Anda di halaman 1dari 22

Pengaruh Suhu terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji

Kacang Tanah dan Biji Jagung


KELAS XII MIPA 6 TAHUN AJARAN 2022/2023

Disusun Oleh :
Kelompok :
1. Hazar Rizky
2. I Gusti Agung Mira Chintya
3. Safatun
4. Tiara Vicka Firdaus Islami
5. Yani Amalia
6. Zidan Alfarisi

SMA NEGERI 1 PALIMANAN

JL. KH. Agus Salim 128 Palimanan Telp. (0231) 341023 Cirebon 45161

E-mail : sman1 pa5nan@yahoo.co.id

Website : sman1palimanan.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan bimbingan dan
pertolongannya sehingga dalam penulisan Laporan Praktikum Biologi ini bisa
berjalan dengan lancar.

Penulisan Laporan Praktikum Biologi ini dimaksudkan kami untuk memenuhi


tugas mata pelajaran Biologi Kelas 12 MIPA 6 Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023.
Selain itu, penulisan Laporan Praktikum Biologi ini dimaksudkan sebagai penambah
wawasan pembaca serta sumbang saran kepada pelajar dan masyarakat Indonesia,
khususnya pelajar dan masyarakat Desa dalam memahami tentang Perkecambahan
Kacang Hijau.

Di sisi lain, penulis mengajak kepada para pembaca agar dapat memahami dan
mendalami masalah topik di atas, sekaligus menerapkan hasil Laporan Praktikum
Biologi ini dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas kontribusi berbagai pihak, yaitu:

1. Ibu Ratna, Guru Bilogi kami.

2. Orang tua kami yang telah memberi dorongan, baik secara moril maupun materil
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi ini.

3. Sahabat-sahabat kami yang telah memberi dukungan dan telah membantu


pelaksanaan penelitian hingga karya ini selesai.

4. Dan semua pihak terkait yang mendukung penyelesaian Laporan Praktikum


Biologi ini.

Dalam penyusunan Laporan Praktikum Biologi ini, kami menyadari akan segala
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan
demiperbaikan Laporan Praktikum Biologi ini. Akhir kata, semoga Laporan
Praktikum Biologi ini bermanfaat bagi penulis dan juga teman-teman yang
membutuhkan.

Palimanan, 27 juli 2022

PENYUSUN
2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………….. I
DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii
BAB I: PENDAHULUAN 5
1.1 Tujuan Praktikum……………………………………………………….. 5
1.2 Landasan Teori …………………………………………………………. 6
1.3 Rumusan Masalah …………………………………………………........ 6
1.4 Hipotesis ……………………………………………………………….. 7

BAB II: LANDASAN TEORI 8


2.1 Pengetian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan …….. 8
2.2 Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.. 12

BAB III: METODE PENELITIAN 11


3.1 Variabel Bebas, Variabel Terikat dan Variabel Kontrol .……………. 11
3.2 Alat dan Bahan ………………………………….................................. 11
3.3 Prosedur Kerja …………………………………………………………. 11
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………………. 12
3.5 Metode Pengambilan Data …………………………………………….. 12

BAB IV: HASIL PEMBAHASAN 13


4.1 Data Hasil Penelitian ……………………………................................... 13
4.2 Pembahasan ……………………………………………………………. 14

BAB V: PENUTUP ………………………………………………………. 16


5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 16

3
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN 18
7.1 Evaluasi ………………………………………………….................... 18
7.2 Foto Percobaan ………………………………………………………… 20

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup selain bernapas diantaranya adalah tumbuh dan
berkembang. Mungkin kita pernah menjumpai tumbuhan yang setiap hari
semakin tinggi, lalu mengapa tumbuhan tersebut dapat bertambah tinggi?

Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses


pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berlangsung secara beriringan .
Proses pertumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran sel akibat dari pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat
meristematis . Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif , artinya dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka . Peristiwa pertumbuhan tidak dapat kembali
ke keadaan semula atau bersifat tak dapat balik ( irreversible ) .

Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan ,


menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup . Melalui proses
perkembangan akan terbentuk struktur dan fungsi organ yang semakin kompleks
dan sempurna . Perkembangan merupakan proses kualitatif sehingga tidak dapat
diukur namun dapat diamati perubahannya secara fisiologis dan kematangan
fungsi suatu organ . Peristiwa perkembangan bersifat dapat kembali ke keadaan
semula atau bersifat dapat balik ( reversible ) .

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa faktor yang


mempengaruhi baik secara internal maupun eksternal. Salah satunya adalah suhu.
Selain air, cahaya, maupun pupuk dan sebagainya, suhu memiliki pengaruh yang
tidak kalah penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.suhu
5
mempunyai pengaruh terhadap laju metabolisme, fotosintesis, respirasi, dan
transpirasi tumbuhan.

Pada saat pembelajaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan, terdapat


banyak sekali teori yang menjelaskan mengenai faktor-faktor, mekanisme,
maupun macam-macam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Namun, teori tersebut belum dapat dipelajari penuh jika kita belum mengetahui
bagaimana keadaannya sebenarnya di lingkungan kita. Selain itu, masih banyak
siswa-siswa yang belum dapat menunjukan bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan sebuah tanaman.

Untuk itu, penulis mengadakan praktek lapangan sekaligus penelitian untuk


lebih mengetahui dan membuktikan teori-teori tersebut. Dengan berlandaskan
teori-teori tersebut, di dalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan
dan perkembangan biji jagung dan biji kacang tanah.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji


jagung dan biji kacang tanah?

1.3 Tujuan Praktikum

1. Untuk membuktikan teori teori yang sudah ada mengenai pertumbuhan dan
perkembangan yang dipengaruhi oleh suhu.
2. Menambah pengetahuan bagi pembaca.

6
1.4 Hipotesis

1. Adanya pengaruh pertumbuhan dan perkembangan pada biji jagung dan biji
kacang tanah.
2. Jika lingkungan suhu minimum maka tanaman tidak akan tumbuh. Suhu
optimum akan menyebabkan laju pertumbuhan menjadi tinggi, sedangkan suhu
diatas maksimum akan mengakibatkan tanaman tidak mengalami pertumbuhan
dan tanaman akan mati jika tidak dapat beradaptasi dengan cekaman. (Salisbury
dan Ross, 1995).
3. Suhu tinggi dapat merusakkan enzim sehingga metabolisme tidak berjalan baik.
Begitupun suhu rendah bisa menyebabkan enzim tidak aktif dan metabolisme
terhenti. Oleh karena itu, tumbuhan memiliki suhu optimum antara 10 hingga
38 derajat celcius. Adapun tumbuhan tidak akan bertahan pada suhu di bawah
nol derajat celcius dan di atas 40 derajat celcius
(https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/10/174700176/apa-pengaruh-suhu-pada-
pertumbuhan-tanaman-?page=all)

7
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengetian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri makhluk hidup .


Pertumbuhan adalah perubahan pada makhluk hidup yang meliputi perubahan
ukuran . Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali ke kondisi
semula dan dapat dinyatakan dalam ukuran bilangan ( bersifat kuantitatif ) .

Adapun perkembangan adalah proses perubahan pada makhluk hidup akibat


terdiferensiasinya sel - sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu . Dengan kata
lain , perkembangan dapat pula diartikan sebagai proses suatu organisme menuju
kedewasaan . Proses perkembangan tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
bilangan ( tidak dapat terukur ) sehingga bersifat kualitatif.

2.2 Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Suhu memiliki pengaruh penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tanaman, terutama dalam beberapa proses fisiologis di bawah ini:
1. Buka dan menututupnya stomata
2. Kinerha enzim
3. Transpirasi
4. Penyerapan air dan nutrisi (unsur hara)
5. Pembentukan primordia bunga
6. Respirasi
7. Fotosintesis
8. Cita rasa tanaman

8
Pada tanaman hortikultura suhu merupakan faktor penting dalam pembentukan
primordia bunga, dimana dalam pembentukan bunga tanaman dibutuhkan suhu
optimal yaitu suhu yang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan primordia
bunga. Suhu tinggi pada tanaman dapat merusakkan enzim sehingga
metabolisme tidak berjalan baik. Sedangkan, suhu rendah pun menyebabkan
enzim tidak aktif dan metabolisme terhenti.

Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui


sebagai suhu optimum. Pada batas ini semua proses dalam perkembangan dan
pertumbuhan tanaman akan berjalan baik dari segi morfologi muapun
fisiologinya.
Proses fisiologi tersebut antara lain yaitu :
1. Fotosintesis
2. Respirasi
3. Penyerapan air
4. Transpirasi
5. Pembelahan sel
6. Pemanjangan sel dan
7. Perubahan fungsi sel

Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang rendah (tanaman musim
dingin), yaitu tanaman yang tumbuh baik pada suhu 45-600F. Sedangkan,
tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang tinggi (musim panas),
yaitu tanaman yang tumbuh baik pada suhu antara 600F sampai 750F.

Suhu di atas Maksimum berpengaruh terhadap :


1. Respirasi yaitu terjadinya proses respirasi dan absobsi air yang tinggi sehingga
terjadi proses-proses perombakan protein dan terhambatnya kinerja enzim
(denaturasi).

9
2. Terganggunya pembentukan sel generatif yang terjadi karena rusaknya
pembelahan sel secara mitosis sehingga biji akan mandul atau kosong.
3. Terjadinya translokasi yaitu terganggunya proses pengangkutan dan penyebarann
assimilat (hasil fotosintesis) dari sumber fotosintesis ke bagian-bagian tanaman
yang menggunakan atau menyimpan cadangan makanan seperti : buah, batang
dan umbi.
4. Terjadinya mutasi gen akibat adanaya suhu yang terlalu tinggi yang
menyebabkan berubahnya susunan genetik tanaman atau adanya sinar gamma.
5. Tanaman kekurangan unsur hara, karena suhu tinggi dapat mengganggu
perombakan-perombakan senyawa-senyawa penting bagi tanaman.
6. Tanaman menjadi layu akibat suhu yang tinggi sehingga absorbsi air yang rendah
dan tingginya evapotranspirasi.

Sedangkan suhu di bawah minimum berpengaruh terhadap :


1. Perlambatan pertumbuhan dan perkembangan serta menghambat pembungaan
tanaman.
2. Absorbsi unsur hara dan air terganggu karena air akan membekupada suhu
dibawah minimum dan akar tanaman akan membeku yang menyebabkan
fikositas menjadi naik. Penyerapan unsur hara juga terganggu karena bakteri-
bakteri pengurai akan mengalami dormansi atau istrihat.
3. Respirasi menurun karena kebutuhan air dan udara dalam tubuh tanaman menjadi
rendah seiring rendahnya aktivitas-aktivitas dalam tubuh tumbuhan.
4. Perkecambahan benih akan teganggu dimana embrio akan rusak yang disebabkan
rusaknya membran sel dalam biji.
5. Sufokasi (suffocationI)lambatnya pertumbuhan tanaman karena suhu udara yang
rendah pada tanah dan kekurangan oksigen.
6. Dedikasi yaitu terjadinya kekeringan fisiologis karena absorbso air terhambat
karena kurangnya permeabilitas

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Bebas, Variabel Terikat dan Variabel Kontrol

1. Variabel Bebas: Suhu


2. Variabel Terikat: Tinggi tanaman.
3. Variabel Kontrol: Kapas, cup, jenis tanaman.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam penelitian ini dibutuhkan alat dan bahan yaitu:

1. 6 (enam) cup
2. Kapas secukupnya
3. Biji jagung dan kacang tanah yang sudah direndam.
4. Air secukupnya
5. Mistar dan alat tulis bila diperlukan

3.3 Prosedur kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Untuk biji jagung dan kacang tanah dilakukan perendaman semalaman.
3. Siapkan 3 cup untuk biji jagung dan 3 cup untuk biji kacang tanah.
4. Lubangi setiap gelas plastik pada setiap alasnya.
5. Letakkan kapas secukupnya ke dalam cup dengan ketebalan yang sama dan
terlebih dahulu dibasahi sehingga dalam kondisi lembab.
6. Letakkan 3 biji jagung pada 3 cup jagung (1 gelas = 3 biji)
11
7. Letakkan 3 biji kacang tanah pada 3 cup kacang tanah (1 gelas = 3 biji)
8. Siram setiap gelas dengan air yang volumenya sama setiap harinya, pastikan
selalu dalam kondisi lebab, tidak kering maupun becek.
9. Letakkan setiap gelas pada tempat yang telah ditentukan (freezer, kulkas
bawah dan ruangan).
10. Amati dan ukur tinggi kecambah jagung dan kacang tanah setiap hari.
11. Tulis hasil pengamatannya

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

- Kami melakukan penelitian selama 5 hari dimulai dari hari jumat, 22 Juli
2022 sampai dengan hari selasa, 26 Juli 2022.
- Tempat pelaksaan dirumah masing-masing.

3.5 Metode Pengambilan Data

1. Metode Penelitian : Kuantitatif (eksperimen)


2. Sampel : 9 biji kacang tanah dan 9 biji jagung
3. Cara analisis data : Dengan mengumpulkan hasil eksperimen dan
dituangkan dalam tabel dan grafik. Dengan begitu
dapat merata-rata tinggi batang atau akar
tanamannya.

12
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Pertumbuhan kacang tanah (cm):


Pada Hari ke- Rata-
Suhu
1 2 3 4 5 rata
Dingin 0 0 0 0 0 0
Sejuk 0,0 0,1 0,3 0,4 0,5 0,26
Ruang 0,0 0,0 0,1 0,2 0,2 0,1

Pertumbuhan jagung (cm):


Pada Hari ke- Rata-
Suhu
1 2 3 4 5 rata
Dingin 0 0 0 0 0 0
Sejuk 0 0 0 0 0 0
Ruang 0,0 0,0 0,2 0,4 0,5 0,22

13
Grafik Pertumbuhan Kacang Tanah (cm):

Grafik Pertumbuhan Jagung (cm):

14
4.2 Pembahasan.

Pada suhu yang sangat dingin seperti di dalam freezer,kacang tanah ataupun
jagung tidak dapat mengalami pertumbuhan. Penyebabnya karena terjadi
pembekuan oleh air yang kami siram rutin setiap hari. Air-air tersebut akan
membekukan kapas dan biji kacang tanah/biji jagung karena terus menerus berada
dalam suhu dingin. Hal ini jelas menghentikan pertumbuhan tanaman tersebut.
Pada suhu ruangan kondisinya menjadi pucat, kurus dan daunnya tidak
berkembang (etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya untuk
memproduksi makanan, sehingga energi yang dibentuk tidak optimal.
Dibandingkan tumbuhan yang tumbuh disuhu ruangan, tumbuhan yang tumbuh di
suhu panas pertumbuhannya lebih lambat. Pada suhu dingin justru pada penelitian
kami adanya pertumbuhan dan perkembangan batang tumbuhan walaupun tidak
terlalu kelihatan. Mengingat pada proses penanaman kacang merah dan jagung
kita harus melihat suhu minimum dan maksimum jangan pada suhu yang terlalu
rendah dan jangan pada suhu yang terlalu tinggi juga.

15
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kelompok kami berkesimpulan bahwa:


Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan—tanaman akan tumbuh lebih
cepat apabila ditempatkan pada suhu dingin dan ruangan. Karena Indonesia
memiliki suhu tropis yang dimana suhu optimum pada tumbuhannya kurang
lebih 22-37 derajat Celcius ,maka ketika tanaman ditempatkan pada suhu yang
hampir mendekati suhu maksimum akan menyebabkan terjadinya penghambatan
metabolisme dan pembelahan sel.
Jadi dapat dikatakan, bahwa suhu mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan. Tetapi jika ditempatkan pada suhu yang berbeda proses
pertumbuhan dan perkembangan hasilnya juga berbeda. Seperti pada suhu dingin
di dalam freezer tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan, karena terjadi
pembekuan pada biji tanaman tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38288254/MAKALAH_LAPORAN_HASIL_PEN
GAMATAN_PENGARUH_SUHU_TERHADAP_TINGGI_PADA_TUMBUH
AN_BIJI_KACANG_MERAH_DAN_BIJI_JAGUNG_pdf

https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/10/174700176/apa-pengaruh-
suhu-pada-pertumbuhan-tanaman-?page=all

https://klikhijau.com/read/bagaimana-pengaruh-suhu-terhadap-pertumbuhan-
tanaman/

17
LAMPIRAN

7.1 Evaluasi

1. Jelaskan kenapa warna daun menjadi berbeda dikaitkan dengan cahaya dan
pembentukan klorofil!

Warna daun dipengaruhi oleh zat hijau daun (klorofil) yang menyebabkan
warna daun menjadi hijau. Sebagian besar klorofil terdapat di daun, namun pada
bagian-bagian tanaman lain seperti akar, batang, buah, biji, dan bunga juga
terdapat klorofil dengan jumlah terbatas. Perbedaan jumlah klorofil ini akan
menunjukkan perbedaan warna daun. Semakin hijau warna daun maka semakin
tinggi kandungan klorofilnya.

Terdapat 3 komponen yang memberikan penampilan pada warna daun.


Komponen tersebut adalah klorofil yang menghasilkan warna hijau untuk proses
fotosintesis, karotenoid (karoten dan atau xanthofil) yang memberi warna oranye
atau kuning, tannin yang memberikan warna kuning keemasan, dan anthocyanin
yang memberi warna merah atau ungu.

Selain dipengaruhi oleh zat hijau daun, perbedaan warna daun ini juga terjadi
faktor cahaya. Tumbuhan yang di tempat yang terkena cahaya matahari dengan
di tempat gelap tentu akan berbeda.

Tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap warna daunnya akan terlihat


kuning pucat (tidak berwarna hijau). Kondisi lainnya yaitu batang lebih panjang,
lembek, kurus. Keadaan ini disebut etiolasi. Hal ini dikarekan tanaman tidak
mendapatkan sinar matahari sehingga tidak terjadi fotosintesis maka sel akan
kekurangan makanan. Sedangkan fotosintesis memerlukan cahaya.

Warna daun pada tanaman yang di tanam di tempat terang berwarna hijau dan
berkembang lebih baik dibandingkan tanaman ditempat gelap. Hal ini terjadi
karena intensitas cahaya yang baik, tanaman memilikicukup klorofil, sehingga
proses fotosintesis berlangsung secara maksimal.

2. Bandingkan juga tinggi tanaman yg terkena cahaya langsung dengan yang tdk
dikaitkan dengan hormon!

Jika ditanam di tempat gelap, maka tanaman akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama

18
hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjanga sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang
gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil. Peristiwa ini
disebut ”etiolasi” Jika ditanam di tempat terang, maka tanaman akan tumbuh
lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.

Seperti yang telah dijelaskan, hormon auksin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat,
jagur, subur daun terlihat segar serta memiliki cukup klorofil.

3. Untuk suhu jelaskan perbedaan ketiga tanaman tersebut dikaitkan dgn kerja
enzim!

setiap tumbuhan mempunyai suhu optimum yang berbeda-beda karena


hubungannya dengan kerja enzim. Suhu tinggi merusakkan enzim sehingga
metabolisme tidak berjalan baik. Begitupun suhu rendah bisa menyebabkan
enzim tidak aktif dan metabolisme terhenti.

Tumbuhan yang diletakkan pada freezer tidak mengalami pertumbuhan dan


perkembangan tentunya. Hal ini karena suhu yang terlalu rendah dibawah 0°c.
Sehingga kinerja enzim menurun, maka efektifitas enzim cenderung akan
melambat. Kondisi ini terjadi karena energi kinetik yang rendah, sehingga
mereka bergerak lambat dan tidak sering bertabrakan. Begitu juga dengan
tumbuhan yang diletakkan ditempat yang suhunya tinggi diatas 40°c tidak
mengalami pertumbuhan.

Tumbuhan yang diletakkan pada kulkas bawah(sejuk) dan suhu ruang dapat
tumbuh dan berkembang. Pada kedua kondisi tersebut keduanya sama sama
mengalami pertumbuhan menjadi bertambah tinggi dan berkembang dari biji
kemudian berkecambah hingga memiliki daun, akar, dan batang. Namun, yang
diletakkan di kulkas bawah mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibanding
dengan yang diletakkan di suhu ruang. Yang diletakkan di kulkas bawah
mempunyai batang yang lebih panjang.

Kesimpulannya, tumbuhan memiliki suhu optimum antara 10 hingga 38


derajat celcius. Adapun tumbuhan tidak akan bertahan pada suhu di bawah nol
derajat celcius dan di atas 40 derajat celcius. Sedangkan jika suhu di lingkungan

19
enzim terlalu tinggi, maka enzim beresiko mengalami denaturasi yaitu perubahan
struktur kimia enzim yang mengakibatkan enzim rusak dan tidak dapat
menjalankan fungsinya.

4. Adakah perbedaan yg signifikan antara jagung dengan kacang hijau


berdasarkan kadar air yg diberikan.

Ada,pada tumbuhan kacang hijau semakin banyak kadar air yg diberikan


semakin cepat pula laju pertumbuhan tanaman kacang hijau,namun pemberian
kadar air yg berlebihan membuat kacang hijau mati (layu)

Jagung dengan kadar air tinggi akan menyebabkan benih di dalam kemasan
banyak mengeluarkan panas dan biji jagung akan mudah rusak serta turun daya
kecambahnya. Kadar air benih yang tinggi akan mudah diserang hama bubuk.

5. Jelaskan mengapa biji harus direndam dulu sehari semalam.

Karena Biji yang direndam memiliki persentase perkecambahan lebih tinggi


dibanding biji yang tidak direndam, dalam hal ini perendaman membantu
menyediakan kebutuhan air untuk proses perkecambahan sekaligus mempercepat
proses imbibisi pada biji.

20
7.2 Foto Percobaan

(Kacang Dalam Suhu Dingin)

(Kacang Dalam Suhu Ruang)

(Jagung Dalam Suhu Dingin)

21
(Jagung Dalam Suhu Sejuk)

22

Anda mungkin juga menyukai