Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TANAMAN
PENGUKURAN LAJU TRANSPIRASI PADA TANAMAN MAWAR PUTIH

Disusun Oleh :
Nama : 1. Kalista Hayu Margi Siwi (A32212354)
2. Mohammad Dwi Fikri Ramadhani (A32211060)
3. Muh. Rizki Ramadan (A32211848)
4. Muhammad Tomy Budiantoro (A32211866)
5. Muhammad Yusuf Budi Prakoso (A32211944)
6. Muhammad Zaka Maulana (A32211832)

Dosen Pengampu : 1. Ir. Cherry Triwirdianto, M.Si


2. Ir. Dian Hartatie, MP
3. Setyo Andi Nugroho, S, Pd, M.Si

Teknisi Lab : 1. Marmiatul Hasanah, A. Md


2. Wishnu Gita, S.

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
DAFTAR ISI

BAB I..............................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................3

1.2. Tujuan..........................................................................................................................................3

1.3. Manfaat........................................................................................................................................3

BAB 2..............................................................................................................................................................4

METODOLOGI.........................................................................................................................................4

2.1. Waktu dan Tempat.......................................................................................................................4

2.2. Alat dan Bahan.............................................................................................................................4

2.3. Prosedur Pelaksanaan...................................................................................................................4

BAB 3..............................................................................................................................................................5

HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................................5

3.1. Hasil.............................................................................................................................................5

3.2. Pembahasan..................................................................................................................................6

BAB 4..............................................................................................................................................................7

PENUTUP...................................................................................................................................................7

4.1. Kesimpulan..................................................................................................................................7

4.2. Daftar Pustaka..............................................................................................................................7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar batang dan daun. Organ tersebut secara
langsung maupun tidak langsung berguna untuk kehidupan tumbuhan. Salah satu organ yang sangat
berperan bagi kehidupan tumbuhan adalah daun. Daun merupakan organ utama dalam proses
fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis dapat terjadi karena adanya CO2 yang masuk ke dalam daun.
CO2 masuk melalui stomata daun.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian
tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan
dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang
hilang melalui dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata.
Proses transpirasi berlangsung selama tumbuhan hidup. Peneliti di Utah State University
berhasil menghitung berapa banyak jumlah air yang hilang melalui transpirasi pada tanaman jagung
mulai dari berkecambah sampai panen. Jumlah air yang hilang melalui transpirasi pada tanaman
jagung adalah setara dengan total 450 mm curah hujan, atau untuk menghasilkan 1 kg berat kering
tanaman jagung dibutuhkan 225 kg air yang hilang melalui transpirasi.

1.2. Tujuan
 Mengetahui mekanisme transpirasi
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi
 Mengetahui mekanisme membuka dan menutupnya stomata
 Mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.

1.3. Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme transpirasi dan dapat mengetahui faktor-faktor
yang mepengaruh kecepaan transpirasi.

3
BAB 2
METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktikum Fisiologi Tanaman “Pengujian Laju Transpirasi Pada Tanaman Mawar
Putih (Rosa alba)” dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Maret 2022 pada pukul 12.00 WIB – Selesai
yang bertempat di rumah mahasiswa masing-masing.

2.2. Alat dan Bahan


 Alat yang digunakan : a. Gunting
b. Label
c. Bolpoin
d. Sendok
e. 2 Botol Plastik

 Bahan : a. Air secukupnya


b. Pewarna Makanan
c. 4 tangkai bunga mawar putih

2.3. Prosedur Pelaksanaan


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. Siapkan botol yang telah diisi air, lalu masukkan pewarna makanan kedalam air tersebut,
3. Aduklah pewarna makanan tersebut hingga air berubah warna,
4. Tulis label pada botol untuk menandakan setiap perlakuan yang akan diamati,
5. Potonglah ujung tangkai bunga mawar putih tersebut hingga membentuk meruncing,
6. Masukkan tangkai bunga mawar putih ke dalam botol yang telah diberi pewarna tadi,
7. Amati perlakuan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Perlakuan 1 didiamkan selama 6 jam pada air yang telah diberi pewarna.
b. Perlakuan 2 didiamkan selama 12 jam pada air yang telah diberi pewarna.

4
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
3.1.a. Perlakuan 6 jam (Perlakuan 1)
Perubahan yang terjadi :
a. Sebelum perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau,
- Daun berwarna hijau,
- Kelopak bunga mawar putih berwarna putih,
- Bunga mawar putih belum mekar sepenuhnya.
b. Sesudah perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau terang.
- Daun berwarna hijau
- Kelopak bunga mawar putih berubah warna menjadi hijau
- Setelah perlakuan, bunga mawar putih mekar sepenuhnya.

Dokumentasi Perlakuan 1 :

Gambar 3.1.1. Perlakuan 1 Sebelum perlakuan Gambar 3.1.2. Perlakuan 1 Setelah perlakuan

5
3.1.b. Perlakuan 12 jam (Perlakuan 2)
Perubahan yang terjadi :
a. Sebelum perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau,
- Daun berwarna hijau,
- Kelopak bunga mawar putih berwarna putih,
- Bunga mawar putih belum mekar sepenuhnya dan sedikit layu.

b. Sesudah perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau terang.
- Daun berwarna hijau
- Kelopak bunga mawar putih berubah warna menjadi merah sedikit pekat
- Setelah perlakuan, bunga mawar putih mekar sepenuhnya.

Dokumentasi Perlakuan 2 :

Gambar 3.1.3. Perlakuan 2 Sebelum perlakuan Gambar 3.1.4. Perlakuan 2 Setelah perlakuan

6
3.2. Pembahasan
Setelah diberi sebuah perlakuan, kedua bunga mawar putih yang berikan perlakuan berbeda
tersebut dapat berubah warna menjadi warna hijau (perlakuan 1) dan warna merah (perlakuan 2) dari
warna aslinya. Pemunculan warna pada kelopak bunga potong mawar putih dibantu oleh mekanisme
osmosis bunga potong akan menyerap udara untuk mengurangi kehilangan udara karena transpirasi
dan respirasi yang masih berjalan. Air yang telah diberi pewarna akan diserap melalui batang bunga
mawar seperti halnya udara. Saat air berwarna tersebut dihantarkan melalui bagian bagian bunga dan
mengalirkan ke kelopak bunga, pewarna tersebut akan disimpan pada kelopak bunga, karena
kelopak-kelopak bunga berwarna putih, maka zat pewarna akan mudah terlihat. Collander (1959)
menyatakan hampir semua pewarna terutama pada konsentrasi tinggi adalah racun bagi sel hidup.
Faktor keracunan zat pewarna yang merusak sel dan kerja sel yang terlupakan dalam penyerapan
larutan pewarna. Penyerapan zat pewarna juga dipengaruhi oleh keberadaan kambium pada mawar
(Biddulph, 1959). Menurut Suyanti (2002), warna bunga yang dihasilkan dipengaruhi oleh jenis
pewarna, konsentrasi dan lama perendaman. Penyerapan larutan pewarna oleh bunga selain
disebabkan translokasi gula dan udara, juga karena translokasi dan 'mekanisme akumulasi' zat
pewarna. Adanya mekanisme akumulasi zat pewarna ini menjelaskan warna yang tampak pada
kelopak bunga yang muncul sebagai bercak-bercak dan tidak merata ke seluruh permukaan kelopak.
Waktu perendaman yang lebih lama umumnya menghasilkan warna bunga yang lebih tua, lebih
merata dan sedikit bercak pada tepi kelopak.

7
BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari Praktikum Fisiologi Laju Transpirasi ini yaitu bunga yang
diberikan perlakuan berbeda mempunyai perbedaan dari segi kepekatan warna. Bunga yang
direndam selama 12 jam menghasilkan warna bunga yang lebih gelap atau tua dan tepi kelopak yang
lebih gelap serta bercak yang lebih besar dan jelas daripada bunga yang direndam selama 6 jam.
Lama waktu perendaman umumnya mempengaruhi pembentukan warna tepi kelopak dan bercak.
Semakin lama waktu perendaman jumlah bercak semakin banyak dan jelas, dan warna tepi kelopak
semakin tebal. Untuk menghasilkan warna yang pekat dengan cepat konsentrasi tinggi, sedangkan
untuk membentuk warna yang merata digunakan perendaman yang lebih lama.

4.2. Daftar Pustaka

Ayu, A. 2021. “Transpirasi adalah Penguapan pada Tanaman, Kenali Prosesnya”,


https://hot.liputan6.com/read/4681083/transpirasi-adalah-penguapan-pada-tanaman-kenali-
prosesnya, diakses pada 31 Maret 2022, pukul 14.22.

Lakitan, B. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai