🔗 Tahap metafase
a. Kromatid berjajar di bidang ekuator (bidang pembelahan).
🔗 Tahap anafase
a. Kromatid berpisah dan membentuk kromosom.
Pembelahan sel secara meiosis merupakan pembelahan yang terjadi pada sel
gamet melalui dua kali pembelahan dan menghasilkan empat sel anakan yang
sifatnya berbeda dengan induknya. Sel anakan yang dihasilkan dari meiosis terdiri
dari satu set kromosom atau sering disebut n (haploid). Pembelahan meiosis
bertujuan untuk menghasilkan sel gamet. Tahapan pembelahan meiosis terdiri atas
meiosis I dan meiosis II, masing-masing dengan tahap profase, metafase, anafase
dan telofase. Proses pembelahan meiosis I terdiri dari beberapa tahapan berikut ini.
🔗 Tahap profase I
a. Kromatin memadat membentuk kromosom, lalu membentuk kromatid (dua
kromosom yang sama).
d. Terjadi peristiwa pindah silang gen pada kromosom homolog yang menempel.
Pindah silang merupakan pertukaran gen dari satu kromosom ke kromosom lainnya.
Pindah silang menyebabkan terbentuknya sel dengan susunan gen baru. Bagian
kromosom yang mengalami pindah silang disebut kiasma.
🔗 Tahap metafase I
a. Kromosom homolog mulai berjajar di bidang ekuator (bidang pembelahan).
b. Lalu, sentriol menjulurkan benang spindel yang berikatan dengan tiap kromosom
homolog.
🔗 Tahap anafase I
a. Kromosom homolog ditarik benang spindel menuju masing-masing kutub.
🔗 Tahap telofase I
a. Inti sel mulai terbentuk.
b. Sentriol kembali menjadi sentromer.
d. Pada akhir telofase terbentuk dua sel anakan yang sifatnya haploid (n).
🔗 Tahap profase II
a. Terbentuknya sentriol yang berfungsi untuk menghasilkan benang spindel.
🔗 Tahap metafase II
a. Kromatid tersebut berjajar di bidang ekuator.
b. Kromatid tersebut tersusun atas dua kromosom yang tidak identik (berbeda)
karena adanya pindah silang yang terjadi pada tahap profase I.
🔗 Tahap anafase II
Kromatid terpisah dan menjadi kromosom karena ditarik oleh benang spindel
menuju kutub yang berlawanan.
🔗 Tahap profase II
a. Inti sel mulai terbentuk.
c. Terjadi sitokinesis.
💡 Contoh soal
Pembelahan sel secara meiosis akan menghasilkan sel ....
A. otot
B. usus
C. mata
D. sperma
E. jantung
Penyelesaian:
Pembelahan sel secara meiosis berlangsung di ovarium dan testis. Dalam ovarium
pembelahan meiosis menghasilkan sel ovum, sedangkan dalam testis menghasilkan
sel sperma.
✤✤✤✤ Gametogenesis pada
Hewan ✤✤✤✤
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin atau biasa disebut sel
gamet. Sel gamet yang dibentuk adalah gamet jantan dan betina. Pembentukan sel
gamet (gametogenesis) dilakukan melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel
pada gametogenesis terjadi secara mitosis dan meiosis. Setelah pembelahan meiosis
berakhir, terjadi pematangan sel (maturasi) untuk menjadikan sel gamet dewasa dan
siap untuk melakukan pembuahan.
Spermatogenesis
Proses spermatogenesis menghasilkan sel sperma atau spermatozoid yang
memiliki jumlah kromosom haploid (n). Proses spermatogenesis diawali dengan
pembentukan sel induk sperma yang disebut sel spermatogonium (dalam jumlah
jamak disebut spermatogonia) oleh dinding saluran tubulus seminiferus yang
terdapat di testis. Spermatogonium yang dihasilkan memiliki kromosom diploid
(2n). Selanjutnya, sel spermatogonium melakukan pembelahan mitosis untuk
menghasilkan 2 buah sel spermatosit primer diploid (2n).
Setelah mitosis selesai, setiap sel spermatosit primer akan membelah secara
meiosis. Pada tahap pembelahan meiosis I, setiap sel spermatosit primer akan
mengalami pengurangan jumlah kromosom, sehingga dihasilkan 2 buah sel
spermatosit sekunder yang haploid (n). Selanjutnya, 2 buah sel spermatosit sekunder
tersebut melanjutkan pembelahan meiosis II. Pada akhir meiosis II dihasilkan 4
buah sel spermatid haploid (n).
Kemudian, setiap sel spermatid mengalami proses pematangan (maturasi)
menjadi spermatozoa (sperma). Pada proses pematangan, terjadi pembentukan
akrosom dan flagel. Akrosom dibentuk di bagian ujung (bagian kepala) setiap
spermatozoa. Akrosom berperan untuk menembus lapisan pelindung sel telur pada
saat pembuahan. Flagel berperan sebagai alat gerak sperma untuk menuju sel telur.
Oogenesis
Proses oogenesis menghasilkan sel telur atau ovum yang memiliki jumlah
kromosom haploid (n). Sel telur atau ovum berkembang dari sel oogonium (jamak;
oogonia) yang diploid (2n), mirip spermatogonium pada spermatogenesis. Pada
oogonium, proses mitosisnya telah terjadi pada saat individu betina masih di dalam
kandungan (sebelum individu betina dilahirkan). Setelah individu betina dilahirkan,
telah terdapat sekitar 400.000 oosit primer pada ovarium yang siap untuk
memasuki tahap meiosis.
Pada individu betina yang masih berbentuk janin (belum dilahirkan), proses
oogenesis diawali dengan pembentukan sel oogonium oleh folikel yang terdapat di
ovarium. Oogonium yang dihasilkan memiliki kromosom diploid (2n). Selanjutnya,
sel oogonium melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan 2 buah sel oosit
primer diploid (2n). Selanjutnya, sel oosit primer ini akan disimpan di ovarium
sampai individu betina dilahirkan dan menjadi individu dewasa. Setelah individu
betina mengalami pubertas (menjadi dewasa), sel oosit primer akan melanjutkan
proses pembelahan meiosis.
Setelah individu betina dewasa, sel oosit primer diploid (2n) melakukan
pembelahan meiosis I menghasilkan 1 buah sel oosit sekunder yang haploid (n) dan 1
buah sel yang lebih kecil yang disebut badan polar I. Badan polar I selanjutnya
mengalami degenerasi (kemunduran perkembangan) sehingga memiliki ukuran
yang lebih kecil daripada sel oosit sekunder.
Benang sari (stamen) tersusun atas tangkai sari (filamen) dan kepala sari
(anther). Pada bagian kepala sari terdapat ruang-ruang sari yang menjadi tempat
butir-butir serbuk sari (polen) berkembang. Butiran serbuk sari inilah yang dikenal
sebagai sel kelamin jantan pada tumbuhan. Sel kelamin jantan (serbuk sari/polen)
ini dalam istilah biologi disebut sebagai mikrospora karena ukurannya yang lebih
kecil daripada sel kelamin betina.
Putik (pistillum) tersusun atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan
bakal buah (ovarium). Pada bakal buah (ovarium) terjadi proses pembentukan sel
telur. Dalam istilah biologi, sel telur pada tumbuhan disebut sebagai megaspora
karena ukurannya lebih besar daripada sel kelamin jantan. Di dalam ovarium juga
terjadi proses pembuahan megaspora oleh mikrospora yang memasuki putik setelah
melewati kepala putik dan tangkai putik.
Benang sari (stamen) tersusun atas tangkai sari (filamen) dan kepala sari
(anther). Pada bagian kepala sari terdapat ruang-ruang sari yang menjadi tempat
butir-butir serbuk sari (polen) berkembang. Butiran serbuk sari inilah yang dikenal
sebagai sel kelamin jantan pada tumbuhan. Sel kelamin jantan (serbuk sari/polen)
ini dalam istilah biologi disebut sebagai mikrospora karena ukurannya yang lebih
kecil daripada sel kelamin betina.
Putik tersusun atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan bakal
buah (ovarium). Pada bakal buah (ovarium) terjadi proses pembentukan sel telur.
Dalam istilah biologi, sel telur pada tumbuhan disebut sebagai megaspora karena
ukurannya lebih besar daripada sel kelamin jantan. Di dalam ovarium juga terjadi
proses pembuahan megaspora oleh mikrospora yang memasuki putik setelah
melewati kepala putik dan tangkai putik.
1. Mikrosporogenesis
2. Mikrogametogenesis
1. Megasporogenesis
2. Megagametogenesis
Kemudian, 8 inti sel tersebut akan berubah menjadi 7 sel berbeda dengan
salah satu sel memiliki 2 buah inti sel. Ketujuh sel tersebut terdiri atas; 3 sel
antipoda, 2 sel sinergid, 1 sel telur (ovum) dan 1 sel inti kandung lembaga sekunder
yang memiliki 2 inti sel. Nah, sekarang perhatikan gambar berikut: