(EKOLOGI TANAMAN)
OLEH :
KELOMPOK 2
ABD.RAJIF [E28117437]
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Suhu
Suhu sering berperan bersamaan dengan adanya cahaya dan air yang
bertugas untuk mengontrol fungsi-fungsi dari organisme tumbuhan. untuk
mengukur suhu dalam suatu lingkungan relative mudah tetapi sulit untuk
menentukan suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman, apakah suhu
maksimum atau minimum (Wijana 1998)
Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara
terganggu, karena transpirasi meningkat. Apabila kekurangan air ini terus
menerus tanaman akan rusak. Hubungan suhu tanah yang rendah dengan
dehidrasi dalam jaringan tanaman adalah apabila suhu tanaman rendah
viskositas air naik dalam membran sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-sel
akar menurun.
Dalam siklus hidup tanaman kedua tahap ini merupakan fase kritis, fase
dimana permintaan tanaman akan suhu dan faktor tumbuh lainnya adalah
besar. Tanaman akan muncul lebih cepat ke permukaan tanamah, kalau suhu
tanah mendekati optimum (21 ºC). (Shaw, 1955).
Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrem
tinggi, karena denaturasi karbohidrat lebih tahan dibandingkan protein.
Denaturasi portein terjadi pada suhu 45 ºC, sedangkan karbohidrat baru
rusak pada suhu diatas 55 ºC, bahkan ada yang sampai 85 ºC.
Laju respirasi dipengaruhi oleh suhu, respirasi rendah bahkan terhenti pada
suhu 0ºC dan maksimal pada suhu 30 ºC-40 ºC. Respon respirasi terhadap
suhu tidak sama pada jenis tanaman dan pada setiap tahap perkembangan
tanaman. Pada tanaman tropis respirasi maksimal terjadi pada suhu 40 ºC
dan tanaman daerah sedang respirasi maksimal 30 ºC. Suhu tinggi (diatas
optimum) akan merusak tanaman dengan mengacau arus respirasi dan
absorpsi air. Bila suhu udara meningkat, laju transpirasi meningkat, karena
penurunan defisit tekanan uap dari daya yang hangat dan suhu daun tinggi,
yang mengakibatkan peningkatan tekanan uap air padanya. Kelayuan akan
terjadi bila laju absorpsi air terbatas karena kurangnya air atau kerusakan
sistem vaskuler atau sistem perakaran. Tingkat kerusakan akibat suhu tinggi,
lebih besar pada jaringan yang lebih muda, karena terjadi denaturasi
protoplasma oleh dehidrasi.
Pada Suhu yang terlalu tinggi dan datangnya tiba-tiba akan menyebabkan
terjadinya perubahan genetis dalam sel atau disebut juga mutasi. Mutasi gene
dapat terjadi akibat suhu tinggi yang datangnya tiba-tiba. Suhu tinggi yang
datangnya tiba-tiba mempunyai daya tembus yang sangat kuat sehingga
dapat mencapai bahan genetis dalam inti sel, akibatnya terjadi perubahan
pasangan alel-alel dalam kromosom.
2.5 Kelembaban
Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori pori
tanah yang berada di atas water table (Jamulya dan Suratman, 1993). Definisi
yang lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah menyatakan jumlah air
yang tersimpan di antara pori pori tanah. kelembaban tanah sangat dinamis,
hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi dan
perkolasi (Suyono dan Sudarmadil, 1997).
Kelembaban tanah memiliki peranan yang penting bagi pemerintah untuk
mengetahui informasi seperti potensi aliran permukaan dan pengendali banjir,
kegagalan erosi tanah dan kemiringan lereng, manajemen sumber daya air,
geoteknik, dan kualitas air. Kelembaban tanah merupakan salah satu variabel
kunci pada perubahan dari air dan energi panas di antara permukaan dan
atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi (Arnold, 1999).
3.1 Kesimpulan
Pada Bab II telah dipaparkan penjelasan (1) suhu, (3) Peran Suhu
Terhadap Pertumbuhan Tanaman dan (4) Pengaruh Suhu Terhadap
Pertumbuhan Tanaman. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat
dikemukakan simpulan sebagai berikut.
a) Suhu merupakan salah satu factor lingkungan yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup, termasuk tumbuhan
peranan utama dalam proses pertumbuhan karena suhu dapat pula
mempengaruhi aktifitas metabolisme tanaman.
b) Suhu dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dalam berbagai
aktivitas fisiologi tanaman seperti pertumbuhan akar, serapan unsur
hara dan air dalam tanah, fotosintesis, respirasi dan translokasi
fotosintat.
c) Suhu udara minimum yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
adalah 24°C dan maksimum adalah 34°C sedangkan temperatur
optimum adalah 30°C.
d) Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam
udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA