Disusun oleh :
Dengan mengucapkan segala puji syukur bagi Allah SWT., sang Maha Pencipta
dan pengatur alam semesta , karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah, maka kami
dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian “PENGARUH INTENSITAS CAHAYA
TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN KACANG HIJAU”
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Najemiati, S.Pd. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami dalam bidang studi
ini. Kami juga ingin berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini.
ii
DAFTAR ISI
Tumbuhan ................................................................................................ 9
4.1 Tabel dan Hasil Penelitian Grafik Pot di Tempat Terang ............................... 18
4.2 Tabel dan Hasil Penelitian Grafik Pot di Tempat Gelap .................................19
iii
4.3 Dokumentasi .......................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan berjalan seiring, Misalnya, pada tumbuhan, terjadi pertumbuhan dan
perkembangan biji dari satu sel zigot menjadi embrio, kemudian menjadi satu individu
yang mempunyai akar, batang, dan daun. Setelah itu, tumbuhan akan berkembang
menjadi tumbuhan dewasa yang dapat bereproduksi. Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan
mitosis atau pembesaran sel, atau keduanya.
5
pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, dalam penelitian kali ini kami menggunakan
faktor cahaya matahari dengan subjeknya tanaman dibawah sinar matahari
langsung dan yangtidak terkena cahaya sama sekali. Tanaman yang dibawah sinar
matahari langsung, di masukkan dalam pot dan diletakkan pada tempat yang terang
atau terpapar cahaya matahari, sebaliknya tanaman yang tidak terkena paparan
cahaya matari secara langsung dimasukan pada pot dan diletakkan dalam kardus agar
cahaya tidak dapat masuk.
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
• Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada kacang hijau yang terkena cahaya
matahari dan tidak terkena sinar matahari langsung.
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan tumbuhan, diawali dari biji yang tumbuh menjadi zigot kemudian
menjadi embrio yang dilengkapi cadangan makanan (endosperma). Biji terbagi
menjadi dua jenis, yaitu biji yang tak berendosperm atau biji eksalbumin, contohnya
biji bunga matahari dan biji berendosperm atau biji beralbumin, Biji jagung.
Pertumbuhan tumbuhan merupakan hasil dari:
1. Pembelahan sel : Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan baru
2. Pembesaran sel : Pertambahan ukuran sel anak
3. Diferensiasi sel : Perubahan sel hingga terbentuk organ-organ
1) Proses perkecambahan
a) Proses fisika
Proses fisika ditandai dengan masuknya air kedalam biji suatu tumbuhan,
yang disebut dengan (imbibisi).
7
b) Proses kimia
Setelah masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang
masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA).
Hormone ini mendorong aleurone (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk menyintesis dan mengeluarkan enzim dan memungkinkan makanan
cadangan (tepung) dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai untuk dibawa ke
titik tumbuh kecambah.
- Macam-macam perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon, perkecambahan dapat dibedakan menjadi epigeal
dan hipogeal.
1. Epigeal : Tipe perkecambahan yang dimulai ketika kotiledon mendorong ke
atas permukaan tanah akibat pemanjangan bagian hipokotil.
2. Hipogeal : Tipe perkecambahan yang ditandai dengan terbentuknya bakal
batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada
dalam tanah.
8
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1. Faktor Internal
➢ Gen
Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang terdapat dalam
tubuh tanaman. Faktor ini sangat berperanan dalam mengatur pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi
kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein.
➢ Hormon
a) Auksin
Penemu : Fritz Went (peneliti asal Belanda)
Struktur Auksin
Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic
Acid (IAA). Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya. Bekerja
mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di
ujung-ujung tunas (batang dan akar). Dengan sifat auksin ini, tumbuhan
dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi).
Fungsi Hormon Auksin:
- Merangsang pemanjangan (sel) pada daerah titik tumbuh
- Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
- Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
- Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya
tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas
lateral akan tumbuh.
- Merangsang absisi (pengguguran pada daun)
b) Giberelin : Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
c) Etilen : Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan
daun.
d) Sitokinin : Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
9
e) Asam absisat : Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
f) Kalin : Berperan dalam proses organogenesis
g) Asam traumalin : Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan.
2. Faktor Eksternal
a) Nutrisi
(1) Fungsi nutrisi pada tumbuhan dan penyakit akibat kekurangan unsur makro.
Unsur Makro Fungsi Penyakit Akibat
Karbon (C) Bahan dasar untuk Pertumbuhan terhambat
Oksigen (O) fotosintesis metabolism
Hidrogen (H) terhambat,dan tumbuhan
akan mati
Nitrogen (N) Komponen Protein,asam Pertumbuhan terhambat,
nukleat,koenzim,dan daun yang muda bewarna
klorofil. hijau pucat, dan daun-
daun yang tua berwarna
kuning serta gugur
(penyakit ini disebut
klorosis)
Sulfur (S) Komponen sebagian Daun berwarna hijau
kecil asam amino pucat atau terhambat
kekuningan,dan
pertumbuhan
Kalium (K) Mengaktifkan enzim, Pertumbuhan lambat,
mengatur keseimbangan daun-daun yang tua
kelarutan air,dan menggulung, terdapat
mempengaruhi osmosis bercak-bercak, tepi daun
10
hangus, dan tumbuhan
menjadi lemah/mudah
roboh
Kalsium (Ca) Mengatur beberapa Daun-daun tidak
fungsi sel dan terbentuk, tunas ujung
menguatkan dinding sel mati dan pertumbuhan
akar terhambat
Fosfor (P) Komponen asam nukleat, Berkas pembuluh
fosfolipid, dan ATP berwarna keunguan,
pertumbuhan terhambat,
buah dan biji yang
dihasilkan lebih sedikit
Magnesium (Mg) Komponen klorofil dan Klorosis dan daun-daun
mengaktifkan beberapa berguguran, pembelahan
enzim saling terganggu
(2) Fungsi nutrisi pada tumbuhan dan penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan unsur mikro.
Unsur Makro Fungsi Penyakit Akibat
Klor (CI) Mengatur pertumbuhan Layu, klorosis, dan
akar dan batang, serta beberapa daun mati
mengatur fotolisis
Besi (Fe) Mengatur sintesis protein Klorosis, dan terbentuk
dan transpor elektron jalur-jalur berwarna
kuning serta hijau pada
Boron (B) Mengatur pertumbuhan Tunas
perkecambahanan terhenti, cabang-cabang
pembuangan pembuahan lateral mati, daun
pembelahan sel dan menebal dan keriting
metabolisme nitrogen serta menjadi rapuh
Mangan (Mn) Sintesis klorofil dan berkas pembuluh
pengaktifan koenzim berwarna gelap tetapi
warna daun memutih
Seng (Zn) Mengatur pembentukan klorosis daun berwarna
aksin, kloroplas dan merah tua dan akar
amilum serta komponen abnormal
enzim
Tembaga (Cu) komponen beberapa klorosis bintik-bintik
enzim pada daun yang sudah
mati, dan pertumbuhan
terhambat
11
Molibdenum (Mo) bagian dari enzim yang daun hijau pucat dan
digunakan dalam menggulung
metabolisme nitrogen
b) Air
Air diperlukan tumbuhan dalam berbagai proses fisiologis. Tanpa air yang
cukup tumbuhan akan mengalami banyak gangguan. Fungsi air bagi
tumbuhan adalah sebagai berikut.
Jika kekurangan air, tumbuhan akan layu karena terjadi penurunan tekanan
turgor pada sel-selnya. Air merupakan faktor eksternal yang juga sangat
diperlukan dalam perkecambahan biji. Air digunakan saat masa
perkecambahan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Ketiadaan air
dapat menyebabkan perkecambahan biji tertunda (dormansi).
c) Cahaya
d) Suhu
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu. Suhu
yang kurang sesuai akan menyebabkan kerja enzim di dalam sel-sel kurang
optimal sehingga proses metabolisme (seperti fotosintesis) akan terganggu.
Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi
tumbuhan karena suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam
melakukan proses fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi.
e) Kelembapan
f) Oksigen
13
Kekurangan oksigen dapat merangsang produksi hormon etilen yang
menyebabkan beberapa sel dalam korteks akan mengalami penuaaan dan mati.
Tumbuhan yang terlalu banyak disiram air akan kekurangan oksigen karena
tanah kehabisan ruang udara penyedia oksigen. Tanah yang padat dan liat
mengandung sedikit oksigen sehingga perlu dicampur dengan pencangkulan
secara hati-hati agar akar tumbuhan dapat bernapas.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Dalam dunia tumbuh-
tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata (L.) R. Wilczek
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan cabang menyamping pada batang
utama, berbentuk bulat dan berbulu warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan
ada yang ungu (Adrianto dan Indarto, 2004). Batang tanaman kacang hijau berbentuk
bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, bewarna hijau kecoklatan
atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun
pertama berupa sepasang daun yang berhadap-hadapan dan masing-masing daun berupa
14
daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 30 cm-
110 cm dan cabangya menyebar kesegala arah (Rukmana, 1997).
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Eksperimen
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari
percobaan/pengukuran.
4. Kapas 9. Penggaris
4. Ambil kacang hijau yang yang telah direndam, simpan di atas kapas, tunggu
sampai berkecambah (1 hari).
5. Pilihlah kecambah yang bagus, tanam di dua pot yang telah diisi tanah,
masing-masing pot berisikan 5 kecambah.
7. Simpan satu pot di tempat yang terang (terkena cahaya) dan simpan satu
pot ditempat yang gelap (tidak terkena cahaya).
8. Siram tiap hari, jumlah air yang digunakan harus sama banyak tiap potnya.
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. - - - - - -
• Tabel Perkembangan
1 –
3 Akar mulai menancap ketanah, hipokotil keatas dan warna biji hijau muda dan
mulai agak kemerahan, daun muncul tapi belum melebar dan belum terlalu
terbuka
18
4 Akar menancap kokoh ketanah, daun bewarna hijau terbuka tetapi masih belum
melebar dan batang hijau kuat agak kemerahan
6 Daun makin tebal dan berwarna hijau segar, sudah ada bulu-bulu halus di area
batang
19
• Tabel Perkembangan
1 –
3 Akar mulai menancap ke tanah, hipokotil ke atas, warna biji merah muda, dan
daun mulai muncul tapi menguncup kekuningan
4 Akar menancap kokoh ke tanah, daun muncul tapi menguncup kekuningan dan
batang putih pucat
5 Daun masih menguncup dan kekuningan, batang lemah pucat dan tumbuh
menyebar
6 Daun kuning mulai agak terbuka, batang makin pucat dan lemah, tanaman
semakin menunduk
20
4.3 Dokumentasi
Hari Tempat
Ke
Terang Gelap
1
21
3
22
5
23
7
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumbuhan kecambah yang di tanam ditempat yang gelap akan tumbuh lebih
tinggi daripada tanaman yang di tanam ditempat yang terkena cahaya matahari. Hal ini
dikarenakan tanaman kecambah yang berada di tempat yang gelap tidak terkena cahaya
matahari sehingga hormon auksin akan terus mamacu pertumbuhan batang. Hormon
auksin berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di
daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin sangat peka terhadap cahaya sinar
matahari, apabila tumbuhan terkena sinar matahari maka hormon auksin akan terurai.
Pada keadaan gelap, hormon auksin tidak terurai sehingga mengakibatkan batang
tumbuhan akan lebih panjang, tetapi kondisi fisik tumbuhan tidak sehat, batangnya
melengkung tidak kokoh, daunnya berwarna pucat kekuningan dan tidak berkembang.
Peristiwa ini biasanya disebut etiolasi.
25
perkembangan kacang hijau memerlukan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya
yang dibutuhkan berbeda-beda pada setiap tumbuhan termasuk kacang hijau.
5.2 Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan lebih lama lagi agar lebih terlihat perbedaan
yang lebih jelas antara tumbuhan yang berada di tempat yang gelap dan berada di tempat
yang terang. Dan juga sebaiknya, menanam kacang hijau di dalam gelas yang bening
agar dapat diamati perkembangan pada akar serta agar ketika di dokumentasikan
tampak jelas dari ujung akar hingga ujung daun.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB6.pdf
http://plantamor.com/species/search
https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
https://www.teorieno.com/2016/10/klasifikasi-dan-morfologi-kacang-hijau.html
http://pengaruhcahayaterhdapkacanghijau.blogspot.com/2016/06/v
behaviorurldefaultvmlo.html
https://bidannurulfathiyah.wordpress.com/2015/03/31/laporan-penelitian-kacang-
hijau/
https://www.academia.edu/34603365/KARYA_ILMIAH_BIOLOGI_PERTUMBUH
AN_BIJI_KACANG_HIJAU_TERHADAP_TEMPAT_TERANG_DAN_GELAP
https://www.academia.edu/9186619/LAPORAN_PRAKTIKUM_KACANG_HIJAU
https://bidannurulfathiyah.wordpress.com/2015/03/31/laporan-penelitian-kacang-
hijau/
Pratiwi, D. A. , Maryati, Sri. Suharno. & S., Bambang. 2018. Buku Biologi Kelas
XII Kelompok Peminatan. Ciracas, Jakarta 13740: Penerbit Erlangga.
27