FISIOLOGI TANAMAN
PENGUKURAN LAJU TRANSPIRASI PADA TANAMAN MAWAR PUTIH
Disusun Oleh :
Nama : 1. Kalista Hayu Margi Siwi (A32212354)
2. Mohammad Dwi Fikri Ramadhani (A32211060)
3. Muh. Rizki Ramadan (A32211848)
4. Muhammad Tomy Budiantoro (A32211866)
5. Muhammad Yusuf Budi Prakoso (A32211944)
6. Muhammad Zaka Maulana (A32211832)
BAB I..............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
1.2. Tujuan..........................................................................................................................................3
1.3. Manfaat........................................................................................................................................3
BAB 2..............................................................................................................................................................4
METODOLOGI.........................................................................................................................................4
BAB 3..............................................................................................................................................................5
3.1. Hasil.............................................................................................................................................5
3.2. Pembahasan..................................................................................................................................6
BAB 4..............................................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................................7
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................................7
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Mengetahui mekanisme transpirasi
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi
Mengetahui mekanisme membuka dan menutupnya stomata
Mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.
1.3. Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme transpirasi dan dapat mengetahui faktor-faktor
yang mepengaruh kecepaan transpirasi.
3
BAB 2
METODOLOGI
4
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.a. Perlakuan 6 jam (Perlakuan 1)
Perubahan yang terjadi :
a. Sebelum perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau,
- Daun berwarna hijau,
- Kelopak bunga mawar putih berwarna putih,
- Bunga mawar putih belum mekar sepenuhnya.
b. Sesudah perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau terang.
- Daun berwarna hijau
- Kelopak bunga mawar putih berubah warna menjadi hijau
- Setelah perlakuan, bunga mawar putih mekar sepenuhnya.
Dokumentasi Perlakuan 1 :
Gambar 3.1.1. Perlakuan 1 Sebelum perlakuan Gambar 3.1.2. Perlakuan 1 Setelah perlakuan
5
3.1.b. Perlakuan 12 jam (Perlakuan 2)
Perubahan yang terjadi :
a. Sebelum perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau,
- Daun berwarna hijau,
- Kelopak bunga mawar putih berwarna putih,
- Bunga mawar putih belum mekar sepenuhnya dan sedikit layu.
b. Sesudah perlakuan
- Tangkai bunga mawar putih berwarna hijau terang.
- Daun berwarna hijau
- Kelopak bunga mawar putih berubah warna menjadi merah sedikit pekat
- Setelah perlakuan, bunga mawar putih mekar sepenuhnya.
Dokumentasi Perlakuan 2 :
Gambar 3.1.3. Perlakuan 2 Sebelum perlakuan Gambar 3.1.4. Perlakuan 2 Setelah perlakuan
6
3.2. Pembahasan
Setelah diberi sebuah perlakuan, kedua bunga mawar putih yang berikan perlakuan berbeda
tersebut dapat berubah warna menjadi warna hijau (perlakuan 1) dan warna merah (perlakuan 2) dari
warna aslinya. Pemunculan warna pada kelopak bunga potong mawar putih dibantu oleh mekanisme
osmosis bunga potong akan menyerap udara untuk mengurangi kehilangan udara karena transpirasi
dan respirasi yang masih berjalan. Air yang telah diberi pewarna akan diserap melalui batang bunga
mawar seperti halnya udara. Saat air berwarna tersebut dihantarkan melalui bagian bagian bunga dan
mengalirkan ke kelopak bunga, pewarna tersebut akan disimpan pada kelopak bunga, karena
kelopak-kelopak bunga berwarna putih, maka zat pewarna akan mudah terlihat. Collander (1959)
menyatakan hampir semua pewarna terutama pada konsentrasi tinggi adalah racun bagi sel hidup.
Faktor keracunan zat pewarna yang merusak sel dan kerja sel yang terlupakan dalam penyerapan
larutan pewarna. Penyerapan zat pewarna juga dipengaruhi oleh keberadaan kambium pada mawar
(Biddulph, 1959). Menurut Suyanti (2002), warna bunga yang dihasilkan dipengaruhi oleh jenis
pewarna, konsentrasi dan lama perendaman. Penyerapan larutan pewarna oleh bunga selain
disebabkan translokasi gula dan udara, juga karena translokasi dan 'mekanisme akumulasi' zat
pewarna. Adanya mekanisme akumulasi zat pewarna ini menjelaskan warna yang tampak pada
kelopak bunga yang muncul sebagai bercak-bercak dan tidak merata ke seluruh permukaan kelopak.
Waktu perendaman yang lebih lama umumnya menghasilkan warna bunga yang lebih tua, lebih
merata dan sedikit bercak pada tepi kelopak.
7
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari Praktikum Fisiologi Laju Transpirasi ini yaitu bunga yang
diberikan perlakuan berbeda mempunyai perbedaan dari segi kepekatan warna. Bunga yang
direndam selama 12 jam menghasilkan warna bunga yang lebih gelap atau tua dan tepi kelopak yang
lebih gelap serta bercak yang lebih besar dan jelas daripada bunga yang direndam selama 6 jam.
Lama waktu perendaman umumnya mempengaruhi pembentukan warna tepi kelopak dan bercak.
Semakin lama waktu perendaman jumlah bercak semakin banyak dan jelas, dan warna tepi kelopak
semakin tebal. Untuk menghasilkan warna yang pekat dengan cepat konsentrasi tinggi, sedangkan
untuk membentuk warna yang merata digunakan perendaman yang lebih lama.