Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAHAN SEL

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup terjadi melalui mekanisme pembelahan
sel. Rudolf Virchow seorang ilmuwan dari Jerman dalam teorinya mengatakan bahwa “ setiap
sel berasal dari sel” ( omnis cellula e cellula ).

A. MACAM – MACAM PEMBELAHAN SEL.


Pembelahan sel adalah proses membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih sel anak
dengan cara membelah diri. Pembelahan sel melalui tahap – tahap tertentu yang bertujuan untuk
mengatur informasi genetik induk yang akan diturunkan pada sel anakan. Berdasarkan ada
tidaknya tahapan tersebut pembelahan sel dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Amitosis ( Pembelahan Biner )
Pada organisme prokariotik, misal bakteri pembelahan sel terjadi secara langsung tanpa
melalui tahapan – tahapan. Berhubung tidak ada fase – fase pembelahan dalam siklus
hidupnya, maka hampir seluruh siklus sel prokariotik adalah interfase.

2. Mitosis.
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel – sel anak dengan jumlah
kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan mitosis bertujuan
untuk mengganti sel-sel yang rusak dan memperbanyak sel sehingga sangat berperan
dalam proses pertumbuhan. Pembelahan mitosis berlangsung di dalam sel-sel tubuh atau
sel somatik. Dalam siklus sel, fase pembelahan ( mitosis ) berlangsung secara bergantian
dengan fase pertumbuhan ( interfase ).
a. Interfase.
Interfase merupakan tahap persiapan sebelum masuk mitosis. Pada saat interfase, sel
tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi, tetapi sel tersebut aktif melakukan
metabolisme. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu :

1) Fase G1 ( gap 1 ) atau fase tumbuh pertama.


Pada fase ini terjadi pertumbuhan sel untuk mencapai ukuran dewasa.
2) Fase S ( sintesis )
Pada fase ini sel melakukan sintesis DNA dan terjadi replikasi kromosom.
3) Fase G2 ( gap 2 ) atau fase tumbuh kedua.
Pada fase ini terjadi pembesaran ukuran sel sehingga sel siap memasuki fase
mitosis ( M ).

b. Mitosis.
Selama pembelahan sel, kromosom dan sitoplasma terbagi menjadi 2 sel anakan.
Pada pembelahan mitosis terjadi kariokenesis dan sitokenesis secara berurutan.
Kariokenesis adalah pembelahan inti menjadi dua dan sitokenesis adalah pembelahan
sitoplasma sel. Pada pembelahan mitosis melalui tahapn berikut :
1) Profase
 Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromatid.
 Kromatid berpasangan membentuk kromosom.
 Membran inti menghilang.
 Pembelahan sentrosom menjadi sentriol dan menuju ke kutub yang
berlawanan.
 Benang spindel mengatur diri sehingga menyerupai bentuk pancaran ( aster ).

2) Metafase.
 Kromosom berjajar di bidang pembelahan ( bidang ekuator ).
 Sentromer membelah sehingga masing – masing belahan kromosom terpisah.
 Setiap kromosom masih terdiri atas 2 kromatid yang terkait pada
sentromernya.

3) Anafase.
 Benang – benang spindel memendek.
 Setiap kromosom berpisah dan setiap kromatid bergerak menuju kutub yang
berlawanan.
 Pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki jumlah kromosom yang
ekuivalen.

4) Telofase dan Sitokenesis.


 Kromatid yang sudah sampai di kutub akan menipis dan memanjang menjadi
kromatin.
 Kumpulan kromatid membentuk anak inti ( nukleolus ).
 Membran nukleus mulai terbentuk kembali.
 Terjadi sitokenesis ( pembelahan sitoplasma ) dan terbentuk sekat pemisah
sehingga dihasilkan 2 sel anakan yang identik.

3. Meiosis.
Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel – sel kelamin
( gametogenesis ). Pembelahan meiosis diawali dengan replikasi kromosom pada tahap
interfase. Pada pembelahan meiosis terjadi 2 tahap pembelahan tanpa ada fase istirahat
yaitu meiosis I dan meiosis II.
a. Interfase.
Pada tahap ini , sel mempersiapkan diri untuk membelah secara meiosis saat
menjalankan fase G1, fase S dan fase G2. Selama interfase, sel tumbuh ke ukuran
dewasa dan menyalin DNA-nya.
b. Meiosis I
1) Profase I
Profase I merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahapan meiosis I yang lain.

Adapun tahapan pada saat Profase I adalah :


a) Leptoten.
Kromatin berubah menjadi kromosom dan terdapat bentukan seperti manik –
manik yang disebut kromomer.
b) Zigoten.
Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol dan bergerak ke kutub yang
berlawanan. Kromosom yang terdiri atas 2 kromatid berpasangan dengan
homolognya yang disebut sinapsis.
c) Pakiten.
Tiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid dengan sentromer masih
menyatu. Setiap kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid
yang disebut tetrad atau bivalen.
d) Diploten.
Kromosom homolog saling menjauhi hingga terbentuk perlekatan berbentuk
X yang disebut kiasma. Kiasma merupakan tempat terjadinya pindah silang.
e) Diakinesis.
Kromosom mulai terbentuk, transkripsi berhenti, tetrad bergerak ke bidang
ekuator, bebang spindel menyebar dan membran inti serta anak inti
menghilang.
2)Metafse I.
 Kromosom homolog ( tetrad ) berjajar di bidang ekuator.
 Masing – masing kromosom berikatan dengan benang spindel pada
bagian sentromer.

3) Anafase I
 Kromosom homolog bergerak ke kutub yang berlawanan sehingga
tetrad berpisah.
 Membran sel melekuk di bagian tengah.
 Tujuan anafase I yaitu membagi isi kromosom diploid menjadi
haploid.

4) Telofase I.
 Kromosom menuju ke kutub masing-masing, setiap kutub memiliki
kromosom haploid dengan 2 kromatid.
 Nukleolus mulai terbentuk dan satu sel terbentuk 2 inti yang lengkap.
 Terjadi sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma menjadi 2 bagian
sehingga terbentuk 2 sel anakan dengan kromosom haploid.
c. Meiosis II
Pada meiosis II terjadi pembagian krokatid tunggal dari setiap kromosom haploid
kepada sel anakan.
1) Profase II
 Membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang.
 Sentrosom membelah menjadi sentriol dan bergerak ke kutub
berlawanan.
 Profase II berlangsung lebih singkat dibanding tahapan lain.

2) Metafase II.
 Kromosom haploid ( berisi 2 kromatid ) bergerak ke bidang ekuator.
 Terbentuk benang spindel

3) Anafase II.
 Spindel menarik kromatid menuju ke kutub yang berlawanan.
 Kedua kromatid bergerak ke kutub yang berlawanan.
 Membran sel mulai terbentuk.

4) Telofase II.
 Kromatid berubah menjadi benang kromatin.
 Membran nukleus dan nukleus haploid terbentuk.
 Kromosom memanjang dan menipis menjadi benang kromatin.
 Terjadi sitokinesis sehingga terbentuk 4 sel anakan yang haploid.

Anda mungkin juga menyukai