Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN MITOSIS DENGAN MEIOSIS

posting by : Abinemuwahhid


Bagan perbandingan antara mitosis dengan meiosis

Pada mahkluk hidup multiseluller ( bersel banyak ) dengan tipe sel eukariota terjadi
dua macam pembelahan sel / reproduksi sel yaitu mitosis dan meiosis. Keduanya
merupakan pembelahan yang terjadi secara bertahap.
Meskipun demikian keduanya memiliki perbedaan.

Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain :
1. Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk proses pertumbuhan,
80/,3,3 meiosis membentuk sel gamet ( pada hewan dan tumbuhan
berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi mengurangi jumlah
kromosom agar keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama dari
generasi ke generasi
2. Mitosis terjadi di jaringan meristematis ( pd tumbuhan di ujung akar dan
batang ), 80/,3,3 meiosis terjadi di dalam organ kelamin jantan dan
betina
3. Mitosis berlangsung melalui tahapan : profase-metafase-anafase dan telofase
diselingi oleh interfase, 80/,3,3 meiosis berlangsung melalui tahapan :
profase metafase anafase telofase profase metafase
anafase telofase tanpa interfase
4. Pada meiosis 1 sel induk mengalami satu kali pembelahan , 80/,3,3 pada
meiosis 1 sel induk mengalami dua kali pembelahan.
5. Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki jumlah
kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk, 80/,3,3 pada
meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh kromosom
separuh dari jumlah kromosom sel induk
6. Pada mitosis sel anak bersifat diploid ( 2n ), sedangkan pada meiosis sel
anak bersifat haploid ( n ).
Mitosis dan Meiosis
osLed on 10 !anuarl 2009 by wllda sclence
itosis
itosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh
(meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat
Iase, yaitu proIase, metaIase, anaIase, dan teloIase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel
tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan
tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel
pada saat teloIase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.
ProIase. Pada awal proIase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan
dihasilkan dua sentrosom. asing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi
berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan
membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan,
mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan,
kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada
interIase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang
spindel terlihat memanjang dari sentromer (Campbell et al. 1999).
etaIase. asing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor
dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara
begerak ke bagian tengah inti membentuk keping metaIase (metaphasic plate) (Campbell et
al. 1999).
AnaIase. asing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing
kromosom membentuk sentromer. asing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor
ke kutubnya masing-masing (Campbell et al. 1999).
TeloIase. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya teloIase.
Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat dengan pewarna
histologi (Campbell et al. 1999).
Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat
(membentuk kromatin; diIuse). Keadaan seperti ini merupakan karakteristik dari interIase.
Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti (Campbell et al. 1999).
Sitokinesis. Selama Iase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan
lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak. Sitokinesis
terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin (Campbell et al. 1999).
eiosis
eiosis hanya terjadi pada Iase reproduksi seksual atau pada jaringan nuItah. Pada meiosis,
terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom
induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel,
yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). eiosis I dan meiosis II
terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II.
Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi Iase-Iase pembelahan seperti pada mitosis.
Oleh karena itu dikenal adanya proIase I, metaIase I, anaIase I , teloIase I, proIase II,
metaIase II, anaIase II, dan teloIase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka
pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel
mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
\ermatogenesis dan Uogenesis
,ay 7 2010
by ,edlclnesla
p?our browser does noL supporL lframes/p
ametogenesis adalah perkembangan sel kelamin jantan dan betina, atau gamet. Sedangkan
gamet adalah sel reproduksi haploid (oosit atau spermatozoa) yang penyatuannya diperlukan
dalam reproduksi seksual untuk mengawali perkembangan individu baru.1 ametogenesis
merupakan pembelahan meiosis yakni metode khusus pembelahan sel, terjadi pada maturasi
sel kelamin, dengan cara setiap inti sel anak menerima separuh jumlah siIat kromosom sel
somatik spesiesnya.1 Beberapa dari tahap-tahap meiosis sangat menyerupai tahap-tahap
terkait yang terdapat pada mitosis. 2 eiosis, seperti halnya mitosis didahului oleh replikasi
kromosom. Namun, replikasi tunggal ini diikuti oleh dua pembelahan sel yang berurutan
yang disebut meiosis I dan meiosis II. Pembelahan ini menghasilkan empat sel anak, masing-
masing hanya mempunyai setengah dari jumlah kromosom sel induk.

1. InterIase I
eiosis didahului oleh interIase yang mana selama Iase ini setiap kromosom bereplikasi.
Untuk setiap kromosom hasilnya adalah dua kromatid saudara yang identik secara genetik
yang tetap melekat pada sentromernya. Pada Iase ini sentrosom juga bereplikasi menjadi dua.
2
2. eiosis I
a. ProIase I
Kromosom mulai memadat. Kromosom homolog yang masing-masing tersusun dari dua
kromatid saudara berpasangan membentuk tetrad. Pada banyak tempat di sepanjang
tubuhnya, kromatid kromosom homolog saling menyilang yang dinamakan kiasmata
(tunggal, kiasma). Kiasmata berIungsi untuk mengikat kromosom agar tetap bersama.
Sementara itu, komponen seluler lainnya mempersiapkan pembelahan nukleus, sentrosom
bergerak saling menjauhi dan gelendong mikrotubula terbentuk di antaranya. Selubung
nukleus dan nukleoli menyebar. Akhirnya gelendong mikrotubula menangkap kinetokor yang
terbentuk pada kromosom dan kromosom mulai bergerak ke pelat metaIase. 2
b. etaIase I
Pasangan kromosom homolog tersusun pada pelat metaIase. ikrotubula kinetokor dari satu
kutub sel melekat pada satu kromosom masing-masing pasangan, sementara itu mikrotubula
dari kutub yang berlawanan menempel pada homolognya.2
c. AnaIase I
Alat gelendong menggerakkan kromosom ke arah kutub. Kromatid saudara tetap terikat pada
sentromernya dan bergerak ke arah kutub yang sama. Kromosom homolog bergerak ke arah
kutub yang berlawanan.2
d. TeloIase I dan Sitokinesis
Aparatus gelendong terus memisahkan pasangan kromosom homolog sampai kromosom
mencapai kutub sel. Setiap kutub mempunyai satu set kromosom haploid tetapi setiap
kromosom memiliki dua kromatid saudara. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma)
terjadi secara simultan dengan teloIase I, membentuk dua sel anak.2
3. eiosis II
a. ProIase II
Aparatus gelendong terbentuk dan kromosom berkembang ke arah pelat metaIase II.2
b. etaIase II
Kromosom ditempatkan pada pelat metaIase dengan cara seperti mitosis, dengan kinetokor
kromatid saudara dari masing-masing kromosom menunjuk ke arah yang berlawanan.2
c. AnaIase II
Sentromer kromatid saudara berpisah dan kromatid saudara dari masing-masing pasangan
bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan. 2
d. TeloIase II dan Sitokinesis
Nuklei terbentuk pada kutub sel yang berlawanan dan terjadi sitokinesis. Pada akhir
sitokinesis terdapat 4 sel anak dengan kromosom haploid.2
Spermatozoa

Terdapat dua macam gametogenesis yakni spermatogenesis (proses pembentukan
spermatozoa) dan oogenesis (proses terbentuknya sel telur/ovum di dalam ovarium).3
Spermatozoa berasal dari sel primordial yang diploid yang disebut spermatosit primer.
Setelah mengalami pembelahan meiosis I, maka jumlah kromosom dibagi dan spermatosit
sekunder. Bila pembelahan meiosis II yang berlangsung sebagai pembelahan selesai, maka
terbentuklah 4 sel spermatid yang masing-masing haploid. Selanjutnya spermatid akan
berkembang menjadi sepematozoa. 3
Oogenesis

Seperti halnya dengan spermatozoa, sel telur berasal dari sel primordial diploid, disebut oosit
primer.3
Disusun oleh Lyriestrata Anisa
@ uS@
1
orland amus edokLeran orland hlladelphla W 8 Saunders Company 2000 p 894 1309
2
Campbell n eece !8 ,lLchell LC 8lologl 3
Lh
ed !akarLa Lrlangga 2000 p 24733
3
Suryo CeneLlka ,anusla ?ogyakarLa Ca[ah ,ada unlverslLy ress 2003 p 6472

Anda mungkin juga menyukai