Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nikita Dior

NIM : 18/424316/PN/15356

UJIAN AKHIR SEMESTER AGROEKOLOGI

1. Data statistik pada berbagai produktivitas tanaman semusim menunjukkan


pelandaian (levelling off).
a. Apakah saudara setuju dengan pernyataan tersebut? Jelaskan!
Ya, saya setuju. Produktivitas tanaman semusim menunjukkan pelandaian (levelling
off). Peningkatan penambahan unit input tidak diikuti dengan peningkatan produksi
secara ekonomis. Penggunaan pupuk juga terus meningkat yang berujung pada efisiensi
pemupukan. Di sisi lain, kebutuhan pangan nasional terus mengalami peningkatan
sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan upaya yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan nasional yaitu dengan cara impor. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya penambahan input tidak lagi mampu meningkatkan produksi tanaman.
b. Pilihlah satu tanaman semusim yang paling anda pahami dan taksirlah tingkat
produktivitasnya sebelum dan sesudah levelling off?
Salah satu tanaman semusim yang mengalami pelandaian (levelling off) adalah padi.
Setelah swasembada beras tercapai, laju peningkatan produksi padi nasional rata-rata
hanya 2% per tahun, lebih redah dibandingkan dengan periode sebelum tahun 1984
yang mencapai 5,24% per tahun. Penurunan laju produksi ini mengindikasikan telah
terjadi pelandaian produksi (levelling off) terutama di lahan sawah beririgasi yang
dikelolasecara intensif dengan pemberian pupuk anorganik secara terus meneruk
dengan takaran yang semakin meningkat (Puja et al., 2019). Bila diasumsikan
produktivitas lahan sawah sebesar 6,0 t/ha gabah kering panen (GKP), maka telah
terjadi kehilangan produksi sebanyak 9,6 juta ton GKP/tahun (Idjudin dan Marwanto,
2008).
Sumber:
Idjudin, A. A., dan S. Marwanto. 2008. Reformasi pengelolaan lahan kering untuk
mendukung swasembada pangan. Jurnal Sumberdaya Lahan. 2(2): 15-124.
Puja, I. N., I. W. D. Atmaja, dan M. S. Sumarniasih. 2019. Pengujian rekomendasi
pemupukan spesifik lokasi dan sistem tanam terhadap hasil padi sawah di Desa
Temega, Kecamatan Abang, Karangasem. Agrotrop. 9(1): 31-41.
c. Dapatkah tingkat produktivitas pada jawaban 1b) dapat ‘stable and sustainable’
dalam menyongsong era ‘golden revolution’ pada tahun 2050? Jelaskan!
Tingkat produktivitas padi dapat stable dan sustainable dalam menyongsong era
‘golden revolution’. Hal ini dapat dilakukan dengan upaya mengatasi pelandaian
(leveling off) pada tanaman padi dengan pemberian bahan organik supaya usaha tani
dapat berkelanjutan.
2. Dalam sebuah ‘agroecosystem’ dikenal dengan prinsip ‘sustainable agriculture’
a. Bagaimana konsep saudara dalam menjalankan ‘sustainable agriculture’ untuk
mempertahankan ‘healthy agroecosystem’? Jelaskan!
Healthy agroecosystem dapat dipertahankan dengan menjalankan sistem pertanian
berwawasan lingkungan. Budidaya tanaman berwawasan lingkungan merupakan suatu
aktivitas pertanian yang secara ekologis sesuai, secara ekonomis menguntungkan, dan
secara sosial dapat diterima dan mampu menjaga kelestarian sumber daya alam
lingkungan. Sistem pertanian ini biasa disebut dengan pertanian organik. Sistem
pertanian organik merupakan sistem pertanian yang meminimalkan penggunaan pupuk
anorganik, pestisida, herbisida, fungisida, dan bahan kimia lainnya. Sistem pertanian
organik menjadi sistem manajemen produksi yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk di dalamnya keragaman hayati,
siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah.
b. Kecukupan kandungan C-organik di dalam tanah merupakan salah satu kunci
agar produksi tetap ‘stable and sustainable’ di daerah tropika basah. Apakah
saudara setuju dengan pernyataan ini? Apakah terdapat dampak negatif
terhadap ketersediaan C-organik di dalam tanah? Jelaskan!
Saya setuju dengan pernyataan di atas bahwa kandungan C-organik dalam tanah
menjadi salah satu kunci agar produksi tetap stable dan sustainable. Pada sistem
pertanian organik, C-organik tanah yang meningkat dapat membantu keberlanjutan
kesuburan tanah, melindungi kualitas tanah dan air yang terkait dalam siklus hara, air
dan biologi, serta menjadi indikator kunci dari kualitas tanah dan keberlanjutan sistem
pertanian karena mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi kualitas fisik dan
produktivitas tanah. Ketersediaan C-organik. Ketersediaan C-organik di dalam tanah
memiliki dampak negatif. Hal ini dapat terjadi karena kesuburan tanah yang meningkat
mempunyai dampak negatif terhadap keragaman biodiversitas yang ada.
c. Formulasikan dan jelaskan dinamika kecukupan C-organik di dalam tanah!
Dinamika kecukupan C-Organik di dalam tanah dapat disebabkan terjadinya
penyerapan oleh akar, pencucian, perubahan pH, dan lain-lain. Apabila ketersediaan
nutrisi dapat dipertahankan oleh tanaman, maka tanaman mampu menangkap energi
matahari secara maksimal untuk proses fotosintesis.
3. Dalam sebuah ‘agroecosystem’ dikenal dengan istilah ‘land utilization types’. Dalam
gambar berikut ini terdapat penilaian terhadap tiga ‘land utilization types’
berdasarkan faktor kunci yaitu: ecology, social, and production pada lahan dengan
kelerengan >45%.
a. Menurut pendapat saudara ‘land utilization types’ manakah yang sesuai dengan
kaidah ‘stable and sustainable’? Jelaskan!
Land utilization types yang sesuai dengan kaidan stable dan sustainable adalah
agroforestri. Agroforestri merupakan sistem penggunaan lahan yang dilakukan dengan
berbagai teknologi melalui pemanfaatan tanaman semusim, tanaman tahunan, dan/atau
ternak dalam waktu bersamaan atau bergiliran pada periode tertentu sehingga terbentuk
interaksi ekologi, sosial, dan ekonomi. Sistem agroforestri memiliki lebih banyak
kelebihan dibandingkan sistem penggunaan lahan lain. Salah satu kelebihan sistem ini
adalah dapat digunakan pada lahan berlereng curam. Sistem agroforestri multistrata
dapat mencegah tanah longsor dengan membentuk bahan organik tanah, memperbaiki
struktur tanah, dan membuat tanah menjadi lebih stabil. Hal ini dapat berdampak pula
dengan tercapainya pertanian yang ‘stable and sustainable’.
b. Menurut pendapat saudara ‘land utilization types’ manakah yang rentan
terhadap bencana alam khususnya ‘erosion and landslides’? Jelaskan!
Land utilization types yang rentan terhadap bencana alam khususnya erosi dan tanah
longsor adalah forestry (hutan) dan agriculture (pertanian). Kedua land utilization types
ini rentan erosi dan tanah longsor apabila lokasinya berada di daerah aliran sungai
(DAS). Penggundulan hutan di DAS hulu atau zona tangkapan hujan akan mengurangi
resapan air hujan, dan karena itu akan memperbesar aliran permukaan. Aliran
permukaan adalah pemicu terjadinya longsor dan/atau erosi dengan mekanisme yang
berbeda. Budidaya pertanian pada DAS tengah atau zona konservasi yang tidak tepat
akan memicu terjadinya longsor dan/atau erosi. Pengendalian aliran permukaan
merupakan kunci utama.
c. Mendasarkan jawaban 3b) bagaimana rekomendasi saudara agar lahan tersebut
tetap ‘stable and sustainable’? Jelaskan!
Supaya lahan tetap stable dan sustainable, maka tipe daerah lahan perlu diperhatikan
supaya erosi dan tanah longsor juga dapat terminimalisir.
4. Konsep biodiversitas pertanian merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) yang dicanangkan oleh
PBB dan diimplementasikan oleh masyarakat dunia.
a. Menurut pendapat saudara, apa peran pemuda dalam mewujudkan biodiversitas
pertanian?
Peran pemuda dalam mewujudkan biodiversitas pertanian yaitu dengan mengikuti
kelembagaan pertanian. Pada saat ini teknologi sudah semakin maju dan berkembang
dan arus informasi semakin cepat, sehingga pemuda seharusnya dapat menerapkan
teknologi dan informasi yang ada untuk mewujudkan biodiversitas pertanian. Selain itu,
kelembagaan pertanian menjadi wadah bagi pemuda untuk menyalurkan inovasinya.
b. Di antara 7 SDGs yang berkaitan dengan biodiversitas pertanian, pilih satu goals
yang menurut saudara paling menarik. Jelaskan mengapa saudara tertarik
melakukan riset atau penelitian terkait SDG tersebut!
Goals SDGs yang berkaitan dengan biodiversitas yang menarik bagi saya yaitu SDGs
3: Good Health and Well-Being. SDGs ini dapat menghubungkan antara keragaman
biodiversitas pertanian dengan kesehatan masyarakat. Sumber pangan dan nutrisi serta
sumber kesehatan sangatlah bergantung kepada biodiversitas/keanekaragaman hayati
dan keseimbangan ekosistem
c. Jelaskan dengan detail terkait kegiatan apa yang akan atau telah saudara lakukan
untuk mencapai goal tersebut!
Kegiatan yang telah saya lakukan yaitu dengan mulai melakukan pertanian rumah
tangga sehingga saya bisa menghasilkan bahan pangan sendiri. Saya mulai menerapkan
sistem hidroponik di rumah saya. Dengan adanya sumber pangan tersebut, kesehatan
dan nutrisi saya tercukupi.
5. Untuk mencapai kedaulatan pangan 2050, maka ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki baik dari segi ketahanan pangan maupun ketahanan lingkungan.
a. Menurut pendapat saudara, manakah hal yang paling penting dan mendesak
untuk segera diperbaiki demi mencapai target kedaulatan pangan di tahun 2050?
Jelaskan mengapa saudara memilih hal itu!
Hal yang paling penting dan mendesak untuk segera diperbaiki demi mencapai target
kedaulatan pangan di tahun 2050 yaitu SDGs 2: Zero Hunger. Ketahan pangan dan
perbaikan gizi perlu diperbaiki karena sampai saat ini belum semua daerah mencapai
hal tersebut. Selain itu, pemanfaatan pertanian berkelanjutan juga belum sepenuhnya
tercapai. Hal ini berdampak pula pada ketahanan pangan yang belum tercapai.
b. Apa dampak negatif yang mungkin timbul jika kedaulatan pangan 2050 tidak
tercapai? Bagaimana rekomendasi saudara agar dampak negatif tersebut tidak
terjadi?
Dampak negatif apabila kedaulatan pangan 2050 tidak tercapai yaitu terjadinya
kemiskinan, penurunan gizi masyarakat, dan tidak tercapainya ketahanan pangan.
Rekomendasi saya agar dampak negatif tersebut tidak tercapai yaitu menerapkan sistem
pertanian berkelanjutan.
c. Langkah strategis apa yang bisa saudara lakukan untuk membantu petani
menjalankan transisi agroekologi?
Langkah strategis untuk membantu petani menjalankan transisi agroekologi yaitu
dengan adanya penyuluhan/edukasi yang lebih baik lagi, sehingga tidak terjadi
ketumpangan informasi bagi petani yang menyebabkan adanya ketidaksesuaian dengan
penerapan. Selain itu, kita bisa membantu manajemen petani untuk dapat menjalankan
transisi agroekologi.

Anda mungkin juga menyukai