Tujuan umum penyimpanan benih : 1.Untuk mempertahankan viabilitas benih selama periode simpan yg lama, sehingga ketika akan dikecambahkan benih masih mempunyai viabilias yang tidak jauh berbeda dengan viabilitas awal sebelum benih disimpan. Menurut Steinbaurer : yang dipertahankan viabilitas maximum benih yg tercapai saat benih masak fisiologis 2.Menjaga biji agar tetap dlm keadaan baik 3. Melindungi biji dari serangan hama dan jamur Sejak masak s/d ditanam benih mengalami penyimpanan dpt terjadi pada tanaman, gudang,perjalanan.selama penyimpanan inilah benih mengalami penuaan & kemunduran (deterioration). Proses ini tak dapat dicegah tetapi yg bisa dilakukan adalah mengurangi kecepatannya(Harrington 1972),yaitu dengan cara penyimpanan yg tepat. Sejumlah benih bila disimpan vigornya lebih cepat menurun drpd viabilitasnya.Jadi daya tumbuh masih tinggi tapi vigornya sudah menurun.(Copeland,1977) Lihat grafik hubungan antara viabilitas dengan vigor sebagai berikut : Ada 2 faktor penyimpanan yg diperhatikan : 1. Faktor abiotik (fisik) ; suhu dan RH 2. Faktor biotok :microorganisme, serangga, hama dan penyakit. -Benih akan mengalami kecepatan kemundurannya tergantung faktor2 yg mempengaruhi penyimpanan yaitu : RH pada KA benih dan suhu penyimpanan.
-Hasil penelitian menunjukkan :
a. setiap penurunan 1% KA benih, maka umur benih akan bertahan sampai 2 kali b.setiap penurunan suhu 50 C umur benih bertahan 2 kali -Faktor lainnya adalah kandungan O2 dan CO2, : -benih dg KA dibawah 10 % dpt bertahan lama ,bila CO2 udara sekeliling benih lebih tinggi O2. -Jenis benih: serelia yg berbeda, dlm penyimpanan pada keadaan & persyaratan yg sama mk umur simpan juga berbeda pula. -Riwayat benih: cuaca sewaktu dilapangan,kerusakan mekanis,selama prosesing,suhu pengeringaan,serangan hama&penyakit,fumigasi & penyimpanan akan berpengaruh thp daya tumbuh. Pengaruh KA benih thp RH : Menurut Copeland (1977):benih itu higroskopis shg dpt membiarkan KAnya berada dlm keseimbangan dgRH pd suatu waktu,tapi bila antara KA thp RH tak seimbang maka terjadi menyerap atau melepas. Seperti ditunjukan grafik isotherna absorpsi/Kurva keseimbangan higroskopis yg berbentuk sigmoid (lihat grafik :Hubungan antara Prosentase KA benih dengan RH) sbb : ada 3 fase Hubungan antar KA dan RH terjadi 3 fase sbb :: Fase I: menunjukan air yg diikat erat oleh benih,inilah sesungguhnya bagian dr struktur kimia benih, yg tidak dpt dihilangkan tanpa merusak jaringan benih karena adanya ikatan interaksi dg molekul- molekul jaringan benih. Fase II : pengikatan tidaklah kuat seperti fase I,kebanyakan benih bagian dr keseimbangan air ditunjukan hub.sec gr lurus antar RH & KA , air yg ditunjukan bag. atas sangat mudah dikurangi dg pengeringan.perlu diketahui air bag. atas ini merupakan penyebab deterioration, mk dg dihilangkannya air itu teratasilah masalahnya.sedang air bag bawah sulit dihilangkan krn terikat oleh benih. Fase III:air fase ini sangat lemah diikat oleh benih yaitu air dlm ruang antar sel dan antar jaringan,kandungan air ini hrs dihilangkan krn merupakan penyebab kemunduran benih secara cepat. Periode Simpan : Berdasar umur simpan ,Ewart (1908)ada 3 golongan 1. Mikrobiotik : biji2an umur maximum 3 tahun 2. Mesobiotok : biji2an umur 3 – 15 tahun 3. Makrobiotik : umur mencapai 15 – 100 tahun Menurut Delouche(1972)membedakan kondisi lingkungan membagi menjadi 3 kelompok penyimpanan : 1.Penyimpanan jangka pendek ( 1- 9 )bulan 2.Penyimpanan jangka menengah (18-24 )bulan 3.Penyimpanan jangka panjang (3-10) tahun. Faktor2 yg mempengaruhi viabilitas benih dlm penyimpanan. 1. Faktor dalam : a.jenis dan sifat benih b. viabilitas awal dari benih c. KA benih 2. Faktor luar : a. temperatur b. Kelembaban: pers.empiris ; 1-RH= e-KTM c. Gas disekitar benih d. mikroorganisme Teknik penyimpanan benih rekalsitran Benih rekalsitran : adalah benih yg tak tahan terhadap pengeringan& suhu penyimpanan rendah kecuali bbrp spesies temperate recalcitras (Schmidt, 2000) Ciri khas benih rekalsitran : -Tidak memiliki masa dormansi -KA tinggi (30-50) % saat masak& tidak tahan disimpan bila KA diturunkan sampai dibawah Kadar Air(KA) kritis. -Mudah terkomtaminasi microorganisme -Tidak toleran suhu rendah dan beku(chilling&freezing -Periode simpan pendek & mudah berkecambah di ruang simpan -tidak tahan disimpan pd suhu dingin -hanya mampu disimpan dlmwaktu pendek(bbrp hari) -ditemukan di zona tropik basah dab hutan hujan tro pik. -ukuran benih relatif lebih besar -Tidak toleran suhu rendah dan beku(chilling&freezing Ruang penyimpanan benih rekalsitran: 1. Benih rekalsitran itu punya KA tinggi shg perlu dipertahankan selama penyimpanan dan waktu simpan yg pendek. 2. Penyimpanan dapat dilakukan dengan serbuk gergaji atau serbuk arang Contoh tanaman kehutanan : damar,tengkawang,ka yu hitam. Contoh tanaman buah-buahan :mangga ,durian, duku,nangka,langsat,cempedak ,salak,jeruk manis Contoh tanaman perkebunan :kakau,kopi,teh, kelapa, karet, cengkeh,kelapa sawit,kayu manis Teknis umum penyimpanan benih : -bersihkan benih dari : kotoran,hewan, benih cacat,busuk. -pastikan benih kering sehingga waktu disimpan tak menimbulkan jamur. -benih yg rawan jamur ,dapat direndam larutan fungisida kemudian dijemur lagi -simpan dg tutup rapat shg respirasi dpt dikurangi -simpan tempat yg dingin -lakukan test berkala shg kondisi benih tetap baik. -usahakan menyimpana tak terlalu lama. Tugas Presentasi Kel Materi presentasi Tgl presentasi
1. Penyimpanan Benih Durian 9-4-2020
2. Penyimpanan Benih Kedelai 16-4-2020
3 Ruang penyimpanan Benih 23-4-2020
rekalsitran 4. Bahan kemas Benih serealia 30-4-2020