Anda di halaman 1dari 36

CARA KERJA HERBISIDA

MODE OF ACTION
MEKANISME BEKERJA HERBISIDA

• Pendekatan umum adalah herbisida mematikan atau


menghambat pertumbuhan gulma.
• Terjadinya gejala toksik secara morfologi, kemudian
ditemukan gejala melalui fisiologis dan biokimia.

• Target utama herbisida :


– Proses pertumbuhan (perpanjangan dan pemecahan sel)
– Menghambat proses perkecambahan
– Proses Fotosynthesis (reaksi cahaya)
– Oxidative phosphorylation
– Integritas system membran
CARA KERJA HERBISIDA
• Herbisida dapat diaplikasikan lewat :
– Lewat daun
– Lewat akar ( tanah )

• I. Herbisida yang diaplikasikan lewat daun, akan terakumulasi


dalam jaringan meristem tumbuhan melalui beberapa tahap :
– 1) .Interception (Intersepsi): Penangkapan oleh permukaan
daun yg dipengaruhi bbrp faktor :

• Herbisida :
– Droplet : ukuran butiran hasil percikan cairan herbisida
Makin besar ukurannya makin sulit ditangkap.

• Formulasi :Bentuk minyak mempunyai tegangan permukaan lebih rendah


dr pd air.
• Gulma :
– Kedudukan dan bentuk daun : daun yg sempit dan tegak lbh sulit
menangkap percikan herbisida.

– Sifat permukaan daun : daun berambut, mencegah kontak antara


droplet dan permukaan daun, shg herb sulit masuk ke jar. Tan.
Wetting agent atau surfactant membantu krn tegangan
permukaan mjd rendah shg droplet merayap membasahi
permukaan daun. Dan bila ukuran butiran besar mudah jatuh /
sulit ditahan. Daun licin (Lapisan lilin ), butiran cairan herbisida
mudah tegelincir.

• Iklim :
– Angin : terjadi drift : Pembelokan arah percikan herbisida
disebabkan angin.

– Hujan : Sebelum aplikasi : pengenceran cairan herb – tumpah. Stlh


Aplikasi : Pencucian Herbisida.
• 2. Retention (Retensi) : Pemegangan cairan
herbisida oleh daun, dipengaruhi bbrp factor
• Herbisida :
– Formulasi minyak : Tegangan muka rendah, luas permukaan daun yang
kontak cairan herb.besar.
• Gulma :
– Kedudukan daun tegak, herb yg terpegang sedikit.
– Sifat permukaan daun :
• Kutin : polimer asam organic dan alcohol
• Lilin kutin : ester dg rantai pendek tak larut dlm air
• Pektin dan selulose : Hidrofilik – kemampuan menahan air
besar.
– Lap. Lilin : herb garam sulit dipegang
– Rambut : Droplet besar sulit tertahan.
• Iklim :
– Angin : butiran cairan herbisida tdk stabil.
– Hujan : herb yg dipermukaan daun tercuci.
• 3.Penetration ( Penetrasi) : Masuknya cairan
herbisida kedalam jaringan tumbuhan.

• a. Lewat jalan lipoid ( minyak ) : Herb


fenoksi
( asam dan ester ).Penetrasi herbisida lbh
baik bila dibuat dlm formulasi asam lemah
seperti senyawa aslinya atau ester dan kalau
garam bersifat basa lemah.

• b.Lewat jalan aqueous ( air ) : lebih


mudah dalam keadaan jenuh air. herb
bentuk garam.
• Penetrasi dipengaruhi :

• a. Herbisida :
– Formulasi minyak : tegangan muka rendah, luas kontak daun besar, penetrasi tinggi.

• b. Iklim :
– Suhu tinggi dan kelembaban rendah, konsentrasi cairan herbisida pada permukaan daun
tinggi (menguap ) ,difusi rendah, penetrasi rendah

• c. Gulma :
– Sifat permukaan daun : Lap.lilin shg penetrasi rendah.

– Permukaan daun berambut :


• droplet : bila diameter nosel kecil disertai tekanan tinggi hasilnya
semprotan herb berbentuk kabut halus. Hal ini hrs didukung angin
tenang, suhu rendah dan kelembaban tinggi,mk cairan herbisida
dapat menerobos diantara sela-sela rambut dan dapat bertahan lama
kontak dg permukaan daun shg penetrasi tinggi.
• 4.Translokasi herbisida.
• Setelah herbisida masuk dalam jaringan
tumbuhan diangkut ke jaringan meristem, melalui
jalan minyak (lipoidal) dan jalan air ( aqueous).
• Dipengaruri oleh :
– Stadium tumbuh : saat fase vegetatif lambat,
herbisida diangkut bersama fotosintat

– Lengas tanah : lengas rendah traslokasi lambat.

– Kesuburan tanah,subur bertumbuhan gulma cepat,


translokasi juga cepat.

– Bahan organic (koloid tanah ), herbisida yang lewat


tnh akan diikat oleh tnh.
Herbisida Sistemik (Translocating herbicides)

Aplikasi Lewat Daun (Foliar-Applied)

Diserap melalui permukaan daun (folliage)


Bergerak melalui proses fotosintesis (symplastic) atau
air/transpirasi (appolastic) kedalam jaringan meristem
(meristimatic areas)
Sangat tergantung dari waktu/saat aplikasi
Stadia gulma hjarus pada kondisi yang tepat untuk
dikendalikan (most vulnerable stage (s)
 Mis. Rumputan pada 2-4 daun
 Mis. Gulma tahunan pada saat pertumbuhan
tunas
Herbisida kontak(Contact herbicides)

Herbisida Contak (contact herbicides)


Minyak atau oil mrpkan herb. Kontak yg ampuh krn tegangan
permukaan lbh rendah dibanding air shg dpt membasahi seluruh
permukaan daun/batang & menyerap smp ke titik tumbuh.

Minyak akan melarutkan membran sel dg cara merusak molekul


molekul asam lemak sbg komponen utama penyusun membran sel
,sehingga kloroplas rusak dan akhirnya sel mati.
Lanjutan herbisida kontak :

Aplikasi lewat daun (Foliar application)


 Hanya mengendalikan jarinmgan yang
terkena (above-ground folliage)

 Umumnya tidak dityranslokasikan (do not


translocate in the plant)

Coverage sangat penting

Mengendalikan annuals dan biennual seedling

Pengendalian gulma tahunan yang sudah


established dianjurkan untuk aplikasi ulanghan
• 5 Kemungkian thp herbisida yang ada di permukaan
daun

– Menguap & hilang ke atmosfer spt ester 2,4 D

– Tetap dipermukaan daun,kering dan mengkristal atau


menjadi amat pekat spt endothall, Na- 2,4 D

– Menembus lapisan kutikulan dan berhenti disana seperti


minyak.

– Lewat kutikula dan sampai ke system apoplas spt.


Monuron, simazine, yg terbawa aliran transpirasi .

– Lewat kutikula dan sampai ke sistem simplas spt.


Delapon, glyphosat dsb.
• II. Herbisida yang diaplikasikan lewat akar, cara
kerjanya berbeda dengan yg lewat daun.
Herbisida akan masuk seperti caranya ion
anorganik.

– Penetrasi pasif : terjadi melalui air diserap tanaman


dan masuk ke apoplas ( Xylem= jar. Mati )

– Penetrasi aktif : terjadi dengan mekanisme yang


melibatkan protoplas terus ke simplas ( ploem = jar.
Hidup).

• Penetrasi diatas apakah lewat pasif atau aktif


tergantung dari herbisida dan formulasinya.
• MEKANISME :

• Absorbsi melalui akar rambut dan jaringan parenchyma dari


kortex dibelakang tudung akar kemudian molekul herbisida
masuk ke symplas dalam stele dan terus masuk ke apoplas
terus ke daun melalui aliran transpirasi.

• Catt:
Minyak mempunyai tegangan permukaan yg lebih rendah dr
air shg kontak dg daun lbh besar & cpt membasahi daun.

• Translokasi : minyak akan melarutkan membran sel.dg


larutnya membran sel ini mk seluruh konfigurasi sel dirusak,
menyebabkan membran kloroplas rusak dan akhirnya mati.
Herbisida Sistemik (Translocating herbicides)

Aplikasi Lewat Tanah(Soil-Applied)

Diabsorbsi melalui akar terutama melalui rambuit-2


akar (root haor)
Bergerak dengan mediasi air ( kelembaban dan olah
tanah diperlukan untuk inkorporasi)
Bergerak ke target sasaran (site of action) tujuan utama
adalah sistem vaskuler melalui apoplastic, simplastic
dan trans membran
Waktu ap[likasi bukan hal yang kritis seperti halnya
herbiosida-2 lainnya
 Gulma-2 yang lebih besar dan berakar dalam
daripada lapisan herbisida menyebabkan
pengendalian menjadi kurang bagus
Penghambat akar dan seedling

Seedling & Root Inhibitors

Hanya melalui tanah (root uptake exclusively)


Umumnya mempunyai residual activity
Sangat aktif pada seedling yang baru berkecambah
(germinating seedlings)
Menghambat pertumbuhan akar (root growt)
Menghambat pertumbuhan tunas (shoot growth)

Harus diaplikasikan dan dicampurkan/inkorporasi


dalam tanah sebelum biji gulma berkecambah (prior to
seed germination)
KLASIFIKASI MODE OF ACTION

Menghambat proses fotosintesa


Menghambat biosintesa asam amino
Menghambat biosintesa lipida
Menghambat pembentukan pigmen
Menghambat Pertumbuhan Tanaman
Menghambat Perkecambahan
Merusak membran sel
Menghambat proses fotosintesa
Herbisida golongan ini mengganggu proses
fotosintesa yaitu proses konversi energi cahaya
dalam tanaman (daun) menjadimakanan.
Mis:Atrazin, Diuron, Hexazinone

Karakterisitik:
 Kebanyakan berupa PRE-emg
 Beberapa punya kemampuan sbg POST
 Lewat tanah → translokasi sistemik
 Residual efek tergantung dari Jenis herbisida
Gejala:
 Gejala kekuningan disertai dengan matinya
jaringan tanaman dari sisi luar daun
 Jika di aplikasikan POST – jaringan
tanaman cepat terbakar
 Tanaman yang toleran saat di aplikasi
POSTmenyebabkan spot kekuningan
atau mengkerut
HAMBATAN FOTOSINTESIS

• Contoh herbisida spesifik : triazine, urea,


bipyridiliums,Urasil,nitropenil dan propanil.
• Terutama dalam menggangu REAKSI CAHAYA.
• Terjadi gangguan pada pemecahan air yang dapat
menghasilkan e (energi), sehingga tumbuhan tidak
dapat berkembang dan tumbuh .
• Reaksi cahaya tersebut ditandai dengan evolusi oxygen
dan pembentukan energi asimilasi yang dibutuhkan
dalam reaksi gelap, dalam bentuk NADPH dan ATP
• Dibagi menjadi reaksi I (fotosistem I) dan reaksi II
(fotosistem II)
Bladex
Cotoran

Source: W. K. Vencill, UGA


Menghambat Asam Amino

Herbisida golongan ini menghambat


sintesa AsamAmino
yang sangat diperlukan
sebagaiprotein tanaman.

Mis: SU’s (Metsulfuron, riasulfuron)


Imidazolinone (Imazapir, Imazapic)
Karakterisitik:
 Aktif baik lewat tanah maupun daun
 Di translokasi secara sistemik dalam
tanaman
 Residual efek tergantung dari Jenis
herbisida
 Dosis sangat rendah (g/ha)
Gejala:
Pada Gol Rumputan :
Stunting/Yellowing,menghambat sistem
perakaran
Pada Gol Daun lebar: bentuk&warna
daun memerah/purple, daun muda
menguning dan titik tumbuh menghitam
Proses kematian cukup lama (kurang
lebih 10 hari)
Cadre “yellow flash”

Staple+ on Sorghum
Menghambat biosintesa lipid

Herbisida ini merusak


Biosintesa Lipid
(padagol rumputan)
pada sel tanaman dan
organ sel yang mengandung
membran lipid, sehingga
mempengaruhiintegritas
membran dalam jaringan
meristem.Mis: FOP’s (Fluazifop; Cyhalofop)
Karakterisitik:
 Umumnya diaplikasi Lewat Daun
(Foliar)
 Translokasi lewat phloem ke
jaringan meristem
 Berpengaruh hanya pada
Gol rumputan(tahunan/menahun)
Gejala:
 Gejala awal pada daerah meristem
 Pada daerah ini akan menjadi klorosis
disertaidengan nekrosis, kemudian
mudah
dipisahkan daribagian tanaman yg lain.
 Gejala kematian cukup lama terlihat (±
7-14 hari
Menghambat pembentukan
Pigmen
Herbisida ini menyebabkan rusaknya
klorofil sehingga tanpa klorofil tanaman
tidak mampu melakukan fotosintesa dan
mati.

Mis: Triketones(Mesotrione, Isoxaflutole)


Karakterisitik:
 Aktif baik lewat tanah maupun daun (Shoot-
Root)
 Di absorbsi lewat tanah lalu ditranslokasi ke
daunlewat xylem
 Mengendalikan gulma pada stadia awal (Daun
Lebar dan Rumputan)
 Resiko resistensi rendah
Gejala:
 Gejala berupa Älbino” /Bleaching
 Daun lebih tua umumnya lebih dulu
terlihat
 Jika Bleaching <50% kemungkinan
dapat recover
Growth inhibitors
( Menghambat pertumbuhan )
– Dosis sublethal (memacu), dosis lethal (mematikan)
– Contoh kelompok auxin, phenoxy, seperti 2,4-D,IAA
– Gejala yang terjadi seperti abnormalitas,
pembesaran jaringan, dan jumlah sel berlebih.

Menghambat perkecambahan

– Menghambat titik tumbuh kecambah gulma shg tdk


dpt melanjutkan pertumbuhan
– Contoh : karbamat,tiokarbamat dan N-finiliso
karbamat.
Menghambat SISTEM MEMBRAN

• Kerusakan membran citoplasma dapat terjadi


pada kondisi gelap dan dapat segera
menyebabkan kematian.
• Hampir semua herbisida yang menghambat
fotosintesis dapat merusak integritas
membran ini. Demikian pula herbisida
bypiridilium, paraquat dan propanil
HERBISIDA YANG MEMPENGARUHI OXIDATIVE
PHOSPHORILATION

• Terjadi hambatan herbisida pada proses respirasi


dan oxidative phosphorilation
• Terbentuknya pelepasan energi sehingga
menurunkan terbentuknya ATP
• Melepasan energi karena kerusakan permebilitas
membran, membran sebagai tempat/titik dalam
proses phosphorilasi
• Herbisida yang termasuk kelompok ini :
dichlobenil, kelompok phenolic, nitrofen, turunan
nitril, paraquat dan lain-lain.
MEKANISME KERJA HERBISIDA
Pendekatan Lain

• Herbisida yang mempengaruhi transport


electron.
• Herbisida yang mempengaruhi reaksi hill
• Herbisida yang mempengaruhi metabolisme
asam nukleat dan sinthesa protein
HERBISIDA YANG MEMPENGARUHI METABOLISME

• Mempengaruhi proses fotosintesis


• Mempengaruhi proses respirasi
• Mempengaruhi metabolisme N dan aktivitas
enzim

Anda mungkin juga menyukai