Anda di halaman 1dari 15

Teknologi Penyimpanan Benih

Pertemuan ke 9: Kamis 2 April 2020


Tujuan umum penyimpanan benih :
1.Untuk mempertahankan viabilitas benih selama
periode simpan yg lama, sehingga ketika akan
dikecambahkan benih masih mempunyai viabilias
yang tidak jauh berbeda dengan viabilitas awal
sebelum benih disimpan.
Menurut Steinbaurer : yang dipertahankan
viabilitas maximum benih yg tercapai saat benih
masak fisiologis
2.Menjaga biji agar tetap dlm keadaan baik
3. Melindungi biji dari serangan hama dan jamur
Sejak masak s/d ditanam benih mengalami
penyimpanan dpt terjadi pada tanaman,
gudang,perjalanan.selama penyimpanan inilah benih
mengalami penuaan & kemunduran (deterioration).
Proses ini tak dapat dicegah tetapi yg bisa dilakukan
adalah mengurangi kecepatannya(Harrington
1972),yaitu dengan cara penyimpanan yg tepat.
Sejumlah benih bila disimpan vigornya lebih cepat
menurun drpd viabilitasnya.Jadi daya tumbuh masih
tinggi tapi vigornya sudah menurun.(Copeland,1977)
Lihat grafik hubungan antara viabilitas dengan vigor
sebagai berikut :
Ada 2 faktor penyimpanan yg diperhatikan :
1. Faktor abiotik (fisik) ; suhu dan RH
2. Faktor biotok :microorganisme, serangga, hama
dan penyakit.
-Benih akan mengalami kecepatan kemundurannya
tergantung faktor2 yg mempengaruhi penyimpanan
yaitu : RH pada KA benih dan suhu penyimpanan.

-Hasil penelitian menunjukkan :


a. setiap penurunan 1% KA benih, maka umur benih
akan bertahan sampai 2 kali
b.setiap penurunan suhu 50 C umur benih bertahan
2 kali
-Faktor lainnya adalah kandungan O2 dan CO2, :
-benih dg KA dibawah 10 % dpt bertahan lama ,bila
CO2 udara sekeliling benih lebih tinggi O2.
-Jenis benih: serelia yg berbeda, dlm penyimpanan
pada keadaan & persyaratan yg sama mk umur
simpan juga berbeda pula.
-Riwayat benih: cuaca sewaktu dilapangan,kerusakan
mekanis,selama prosesing,suhu
pengeringaan,serangan hama&penyakit,fumigasi
& penyimpanan akan berpengaruh thp daya
tumbuh.
Pengaruh KA benih thp RH :
Menurut Copeland (1977):benih itu higroskopis shg dpt membiarkan
KAnya berada dlm keseimbangan dgRH pd suatu waktu,tapi bila antara
KA thp RH tak seimbang maka terjadi menyerap atau melepas. Seperti
ditunjukan grafik isotherna absorpsi/Kurva keseimbangan higroskopis yg
berbentuk sigmoid (lihat grafik :Hubungan antara Prosentase KA benih
dengan RH) sbb : ada 3 fase
Hubungan antar KA dan RH terjadi 3 fase sbb ::
Fase I: menunjukan air yg diikat erat oleh benih,inilah
sesungguhnya bagian dr struktur kimia benih,
yg tidak dpt dihilangkan tanpa merusak jaringan
benih karena adanya ikatan interaksi dg molekul-
molekul jaringan benih.
Fase II : pengikatan tidaklah kuat seperti fase
I,kebanyakan benih bagian dr keseimbangan air
ditunjukan hub.sec gr lurus antar RH & KA , air yg
ditunjukan bag. atas sangat mudah dikurangi dg
pengeringan.perlu diketahui air bag. atas ini
merupakan penyebab deterioration, mk dg
dihilangkannya air itu teratasilah masalahnya.sedang
air bag bawah sulit dihilangkan krn terikat oleh benih.
Fase III:air fase ini sangat lemah diikat oleh benih
yaitu air dlm ruang antar sel dan antar
jaringan,kandungan air ini hrs dihilangkan krn
merupakan penyebab kemunduran benih secara
cepat.
Periode Simpan :
Berdasar umur simpan ,Ewart (1908)ada 3 golongan
1. Mikrobiotik : biji2an umur maximum 3 tahun
2. Mesobiotok : biji2an umur 3 – 15 tahun
3. Makrobiotik : umur mencapai 15 – 100 tahun
Menurut Delouche(1972)membedakan kondisi
lingkungan membagi menjadi 3 kelompok
penyimpanan :
1.Penyimpanan jangka pendek ( 1- 9 )bulan
2.Penyimpanan jangka menengah (18-24 )bulan
3.Penyimpanan jangka panjang (3-10) tahun.
Faktor2 yg mempengaruhi viabilitas benih dlm
penyimpanan.
1. Faktor dalam :
a.jenis dan sifat benih
b. viabilitas awal dari benih
c. KA benih
2. Faktor luar :
a. temperatur
b. Kelembaban: pers.empiris ; 1-RH= e-KTM
c. Gas disekitar benih
d. mikroorganisme
Teknik penyimpanan benih rekalsitran
Benih rekalsitran : adalah
benih yg tak tahan terhadap pengeringan& suhu
penyimpanan rendah kecuali bbrp spesies
temperate recalcitras (Schmidt, 2000)
Ciri khas benih rekalsitran :
-Tidak memiliki masa dormansi
-KA tinggi (30-50) % saat masak& tidak tahan
disimpan bila KA diturunkan sampai dibawah
Kadar Air(KA) kritis.
-Mudah terkomtaminasi microorganisme
-Tidak toleran suhu rendah dan beku(chilling&freezing
-Periode simpan pendek & mudah berkecambah di
ruang simpan
-tidak tahan disimpan pd suhu dingin
-hanya mampu disimpan dlmwaktu pendek(bbrp hari)
-ditemukan di zona tropik basah dab hutan hujan tro
pik.
-ukuran benih relatif lebih besar
-Tidak toleran suhu rendah dan beku(chilling&freezing
Ruang penyimpanan benih rekalsitran:
1. Benih rekalsitran itu punya KA tinggi shg perlu
dipertahankan selama penyimpanan dan waktu
simpan yg pendek.
2. Penyimpanan dapat dilakukan dengan serbuk
gergaji atau serbuk arang
Contoh tanaman kehutanan : damar,tengkawang,ka
yu hitam.
Contoh tanaman buah-buahan :mangga ,durian,
duku,nangka,langsat,cempedak ,salak,jeruk manis
Contoh tanaman perkebunan :kakau,kopi,teh, kelapa,
karet, cengkeh,kelapa sawit,kayu manis
Teknis umum penyimpanan benih :
-bersihkan benih dari : kotoran,hewan, benih
cacat,busuk.
-pastikan benih kering sehingga waktu disimpan tak
menimbulkan jamur.
-benih yg rawan jamur ,dapat direndam larutan
fungisida kemudian dijemur lagi
-simpan dg tutup rapat shg respirasi dpt dikurangi
-simpan tempat yg dingin
-lakukan test berkala shg kondisi benih tetap baik.
-usahakan menyimpana tak terlalu lama.
Tugas Presentasi
Kel Materi presentasi Tgl presentasi

1. Penyimpanan Benih Durian 9-4-2020

2. Penyimpanan Benih Kedelai 16-4-2020

3 Ruang penyimpanan Benih 23-4-2020


rekalsitran
4. Bahan kemas Benih serealia 30-4-2020

5. Pengemasan Benir sayuran 7-5-2020

Anda mungkin juga menyukai