Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.

1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

INVENTARISASI INSEKTA PERMUKAAN TANAH DI GAMPONG KRUENG


SIMPO KECAMATAN JULI KABUPATEN BIREUEN

Fakhrah1*)
1
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Almuslim, Bireuen
*)
Email: fakhrah_88@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis insekta permukaan tanah di gampong krueng simpo
kecamatan juli kabupaten bireuen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat
plot, dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian adalah penelitian survey. Luas lokasi penelitian 150 ha
yang terbagi menjadi 4 stasiun penelitian. Stasiun 1 merupakan daerah perkebunan pinang, rambutan.
Stasiun 2 merupakan daerah perkebunan karet. Stasiun 3 merupakan daerah pemukiman penduduk. Stasiun
4 merupakan daerah perkebunan coklat, pinang dan ladang masyarakat. Hasil penelitian ditemukan 17
spesies dari 7 ordo, yaitu, Ordo Hymenoptera, Ordo Coleoptera, Ordo Diptera, Ordo Colembola, Ordo
Orthoptera, Ordo Isoptera, dan Ordo Demaptera. Insekta yang paling dominan ditemukan yaitu Ordo
Hymenoptera dan Ordo Coleoptera.

Kata Kunci : Inventarisasi, Insekta Permukaan Tanah.

1. PENDAHULUAN gampong krueng simpo dikelilingi oleh sungai,


sawah, rawa-rawa, perkebunan dengan ekosistem
Serangga dapat dijumpai hampir di semua disekelilingnya terdiri dari hutan (vegetasi pohon,
daerah diatas permukaan bumi, di darat, laut, dan semak belukar, dan tumbuhan herbal), selain itu
udara. Mereka hidup sebagai pemakan tumbuhan, kawasan tersebut banyak terdapat berbagai macam
serangga atau binatang kecil lainnya, bahkan ada jenis rumput. Oleh sebab itu jenis hewan yang
yang menghisap darah manusia dan mamalia. hidup di kawasan tersebut sangat bervariasi,
Kehidupan serangga sudah ada sejak 400 juta tahun diantaranya adalah berbagai macam jenis aves,
yang lalu, berkisar antara 2 – 3juta spesies serangga primata, mamalia, dan spesies yang paling banyak
yang telah teridentifikasi. Diperkirakan jumlah mendominasi kawasan tersebut adalah phylum
serangga sebanyak 30 – 80 juta spesies yang arthropoda class insekta. Hewan permukaan tanah
meliputi sekitar 50% dari keanekaragaman spesies biasa ditemukan ditempat teduh, tanah yang
di muka bumi. Selain itu serangga juga memiliki lembab, sampah dan padang rumput, dibawah kayu
keanekaragaman dalam bentuk ukuran,bentuk lapuk, dan tempet lembab yang lainnya.
tubuh, jumlah sayap, jumlah kaki, dan perilaku. Saat ini banyak terjadi perubahan atau
Kesuksesan eksistensi kehidupan serangga dibumi pengalihan penggunaan lahan, seperti pengalihan
ini diduga berkaitan erat dengan rangka luar kebun karet menjadi perkebunan sawit. Hal ini
(eksoskeleton) yang dimilikinya. Seperti kulit yang memberikan dampak kepada spesies yang terdapat
juga memiliki peran sebagai rangka penunjang pada kawasan tersebut, khususnya berbagai macam
tubuhnya, ukuran serangga yang relatif kecil spesies hewan permukaan tanah, dan berbagai
meneyababkan kebutuhan makanan yang relatif macam spesies insekta lainnya. Permaslahan
sedikit dan lebih mudah dalam menghadapi tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada
musuhnya, serangga juga memilikikemampuan berkurangnya populasi insekta permukaan tanah
reproduksi yang lebih besar dalam jangka waktu sehingga berpengaruh pada keseimbangan
yang singkat. Selain itu serangga juga memiliki ekosistem terutama rantai dan jaring-jaring
kemampuan untuk beradaptasi dengan ekosistem makanan hewan lainnya
tempat tinggalnya, sehingga dapat menyebabkan Pada ekosistem daratan, organisme tanah
banyak jenis serangga yang berperan sebagai hama merupakan penghuni yang berfungsi dalam
tanaman. Hal ini lah yang mampu menyebabkan mengubah bahan organik melapuk menjadi bentuk
serangga mampu bersifat resistensi terhadap senyawa lain yang dapat bermanfaat bagi
insektisida. kesuburan tanah. Insekta permukaan tanah sangat
Kawasan Gampong Krueng simpo penting dan tidak selalu memberi pengaruh buruk
Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen, pemukiman pada tanaman. Insekta tanah seperti rayap dan

Fakhrah| Inventarisasi insekta permukaan tanah di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 48
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

serangga lainnya juga memiliki peranan yang morfologi itu adalah pola rangka sayap, bentuk
sangat penting bagi kesuburan tanah yaitu dalam antena, dan bentuk mulut. Berkaitan dengan pola
proses dekomposisi, sebelum proses dekomposisi rangka sayap sebagai cara untuk mengidentifikasi
lebih lanjut dilakukan oleh mikroorganisme tanah. serangga. Borror (2005) menjelaskan bahwa sayap
Selain itu peranan insekta permukaan tanah yaitu serangga merupakan pertumbuhan keluar dan
untuk membantu penyerbukan karena tidak semua dinding tubuh yang terletak pada bagian dorsal-
tumbuhan dapat melakukan penyerbukan sendiri, lateral antara nota dan pleura.
namun membutuhkan bantuan serangga untuk Sifat utama hexapoda perlu dipahami dalam
melakukan penyerbukan, tanpa adanya bantuan melakukan identifikasi serangga karena dalam
serangga maka tumbuhan tersebut tidak dapat melakukan identifikasi terhadap serangga,
menghasilkan buah dan mempertahankan pemahaman tentang morfologi sangat penting,
spesiesnya.Salah satu keuntungan yang dapat seperti yang dijelaskan oleh Sastodiharjo (1999)
diperoleh oleh manusia secara langsung adalah bahwa “pekerjaan identifikasi biasanya didasarkan
madu yang dihasilkan oleh lebah. pada morfologi serangga”.
Selain berperan penting, insekta juga
memiliki peranan yang merugikan karena hampir Morfologi dan habitat serangga
50% insekta adalah pemakan tumbuhan atau Serangga disebut juga hexapoda (hewan
fitofagus, pemangsa insekta lain, insekta yang berkaki enam), merupakan kelas besar dari filum
bersifat sebagai parasit pada manusia, serta ada Arthropoda, yang beranggotakan kurang lebih
yang menjadi perantara penyakit kepada manusia 675.000 spesies mempunyai kelompok diseluruh
seperti Musca demestica, lalat dan nyamuk demam penjuru dunia (Jasin, 1992). Bentuk tubuh serangga
berdarah (Sastrodihardjo, 1979:33). Insekta juga menyerupai silinder yang beraneka ragam, dengan
menyerang harta benda manusia seperti kain, kulit yang keras sebagai pelindung dan memberi
rumah, dan persediaan bahan makanan dengan cara bentuk tubuh (kerangka luar).
merusak atau mencemarinya, selain menyerang Pada bagian kepala terdapat mulut dan
harta benda serangga juga menyerang manusia sepasang antena, sedangkan pada thoraks terletak
dengan bau, gigitan atau sengatannya (Borror et all, tiga pasang tungkai dan sayap. Aspek susunan
2005). bagian-bagian tubuh serupa ini sudah khas pada
Keberadaan serangga permukaan tanah insekta, oelh karena itu dinamakan juga hexapoda
dalam tanah sangat tergantung pada ketersediaan (hewan berkaki enam) (Brotiwijoyo, 1994).
energy dan sumber makanan untuk melangsungkan Besarnya jumlah spesies serangga dan
hidupnya, seperti bahan organik dan biomassa hidu keberhasilannya dalam menguasai berbagai habitat
yang semuanya berkaitan dengan aliran siklus di alam, antara lain disebabkan adanya sayap dan
karbon dalam tanah. Sengan ketersediaan energy kemampuannya dalam membatasi penguapan air
dan harga bagi serangga permukaan tanah dari dalam tubuhnya karena memiliki kutikula dan
berlangsung baik (Borror et all, 2005). sistem trakea (Suwignyo, dkk. 2005). Sayap
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serangga merupakan pelebaran atau melipatnya
jenis-jenis serangga permukaan tanah yang terdapat kulit tubuh yang terdiri dari atas dua lapisan
di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli kutikula. Pada bagian-bagian yang mengandung
Kabupaten Bireuen. Penelitian ini diharapkan dapat pembuluh darah terjadi penebalan kutikula
memberikan informasi kepada masyarkat mengenai sehingga berfungsi sebagai rangka penunjang
berbagai macam jenis spesies insekta yang terdapat sayap. Pembuluh pada sayap berhubungan dengan
di kawasan krueng simpo. pembuluh dalam tubuh, pembuluh utama sayap
selain untuk sirkulasi darah juga berisi trakheolus
2. KAJIAN PUSTAKA dan cabang-cabang saraf indera (Suwignyo, dkk.
2005)
Inventarisasi Serangga merupakan hewan beruas
Inventarisasi merupakan kerja awal dari dengan tingkat adaptasi yang tinngi. Serangga
taksonomi. Tujuannya adalah untuk mempunyai warna tubuh yang menarik dan
mengumpulkan data suatu kawasan tentang bervariasi atau tidak menarik sama sekali. Mereka
kekayaan organisme tersebut. Hasil inventarisasi merupakan hewan yang berdarah dingin, beberapa
ini dapat dijadikan sebuah buku, yaitu buku yang serangga dapat bertahan hidup dengan periode
memuat nama-nama organisme beserta informasi pendek pada suhu beku, tetapi ada juga yang dapat
lainnya mengenai setiap organisme yang hidup di bertahan hidup dalam periode yang panjang pada
suatu daerah (Tjitrosoepomo, 1993). suhu beku (Odum, 1993).
Ada tiga bentuk morfologi serangga yang Serangga tanah adalah serangga yang hidup
penting untuk dilakukan identifikasi, ketiga bentuk di tanah, baik itu yang hidup dipermukaan tanah

Fakhrah| Inventarisasi insekta permukaan tanah di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 49
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

maupun yang hidup di dalam tanah. secara umum Beberapa contoh anggotanya antara lain parasit
serangga tanah dapat dikelompokkan berdasarkan telur penggerek tebu/padi (Nonadita, 2007).
tempat hidupnya dan menurut jenis makanannya
(Sauin, 1997). 3. METODE
Organisme atau serangga tanah banyak
Lokasi Penelitian
terdapat di lapisan tanah atas atau lapisan top soil
Penelitian ini dilaksanakan di Gampong
(Jumar, 2000). Karena pada lapisan top soil ini
Krueng Simpo Kecamatan Juli, Kabupaten
pada permukaannya terdapat lapisan serasah daun
Bireuen. Gampong Krueng Simpo mempunyai luas
yang terdiri dari daun baru jatuh dan daun yang
wilayah 7.100 Hayang terbagi atas 5 Dusun, yaitu:
telah mengurai, dimana lapisan serasah tersebut
Dusun Keude, Dusun Kamar Mandi, Dusun Mina,
merupakan sumber makanan bagi serangga tanah.
Dusun Bivak, Dan Dusun Alue Keumiki. Lokasi
Hasil dari berbagai kegiatan ini masuk kedalam
penelitian ini dikhusukan pada lahan sungai yang
tanah, dan bersama-sama dengan akar dan tumbuh
dibagi kedalam 4 stasiun. Stasiun 1 merupakan
jasad renik tanah yang mati dan terurai dalam tanah
daerah perkebunan pinang, rambutan. Stasiun 2
membentuk humus. Humus membuta tanah
merupakan daerah perkebunan karet. Stasiun 3
bergekuh, berbutir atau memerah, dan karenya
merupakan daerah pemukiman penduduk. Stasiun 4
terudarakan dan tersalir dengan baik, lapisan ini
merupakan daerah perkebunan coklat, pinang dan
sangat tipis yaitu sekitar 15 cm (Ewuise, 1990).
ladang masyarakat.
Klasifikasi Serangga
Metodologi Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam
Ordo Orthoptera
penelitian ini adalah pendekatan lualitatif, jenis
Ordo Orthoptera yaitu ordo serangga yang
penelitian survey dengan menggunakan metode
mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam
kuadrat plot (pitfall trap). Teknik pit faall trap
daur hidupnya ordo inimengalami tahapan
adalah teknik yang cocok dengan penelitian ini,
perkembangan yaitu telur, nimfa (serangga muda
serangga akan mendatangi daerah yang
yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan
memberikan rangsangan sesuai dengan kebutuhan
dewasa). Dalam fase ini serangga muda mengalami
mereka Teknik pengumpulan data dilakukan
pergantian kulit, imago dewasa ialah fase yang
dengan 3 cara, yaitu: penentuan lokasi penelitian,
ditandai dengan berkembangnya semua organ
pengumpulan data dan identifikasi hasil penelitian
tubuh dengan baik, termasuk alat perkembang
dilaboratorium.
biakan serta sudah memiliki sayap (Hansanmuhito,
2006).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ordo coleoptera
Ordo ini termasuk kedalam kelompok Hasil
holometabola (metamorfosis sempurna). Tahapan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dari daur serangga yang mengalami metamorfosisi dilakukan di Gampong Krueng Simpo Kecamatan
sempurna adalah luar menjadi larva menjadi pupa Juli Kabupaten Bireuen, yang dilakukan pada 4
dan pupa menjadi imago (Hansanmuhito, 2006) lokasi pengamatan yang berbeda, ditemukan
berbagai macam spesies serangga permukaan
Ordo Diptera tanah.Hasil pengamatan pada stasiun 1 ditemui 24
Ordo ini memiliki metamorfosis sempurna. spesies serangga permukaan tanah dari 6 Ordo, 12
Ordo diptera meliputi serangga pemakan familia.
tumbuhan, penghisap darah, predator, dan
parasitoid. Pada kepala serangga ini dijumpai Tabel 1 Pengamatan stasiun 1 daerah area
adanya antena dan mata facet. Tipe mulut perkebunan pinang, ilalang, dan rambutan
bervariasai, tergantung sub orodnya, tetapi pada No Famili Jumlah
umumnya memiliki tipe penjilat-penghisap. Individu
Biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan 1 Formicidae 4
daging (Nonadita, 2007). 2 Dermestidae 2
3 Lathirididae 1
Ordo Hymenoptera 4 Carabidae 4
Ciri-cirim dari ordo ini yaitu pada bagian 5 Staphyliridae 3
kepala dijumpai adanya antene, mata facet, mata 6 Histeridae 1
oceli, tipe mulut penggigit-penghisap yang 7 Carabidae 1
dilengkapi flabellum sebagai alat penghisapan. 8 Culicidae 1

Fakhrah| Inventarisasi insekta permukaan tanah di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 50
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

9 Rhangionidae 1 Pembahasan
10 Isotomidae 2 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa
11 Grylidae 2 penangkapan serangga permukaan tanah dengan
12 Termidae 2 metode pitfall trap, pada stasiun pengamatan 1
24 yang merupakan area perkebunan pinang, dan
rambutan, spesies yang paling banyak dijumpai
Pada stasiun pengamatan ke 2, ditemui 19 adalah dari famili Formicidae dan famili
jenis serangga permukaan tanah dari 5 ordo dan 5 Carabidae sebanyak 4 spesies dari ordo
familia. Hymenoptera dan Coleoptera. Pada area ini cairan
yang digunakan untuk menangkap serangga
Tabel 2 Pengamatan stasiun 2 daerah area permukaan tanah yaitu campuran aquades dengan
perkebunan karet diterjen.
No Famili Jumlah Sedangkan pada stasiun pengamatan 2 area
Individu perkebunan coklat, spesies yang banyak dijumpai
1 Formicidae 2 adalah dari famili Forficulidae sebanyak 6 spesies
2 Dermestidae 5 dan Dermestidae sebanyak 5 spesies, dari 2 ordo
3 Isotomidae 3 yaitu Ordo Coleoptera dan Ordo Dermaptera. Pada
4 Grylidae 3 satsiun pengamatan 2 ini menggunakan campuran
5 Forficulidae 6 cairan aquades dengan formalin.
19 Pada stasiun pengamatan 3 area pemukiman
penduduk, hanya sedikit spesies serangga yang
Pada stasiun pengamatan ke 3, ditemui 15 diperoleh yaitu dari famili Formicidae sebanyak 8
jenis serangga permukaan tanah dari 2 ordo dan 2 spesies dan famili Termidae sebanyak 7 spesies,
familia. dari Ordo Hymenoptera dan Ordo Isoptera. Hal ini
dikarenakan pada stasiun area pemukiman
Tabel 3 Pengamatan stasiun 3 daerah area penduduk lebih dekat dengan sumber makanan,
pemukiman penduduk baik berupa sisa-sisa makanan maupun area
No Famili Jumlah pekarangan rumah yang sesuai dengan habitat
Individu serangga permukaan tanah, pada area ini
1 Formicidae 7 didominasi oleh semut hitam dan rayap. Pada
2 Termidae 8 stasiun pengamatan 3 ini menggunakan campuran
cairan aquades dan gula.
15
Begitu pula pada stasiun pengamatan 4 area
perkebunan coklat, perkebunan pinang, dan ladang
Pada stasiun pengamatan ke 4, ditemui 35
masyarakat. Banyak sekali spesies yang ditemukan
jenis serangga permukaan tanah dari 6 ordo dan 12
yaitu dari famili Isotomidae sebanyak 5 spesies,
familia.
famili Dermestidae sebanyak 7 spesies, famili
Lathiridae sebanyak 6 spesies, famili
Tabel 4 Pengamatan stasiun 3 daerah area
Rhangionidae sebanyak 6 spesies, famili
pemukiman perkebunan coklat, perkebunan
Formicidae sebanyak 8 spesies, dan Termidae
pinang, dan ladang masyarakat
sebanyak 5 spesies, dari Ordo Coleombola,
No Famili Jumlah
Coleoptera, Diptera, Hymenoptera, dan ordo
Individu
Orthoptera. Pada area ini banyak terdapat
1 Isotomidae 5 perkebunan dan ladang masyarakat yang ditumbuhi
2 Dermestidae 7
berbagai macam tanaman, sehingga banyak
3 Lathiridae 6
terdapat berbagai macam spesies serangga
4 Carabidae 3
permukaan tanah. selain itu area ini hanya
5 Staohylinidae 2
menggunakan cairan aquades saja tanpa
6 Hesteridae 2 mencampurkan dengan bahan – bahan yang lain.
7 Carabidae 3 Berdasarkan pembagian ordo, ada beberapa
8 Culicidae 4
ordo yang memiliki peranan penting dalam
9 Rhangionidae 6
keseimbangan ekosistem, baik sebagai
10 Formicidae 8
dekomposer, predator, parasitoid, estetis, obat-
11 Termidae 5 obatan, dan penyebuk (pollinator). Misalkan ordo
12 Grylidae 1 odonata memiliki peranan sebagai serangga
52 estetika yang memberikan nilai seni yang tinggi

Fakhrah| Inventarisasi insekta permukaan tanah di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 51
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

dan sebagai predator yang meamngsa nyamuk, Hoeve, W. 1996. Ensiklopedia Indonesia Seri
lalat, dan serangga kecil lainnya. Fauna Insekta. Jakarta; PT. Ichtiar Baru
Serangga termasuk dalam kelas insekta Van Hoeve
(subfilum unimaria) yang dibagi lagi menjadi 29
ordo, antara lain Diptera, Coleoptera, Jasin, M. 1984. Sistematika Hewan Invertebrata
Hymenoptera, Lepidoptera, Odonata, Orthroptera, dan Vertebrata. Surabaya; Sinar Wijaya
Hemiptera, dan Hymenoptera (Borror et all., 2005).
Ordo orthoptera berperan perusak tanaman serta Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta;
sebagai sumber makanan juga, jenis serangga ini Rieneka Cipta.
memiliki tipe mulut penggigit dan pengunyah.
Ordo homoptera, hemiptera, coleoptera, dan Nonadita. 2007. Ordo-ordo Serangga. Jakarta; PT.
hymenoptera sebagian besar memiliki peranan Aksara
sebagai hama tanaman dan berperan sebagai
predator dengan tipe mulut penghisap. Selain itu Odum, E. P. (1993). Dasar-dasar Ekologi. Edisi
serangga juga bisa dikelompokkan berdasarkan Ketiga. Yogyakarta; Gajdah Mada
siklus hidupnya, seperti hymenoptera, coleoptera University Press.
memiliki siklus hidup holometabola (metamorfosis
lengkap). Suin, N.M. 1997. Ekologi Fauna Tanah. Jakarta;
Serangga permukaan tanah memiliki Bumi Aksara
struktur tubuh yang terdiri dari caput, thoraks, dan
abdomen. Ketiga bagian tersebut dilindungi oleh Suwignyo, S. Widigdo, B. Wardianto, Y. & Krisna,
kutikula yang tersusun dari lapisan kitin yang M. (2005). Avertebrata Air Jilid 2. Jakarta;
keras. Bagian terluar serangga tanah terbagi Penebar Swadaya
menjadi beberapa buku-buku (Borror et all., 2005).
Serangga memiliki struktur tubuh dengan keunikan
masing-masing. keunikan tersebut disebabkan
karena jenis makanan yang dikonsumsi oleh
serangga tersebut yang berbeda-beda. Perbedaan Penulis:
makanan tersebut mengakibatkan seranga Fakhrah
permukaan tanaha memiliki kesukaan terhadap Memperoleh gelar Sarjana dari Program Studi
jenis rangsangan tertentu terutama jenis rangsangan Pendidikan Biologi Universitas Almuslim Bireuen
bau dan permukaan dari suatu material. Jumlah dan dan Magister dari Universitas Syiah Kuala banda
jenis serangga akan semakin meningkat pada Aceh. Saat ini bekerja sebagai dosen di Universitas
komunitas yang memiliki kuantitas dan kualitas Almuslim Bireuen-Aceh
pakan yang sesuai dengan kebutuhan serangga.

DAFTAR PUSTAKA

Borror, Donald,Triplehorn, Charles., & Johnson,


Norman. 2005. Study Of Insect. Ed-7.
Thomsom Rook/Cole.

Brotowidjoyo, M. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta;


Erlangga

Campbell, N.A, J. B. Reece. & L. G. Mitchell.


(2005). Biologi Edisi Kelima. Jilid 2.
Jakarta; Erlangga.

Ewuise, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika.


Terjemahan Oleh Utsman. Jakarta; Erlangga

Hasanmuhito. 2006. Hama Tanaman Pangan dan


Perkebunan. Jakarta; Bumi Aksara

Fakhrah| Inventarisasi insekta permukaan tanah di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen 52

Anda mungkin juga menyukai