Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Pertukaran Gas

Meskipun tumbuhan adalah organisme kompleks, mereka bertukar gas dengan


lingkungan dengan cara yang lumayan mudah. Pada tumbuhan air, air melewati antara
jaringan dan menyediakan media untuk pertukaran gas. Dalam daun tumbuhan berlimpah
karbondioksida harus hadir dan oksigen dari fotosintesis harus di hilangkan. Gas tidak
melewati kutikula daun, mereka melewati pori – pori yang di sebut stomata dalam kutikula
dan epidermis. Stomata berlimpah pada permukaan daun yang lebih rendah dan mereka
biasanya buka siang hari ketika laju fotosintesis tertinggi.
Pertukaran gas pada tumbuhan hijau pada hakikatnya adalah kebalikan dari
fotosintesis. Proses fotosintesis membentuk zat makanan dan melepaskan oksigen, sedangkan
pada proses pertukaran gas memperlukan oksigen untuk oksidasi atau untuk pembakaran zat
makanan sehingga di peroleh energi.
Pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan bagian yang penting
dalam respirasi. Pertukaran gas dalam keseluruhan berlangsung secara difusi. Difusi
merupakan perpindahan zat dari larutan pekat ke larutan encer. Oksigen akan masuk ke sel
tumbuhan secara difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, membran sel dan akhirnya masuk
ke dalam sel. Begitu juga dengan karbondioksida, yang akan berdifusi ke luar sel dan masuk
ke ruang antar sel. Transpor dan karbondioksida antara ruang antar sel dengan lingkungan
luar yang berlangsung secara difusi.
pertukaran gas ada dua macam yaitu , yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi dan
tumbuhan tingkat rendah. Pertukaran gas yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi
merupakan pernapasan aerob.
Alat pertukaran gas pada tumbuhan yang terdapat pada tumbuhan adalah lentisel.
Lentisel adalah celah – celah pada jaringan gabus yang terdapat pada kulit batang tumbuhan
yang sudah tua. Pada batang yang sudah tua, hanya terjadi pada melalui lentisel pada batang.
Sedangkan pada akar, bagian yang berfungsi sebagai alat pertukaran gas adalah lapisan
epidermis yang masih muda, yaitu bagian ujung akar yang masih terdapat bulu – bulu akar.
Daftar Pustaka
Dartius. 1991. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. USU – Press.Medan
Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Lakitan, B. 2007. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai