jalan atau cara dimana materi genetik yang terdapat pada kromosom
dibagikan sama kepada dua inti sel anak. Mitosis terjadi pada bagian ujung
batang atau ujung akar yang disebut jaringan yang meristematik, yakni selselnya bersifat embrional,
artinya mampu terus menerus membelah diri
untuk menambah jumlah sel tubuh oleh karena itu ujung batang atau ujung
yang membelah secara mitosis akan menghasilkan 2 sel anak yang masingmasing memiliki sifat dan
jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
dibutuhkan penggantian sel-sel baru.Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada
jaringan titik tumbuh
(meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam
empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi
pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada
hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada
membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.
Profase. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan
berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom
dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel
hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan,
kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang
terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya.
telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat
dengan pewarna histologi (Campbell et al. 1999).
Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat
interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti (Campbell et
al. 1999).
Sitokinesis. Selama fase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan
lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak. Sitokinesis
terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin (Campbell et al. 1999).
Pembelahan meiosis
dua tahap yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Tahap Meiosis I dan Meiosis II
reduksional yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid
berimbang (mirip dengan mitosis, dalam arti terjadi pemisahan kromatidkromatid dari sel-sel haploid).
Masing-masing pembelahan meiosis itu
(meiosis I dan II) terdiri atas empat fase utama. Tahap meiosis I adalah:
a. Meiosis I
kromosom dari induk betina dan satu set lagi dari induk jantan. Saat
lima subtahap.
Leptonema (Leptoten atau tahap benang-tipis): Kromosomkromosom yang panjang dan tipis mulai
berkondensasi, tanda-tanda
pertama struktur serupa benang mulai muncul dalam materi kromatin yang
pasangan-pasangan kromosom homolog bertemu dan digabungkan oleh sebuah struktur protein seperti
pita yang disebut kompleks sinaptonema.
dan pindah silang sangat tereduksi atau bahkan tidak ada sama sekali.
GAMBAR 3.9
(jamak kiasmata). Pada kiasma mana pun, hanya dua dari empat kromatid
kembali kromatid-kromatid nonsaudara di dalam kiasma maka gen-gen yang bertaut mengalami
rekombinasi menjadi kromatid-kromatid tipe
rekombinan; kedua kromatid dalam kiasma yang sama namun tidak saling
terbentuk.
betina dan kromosom dengan alel ―a‖ dan ―b‖ dari induk
jantan, maka tidak ada alasan bahwa ‗A‖ dan ―B‖ maupun
spindel.
dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Pada fase ini berlaku
Berikutnya terjadi sitokinesis yang menghasilkan pembelahan sel induk diploid menjadi dua sel anakan
meiosis yaitu tidak terjadi sintesis DNA selama diakinesis. Replikasi DNA
b. Meiosis II
1) Profase II
Kromatin kembali jadi kromosom. Tak terjadi lagi
2) Metafase II
berseberangan.
4) Telofase II
GAMBAR 3.10
empat sel progeni haploid sebagai akibat siklus meiosis (meiosis I dan
meiosis II). Satu gametosit 2n setelah mengalami meiosis menjadi 4
masing-masing haploid.