnya akitifitas seluler, dandiekspresikan dalm bentuk karakter patologi yang khas yang
disebutsymptom atau gejala (Satrahidayat, 2011)
Penyebab munculnya penyakit tanaman secara garis besar dibagimenjadi 3 golongan
pathogen utama, yaitu jamur (cendawan), bakteri, dan virus. Berdasarkan peruubahan yang
terjadi pada sel tumbuhan, gejala penyakit tumbuhan dapatdibagi 3 (tiga) yaitu nekrotik,
hipoplastis, dan hiperplastis. a) Nekrotikmerupakan gejala yang terjadi akibat adanya kerusakan
pada sel atau bagiansel bahkan kematian sel. Nekrotik terbagi atas hidrosis, klorosis, nekrosis,
perforasi, busuk, eksudasi, layu, mati ujung (die back), dan terbakar. b)Hipoplastis merupakan
gejala yang disebabkan karena terhambat atauterhentinya pertumbuhan sel. Hipoplastis terbagi
atas etiolasi, kerdil, klorosis, perubahan simetri, dan roset. c) Hiperplastis merupakan gejala
yangdisebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya(overdevelopment).
Hiperplastis terbagi atas fasiasi, intumesensia, erinose,kudis (Scab), menggulung atau
mengeriting, prolepsis, sapu, erinos, dansesidium (Hidayat, 2009).
Pada praktikum ini beberapa patogen yang diamati sebagai penyebab adanya penyakit
pada tanaman yaitu Fusarium Oxysporum, Cercospora Arachidicola , Erwinia Carotovora,
Colletotrichum Gloeosporioides , Pantoea Stewartii , Tungro , Ralstonia Solanacearum , Virus
Gemini, Streptomyces Scabies dan Citrus Vein Phloem Degeneration
Diantara sekian banyak Penyakit Utama pada Tanaman Cabai, layu fusarium menjadi
salah satu ancaman yang paling serius. Betapa tidak, tanaman cabai yang terjangkit layu
fusarium ini bisa dipastikan akan langsung mati jika tidak segera diatasi atau dikendalikan.
Sesuai namanya, layu fusarium ini menunjukkan gejala layu pada tanaman yang sedang
terserang. Pada musim hujan jamur Fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah
menyebar dari satu tanaman ketanaman lainnya. Pengendaliannya dapat menggunakan Fungisida
alami untuk mencegah layu fusarium. Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkannya
dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar atau bisa juga dengan dikocorkan pada setiap lubang
tanaman.
Penyakit bercak daun merupakan penyakit utama pada kacang tanah di Negara-negara
penghasil tanah di dunia, bercak yang disebabkan Cercospora Arachidicola dicirikan dengan
bercak yang berwarna coklat muda dengan cincin kuning disekitar bercak. Penyakit bercak daun
didukung oleh kelembaban udara yang tinggi. tindakan pengendalian yang dapat dilakukan
misalnya dengan menanamvarietas tahan atau penyemprotan fungisida serta Sanitasi dan Rotasi
Tanaman Sanitasi lingkungan dan pergiliran tanaman dimaksudkan untuk mengurangi sumber
inokulum awal
Erwina Cartavora ditularkan melalui air, pupuk kandang, dan tanah. Gejala serangan
penyakit ini pada tanaman kubis ditandai adanya bercak busuk basah berwarna coklat kehitaman
pada daun, batang dan krop kubis. Bercak selanjutnya membesar dan melekuk dan bentuknya
tidak beraturan.Curah hujan dan tingkat kelembaban yang tinggi serta jarak tanam yang terlalu
rapat dapat meningkatkan intensitas serangan. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan
melakukan Pengaturan jarak tanam; Rotasi tanaman dengan tanaman bukan keluarga terung-
terungan; Aplikasi fungisida yang direkomendasikan
Penyakit gugur daun Colletotrichum yang disebabkan oleh Colletotrichum
gloeosporioides merupakan penyakit penting pada pertanaman karet. Penyakit ini merupakan
penyakit gugur daun yang paling luas penyebarannya dan terdapat pada semua Negara penghasil
karet alam. Di Indonesia, kerugian akibat penyakit ini mencaoai 7-40%. Pengendalian penyakit
gugur daun Colletotrichum dapat dilakukan dengan cara: Jangan membiarkan bibit terlalu
lembap, Memberi pupuk ekstra sebelum terbentuk daun baru agar tanaman lebih tahan terhadap
serangan jamurdan Daun-daun muda di pembibitan disemprot menggunakan fungisida kimia
Penyakit layu stewart pada tanaman jagung disebabkan oleh bakteri Pantoea stewartii
subsp.stewartii (Pss) merupakan penyakit penting dan baru di Indonesia. Penyakit ini tergolong
berbahaya, Penyakit layu stewart tergolong sulit dikendalikan, karena menyerang tanaman pada
berbagai fase pertumbuhan, bersifat tular benih dan tular serangga. Sampai saat ini usaha
pengendalian penyakit ini masih menggunakan insektisida sintetis yang mengandung
imidachlopriod untuk seed treatment.
Penyakit tungro disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda yaitu virus bentuk batang
Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical Virus
(RTSV). Gejala utama penyakit tungro terlihat pada perubahan warna daun terutama pada daun
muda berwarna kuning oranye dimulai dari ujung daun. pengendalian penyakit tungro yang
dianjurkan adalah dengan mengintegrasikan komponen-komponen pengendalian dalam satu
system yang dikenal dengan konsep pengendalian penyakit secara terpadu. Beberapa teknologi
pengendalian tungro yang dianjurkan adalah tanam serempak, pengaturan waktu tanam, varietas
tahan, sanitasi lingkungan, dan penyemprotan insektisida.
Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum yang berkembang
dan sangat merugikan pada tanaman pisang kapok. Pengendalian yang sudah banyak dilakukan
adalah dengan eradikasi maupun sanitasi secara luas dan serentak, namun penyakit ini masih
selalu terdapat di pertanaman yang bibitnya berasal dari anakan terdahulu. Hal inilah yang
menyebabkan belum tuntasnya pengendalian dan sanitasi tersebut. Alternatif pengendalian lain
yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan agens hayati (Trichoderma spp.) dengan bibit
yang bersal dari kultur jaringan.
Tanaman yang terserang gemini virus secara umum gejala-gejala yang dapat diamati
adalah dimulai dari daun-daun pucuk, berkembang menjadi warna kuning yang jelas,Sifat kutu
kebul yang mampu makan pada banyak jenis tanaman (polifagus) menyebabkan virus ini
menyebar dan menular lebih luas berbagai jenis tanaman. Selain itu, virus gemini memiliki
tanaman inang yang luas dari berbagai tanaman seperti: ageratum, kacang buncis, kedelai, tomat,
tembakau, dll. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah Melakukan sanitasi lingkungan,
terutama mengendalikan tumbuhan pengganggu/ gulma berdaun lebar dari jenis babadotan,
gulma bunga kancing, dan ciplukan yang dapat menjadi tanaman inang virus.
Tanaman yang terserang kudis akibat patogen Streptomyces Scabies tidak menunjukkan
gejala dari luar. Umbi sakit bergejala sisik-sisik dan bisul-bisul bergabus pada permukaannya.
Jaringan yang terdapat di bawah permukaan umbi bergejala biasanya berwarna agak kecokelatan.
Umbi yang berkudis pada umumnya juga lebih cepat busuk. Cendawan ini bersifat terbawa benih
dan bertahan di dalam tanah. Pengendaliannya dapat berupa Rotasi tanaman bukan inang, dan
menanam varietaas tahan
Salah satu faktor pembatas dalam pengembangan jeruk di daerah ini adalah organisme
pengganggu (OPT) termasuk penyakit CVPD (citrus vein phloem degeneration). Pada tanaman
muda gejala yang nampak adalah adanya kuncup yang berkembang lambat, pertumbuhannya
mencuat keatas dengan daun- daun kecil dan belang- belang kuning. Tanaman biasanya
menghasilkan buah berkualitas jelek. Dalam upaya pengendalian penyakit CVPD,
pengembangan metode deteksi yang tepat merupakan tahap pertama yang penting karena dapat
dijadikan sebagai dasar pengambilan tindakan pengendalian. Untuk mendeteksi patogen CVPD
secara efektif dan tepat, telah dikembangkan suatu teknik yang lebih peka dan cepat yaitu teknik
polymerase chain reaction (PCR) dengan menggunakan sepasang primer spesifik patogen
penyebab CVPD

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan pada praktikum ini yaitu beberapa patogen yang diamati
sebagai penyebab adanya penyakit pada tanaman yaitu Fusarium Oxysporum, Cercospora
Arachidicola , Erwinia Carotovora, Colletotrichum Gloeosporioides , Pantoea Stewartii , Tungro,
Ralstonia Solanacearum , Virus Gemini, Streptomyces Scabies dan Citrus Vein Phloem
Degeneration.
Beberapa gejala yang diperlihatkan pada tanaman akibat adanya pathogen yang menyerang
meliputi, layu pada daun, bercak daun, adanya bercak busuk basah berwarna coklat kehitaman
pada daun, batang dan krop kubis, Gugur daun, layu pada tanamn jagung, perubahan warna daun
menjadi kuning pada daun muda, Umbi sakit bergejala sisik-sisik dan bisul-bisul bergabus pada
permukaannya serta virus CVPD yang menyebabkan daun tanaman jeruk kuncup yang
berkembang lambat, pertumbuhannya mencuat keatas dengan daun- daun kecil dan belang-
belang kuning. Tanaman biasanya menghasilkan buah berkualitas jelek.

DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.
Saleh, N dan Hardiningsih, S. 1996. Pengendalian Penyakit Bercak Daun dan Karat pada Kacang
Tanah. Risalah Seminar Nasional Prospek Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah di
Indonesia. Edisi Khusus Balitkabi Malang No. 5. Hal 339-351.
Mc Donald, D. , Subrahmanyam, P. , Gibbons, RW.,and Smith, DH. 1985. Early and late spots
of ground-nut. ICRISAT. Information Bulletin No. 21. Interna-tional Crops Research
Institute for the Semi AridTropics. Petancheru P.O. Andhra Pradesh 502 324.India. 19 pp.
Yang. XB. 2000. More on Stewart’s wilt. Integrated Crop Management. May 29, 2000. >
Supriadi, J.G. Elphinstone, S.J. Eden-Green, and S.Y. Hartati. 1995a. Physiological, serological
and pathological variation amongst isolates of Pseudomonas solanacearum from ginger and
other hosts in Indonesia. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 1(2): 88-98.
Su’udi M, Karosekali MI, Setyaningsih RB. 2015. Petunjuk Lapangan Pengendalian Hama
Terpadu (SL-PHT) Karet. Direktorat Perlindungan Perkebunan. Direktorat Jenderal
Perkebunan. Jakarta.
Dahiwale, M. A. and N. S. Suryawanshi (2010): Integrated management of carbendazim resistant
Alternaria alternata using homoeopathic medicine. Bionano frontier. 3(2): 330-331
Hidayat, H., 2009. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sastrahidayat. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya.
Kendal, 17 April 2021
Praktikan

Intan Meysa Putri

Anda mungkin juga menyukai