Anda di halaman 1dari 27

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP


PERTUMBUHAN TUMBUHAN KACANG HIJAU

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelaran Biologi

Guru : Najemiati, S.Pd.

Disusun oleh :

1. FAIZAH KAMILAH (08)


2. RATU HIJRIYAH R. (26)
3. REVILYA HERSI KHAERUDDIN (27)
4. TESYA BANDASO (32)

KELAS XII MIPA 3


SMA NEGERI 5 MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala puji syukur bagi Allah SWT., sang Maha Pencipta
dan pengatur alam semesta , karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah, maka kami
dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian “PENGARUH INTENSITAS CAHAYA
TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN KACANG HIJAU”

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Najemiati, S.Pd. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami dalam bidang studi
ini. Kami juga ingin berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini.

Penyelesaian karya tulis ini juga bersumberkan dari beberapa referensi,seperti


dari internet yaitu dari google, dan dari pengetahuan yang kami miliki seputar hal ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami tunggu demi kesempurnaan laporan ini.

Makassar, 9 Agustus 2021

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 5


1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
1.3 Tujuan penelitian .................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................7

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ............................... 7

2.2 Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan .....................................7

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuhan ................................................................................................ 9

2.4 Objek Penelitian (Kacang Hijau) .................................................................14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 16

3.1 Jenis Penelitian........................................................................................... 16

3.2 Tempat & Waktu Penelitian ....................................................................16

3.3 Variabel ...................................................................................................16

3.4 Alat dan Bahan Penelitian............................................................................17

3.5 Cara Kerja Penelitian................................................................................... 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 18

4.1 Tabel dan Hasil Penelitian Grafik Pot di Tempat Terang ............................... 18

4.2 Tabel dan Hasil Penelitian Grafik Pot di Tempat Gelap .................................19

iii
4.3 Dokumentasi .......................................................................................... 21

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 25

5.1 Kesimpulan............................................................................................... 25

5.2 Saran ........................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 27

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan berjalan seiring, Misalnya, pada tumbuhan, terjadi pertumbuhan dan
perkembangan biji dari satu sel zigot menjadi embrio, kemudian menjadi satu individu
yang mempunyai akar, batang, dan daun. Setelah itu, tumbuhan akan berkembang
menjadi tumbuhan dewasa yang dapat bereproduksi. Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan
mitosis atau pembesaran sel, atau keduanya.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada


banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan Faktor-
faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor ekstemal.
Faktor internal merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor
fisiologis, sedangkan faktor ekstemal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang
berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah
satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
adalah cahaya .

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan berkecambahnya


biji. Perkecambahan terjadi melalui proses fisika, yaitu penyerapan air, dan proses
kimia, berupa aktivitas enzim. Perkecambahan disebut epigeal jika kotiledonnya
terangkat ke atas permukaan tanah, dan hipogeal jika kotiledonnya tetap berada di
bawah permukaan tanah. Titik tumbuh pada tumbuhan terdapat di ujung akar dan ujung
batang. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor luar dan
faktor dalam. Faktor luar meliputi air, cahaya, kelembapan, dan makanan. Faktor dalam
meliputi gen dan hormon.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam

5
pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, dalam penelitian kali ini kami menggunakan
faktor cahaya matahari dengan subjeknya tanaman dibawah sinar matahari
langsung dan yangtidak terkena cahaya sama sekali. Tanaman yang dibawah sinar
matahari langsung, di masukkan dalam pot dan diletakkan pada tempat yang terang
atau terpapar cahaya matahari, sebaliknya tanaman yang tidak terkena paparan
cahaya matari secara langsung dimasukan pada pot dan diletakkan dalam kardus agar
cahaya tidak dapat masuk.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan

yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

• Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?

• Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau yang mendapatkan


cahaya matahari langsung dan kacang hijau yang tidak mendapat cahaya
matahari?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan di depan, yaitu :

• Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap


pertumbuhan kacang hijau

• Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada kacang hijau yang terkena cahaya
matahari dan tidak terkena sinar matahari langsung.

1.4 Manfaat penelitian

• Mengetahui bahwa pertumbuhan tanaman (kacang hijau) di pengaruhi oleh


faktor eksternal cahaya matahari

• Membedakan kondisi perkembangan pertumbuhan tanaman (Kacang hijau) yang


diletakkan pada tempat berbeda (gelap dan terang)
6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat


balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, atau keduanya.
Pertumbuuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif, contohnya
pertumbuhan batang tumbuhan dapat diukur dengan busur pertumbuhan atau
auksanometer.

Perkembangan adalah terspesialisasinya sel – sel menjadi struktur dan fungsi


tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetatpi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

2.2 Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan tumbuhan, diawali dari biji yang tumbuh menjadi zigot kemudian
menjadi embrio yang dilengkapi cadangan makanan (endosperma). Biji terbagi
menjadi dua jenis, yaitu biji yang tak berendosperm atau biji eksalbumin, contohnya
biji bunga matahari dan biji berendosperm atau biji beralbumin, Biji jagung.
Pertumbuhan tumbuhan merupakan hasil dari:
1. Pembelahan sel : Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan baru
2. Pembesaran sel : Pertambahan ukuran sel anak
3. Diferensiasi sel : Perubahan sel hingga terbentuk organ-organ
1) Proses perkecambahan

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa


dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Lalu perkecembahan dimulai dengan melibatkan
proses fisika maupun kimiawi.

a) Proses fisika
Proses fisika ditandai dengan masuknya air kedalam biji suatu tumbuhan,
yang disebut dengan (imbibisi).
7
b) Proses kimia
Setelah masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang
masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA).
Hormone ini mendorong aleurone (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk menyintesis dan mengeluarkan enzim dan memungkinkan makanan
cadangan (tepung) dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai untuk dibawa ke
titik tumbuh kecambah.

- Macam-macam perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon, perkecambahan dapat dibedakan menjadi epigeal
dan hipogeal.
1. Epigeal : Tipe perkecambahan yang dimulai ketika kotiledon mendorong ke
atas permukaan tanah akibat pemanjangan bagian hipokotil.
2. Hipogeal : Tipe perkecambahan yang ditandai dengan terbentuknya bakal
batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada
dalam tanah.

2) Jenis – Jenis Pertumbuhan


- Pertumbuhan primer, terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan
meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan
seperti akar dan batang.
- Pertumbuhan sekunder, merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu:
kambium vaskuler (terletak diantara xylem dan floem menyebabkan
pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk
floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi
jaringan epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan
dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumbuhan.

8
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

1. Faktor Internal
➢ Gen
Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang terdapat dalam
tubuh tanaman. Faktor ini sangat berperanan dalam mengatur pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi
kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein.

➢ Hormon
a) Auksin
Penemu : Fritz Went (peneliti asal Belanda)
Struktur Auksin
Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic
Acid (IAA). Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya. Bekerja
mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di
ujung-ujung tunas (batang dan akar). Dengan sifat auksin ini, tumbuhan
dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi).
Fungsi Hormon Auksin:
- Merangsang pemanjangan (sel) pada daerah titik tumbuh
- Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
- Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
- Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya
tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas
lateral akan tumbuh.
- Merangsang absisi (pengguguran pada daun)
b) Giberelin : Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
c) Etilen : Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan
daun.
d) Sitokinin : Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)

9
e) Asam absisat : Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
f) Kalin : Berperan dalam proses organogenesis
g) Asam traumalin : Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan.

2. Faktor Eksternal
a) Nutrisi

Nutrisi adalah unsur makronutrien dan mikronutrien, misalnya


karbondioksida. Nutrisi diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai
penyusun komponen- komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan

Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami


defisiensi . Apabila hal ini terjadi, maka pertumbuhan dan perkembangannya
tidak sempurna.

(1) Fungsi nutrisi pada tumbuhan dan penyakit akibat kekurangan unsur makro.
Unsur Makro Fungsi Penyakit Akibat
Karbon (C) Bahan dasar untuk Pertumbuhan terhambat
Oksigen (O) fotosintesis metabolism
Hidrogen (H) terhambat,dan tumbuhan
akan mati
Nitrogen (N) Komponen Protein,asam Pertumbuhan terhambat,
nukleat,koenzim,dan daun yang muda bewarna
klorofil. hijau pucat, dan daun-
daun yang tua berwarna
kuning serta gugur
(penyakit ini disebut
klorosis)
Sulfur (S) Komponen sebagian Daun berwarna hijau
kecil asam amino pucat atau terhambat
kekuningan,dan
pertumbuhan
Kalium (K) Mengaktifkan enzim, Pertumbuhan lambat,
mengatur keseimbangan daun-daun yang tua
kelarutan air,dan menggulung, terdapat
mempengaruhi osmosis bercak-bercak, tepi daun
10
hangus, dan tumbuhan
menjadi lemah/mudah
roboh
Kalsium (Ca) Mengatur beberapa Daun-daun tidak
fungsi sel dan terbentuk, tunas ujung
menguatkan dinding sel mati dan pertumbuhan
akar terhambat
Fosfor (P) Komponen asam nukleat, Berkas pembuluh
fosfolipid, dan ATP berwarna keunguan,
pertumbuhan terhambat,
buah dan biji yang
dihasilkan lebih sedikit
Magnesium (Mg) Komponen klorofil dan Klorosis dan daun-daun
mengaktifkan beberapa berguguran, pembelahan
enzim saling terganggu

(2) Fungsi nutrisi pada tumbuhan dan penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan unsur mikro.
Unsur Makro Fungsi Penyakit Akibat
Klor (CI) Mengatur pertumbuhan Layu, klorosis, dan
akar dan batang, serta beberapa daun mati
mengatur fotolisis
Besi (Fe) Mengatur sintesis protein Klorosis, dan terbentuk
dan transpor elektron jalur-jalur berwarna
kuning serta hijau pada
Boron (B) Mengatur pertumbuhan Tunas
perkecambahanan terhenti, cabang-cabang
pembuangan pembuahan lateral mati, daun
pembelahan sel dan menebal dan keriting
metabolisme nitrogen serta menjadi rapuh
Mangan (Mn) Sintesis klorofil dan berkas pembuluh
pengaktifan koenzim berwarna gelap tetapi
warna daun memutih
Seng (Zn) Mengatur pembentukan klorosis daun berwarna
aksin, kloroplas dan merah tua dan akar
amilum serta komponen abnormal
enzim
Tembaga (Cu) komponen beberapa klorosis bintik-bintik
enzim pada daun yang sudah
mati, dan pertumbuhan
terhambat

11
Molibdenum (Mo) bagian dari enzim yang daun hijau pucat dan
digunakan dalam menggulung
metabolisme nitrogen

b) Air
Air diperlukan tumbuhan dalam berbagai proses fisiologis. Tanpa air yang
cukup tumbuhan akan mengalami banyak gangguan. Fungsi air bagi
tumbuhan adalah sebagai berikut.

• Pelarut zat-zat yang diperlukan oleh tumbuhan.

• Bahan dasar untuk reaksi biokimia.

• Sebagai medium berlangsungnya reaksi metabolisme.

• Menjaga tekanan turgor dinding sel dan agar tidak kekeringan.

• Berperan dalam proses transportasi unsur hara dari tanah ke daun.

Jika kekurangan air, tumbuhan akan layu karena terjadi penurunan tekanan
turgor pada sel-selnya. Air merupakan faktor eksternal yang juga sangat
diperlukan dalam perkecambahan biji. Air digunakan saat masa
perkecambahan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Ketiadaan air
dapat menyebabkan perkecambahan biji tertunda (dormansi).

c) Cahaya

Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan


mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi
tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis,
fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim
untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan,
pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis
saat berlangsung reaksi terang. Jadi cahaya secara tidak langsung
mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena hasil
fotosintesis berupa karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ
tumbuhan.
12
Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya
(fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah
diketahui dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh di tempat
terang dengan kecambah dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di
tempat gelap akan mengalami etiolasi (pertumbuhan tumbuhan yang lebih
cepat jika berada di tempat yang gelap), kecambah tampak pucat dan lemah
karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya. Sedangkan, pada
kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi
batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin
terhambat oleh adanya cahaya.

d) Suhu

Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu. Suhu
yang kurang sesuai akan menyebabkan kerja enzim di dalam sel-sel kurang
optimal sehingga proses metabolisme (seperti fotosintesis) akan terganggu.
Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi
tumbuhan karena suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam
melakukan proses fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi.

e) Kelembapan

Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat


perkecambahan biji. Hal ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk
mengaktifkan enzim dalam biji serta melarutkan makanan dalam jaringan.
Tingkat pengaruh kelembapan udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda.
Ada tanaman yang membutuhkan kelembaban udara dan kelembapan tanah yang
tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan
baik pada dengan kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah.

f) Oksigen

Oksigen diperlukan tumbuhan untuk bernapas. Tumbuhan dapat tumbuh dan


berkembang dengan baik, jika kebutuhan terhadap oksigen tercukupi.

13
Kekurangan oksigen dapat merangsang produksi hormon etilen yang
menyebabkan beberapa sel dalam korteks akan mengalami penuaaan dan mati.
Tumbuhan yang terlalu banyak disiram air akan kekurangan oksigen karena
tanah kehabisan ruang udara penyedia oksigen. Tanah yang padat dan liat
mengandung sedikit oksigen sehingga perlu dicampur dengan pencangkulan
secara hati-hati agar akar tumbuhan dapat bernapas.

2.4 Objek Penelitian (Kacang Hijau)

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Dalam dunia tumbuh-
tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata (L.) R. Wilczek

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan cabang menyamping pada batang
utama, berbentuk bulat dan berbulu warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan
ada yang ungu (Adrianto dan Indarto, 2004). Batang tanaman kacang hijau berbentuk
bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, bewarna hijau kecoklatan
atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun
pertama berupa sepasang daun yang berhadap-hadapan dan masing-masing daun berupa

14
daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 30 cm-
110 cm dan cabangya menyebar kesegala arah (Rukmana, 1997).

15
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, kami menggunakan metode analisa
deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut :

- Eksperimen
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari
percobaan/pengukuran.

- Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi


Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan
mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan
pengamatan yang meliputi melihat, menghitung, mengukur, dan mencatat
kejadian. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti
mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


- Tempat : Rumah Tesya Bandaso
- Waktu : Rabu, 28 Juli 2021 – Kamis, 5 Agustus 2021
3.3 Variabel
- Variabel Bebas : Pengaruh Intensitas cahaya
Perlakuan :
1. Pot A Disimpan di tempat gelap
(dalam kardus)

2. Pot B Disimpan di tempat yang


terang atau terpapar
cahaya matahari

- Variabel Terikat : Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Ijo


16
- Variabel Kontrol : Biji Kacang Hijau, Kapas, Tanah, Pot, Air, dan
Cahaya

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

1. Kacang Hijau 6. 2 Pot Bunga Kecil

2. Air 7. Tanah Liat

3. Gelas Palstik 8. Kardus

4. Kapas 9. Penggaris

5. Wadah Plastik Kecil

3.5 Cara Kerja Penelitian

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Rendam Kacang hijau satu hari.

3. Setelah direndam seharian, basahi kapas kemudian simpan di wadah plastik.

4. Ambil kacang hijau yang yang telah direndam, simpan di atas kapas, tunggu
sampai berkecambah (1 hari).

5. Pilihlah kecambah yang bagus, tanam di dua pot yang telah diisi tanah,
masing-masing pot berisikan 5 kecambah.

6. Siram kedua pot yang telah ditanami kecambah.

7. Simpan satu pot di tempat yang terang (terkena cahaya) dan simpan satu
pot ditempat yang gelap (tidak terkena cahaya).

8. Siram tiap hari, jumlah air yang digunakan harus sama banyak tiap potnya.

9. Amati pertumbuhannya selama 7 hari.

10. Ukur dan catat perkembangan kecambah tiap harinya

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel dan Hasil Penelitian Grafik Pot di Tempat Terang


• Tabel Pertumbuhan

Hari Pertumbuhan (cm) Rata-Rata


Ke- (cm)
I II III IV V

1. - - - - - -

2. 1,2 cm 1,2 cm 1 cm 0,6 cm 0,7 cm 0,94 cm


3. 6,5 cm 6,7 cm 5,1 cm 5,1 cm 6,8 cm 6,04 cm

4. 8,7 cm 10,7 cm 8,6 cm 8,5 cm 11 cm 9,5 cm

5. 12 cm 13,5 cm 11,5 cm 10,5 cm 14,5 cm 12,4 cm

6. 13,5 cm 19,5 cm 13 cm 16,5 cm 17,5 cm 16 cm

7. 18,1 cm 25 cm 17,2 cm 22 cm 22,8 cm 21,02 cm

• Tabel Perkembangan

Hari Ke- Perkembangan

1 –

2 Akar mulai menembus tanah dan plumula mulai tampak

3 Akar mulai menancap ketanah, hipokotil keatas dan warna biji hijau muda dan
mulai agak kemerahan, daun muncul tapi belum melebar dan belum terlalu
terbuka

18
4 Akar menancap kokoh ketanah, daun bewarna hijau terbuka tetapi masih belum
melebar dan batang hijau kuat agak kemerahan

5 Daun terbuka lebar semuanya dan tumbuhan mengarah ke matahari (arah


datangnya cahaya)

6 Daun makin tebal dan berwarna hijau segar, sudah ada bulu-bulu halus di area
batang

7 Tumbuhan hijau segar dan batang kokoh

4.2 Tabel dan Hasil Penelitian Grafik Pot di Tempat Gelap


• Tabel Pertumbuhan

Hari Pertumbuhan (cm) Rata-Rata


Ke- (cm)
I II III IV V
1. - - - - - -
2. 1,3 cm 1,8 cm 1,7 cm 2 cm 2,2 cm 1.8 cm
3. 9,7 cm 7,8 cm 5,3 cm 5,7 cm 11,6 cm 8.02 cm

4. 16,3 cm 14,4 cm 14,6 cm 12 cm 18,5 cm 15,16 cm

5. 19,5 cm 19,5 cm 22 cm 19,6 cm 25,4 cm 21,2 cm

6. 23 cm 21,5 cm 24 cm 20,5 cm 30,5 cm 23,9 cm

7. 27 cm 24,5 cm 28,5 cm 24 cm 35 cm 27,8 cm

19
• Tabel Perkembangan

Hari Ke- Perkembangan

1 –

2 Akar mulai menembus tanah dan sebagian plumula mulai nampak

3 Akar mulai menancap ke tanah, hipokotil ke atas, warna biji merah muda, dan
daun mulai muncul tapi menguncup kekuningan

4 Akar menancap kokoh ke tanah, daun muncul tapi menguncup kekuningan dan
batang putih pucat

5 Daun masih menguncup dan kekuningan, batang lemah pucat dan tumbuh
menyebar

6 Daun kuning mulai agak terbuka, batang makin pucat dan lemah, tanaman
semakin menunduk

7 Tumbuhan pucat, daun tidak berkembang

20
4.3 Dokumentasi

Hari Tempat
Ke
Terang Gelap
1

21
3

22
5

23
7

24
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa


cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.
Terdapat perbedaan antara tumbuhan yang terkena cahaya dengan tumbuhan yang tidak
terkena cahaya (tempat yang gelap).

Tumbuhan kecambah yang di tanam ditempat yang gelap akan tumbuh lebih
tinggi daripada tanaman yang di tanam ditempat yang terkena cahaya matahari. Hal ini
dikarenakan tanaman kecambah yang berada di tempat yang gelap tidak terkena cahaya
matahari sehingga hormon auksin akan terus mamacu pertumbuhan batang. Hormon
auksin berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di
daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin sangat peka terhadap cahaya sinar
matahari, apabila tumbuhan terkena sinar matahari maka hormon auksin akan terurai.
Pada keadaan gelap, hormon auksin tidak terurai sehingga mengakibatkan batang
tumbuhan akan lebih panjang, tetapi kondisi fisik tumbuhan tidak sehat, batangnya
melengkung tidak kokoh, daunnya berwarna pucat kekuningan dan tidak berkembang.
Peristiwa ini biasanya disebut etiolasi.

Pada tumbuhan kecambah yang berada ditempat terang, tumbuhan kecambah


akan tumbuh leboh pendek daripada tanaman ditempat gelap dikarenakan adanya
pengaruh dari hormon auksin yang terurai jika terkena cahaya matahari seperti yang
telah dijelaskan di atas. Hal ini mengakibatkan batang tumbuhan lebih pendek, tetapi
kondisi fisik tumbuhan sehat, subur, batang tegak dan kokoh, dan daunnya terlibat segar
berwarna hijau yang mengandung cukup klorofil.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh cahaya dapat mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau. Proses pertumbuhan dan

25
perkembangan kacang hijau memerlukan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya
yang dibutuhkan berbeda-beda pada setiap tumbuhan termasuk kacang hijau.

5.2 Saran

Sebaiknya, percobaan dilakukan lebih lama lagi agar lebih terlihat perbedaan
yang lebih jelas antara tumbuhan yang berada di tempat yang gelap dan berada di tempat
yang terang. Dan juga sebaiknya, menanam kacang hijau di dalam gelas yang bening
agar dapat diamati perkembangan pada akar serta agar ketika di dokumentasikan
tampak jelas dari ujung akar hingga ujung daun.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB6.pdf

http://plantamor.com/species/search

https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau

https://www.teorieno.com/2016/10/klasifikasi-dan-morfologi-kacang-hijau.html

http://pengaruhcahayaterhdapkacanghijau.blogspot.com/2016/06/v
behaviorurldefaultvmlo.html

https://bidannurulfathiyah.wordpress.com/2015/03/31/laporan-penelitian-kacang-
hijau/

https://www.academia.edu/34603365/KARYA_ILMIAH_BIOLOGI_PERTUMBUH
AN_BIJI_KACANG_HIJAU_TERHADAP_TEMPAT_TERANG_DAN_GELAP
https://www.academia.edu/9186619/LAPORAN_PRAKTIKUM_KACANG_HIJAU
https://bidannurulfathiyah.wordpress.com/2015/03/31/laporan-penelitian-kacang-
hijau/
Pratiwi, D. A. , Maryati, Sri. Suharno. & S., Bambang. 2018. Buku Biologi Kelas
XII Kelompok Peminatan. Ciracas, Jakarta 13740: Penerbit Erlangga.

27

Anda mungkin juga menyukai