Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH PATOGEN TERHADAP

FUNGSI FISIOLOGIS TUMBUHAN

ASNIWITA
1. Pengaruh Patogen terhadap Fotosintesa
Semua aktifitas sel tumbuhan menggunakan energi yang
dihasilkan oleh fotosintesa

Penyakit karat dan embun tepung


Laju fotosintesa daun terinfeksi turun bersamaan dengan
peningkatan respirasi

Berkurangnya aktifitas fotosintesa karena:


- berkurang luas areal fotosintesa
- berkurang klorofil
- toksin : tentoksin → Alternaria tenuis
tabtoksin → Pseudomonas syringae
menghambat kerja enzim yang terlibat fotosintesa
-Gandum terinfeksi Puccinia graminis f.sp. tritici.
-Bercak daun pada ketimun disebabkan oleh Pseudomonas
lacrymans
-Pengurangan klorofil pada daerahmenguning karena
terinfeksi Cowpea chlorotic mottle virus
-Kerdil pada padi terinfeksi Rice tungro virus
Penyakit pembuluh
- klorofil menurun
- stomata tertutup sebagian
- fotosintesa terhenti bahkan sebelum tanaman
menunjukkan gejala layu

Virus klorosis
Fitoplasma fotosintesa menurun
Nematoda
2. Pengaruh Patogen terhadap Translokasi Air dan Hara

Kekurangan air → layu

Penyebab layu patologis : - Ketidakseimbangan menyerap air


- Terhambat transpor air
- Terganggu fungsi stomata
Gangguan penyerapan air

Studi histologi Capsicum frutescens terinfeksi Tobacco etch


virus → gejala: daun rusak, beberapa hari kemudian layu
→ mati
Pada saat layu terjadi nekrosis floem dan kambium di
sekitar xilem akar,
24-48 jam sebelum layu, tanaman banyak kehilangan
elektrolit terutama K dan mencegah air sampai ke xilem

Jamur penyebab damping off, busuk akar, bakteri,


nematoda, virus → kerusakan serius pada akar, sebelum
terlihat gejala di atas tanah
Gangguan penyerapan air

Kerusakan akar pada bibit yang terinfeksi Pythium sp


Akar dan batang lada terinfeksi Phytophthora sp
Bengkak akar oleh nematoda Meloidogyne sp.
Akar jagung terinfeksi Fusarium.
Gangguan translokasi air
Patogen yang berada di xilem → menghambat translokasi air
Patogen mencapai xilem pada tanaman muda → rebah

Xilem berisi masa patogen (miselium, spora, bakteri,


polisakarida) → pembuluh tersumbat

Agrobacterium tumefacien →tumor pada akar dan batang,


Meloidogyne → bengkak akar

Xilem terdesak, lepas, hancur→ kurang efisien transpor air
Gangguan translokasi air

- Layu pembuluh pada tomat disebabkan oleh Fusarium.


- Perubahan warna jaringan pembuluh pada batang tomat terinfeksi
jamur
- Infeksi pembuluh oleh Ralstonia solanacearum.
- Perubahan warna jaringan pembuluh pada batang tomat terinfeksi
bakteri
Gangguan translokasi air

Bakteri Xylella fastidiosa menghambat xilem tanaman anggur


Tanaman anggur terinfeksi X. fastidiosa, penyebab pierce’s disease
Xylella dalam pembuluh xilem tanaman angur
Gangguan fungsi stomata
Perubahan transpirasi
Toksin bila ikut ke dalam aliran transpirasi

layu tidak dapat balik

Victorin diberikan ke daun


Toksin menahan pergerakan K dari sel ke sel penjaga pada
stomata
K berperan pada pembukaan stomata
Peningkatan transpirasi pada tanaman yang terinfeksi. (A) karat daun pada gandum
disebabkan oleh Puccinia recondita. (B) Uredospores pada permukaan daun (C)
anggur teinfeksi embun tepung Uncinula necator, (D) Apel terinfeksi Venturia
inaequalis tumbuh antara kutikula dan epidermis. (E) bercak pada daun tomat
disebabkan oleh Septoria sp.
Pengaruh translokasi hara
Virus pola translokasi bahan organik dan anorganik
Jamur menyimpang

Nekrosis floem → mengganggu transpor fotosintesis


Infeksi karat → akumulasi pati di daun

Pada bagian terinfeksi : - penurunan fotosintesa


- peningkatan respirasi

Penyebab akumulasi pati:


- peningkatan transpor ke daerah infeksi
- penurunan ekspor dari bagian terinfeksi
- keduanya
Nekrosis pada floem (P) batang atau daun tanaman kacang-
kacangan terinfeksi Tobacco ringspot virus, Pa, sel parenkim; X,
pembuluh silem.
3. Pengaruh Patogen terhadap Respirasi
Energi yang dihasilkan melalui respirasi digunakan
tumbuhan untuk semua kerja sel: akumulasi dan mobilisasi
senyawa,sintesis protein, aktifitas enzim, pertumbuhan dan
pembelahan sel, reaksi pertahanan

Pada tumbuhan sakit → respirasi meningkat


Tanaman terinfeksi embun tepung, karat → respirasi
meningkat sebelum terlihat gejala, terus menerus naik
selama perkembangan penyakit, maksimum 2 – 4 kali lebih
tinggi dari pada tumbuhan tidak terinfeksi, kemudian
menurun.
Respirasi meningkat :
- Tumbuhan terinfeksi karat, embun tepung
- Jaringan rusak karena abiotik
- Jaringan terinfeksi virus
- Jaringan diberi patotoksin

Respirasi meningkat artinya jaringan terinfeksi menggunakan


cadangan karbohidrat lebih cepat
Varitas resisten
Respirasi meningkat cepat, diperlukan banyak energi untuk
produksi dan mobilisasi pertahanan. Kemudian turun
dengan cepat setelah mencapai maksimum

Varietas rentan
Respirasi meningkat dengan lambat setelah inokulasi, terus
menerusmeningkat untuk waktu lama
Perubahan metabolisme yang terjadi seiring meningkatnya
laju respirasi setelah infeksi :
- Peningkatan konsentrasi dan aktifitas enzim yang terlibat
proses respirasi (heksokinase, dekarboksilase,
dehidrogenase, polifenol eksidase)
- Peningkatan konsentrasi dan aktifitas enzim yang terlibat
dalam pertahanan
- Peningkatan aktifitas jalannya pentosa, yang merupakan
sumber senyawa fenol
- Peningkatan fermentasi, disebabkan naiknya kebutuhan
energi pada tumbuhan sakit
Tanaman terinfeksi virus, peningkatan respirasi dapat
diukur dengan adanya:
- Peningkatan suhu
- Peningkatan pengambilan oksigen
- Peningkatan aktivitas enzim yang berhubungan dengan
respirasi
4. Pengaruh Patogen terhadap Permeabilitas Membran
Kerusakan membran sel → meningkatkan permeabilitas
Akibatnya : - tidak terkendali kehilangan zat yang berguna
- kehilangan kemampuan menghambat
masuknya zat yang tidak diinginkan atau
kelebihan zat lain

Disebabkan oleh : enzim


patotoksin
Sel yang terserang menjadi bocor

melepaskan sejumlah besar elektrolit dan substansi lain

Sel mengalami kehilangan air karena kondisi basah


berlebihan sebelum muncul gejala pertama

meningkatkan laju respirasi
Patotoksin
Victorin dihasilkan oleh Helminthosporium victoriae.
konsentrasi rendah diberikan ke jaringan tumbuhan → sel
bocor, kehilangan kemampuan
mengakumulasi bahan

Kehilangan elektrolit pada jaringan terjadi seketika itu


respirasi meningkat 30 menit kemudian
Semua enzim murni pektinase dan hidrolase →
maserase sel
↓ didahului oleh perubahan permeabilitas
kematian sel

Potongan kentang diberi Erwinia caratovora



Maserase dan kematian sel sekitar 60 menit
5. Pengaruh Patogen terhadap Transkripsi dan translasi
Transkripsi DNA menjadi RNA
Translasi RNA menjadi protein

Pada jaringan sakit, terutama


- Pertumbuhan berlebih aktifitas metabolit
- Bengkak sintesis asam nukleat
- Gangguan pertumbuhan protein
Pada penyakit karat dan embun tepung RNA meningkat
bersamaan dengan peningkatan respirasi

Sel bengkak karena jamur


bakteri
nematoda

Penyakit clubroot → Plasmodiophora brassicae


RNA meningkat 30 kali lebih tinggi
DNA meningkat 16 kali lebih tinggi
Penyakit crow gall → protein meningkat
pada akhir kerusakan jaringan,
protein turun drastis

Peningkatan produksi enzim dan protein yang terlibat


dalam reaksi pertahanan
6. Pengaruh Patogen terhadap Pertumbuhan Tanaman

- Daun menggulung disebabkan oleh Taphrina deformans


- Buah membesar disebabkan oleh Taphrina deformans
- Malformasi disebabkan oleh Common bean
mosaic virus pada buncis
-Kerdil disebabkan oleh Maize streak virus
- Bengkak pada akar dan batang disebabkan oleh bakteri
Agrobacterium tumefaciens
- Bengkak pada akar disebabkan oleh nematoda
Meloidogyne sp.
7. Pengaruh Patogen terhadap Reproduksi Tanaman

- Bunga mati karena terinfeksi jamur busuk coklat


Monilinia fructicola.
- Biji menjadi hitam karena terinfeksi jamur Claviceps
purpurea penyebab penyakit ergot
- Biji membesar berisi spora jamur Ustilago maydis.
- Biji hitam dan pecah berisi spora jamur Tilletia sp.

Anda mungkin juga menyukai