1. Data statistik pada berbagai produktivitas tanaman semusim menunjukkan
pelandaian (levelling off). a. Apakah saudara setuju dengan pernyataan tersebut? Jelaskan! Ya, saya setuju. Produktivitas tanaman semusim menunjukkan pelandaian (levelling off). Peningkatan penambahan unit input tidak diikuti dengan peningkatan produksi secara ekonomis. Penggunaan pupuk juga terus meningkat yang berujung pada efisiensi pemupukan. Di sisi lain, kebutuhan pangan nasional terus mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional yaitu dengan cara impor. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penambahan input tidak lagi mampu meningkatkan produksi tanaman. b. Pilihlah satu tanaman semusim yang paling anda pahami dan taksirlah tingkat produktivitasnya sebelum dan sesudah levelling off? Salah satu tanaman semusim yang mengalami pelandaian (levelling off) adalah padi. Setelah swasembada beras tercapai, laju peningkatan produksi padi nasional rata-rata hanya 2% per tahun, lebih redah dibandingkan dengan periode sebelum tahun 1984 yang mencapai 5,24% per tahun. Penurunan laju produksi ini mengindikasikan telah terjadi pelandaian produksi (levelling off) terutama di lahan sawah beririgasi yang dikelolasecara intensif dengan pemberian pupuk anorganik secara terus meneruk dengan takaran yang semakin meningkat (Puja et al., 2019). Bila diasumsikan produktivitas lahan sawah sebesar 6,0 t/ha gabah kering panen (GKP), maka telah terjadi kehilangan produksi sebanyak 9,6 juta ton GKP/tahun (Idjudin dan Marwanto, 2008). Sumber: Idjudin, A. A., dan S. Marwanto. 2008. Reformasi pengelolaan lahan kering untuk mendukung swasembada pangan. Jurnal Sumberdaya Lahan. 2(2): 15-124. Puja, I. N., I. W. D. Atmaja, dan M. S. Sumarniasih. 2019. Pengujian rekomendasi pemupukan spesifik lokasi dan sistem tanam terhadap hasil padi sawah di Desa Temega, Kecamatan Abang, Karangasem. Agrotrop. 9(1): 31-41. c. Dapatkah tingkat produktivitas pada jawaban 1b) dapat ‘stable and sustainable’ dalam menyongsong era ‘golden revolution’ pada tahun 2050? Jelaskan! Tingkat produktivitas padi dapat stable dan sustainable dalam menyongsong era ‘golden revolution’. Hal ini dapat dilakukan dengan upaya mengatasi pelandaian (leveling off) pada tanaman padi dengan pemberian bahan organik supaya usaha tani dapat berkelanjutan. 2. Dalam sebuah ‘agroecosystem’ dikenal dengan prinsip ‘sustainable agriculture’ a. Bagaimana konsep saudara dalam menjalankan ‘sustainable agriculture’ untuk mempertahankan ‘healthy agroecosystem’? Jelaskan! Healthy agroecosystem dapat dipertahankan dengan menjalankan sistem pertanian berwawasan lingkungan. Budidaya tanaman berwawasan lingkungan merupakan suatu aktivitas pertanian yang secara ekologis sesuai, secara ekonomis menguntungkan, dan secara sosial dapat diterima dan mampu menjaga kelestarian sumber daya alam lingkungan. Sistem pertanian ini biasa disebut dengan pertanian organik. Sistem pertanian organik merupakan sistem pertanian yang meminimalkan penggunaan pupuk anorganik, pestisida, herbisida, fungisida, dan bahan kimia lainnya. Sistem pertanian organik menjadi sistem manajemen produksi yang dapat meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk di dalamnya keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. b. Kecukupan kandungan C-organik di dalam tanah merupakan salah satu kunci agar produksi tetap ‘stable and sustainable’ di daerah tropika basah. Apakah saudara setuju dengan pernyataan ini? Apakah terdapat dampak negatif terhadap ketersediaan C-organik di dalam tanah? Jelaskan! Saya setuju dengan pernyataan di atas bahwa kandungan C-organik dalam tanah menjadi salah satu kunci agar produksi tetap stable dan sustainable. Pada sistem pertanian organik, C-organik tanah yang meningkat dapat membantu keberlanjutan kesuburan tanah, melindungi kualitas tanah dan air yang terkait dalam siklus hara, air dan biologi, serta menjadi indikator kunci dari kualitas tanah dan keberlanjutan sistem pertanian karena mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi kualitas fisik dan produktivitas tanah. Ketersediaan C-organik. Ketersediaan C-organik di dalam tanah memiliki dampak negatif. Hal ini dapat terjadi karena kesuburan tanah yang meningkat mempunyai dampak negatif terhadap keragaman biodiversitas yang ada. c. Formulasikan dan jelaskan dinamika kecukupan C-organik di dalam tanah! Dinamika kecukupan C-Organik di dalam tanah dapat disebabkan terjadinya penyerapan oleh akar, pencucian, perubahan pH, dan lain-lain. Apabila ketersediaan nutrisi dapat dipertahankan oleh tanaman, maka tanaman mampu menangkap energi matahari secara maksimal untuk proses fotosintesis. 3. Dalam sebuah ‘agroecosystem’ dikenal dengan istilah ‘land utilization types’. Dalam gambar berikut ini terdapat penilaian terhadap tiga ‘land utilization types’ berdasarkan faktor kunci yaitu: ecology, social, and production pada lahan dengan kelerengan >45%. a. Menurut pendapat saudara ‘land utilization types’ manakah yang sesuai dengan kaidah ‘stable and sustainable’? Jelaskan! Land utilization types yang sesuai dengan kaidan stable dan sustainable adalah agroforestri. Agroforestri merupakan sistem penggunaan lahan yang dilakukan dengan berbagai teknologi melalui pemanfaatan tanaman semusim, tanaman tahunan, dan/atau ternak dalam waktu bersamaan atau bergiliran pada periode tertentu sehingga terbentuk interaksi ekologi, sosial, dan ekonomi. Sistem agroforestri memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan sistem penggunaan lahan lain. Salah satu kelebihan sistem ini adalah dapat digunakan pada lahan berlereng curam. Sistem agroforestri multistrata dapat mencegah tanah longsor dengan membentuk bahan organik tanah, memperbaiki struktur tanah, dan membuat tanah menjadi lebih stabil. Hal ini dapat berdampak pula dengan tercapainya pertanian yang ‘stable and sustainable’. b. Menurut pendapat saudara ‘land utilization types’ manakah yang rentan terhadap bencana alam khususnya ‘erosion and landslides’? Jelaskan! Land utilization types yang rentan terhadap bencana alam khususnya erosi dan tanah longsor adalah forestry (hutan) dan agriculture (pertanian). Kedua land utilization types ini rentan erosi dan tanah longsor apabila lokasinya berada di daerah aliran sungai (DAS). Penggundulan hutan di DAS hulu atau zona tangkapan hujan akan mengurangi resapan air hujan, dan karena itu akan memperbesar aliran permukaan. Aliran permukaan adalah pemicu terjadinya longsor dan/atau erosi dengan mekanisme yang berbeda. Budidaya pertanian pada DAS tengah atau zona konservasi yang tidak tepat akan memicu terjadinya longsor dan/atau erosi. Pengendalian aliran permukaan merupakan kunci utama. c. Mendasarkan jawaban 3b) bagaimana rekomendasi saudara agar lahan tersebut tetap ‘stable and sustainable’? Jelaskan! Supaya lahan tetap stable dan sustainable, maka tipe daerah lahan perlu diperhatikan supaya erosi dan tanah longsor juga dapat terminimalisir. 4. Konsep biodiversitas pertanian merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) yang dicanangkan oleh PBB dan diimplementasikan oleh masyarakat dunia. a. Menurut pendapat saudara, apa peran pemuda dalam mewujudkan biodiversitas pertanian? Peran pemuda dalam mewujudkan biodiversitas pertanian yaitu dengan mengikuti kelembagaan pertanian. Pada saat ini teknologi sudah semakin maju dan berkembang dan arus informasi semakin cepat, sehingga pemuda seharusnya dapat menerapkan teknologi dan informasi yang ada untuk mewujudkan biodiversitas pertanian. Selain itu, kelembagaan pertanian menjadi wadah bagi pemuda untuk menyalurkan inovasinya. b. Di antara 7 SDGs yang berkaitan dengan biodiversitas pertanian, pilih satu goals yang menurut saudara paling menarik. Jelaskan mengapa saudara tertarik melakukan riset atau penelitian terkait SDG tersebut! Goals SDGs yang berkaitan dengan biodiversitas yang menarik bagi saya yaitu SDGs 3: Good Health and Well-Being. SDGs ini dapat menghubungkan antara keragaman biodiversitas pertanian dengan kesehatan masyarakat. Sumber pangan dan nutrisi serta sumber kesehatan sangatlah bergantung kepada biodiversitas/keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem c. Jelaskan dengan detail terkait kegiatan apa yang akan atau telah saudara lakukan untuk mencapai goal tersebut! Kegiatan yang telah saya lakukan yaitu dengan mulai melakukan pertanian rumah tangga sehingga saya bisa menghasilkan bahan pangan sendiri. Saya mulai menerapkan sistem hidroponik di rumah saya. Dengan adanya sumber pangan tersebut, kesehatan dan nutrisi saya tercukupi. 5. Untuk mencapai kedaulatan pangan 2050, maka ada beberapa hal yang perlu diperbaiki baik dari segi ketahanan pangan maupun ketahanan lingkungan. a. Menurut pendapat saudara, manakah hal yang paling penting dan mendesak untuk segera diperbaiki demi mencapai target kedaulatan pangan di tahun 2050? Jelaskan mengapa saudara memilih hal itu! Hal yang paling penting dan mendesak untuk segera diperbaiki demi mencapai target kedaulatan pangan di tahun 2050 yaitu SDGs 2: Zero Hunger. Ketahan pangan dan perbaikan gizi perlu diperbaiki karena sampai saat ini belum semua daerah mencapai hal tersebut. Selain itu, pemanfaatan pertanian berkelanjutan juga belum sepenuhnya tercapai. Hal ini berdampak pula pada ketahanan pangan yang belum tercapai. b. Apa dampak negatif yang mungkin timbul jika kedaulatan pangan 2050 tidak tercapai? Bagaimana rekomendasi saudara agar dampak negatif tersebut tidak terjadi? Dampak negatif apabila kedaulatan pangan 2050 tidak tercapai yaitu terjadinya kemiskinan, penurunan gizi masyarakat, dan tidak tercapainya ketahanan pangan. Rekomendasi saya agar dampak negatif tersebut tidak tercapai yaitu menerapkan sistem pertanian berkelanjutan. c. Langkah strategis apa yang bisa saudara lakukan untuk membantu petani menjalankan transisi agroekologi? Langkah strategis untuk membantu petani menjalankan transisi agroekologi yaitu dengan adanya penyuluhan/edukasi yang lebih baik lagi, sehingga tidak terjadi ketumpangan informasi bagi petani yang menyebabkan adanya ketidaksesuaian dengan penerapan. Selain itu, kita bisa membantu manajemen petani untuk dapat menjalankan transisi agroekologi.