Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKOLOGI PERTANIAN

“Ekosistem Dataran Rendah”

Anggota kelompok 2: Dosen pembimbing :

- Alif Abdullah Zakaria - Dr. Meisanti, SP. M.Si.


- Garin Arya Gani
- Liberty Forciano
- Mutia Rahma Muhtadin

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Kata pengantar

Syukur Alhamdulillah aatas segala limpahan karunia allah SWT. Atas izinnya
lah kami dapat menyelsaikan ini tepat waktu. Tak lupa kami kirimkan sholawat serta
salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW beserat keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mara


kuliah ekologi pertanian yang berjudul “ekosistem dataran rendah”.

Dalam makalah ini kami menguraikan seputar ekosistem yang terdapat pada
dataran rendah.

Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu kami mengharapkan saran dan kritiknya demi perbaikan Makalah di masa
yang akan dating. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi
harapan berbagai pihak.

ii
Daftar Isi

Kata pengantar……………………………………………………………….ii

Daftar isi………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..1

1.2 Tujuan………………………………………………………………...…….2

1.3 Metode penelitian………………………………………………………….2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..3

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………….5

3.1 Ekosistem Sawah…………………………………………………………..5

3.2 Fungsi hidrologi, konservasi, dan ekonomi………………………………..7

3.3 Faktor Biotik dan Abiotik………………………………………………….8

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..11

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………..11

4.2 Saran……………………………………………………………………….11

Daftar Pustaka………………………………………………………………..12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang


melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama


dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan"

Ekosistem sawah merupakan ekosistem yang mencirikan ekosistem pertanian


sederhana dan monokultur berdasarkan atas komunitas tanaman dan pemilihan
vegetasinya. Sebenarnya merupakan hubungan komponen yang membentuk sistem.
Ini berarti baik dalam struktur maupun fungsi komponen-komponen tadi adalah suatu
kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Sebagai konsekwensinya apabila salah satu
komponen terganggu, maka komponen lainnya secara cepat atau lambat akan

1
terpengaruh. Sistem alam ini disebut sebagai sistem ekologi, yang kemudian
disingkat dan menjadi lebih dikenal sebagai ekosistem.

Selain itu ekosistem yang berada di sawah bukanlah ekosistem alami, akan
tetapi sudah berubah sehingga akan sangat rentan terjadi ledakan suatu populasi di
daerah tersebut. Hal inilah yang menjadikan daerah pertanian dan perkebunan sering
terjadi serangan hama. Oleh karena itu ledakan hama merupakan ciri setiap pertanian
monokultur (Untung, 1993).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja ekosistem sawah

2. Fungsi hidrologi, konservasi, dan ekonomi

3. Komponen biotik dan abiotik

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui ekosistem sawah

2. Mengetahui fungsi hidrologi, konservasi, dan ekonomi

3. Komponen biotik dan abiotik

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di
ukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 mdpl). Istilah ini
diterapkan pada kawasan manapun dengan hamparan yang luas dan relatif datar yang
berlawanan dengan dataran tinggi. Suhu udara di dataran rendah, khususnya untuk
wilayah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai dengan 28 derajat
Celsius sepanjang tahun. Dalam dataran rendah tersebut tersebut terdapat sebuah
unsur yang saling timbal balik, yaitu dinamakan sebuah ekosistem. Menurut KBBI,
Ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yan
berfungsi suatu satuan ekologi dalam alam. Maka dari itu, ekosistem dataran rendah
dapat diartikan sebagai keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yan
berfungsi suatu satuan ekologi dalam alam yang terdapat di hamparan tanah dengan
tingkat ketinggian yang rendah (sampai dengan 200 mdpl)

Dan didalam ekosistem tersebut, terdapat beberapa komponen didalamnya,


yaitu komponen biotik maupun abiotik. Menurut KBBI, biotik menunjukkan makhluk
hidup sedangkan abiotik menunjukkan benda mati, yang dapat diartikan bahwa
komponen biotik merupakan komponen yang menyusun yang terdiri dari makhluk
hidup dalam satu wilayah, sedangkan komponen abiotik merupakan komponen yang
menyusun ekosistem yang terdiri dari benda mati yang berada dalam suatu wilayah.

Dan di dataran rendah pun dapat dilakukan kegiatan pertanian untuk menunjang
perekonomian di masyarakat sekitar. Dan berikut ini fungsi dari sawah dalam
kegiatan pertanian di dataran rendah, yaitu:

1. Fungsi Hidrologi

Menurut KBBI, hidrologi merupakan ilmu tentang air dibawah tanah,


keterdapatannya, peredaran dan persebarannya, persifatan kimia dan fisikanya,

3
reaksi dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup. Jadi
dapat disimpulkan bahwa fungsi hidrologi merupakan fungsi sawah sebagai
daerah pengairan, peredaran, dan persebaran ketersediaan air di bawah tanah.

2. Fungsi Konservasi

Menurut KBBI, konservasi merupakan pemeliharaan dan perlindungan


sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan
mengawetkan. Maka dari itu, dapat kita simpulkan bahwa fungsi konservasi
merupakan fungsi sawah sebagai tempat pemeliharaan dan perlindungan
terhadap ekosistem didalamnya.

3. Fungsi Ekonomi

Menurut KBBI, ekonomi merupakan ilmu tentang asas-asas produksi,


distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan ( termasuk keuangan,
dll). maka dari itu, fungsi ekonomi merupakan fungsi sawah dalam
menghasilkan sebuah produk atau hasil usaha pertanian sehingga dapat
mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitar sawah.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Ekosistem Sawah

Sawah merupakan lahan usaha bidang pertanian yang secara fisik memiliki
permukaan yang rata, dilengkapi dengan pematang, dan tujuan utama pembukaan
lahannya adalah untuk ditanami padi. Sawah memiliki kondisi tanah yang sedikit
berair sebab tanaman padi memang menyukai kondisi yang demikian. Berbicara soal
ekosistem sawah tentu akan identik dengan ekosistem pertanian yang tak lain
merupakan sistem ekosistem sederhana juga monokultur. Ekosistem persawahan jika
ditinjau dari segi teoritik adalah jenis ekosistem yang tidak stabil. Ada banyak faktor
yang mempengaruhi kestabilan dari ekosistem sawah ini antara lain interaksi antara
komponen ekosistem di dalam sawah itu sendiri. Komponen dalam ekosistem sawah
mencakup semua komponen abiotik dan biotik yang ada di dalam lingkungan sawah
itu sendiri mulai dari tanah, bebatuan, padi, hama, predator dan masih banyak lagi
lainnya.

Ekosistem sawah sendiri merupakan salah satu ekosistem buatan yang


menarik. Di dalam ekosistem sawah sendiri terdapat berbagai macam komponen yang
ada, baik biotik maupun abiotik serta adanya keterkaitan antara fungsi ekosistem
yang muncul diantara dimensi ruang dan waktu dalam suatu ekosistem sawah
tersebut.

Terdapat beberapa contoh ekosistem sawah yang ada di Indonesia. Diantara


contoh ekosistem sawah tersebut yaitu :

1. Ekosistem sawah tadah hujan

Sawah tadah hujan merupakan contoh ekosistem sawah yang mengandalkan


air hujan untuk mengairi lahan pertanian. Seperti namanya, sawah ini hanya dapat

5
ditanami ketika musim penghujan. Sementara itu ketika musim kemarau, sawah
dibiarkan begitu saja. Hal ini membuat tingkat produktivitas sawah tadah hujan
tergolong rendah. Tidak seperti sawah lain yang bisa panen 3 kali dalam setahun,
sawah tadah hujan hanya bisa dipanen sekali saja tiap tahunnya.

2. Ekosistem sawah pasang surut

Contoh ekosistem sawah selanjutnya adalah sawah pasang surut. Sawah ini
dibuat di dekat sungai, rawa- rawa atau di dekat pantai. Sawah pasang surut
memanfaatkan debit air untuk sistem irigasinya. Ketika debit air banyak, air yang
tidak tertahan akan meluber dan mengairi sawah- sawah. Karena dibuat di dekat
pantai, tanaman yang ditanam di sawah pasang surut harus tahan terhadap
kontaminasi air garam. Jika tidak, maka tanaman akan cepat mati dan tidak dapat
dipanen. Ekosistem sawah pasang surut dapat ditemukan di daerah pantai utara
Jawa, pantai timur Sumatera dan Kalimantan bagian barat.

3. Ekosistem sawah lebak

Ekosistem sawah lebak merupakan ekosistem sawah yang dibuat diantara dua
sungai yang besar. Sistem irigasinya memanfaatkan aliran air kedua sungai besar
di kanan kirinya. Ketika musim kemarau para petani tidak perlu menunggu air
hujan karena debit air di sungai besar masih cukup untuk mengairi sawah. Yang
perlu dikhawatirkan adalah ketika musim penghujan. Ketika debit sungai begitu
banyak, maka sawah lebak rawan terhadap banjir atau tergenang air. Sistem irigasi
yang baik harus dibangun untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jika sistem
irigasi sudah tepat, maka sawah lebak sangt menguntungkan bagi petani karena
tidak memerlukan banyak biaya selama bercocok tanam. Ekosistem lebak dapat
dijumpai di sekitar Sungai Musi dan Sungai Ogan di Sumatera.

6
3.2 Fungsi hidrologi, konservasi, dan ekonomi

Pada pembahasan bagian ini, akan dijelaskan 3 fungsi dari sawah yaitu fungsi
hidrologi, konservasi, dan ekonomi.

Fungsi hidrologi

Seperti yang kita tahu bahwa sawah merupakan lahan bertani yang bersifat
periodik, yang artinya tidak bergantung musim namun mengikuti perencanaan yang
berlandaskan jangka waktu dari tanam hingga panen, akibatnya kondisi air dalam
tanah akan terjaga karena adanya kehadiran dari tanaman padi, namun juga tidak bisa
dipungkiri bahwa iklim juga merupakan faktor yang dapat membuat persediaan air di
sekitar wilayah sawah terpengaruh kondisi kuantitas airnya.

Fungsi konservasi

Keragaman hayati haruslah tetap terjaga agar kelangsungan dari sebuah


ekosistem dapat terus terjaga, dalam upaya pemeliharaan lingkungan seperti ini,
sawah hadir sebagai salah satu komponennya, dengan menjadi rumah bagi sebuah
siklus rantai makanan, yang mana akan menjaga keseimbangan biotik yang terjadi.

Selain daripada menjaga keragaman hayati, tanaman yang ditanam di sawah


juga merupakan tanaman yang mampu memproduksi oksigen yang mana dapat
menopang keberlangsungan hidup di sekitarnya.

Karenanya keberadaan sawah menjadi penting bagi masyarakat sebagai


penjaga keasrian kehidupan bermasyarakat.

Fungsi ekonomi

Sawah tidaklah digunakan hanya untuk sekadar menanam saja, namun dengan
adanya produk yang dihasilkan menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat.

7
Beragamnya komoditi yang ditanam di sawah menambah varian peluang yang
hadir. Dengan menjual hasil produksi dapat membuat masyarakat tani mendapatkan
pemasukan dan dapat menjadi mata pencaharian tetap para petani dari waktu ke
waktu,dengan negara Indonesia sebagai negara dengan beras padi sebagai komoditi
pangan pertama, maka sawah akan sangat dapat memberikan kesejahteraan bagi
petani.

3.3 Faktor Biotik dan Abiotik

Komponen merupakan segala hal yang berada pada lingkup tertentu agar
lingkup tersebut lengkap atau minimal terbentuk. Dalam pembahasan kali ini, lingkup
yang dimaksud ialah sawah, sebuah lingkup produksi yang berjasa atas pangan, untuk
pribadi maupun kesejahteraan umum, sebagai lingkup yang penting bagi kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat, alangkah baiknya untuk mengurai komponen apa saja
yang berada pada sawah, dan 2 jenis komponen yang akan dibahas kali ini ialah
komponen biotik dan abiotik.

Komponen Biotik

Penjelasan untuk komponen biotik ini akan dibagi menjadi 2, yaitu produsen
dan konsumen, dengan maksud memperinci penjelasan dan memperjelas kedudukan
dan fungsi dari masing-masing komponen.

Produsen merupakan pihak pertama dalam rantai makanan, salah satunya


yaitu padi, padi merupakan tanaman yang amat identik dengan sawah, karena sawah
diatur sedemikian rupa agar cocok ditanami padi. Padi merupakan tanaman produksi
pangan yang bukan hanya untuk manusia, namun juga hama. Hama merupakan
hewan pengganggu bagi manusia dalam bertani, karena dapat menyebabkan banyak
kerugian, salah satunya yaitu rusaknya tanaman. Padi merupakan makhluk autotrof
yang mampu memproduksi makanannya sendiri, dengan bermodalkan cahaya

8
matahari, unsur hara dari tanah, klorofil dan air sudah cukup untuk membuat padi
bertahan hidup. Selain daripada produksi pangan, padi juga berjasa bagi makhluk
hidup lainnya dalam hal produksi oksigen, dengan fotosintesisnya, ia dapat menukar
CO2 menjadi O2, yang mana akan membuat makhluk hidup di sekitarnya seperti
belalang, ular, katak, dll dapat bertahan hidup.

Konsumen merupakan organisme yang bergantung pada produsen, tanpa


produsen maka makanan untuk mereka tidak akan ada. Konsumen yang pertama
ialah, walang sangit, walang sangit yang tinggal di daerah persawahan kerap
memakan bulir-bulir padi sebagai makanan utama mereka, hal ini jelas akan
merugikan petani apabila dibiarkan, dapat merusak tanaman yang mengalami
penuruan hasil produksi, konsumen yang kedua ialah burung pipit, burung pipit
memakan serangga-serangga yang berada di sawah, dan salah satunya ialah walang
sangit, bukan hanya burung pipit yang memakan para walang sangit, kodok pun
demikian, dari sini kita dapat mengetahui alur rantai makanan yang terjadi di sawah
dari produsen hingga konsumen tingkat 2, selanjutnya ialah ular, bisa dibilang ular
merupakan konsumen yang berada di tinggal paling tinggi dalam ekosistem sawah.

Yang terakhir ialah pengurai, sehabis membahas produsen dan konsumen


yang berada di sawah sekarang beralih ke pengurai, setiap makhluk biotik pasti
memiliki ajal, mati dimangsa atau karena faktor tunggal, bangkai yang tersisa lama
kelamaan akan lapuk dan habis diurai oleh pengurai, pengurai itu ialah organisme
berukuran amat kecil yang bertugas melumat dan mengurai mahluk-mahluk hidup
yang sudah mati, pengurai antara lain belatung, bakteri, cacing, dll.

Komponen Abiotik

Tanah, merupakan komponen abiotik yang paling penting. Sebelum


digunakan untuk bercocok tanam, tanah harus diolah terlebih dahulu. Para petani
biasanya mengolah tanah dengan cara membajak menggunakan mesin traktor atau

9
dengan tenaga hewan. Kegiatan membajak tanah ini bertujuan agar jumlah oksigen
yang terkandung di dalam tanah menjadi lebih banyak. Kadar oksigen yang cukup
sangat baik untuk organisme yang membantu menyuburkan tanah.

Air, adalah komponen abiotik yang tak kalah penting. Air sangat dibutuhkan
oleh tanaman agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Jika ketersedian air
tidak mencukupi maka sawah akan mengalami kekeringan dan gagal panen.
Sebaliknya, jika jumlah air yang mengairi sawah terlalu berlebihan maka dapat
menyebabkan banjir dan juga gagal panen. Oleh karena itu, sistem irigasi atau
pengairan di sawah harus dibuat sebaik mungkin agar sawah menjadi produktif.

Cahaya matahari, dibutuhkan oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Ketika


tanaman berfotosintesis maka akan menghasilkan glukosa yang digunakan untuk
tumbuh dan sebagian besarnya disimpan dalam salah satu bagian tubuhnya. Bagian
tumbuhan yang mengandung glukosa itulah yang nantinya dapat dipanen oleh
manusia.

Udara, merupakan kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara
akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah.

Suhu, merupakan derajat panas atau kalor pada suatu benda atau ruang.

Kelembaban, merupakan kosentrasi uap air yang berada di udara.

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ekosistem sawah merupakan ekosistem buatan yang memiliki berbagai


macam jenisnya, dan meskipun buatan namun sawah menjadi rumah bagi banyak
populasi hewan dan serangga yang menjadikan sawah sebagai habitat mereka.

Alasan mengapa sawah dibuat ialah untuk menunjang kehidupan masyarakat


dalam segi menjaga kuantitas air, menjaga keasrian lingkungan, dan sebagai tempat
mengais rezeki khususnya untuk para petaninya.

Sawah tidaklah berdiri sendiri namun dapat terbentuk dan terlengkapi dengan
kehadiran banyak hal seperti organisme biotik dan materil-materil abiotik.

4.2 Saran

Sawah merupakan ekosistem yang harus dijaga karena seakan-akan sudah


menjadi bagian dari kehidupan masyrakat terutama di dataran rendah.

11
Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dataran _Rendah

12

Anda mungkin juga menyukai