Anda di halaman 1dari 14

Makalah

(EKOLOGI TANAMAN)

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

OLEH :

KELOMPOK 2

ABD.RAJIF [E28117437]

SITI MUASYAROH [E2811736]

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
PSDKU UNTAD MOROWALI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan di bumi udara merupakan salah satu unsur penting


bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kelembaban udara juga menentukan
bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan kelembapan yang
ada di lingkungannya. Faktor iklim di dalamnya termasuk suhu udara, sinar
matahari, kelembaban udara dan angin. Unsur-unsur ini sangat berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan tanaman. Yang dimaksud dengan ketinggian
tempat adalah ketinggian dari permukaan air laut (elevasi). Ketinggian tempat
mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat,
misalnya pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau udaranya
semakin dingin. Semakin rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya
atau udaranya semakin panas. Oleh karena itu ketinggian suatu tempat
berpengaruh terhadap suhu suatu wilayah.
Perbedaan regional dalam topografi, geografi dan cuaca menyebabkan
terjadinya perbedaan dalam tanaman, pola tanam, metode bercocok tanam
dan situasi sosio-ekonomi. Pola tanam dari beberapa tanaman yang ditanam
terus menerus serta keadaan iklim yang cocok akan meningkatkan dan
kompleksnya serangan hama, penyakit dan gulma.
Tinggi tempat dari permukaan laut menentukan suhu udara dan intensitas
sinar yang diterima oleh tanaman. Semakin tinggi suatu tempat, semakin
rendah suhu tempat tersebut. Demikian juga intensitas matahari semakin
berkurang. Suhu dan penyinaran inilah yang nantinya akan digunakan untuk
menggolongkan tanaman apa yang sesuai untuk dataran tinggi atau dataran
rendah. Ketinggian tempat dari permukaan laut juga sangat menentukan
pembungaan tanaman. Tanaman berbuahan yang ditanam di dataran rendah
berbunga lebih awal dibandingkan dengan yang ditanam pada dataran tinggi.
1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari suhu dan kelembaban


2. Bagaimana pengaruh suhu dan kelembaban terhadap pertumbuhan
tanaman
3. Apakah peran suhu dan kelembaban terhadap tanaman

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana pengaruh suhu dan kelembaban terhadap


pertumbuhan tanaman.
2. Mengetahui peran suhu bagi tanaman
3. Mengetahui apa itu suhu dan kelembaban.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Suhu

Suhu merupakan salah satu factor lingkungan yang sangat


berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup, termasuk tumbuhan. Suhu
dapat memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Suhu dapat berperan hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan
mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan.

Suhu sering berperan bersamaan dengan adanya cahaya dan air yang
bertugas untuk mengontrol fungsi-fungsi dari organisme tumbuhan. untuk
mengukur suhu dalam suatu lingkungan relative mudah tetapi sulit untuk
menentukan suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman, apakah suhu
maksimum atau minimum (Wijana 1998)

Temperatur (suhu) tanah secara langsung mempengaruhi


pertumbuhan tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah satu faktor
tumbuh tanaman yang penting sebagaimana air, udara dan unsur hara.
(Safrizal, 2011). suhu merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan
utama dalam proses pertumbuhan karena suhu dapat pula mempengaruhi
aktifitas metabolisme tanaman. Pengaruhnya terutama pada proses yang
menyangkut reaksi thermokimia. Heddy (1987) menyatakan bahwa ada tiga
fungsi fisiologis yang dipengaruhi oleh suhu, yaitu metabolisme, asimilasi dan
pernafasan.

2.2 Pengaruh suhu terhadap tanaman

Suhu udara dan tanah sangat mempengaruhi proses pertumbuhan, karena


setiap jenis tanaman mempunyai suhu batas minimum, optimum dan
maksimum untuk setiap tingkat pertumbuhan. Suhu merupakan faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting, yaitu : a.
bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis
dan respirasi. b. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh
peningkatan proses diatas. c. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut
mulai dihambat baik secara fisika maupun kimia serta menurunnya aktivitas
enzim (enzim terdegradasi) (Anynomus, 2014). Fluktuasi suhu dalam tanah
akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas pertanian terutama proses
perakaran tanaman di dalam tanah. Apabila suhu tanah naik akan berakibat
berkurangnya kandungan air dalam tanah sehingga unsur hara sulit diserap
tanaman, sebaliknya jika suhu tanah rendah akan semakin bertambahnya
kandungan aiar dalam tanah, sampai kondisi ekstrim terjadi pengkristalan.
Akibatnya aktivitas akar/respirasi semakin rendah mengakibatkan translokasi
dalam tubuh tanaman jadi lambat sehingga proses distribusi unsur hara jadi
lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi lambat. Demikian pula
dengan suhu yang terlalu tinggi terjadi aktivitas negatif seperti terjadi
pembongkaran/perusakan organ. Suhu maksimal dan minimal berpengaruh
terhadap hasil produksi (Makmun, 2011). Menurut (Deru,2012) bahwa untuk
pertumbuhan tanaman diperlukan suhu antara 15-40ºC. Dibawah suhu 15ºC
atau diatas 40ºC pertumbuhan tanaman menurun secara drastis. Suhu
meningkatkan perkembangan tanaman sampai batas tertentu.

Suhu Iklim Global

Saat ini terjadi peningkatan suhu iklim global

Efek gas rumah kaca, meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosphere

Meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfer sebenarnya berdampak positif


terhadap proses fisiologis tanaman, tetapi pengaruh positif CO2 dihilangkan
oleh peningkatan suhu atmosfer yang cenderung berdampak negatif terhadap
proses fisiologis tersebut.

Pengaruh positif peningkatan CO2 atmosfer : merangsang proses


fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas pertanian
tanpa diikuti oleh peningkatan kebutuhan air (transpirasi)

Pengaruh negatif peningkatan CO2, meningkatnya suhu iklim global,


berdampak pada peningkatan respirasi, menurunkan produktifitas tanaman.
Peningkatan suhu menghilangkan pengaruh positif dari peningkatan CO2
(Anynomous, 2014).
2.3 Peran Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Suhu dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dalam berbagai
aktivitas fisiologi tanaman seperti pertumbuhan akar, serapan unsur hara dan
air dalam tanah, fotosintesis, respirasi dan translokasi fotosintat (Lenisastri,
2000). Suhu udara dan suhu tanah berpengaruh terhadap proses
metabolisme dalam tubuh tanaman dalam berbagai karakter seperti: laju
pertumbuhan, dormansi benih dan kuncup serta perkecambahan,
pembungaan, pertumbuhan buah dan pendewasaan/pematangan jaringan
atau organ tanaman.
Besarnya suhu optimum tanaman tergantung pada jenis dan adaptasi
tanaman. Tanaman C3 mempunyai suhu fotosintesa efektif lebih rendah
dibandingkan dengan tanaman C4. Hal ini ada kaitannya dengan kegiatan
enzim RuDP-karbosilase (C3) dan PEP-karboksilase (C4) yang mempunyai
kisaran suhu optimum berbeda. Selain itu Bjorkman, 1981 (dalam Ismal,
1983) melaporkan bahwa pengaruh suhu terhadap karakteristik laju
fotosintesa ditentukan pula oleh
adaptasi tanaman. Suhu dapat menjadi faktor penghambat terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman kalau terlalu rendah atau terlalu tinggi
dari suhu optimum pada masing-masing tahapan pertumbuhan (fenologi) nya.

2.4 Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Suhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman


dikenal sebagai suhu kerdinal yaitu meliputi suhu optimum, suhu minimum
dan suhu maksimum. Suhu kardinal yang dibutuhkan oleh tanaman adalah
berbeda-beda tergantung pada jenis tanamannya. Dimana suhu yang berada
dibawah batas maksimum atau diatas optimum ini tidak baik untuk tanaman,
keadaan tersebut sering disebut suhu ekstrim. Pengaruh faktor suhu pada
tanaman menimbulkan gangguan-gangguan pada tanaman baik secara
morfologi maupun fisiologinya (Nurwansyah, 2010).

Menurut Deru (2012) bahwa pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman


Pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi lambat bahkan
terhenti, karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu.

Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara
terganggu, karena transpirasi meningkat. Apabila kekurangan air ini terus
menerus tanaman akan rusak. Hubungan suhu tanah yang rendah dengan
dehidrasi dalam jaringan tanaman adalah apabila suhu tanaman rendah
viskositas air naik dalam membran sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-sel
akar menurun.

Suhu tanah yang rendah akan berpengaruh langsung terhadap populasi


mikroba tanah. Laju pertumbuhan populasi mikroba menurun dengan
menurunnya suhu sampai di suhu 0ºC, sehingga banyak proses penguraian
bahan organik dan mineral esensial dalam tanah yang terhalang. Aktivitas
nitrobakteria menurun dengan menurunnya suhu, sehingga proses nitrifikasi
berkurang.

Pada tanaman tropik memperlihatkan pertumbuhan yang terhambat pada


suhu 20ºC laju pertumbuhan menurun dengan pesat menjelang suhu 10ºC
dan mati setelah suhu turun terus dibawah 10ºC.

Pada umumnya respirasi menurun dengan menurunnya suhu dan menjadi


cepat bila suhu naik. Pada suhu yang amat rendah respirasi terhenti dan
biasanya diikuti pula terhentinya fotosintesa. Kondisi ini dapat diartikan
tercapainya suhu vital. Suhu vital berada sedikit diatas titik beku.

Suhu rendah pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang,


daun muda, tunas bunga dan buah. Besarnya kerusakan orang atau jaringan
tanaman akibat suhu rendah tergantung pada, keadaan air, keadaan unsur
hara, morfologis dan kondisi fisiologis tanaman. Tanaman yang tumbuh
didaerah yang berkecukupan air lebih sensitif daripada tanaman yang biasa
hidup dilingkungan kering terutama pengaruh frost. Tanaman yang
jaringannya kaya unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi
jaringan yang banyak mengandung nitrogen pada umumnya lebih rapuh.
Lapisan gabus dan lilin pada organ tanaman dapat menaruh pengaruh buruk
yang disebabkan oleh suhu rendah. Keadaan ini sangat tergantung pada
kondisi fisiologis tanaman.

b. Pengaruh Suhu Optimum terhadap

Laju pertumbuhan tanaman berjalan pada kecepatan maksimum bila suhu


berada pada kondisi optimum, kalau faktor-faktor lain tidak menjadi
pembatas.

Dalam selang suhu minimum ke optimum, kecepatan pertumbuhan berbeda


tidak nyata kalau waktu cukup lama, tetapi kecepatan pertumbuhan
bertambah tinggi bila semakin dekat dengan suhu optimum.

Pada jarak suhu optimum ke suhu maksimum, kecepatan pertumbuhan pada


umumnya menurun, kecuali pada jenis tanaman tertentu pertumbuhan
berlangsung cepat. Pada suhu optimum, dan tanaman tidak stress air, suhu
daun mengikuti suhu udara dan suhu akar akan mengikuti suhu tanah.

Urutan pengaruh suhu terhadap fungsi tanaman adalah sebagai berikut :


Pertumbuhan, Pembelahan sel, Fotosintesa, Respirasi.

Panas memberikan energi untuk beberapa fungsi tanaman agar tanaman


dapat melaksanakan proses-proses fisiologisnya.

Suhu juga mempengaruhi produk sintesa dan metabolisme tanaman. Pada


suhu rendah tanaman terangsang untuk membentuk polisakarida lebih
banyak karena respirasi menurun. Hal ini tentu berkaitan dengan kegiatan
fotosintesa sebelumnya. Laju akumulasi karbohidrat akan lebih cepat bila
suhu semakin menurun menjelang panen.

Tanaman di daerah sedang, suhu optimum untuk fotosintesa lebih rendah


dibandingkan dengan suhu optimum untuk respirasi. Pernyataan ini akan
menjawab kenapa tanaman penghasil karbohidrat memberikan hasil yang
lebih tinggi (seperti jagung, kentang) didaerah beriklim sedang dibandingkan
dengan hasil tanaman yang dicapai oleh tanaman yang sama ditanam pada
daerah yang lebih panas.
Pada tahap perkecambahan, selain untuk pertumbuhan energi juga
dibutuhakn untuk menembus kulit biji.

Kebutuhan energi pada tahap pembungaan ditujukan untuk pertumbuhan


vegetatif dan digunakan untuk membetuk sel-sel gamet. Kebutuhan energi
yang besar ini dibuktikan suhu optimum untuk tahap perkecambahan dan
pembungaan lebih besar dari pada suhu optimum untuk tahap lainnya dalam
siklus hidup tanaman. Kalau kebutuhan energi panas tidak terpenuhi tanaman
tida dapat berkecambah atau berbunga.

Dalam siklus hidup tanaman kedua tahap ini merupakan fase kritis, fase
dimana permintaan tanaman akan suhu dan faktor tumbuh lainnya adalah
besar. Tanaman akan muncul lebih cepat ke permukaan tanamah, kalau suhu
tanah mendekati optimum (21 ºC). (Shaw, 1955).

c. Pengaruh Suhu Maksimum terhadap Tanaman

Jaringan tanaman akan mati apabila suhu mencapai 45ºC sampai 55 ºC


selama 2 jam.

Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrem
tinggi, karena denaturasi karbohidrat lebih tahan dibandingkan protein.
Denaturasi portein terjadi pada suhu 45 ºC, sedangkan karbohidrat baru
rusak pada suhu diatas 55 ºC, bahkan ada yang sampai 85 ºC.

Laju respirasi dipengaruhi oleh suhu, respirasi rendah bahkan terhenti pada
suhu 0ºC dan maksimal pada suhu 30 ºC-40 ºC. Respon respirasi terhadap
suhu tidak sama pada jenis tanaman dan pada setiap tahap perkembangan
tanaman. Pada tanaman tropis respirasi maksimal terjadi pada suhu 40 ºC
dan tanaman daerah sedang respirasi maksimal 30 ºC. Suhu tinggi (diatas
optimum) akan merusak tanaman dengan mengacau arus respirasi dan
absorpsi air. Bila suhu udara meningkat, laju transpirasi meningkat, karena
penurunan defisit tekanan uap dari daya yang hangat dan suhu daun tinggi,
yang mengakibatkan peningkatan tekanan uap air padanya. Kelayuan akan
terjadi bila laju absorpsi air terbatas karena kurangnya air atau kerusakan
sistem vaskuler atau sistem perakaran. Tingkat kerusakan akibat suhu tinggi,
lebih besar pada jaringan yang lebih muda, karena terjadi denaturasi
protoplasma oleh dehidrasi.

Pada saat pembentukan sel generatif, suhu tinggi mengakibatkan rusaknya


sistem pembelahan mitosis yang berlangsung dengan cytokinesis. Hal ini
terlihat adanya kegagalan pembentukan biji, akrena pollengrain yang
terbentuk steril.

Pada suhu 45 ºC akan mengganggu aktivitas enzim, diantaranya enzim


proteinase dan pepidase. Enzim proteinase berfungsi uantuk merombak
protein menjadi lipids. Sedangkan enzim peptidase merombak peptids
menjadi asam amino. Oleh karena itu tidak berkecambahnya biji (terutama
kedele dan jagung) pada suhu tinggi karena kegagalan metabolisme biji yang
disebabkan oleh kekurangan bahan dasar, yakni asam amino.

Translokasi asimilat terjadi dengan adanya molekul atau ion melintasi


membran dari daun ke jaringan yang merismatik. Pada suhu tinggi translokasi
asimilat terhalang karena terjadinya dehidrasi, karena respirasi meningkat.
Hal ini pula sebabnya suhu tinggi terjadinya gangguan pertumbuhan pada
jaringan merismatik akibat asimilat sebagai bahan dasar tida dapat mencapai
jaringan tersebut.

Pada Suhu yang terlalu tinggi dan datangnya tiba-tiba akan menyebabkan
terjadinya perubahan genetis dalam sel atau disebut juga mutasi. Mutasi gene
dapat terjadi akibat suhu tinggi yang datangnya tiba-tiba. Suhu tinggi yang
datangnya tiba-tiba mempunyai daya tembus yang sangat kuat sehingga
dapat mencapai bahan genetis dalam inti sel, akibatnya terjadi perubahan
pasangan alel-alel dalam kromosom.

2.5 Kelembaban

Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori – pori
tanah yang berada di atas water table (Jamulya dan Suratman, 1993). Definisi
yang lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah menyatakan jumlah air
yang tersimpan di antara pori – pori tanah. kelembaban tanah sangat dinamis,
hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi dan
perkolasi (Suyono dan Sudarmadil, 1997).
Kelembaban tanah memiliki peranan yang penting bagi pemerintah untuk
mengetahui informasi seperti potensi aliran permukaan dan pengendali banjir,
kegagalan erosi tanah dan kemiringan lereng, manajemen sumber daya air,
geoteknik, dan kualitas air. Kelembaban tanah merupakan salah satu variabel
kunci pada perubahan dari air dan energi panas di antara permukaan dan
atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi (Arnold, 1999).

3.3. Macam-macam kelembaban udara


1. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara masa udara
sebenarnya di atmosfer dengan satu masa udara, biasanya dinyatakan
dalam sistim matrik, gram/kilogram.
2. Kelembaban mutlak, yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu
satuan udara, dinyatakan dalam gram/m3. Contoh : Kelembaban
mutlak wilayah tropika umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate.
3. Kelembaban nisbi (relatif humidity), yaitu perbandingan antara masa
uap air yang ada di dalam satu satuan volume udara, dengan masa
uap air yang maksimum dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang
sama. Oleh karena itu kelembapan nisbi dapat pula merupakan
perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air
jenuh pada suhu yang sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan
dalam bentuk %.

2.6 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Tanaman

Tanaman tumbuh dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari


tumbuhan itu sendiri disebut faktor internal, namun faktor yang berasal dari
lingkungan disebut faktor eksternal. beberapa dari faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah kelembaban udara.

Kelembaban udara berarti kandungan uap air di udara. Kelembaban


dibutuhkan oleh tanaman agar tubuhnya tidak cepat kering karena
penguapan. Kelembaban yang dibutuhkan tanaman berbeda-beda tergantung
pada jenisnya. jika ingin mendapatkan produktifitas yang optimal, tanaman
ada yang membutuhkan kelembaban yang tinggi dan ada juga yang
membutuhkan kelembaban yang rendah. Kelembaban udara berpengaruh
terhadap penguapan pada permukaan tanah dan penguapan pada daun.
Contohnya pohon, bila kelembaban tinggi maka pertumbuhan pohon akan
terganggu karena tidak seimbangnya antara unsur air dan cahaya. Tetapi
kelembaban udara yang tinggi sangat mempengaruhi pertumbuhan organ
vegetatif pada pohon.

Kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau


transpirasi. Jika kelembaban rendah, maka laju transpirasi meningkat dan
penyerapan air dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu akan
meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Dan
sebaliknya, jika kelembaban tinggi, maka laju transpirasi rendah dan
penyerapan zat-zat nutrisi juga rendah . Hal ini akan mengurangi
ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhannya
juga akan terhambat. Selain itu, kelembaban yang tinggi akan menyebabkan
tumbuhnya jamur yang dapat merusak atau membusukkan akar tanaman.
Dan apabila kelembabannya rendah akan menyebabkan timbulnya hama
yang dapat merusak tanaman.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pada Bab II telah dipaparkan penjelasan (1) suhu, (3) Peran Suhu
Terhadap Pertumbuhan Tanaman dan (4) Pengaruh Suhu Terhadap
Pertumbuhan Tanaman. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat
dikemukakan simpulan sebagai berikut.
a) Suhu merupakan salah satu factor lingkungan yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup, termasuk tumbuhan
peranan utama dalam proses pertumbuhan karena suhu dapat pula
mempengaruhi aktifitas metabolisme tanaman.
b) Suhu dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dalam berbagai
aktivitas fisiologi tanaman seperti pertumbuhan akar, serapan unsur
hara dan air dalam tanah, fotosintesis, respirasi dan translokasi
fotosintat.
c) Suhu udara minimum yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
adalah 24°C dan maksimum adalah 34°C sedangkan temperatur
optimum adalah 30°C.
d) Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam
udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air.

3.2. Saran

 Sebaiknya diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi


pengelola dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan
pertanian secara keseluruhan.
 Pemerintah seharusnya melakukan peningkatan peralatan/stasiun
informasi iklim untuk pengamatan serta penyediaan dan pembinaan
SDM dalam meningkatkan mutu pengamatan dan kemampuan
analisis, karena sangat terbatasnya informasi iklim yang efektif dan
aplikatif (berdayaguna) untuk bidang atau kegiatan pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra, Ance Gunarsih, Ir., 1993. Klimatologi Pengaruh Iklim terhadap


Tanah dan Tanaman. Jakarta : Bumi Aksara.

Tjasyono, Bayon. 2004. Klimatologi. Bandung : ITB.

Subarjo M. Buku Ajar Meteorologi Dan Klimatologi. Universitas Lampung:


Bandar Lampung.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-dua. Raja

Grafindo Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai