PENDAHULUAN
Disusun Oleh :
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Ika Rochdjatun Sastrahidayat
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam usaha pertanian modern saat ini, sangat diperkenankan untuk mempelajari
ilmu penyakit tumbuhan. Pentingnya mempelajari ilmu penyakit tumbuhan ini tidak lepas dari
hasil produksi. Dengan mempelajari ilmu penyakit tumbuhan, bisa didapatkan hasil yang optimal
untuk hasil produksi pertanian usaha, bahkan nasional. Selain itu, pentingnya mempelajari ilmu
penyakit tumbuhan yaitu agar permasalahan penyakit tanaman didunia yang terjadi di masa
lampau, tidak lagi terjadi pada tahun mendatang dan tidak terjadi lagi adanya outbreak yang lebih
parah lagi sehingga akan mengancam stok pangan nasional dan tentu saja hal itu dapat
berimplikasi pada aspek ekonomi dan sosial di dunia. Kehilangan hasil pertanian di negara
berkembang ketika negara tersebut banyak membutuhkan pangan justru menunjukkan persentase
yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju. Menurut data, didapatkan bahwa rata-rata
kehilangan hasil pertanian mencapai 36,5% dimana 14,1% disebabkan oleh penyakit tanaman,
10,2% disebabkan oleh hama, dan 12,2% disebabkan oleh gulma. Kehilangan hasil tersebut perlu
ditambah bahwa pada negara tropis bisa mencapai 6-12% pasca panen yang diakibatkan oleh
kurangnya teknologi dan kondisi cuaca.
Penyakit pada tumbuhan sendiri tidak hanya terjadi pada saat ini saja, pada jaman
dahulu (kira-kira 50 juta tahun silam) pernah terjadi serangan tumbuhan yang disebabkan oleh
jamur. Hal ini dibuktikan kuat dengan ditemukannya fosil. Selain itu, ditemukannya bukti tertulis
mengenai adanya penyakit tumbuhan yang pernah terjadi pada masa lampau dari sebuah Kitab
Perjanjian Lama (mengenai sejarah orang Yahudi kuno) berupa penyakit Blight dan Drew pada
tanaman Serealia dan Anggur, serta ditemukan juga pada peninggalan kebudayaan Mesir (4500
tahun silam) yang menunjukkan gambar dari sebuah relief tentang bagaimana tumbuhan diserang
oleh penyakit pada waktu itu. Gambar tersebut mempunyai arti bahwa penyakit tumbuhan
disebabkan oleh keingkaran manusia atas Tuhan dan Dewa mereka. Pada zaman Romawi (700
tahun sebelum masehi), ditemukan pula penyakit karat pada tanaman Serealia yang menandakan
penyakit tumbuhan telah ada pada masa lampau. Hal itu juga dibuktikan kuat dengan munculnya
sebuah buku karya filosof Yunani, Theophrastus dengan judul Historia Plantarum yang
menjelaskan pula tentang penyebab penyakit tersebut dapat muncul.
Gejala sendiri merupakan keadaan patologi dan fisiologi dari tumbuhan pada
tumbuhan tertentu terdapat gejala yang mempunyai ciri yang khas. Gejala dapat terlihat/diketahui
karena adanya perubahan, bau, rasa, atau rabaan. Gejala ini penting untuk sebuah penelitian
anatomi patologi, sedangkan gejala luar bersifat morfologis. Jika dilihat dari sifatnya, gejala
terbagi menjadi dua, yaitu lokal dan sistemis. Gejala lokal sendiri merupakan suatu gejala yang
mempunyai sifat terbatas, sedangkan sistemis merupakan gejala yang meliputi seluruh tubuh
tumbuhan. Secara morfologis dan anatomi, gejala penyakit tumbuhan dapat dibagi menjadi
delapan golongan, yaitu :
1.4.5. Nekrose
Jaringan mati yang disebabkan penyebab yang lain dari penyebab yang
normal disebut dengan Nekrose. Bercak ini berwarna kuning, kemudian berwarna coklat
atau hitam (antracnose). Pada daun, bercak ini disebabkan oleh jamur, virus, bakteri,
penyakit defisiensi, dan juga serangga.