Syukur Alhamdulillah aatas segala limpahan karunia allah SWT. Atas izinnya
lah kami dapat menyelsaikan ini tepat waktu. Tak lupa kami kirimkan sholawat serta
salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW beserat keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Dalam makalah ini kami menguraikan seputar ekosistem yang terdapat pada
dataran rendah.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu kami mengharapkan saran dan kritiknya demi perbaikan Makalah di masa
yang akan dating. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi
harapan berbagai pihak.
ii
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………….ii
Daftar isi………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
1.2 Tujuan………………………………………………………………...…….2
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..11
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………..11
4.2 Saran……………………………………………………………………….11
Daftar Pustaka………………………………………………………………..12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
1
terpengaruh. Sistem alam ini disebut sebagai sistem ekologi, yang kemudian
disingkat dan menjadi lebih dikenal sebagai ekosistem.
Selain itu ekosistem yang berada di sawah bukanlah ekosistem alami, akan
tetapi sudah berubah sehingga akan sangat rentan terjadi ledakan suatu populasi di
daerah tersebut. Hal inilah yang menjadikan daerah pertanian dan perkebunan sering
terjadi serangan hama. Oleh karena itu ledakan hama merupakan ciri setiap pertanian
monokultur (Untung, 1993).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di
ukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 mdpl). Istilah ini
diterapkan pada kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar yang
berlawanan dengan dataran tinggi. Suhu udara di dataran rendah, khususnya untuk
wilayah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai dengan 28 derajat
Celsius sepanjang tahun. Dalam dataran rendah tersebut tersebut terdapat sebuah
unsur yang saling timbal balik, yaitu dinamakan sebuah ekosistem. Menurut KBBI,
Ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yan
berfungsi suatu satuan ekologi dalam alam. Maka dari itu, ekosistem dataran rendah
dapat diartikan sebagai keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yan
berfungsi suatu satuan ekologi dalam alam yang terdapat di hamparan tanah dengan
tingkat ketinggian yang rendah (sampai dengan 200 mdpl)
Dan di dataran rendah pun dapat dilakukan kegiatan pertanian untuk menunjang
perekonomian di masyarakat sekitar. Dan berikut ini fungsi dari sawah dalam
kegiatan pertanian di dataran rendah, yaitu:
1. Fungsi Hidrologi
3
reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup. Jadi
dapat disimpulkan bahwa fungsi hidrologi merupakan fungsi sawah sebagai
daerah pengairan, peredaran, dan persebaran ketersediaan air di bawah tanah.
2. Fungsi Konservasi
3. Fungsi Ekonomi
4
BAB III
PEMBAHASAN
Sawah merupakan lahan usaha bidang pertanian yang secara fisik memiliki
permukaan yang rata, dilengkapi dengan pematang, dan tujuan utama pembukaan
lahannya adalah untuk ditanami padi. Sawah memiliki kondisi tanah yang sedikit
berair sebab tanaman padi memang menyukai kondisi yang demikian. Berbicara soal
ekosistem sawah tentu akan identik dengan ekosistem pertanian yang tak lain
merupakan sistem ekosistem sederhana juga monokultur. Ekosistem persawahan jika
ditinjau dari segi teoritik adalah jenis ekosistem yang tidak stabil. Ada banyak faktor
yang mempengaruhi kestabilan dari ekosistem sawah ini antara lain interaksi antara
komponen ekosistem di dalam sawah itu sendiri. Komponen dalam ekosistem sawah
mencakup semua komponen abiotik dan biotik yang ada di dalam lingkungan sawah
itu sendiri mulai dari tanah, bebatuan, padi, hama, predator dan masih banyak lagi
lainnya.
5
ditanami ketika musim penghujan. Sementara itu ketika musim kemarau, sawah
dibiarkan begitu saja. Hal ini membuat tingkat produktivitas sawah tadah hujan
tergolong rendah. Tidak seperti sawah lain yang bisa panen 3 kali dalam setahun,
sawah tadah hujan hanya bisa dipanen sekali saja tiap tahunnya.
Contoh ekosistem sawah selanjutnya adalah sawah pasang surut. Sawah ini
dibuat di dekat sungai, rawa- rawa atau di dekat pantai. Sawah pasang surut
memanfaatkan debit air untuk sistem irigasinya. Ketika debit air banyak, air yang
tidak tertahan akan meluber dan mengairi sawah- sawah. Karena dibuat di dekat
pantai, tanaman yang ditanam di sawah pasang surut harus tahan terhadap
kontaminasi air garam. Jika tidak, maka tanaman akan cepat mati dan tidak dapat
dipanen. Ekosistem sawah pasang surut dapat ditemukan di daerah pantai utara
Jawa, pantai timur Sumatera dan Kalimantan bagian barat.
Ekosistem sawah lebak merupakan ekosistem sawah yang dibuat diantara dua
sungai yang besar. Sistem irigasinya memanfaatkan aliran air kedua sungai besar
di kanan kirinya. Ketika musim kemarau para petani tidak perlu menunggu air
hujan karena debit air di sungai besar masih cukup untuk mengairi sawah. Yang
perlu dikhawatirkan adalah ketika musim penghujan. Ketika debit sungai begitu
banyak, maka sawah lebak rawan terhadap banjir atau tergenang air. Sistem irigasi
yang baik harus dibangun untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jika sistem
irigasi sudah tepat, maka sawah lebak sangt menguntungkan bagi petani karena
tidak memerlukan banyak biaya selama bercocok tanam. Ekosistem lebak dapat
dijumpai di sekitar Sungai Musi dan Sungai Ogan di Sumatera.
6
3.2 Fungsi hidrologi, konservasi, dan ekonomi
Pada pembahasan bagian ini, akan dijelaskan 3 fungsi dari sawah yaitu fungsi
hidrologi, konservasi, dan ekonomi.
Fungsi hidrologi
Seperti yang kita tahu bahwa sawah merupakan lahan bertani yang bersifat
periodik, yang artinya tidak bergantung musim namun mengikuti perencanaan yang
berlandaskan jangka waktu dari tanam hingga panen, akibatnya kondisi air dalam
tanah akan terjaga karena adanya kehadiran dari tanaman padi, namun juga tidak bisa
dipungkiri bahwa iklim juga merupakan faktor yang dapat membuat persediaan air di
sekitar wilayah sawah terpengaruh kondisi kuantitas airnya.
Fungsi konservasi
Fungsi ekonomi
Sawah tidaklah digunakan hanya untuk sekadar menanam saja, namun dengan
adanya produk yang dihasilkan menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat.
7
Beragamnya komoditi yang ditanam di sawah menambah varian peluang yang
hadir. Dengan menjual hasil produksi dapat membuat masyarakat tani mendapatkan
pemasukan dan dapat menjadi mata pencaharian tetap para petani dari waktu ke
waktu,dengan negara Indonesia sebagai negara dengan beras padi sebagai komoditi
pangan pertama, maka sawah akan sangat dapat memberikan kesejahteraan bagi
petani.
Komponen merupakan segala hal yang berada pada lingkup tertentu agar
lingkup tersebut lengkap atau minimal terbentuk. Dalam pembahasan kali ini, lingkup
yang dimaksud ialah sawah, sebuah lingkup produksi yang berjasa atas pangan, untuk
pribadi maupun kesejahteraan umum, sebagai lingkup yang penting bagi kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat, alangkah baiknya untuk mengurai komponen apa saja
yang berada pada sawah, dan 2 jenis komponen yang akan dibahas kali ini ialah
komponen biotik dan abiotik.
Komponen Biotik
Penjelasan untuk komponen biotik ini akan dibagi menjadi 2, yaitu produsen
dan konsumen, dengan maksud memperinci penjelasan dan memperjelas kedudukan
dan fungsi dari masing-masing komponen.
8
matahari, unsur hara dari tanah, klorofil dan air sudah cukup untuk membuat padi
bertahan hidup. Selain daripada produksi pangan, padi juga berjasa bagi makhluk
hidup lainnya dalam hal produksi oksigen, dengan fotosintesisnya, ia dapat menukar
CO2 menjadi O2, yang mana akan membuat makhluk hidup di sekitarnya seperti
belalang, ular, katak, dll dapat bertahan hidup.
Komponen Abiotik
9
dengan tenaga hewan. Kegiatan membajak tanah ini bertujuan agar jumlah oksigen
yang terkandung di dalam tanah menjadi lebih banyak. Kadar oksigen yang cukup
sangat baik untuk organisme yang membantu menyuburkan tanah.
Air, adalah komponen abiotik yang tak kalah penting. Air sangat dibutuhkan
oleh tanaman agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Jika ketersedian air
tidak mencukupi maka sawah akan mengalami kekeringan dan gagal panen.
Sebaliknya, jika jumlah air yang mengairi sawah terlalu berlebihan maka dapat
menyebabkan banjir dan juga gagal panen. Oleh karena itu, sistem irigasi atau
pengairan di sawah harus dibuat sebaik mungkin agar sawah menjadi produktif.
Udara, merupakan kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara
akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah.
Suhu, merupakan derajat panas atau kalor pada suatu benda atau ruang.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sawah tidaklah berdiri sendiri namun dapat terbentuk dan terlengkapi dengan
kehadiran banyak hal seperti organisme biotik dan materil-materil abiotik.
4.2 Saran
11
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dataran _Rendah
12