Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup terjadi melalui mekanisme pembelahan
sel. Rudolf Virchow seorang ilmuwan dari Jerman dalam teorinya mengatakan bahwa “ setiap
sel berasal dari sel” ( omnis cellula e cellula ).
2. Mitosis.
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel – sel anak dengan jumlah
kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan mitosis bertujuan
untuk mengganti sel-sel yang rusak dan memperbanyak sel sehingga sangat berperan
dalam proses pertumbuhan. Pembelahan mitosis berlangsung di dalam sel-sel tubuh atau
sel somatik. Dalam siklus sel, fase pembelahan ( mitosis ) berlangsung secara bergantian
dengan fase pertumbuhan ( interfase ).
a. Interfase.
Interfase merupakan tahap persiapan sebelum masuk mitosis. Pada saat interfase, sel
tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi, tetapi sel tersebut aktif melakukan
metabolisme. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu :
b. Mitosis.
Selama pembelahan sel, kromosom dan sitoplasma terbagi menjadi 2 sel anakan.
Pada pembelahan mitosis terjadi kariokenesis dan sitokenesis secara berurutan.
Kariokenesis adalah pembelahan inti menjadi dua dan sitokenesis adalah pembelahan
sitoplasma sel. Pada pembelahan mitosis melalui tahapn berikut :
1) Profase
Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromatid.
Kromatid berpasangan membentuk kromosom.
Membran inti menghilang.
Pembelahan sentrosom menjadi sentriol dan menuju ke kutub yang
berlawanan.
Benang spindel mengatur diri sehingga menyerupai bentuk pancaran ( aster ).
2) Metafase.
Kromosom berjajar di bidang pembelahan ( bidang ekuator ).
Sentromer membelah sehingga masing – masing belahan kromosom terpisah.
Setiap kromosom masih terdiri atas 2 kromatid yang terkait pada
sentromernya.
3) Anafase.
Benang – benang spindel memendek.
Setiap kromosom berpisah dan setiap kromatid bergerak menuju kutub yang
berlawanan.
Pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki jumlah kromosom yang
ekuivalen.
3. Meiosis.
Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel – sel kelamin
( gametogenesis ). Pembelahan meiosis diawali dengan replikasi kromosom pada tahap
interfase. Pada pembelahan meiosis terjadi 2 tahap pembelahan tanpa ada fase istirahat
yaitu meiosis I dan meiosis II.
a. Interfase.
Pada tahap ini , sel mempersiapkan diri untuk membelah secara meiosis saat
menjalankan fase G1, fase S dan fase G2. Selama interfase, sel tumbuh ke ukuran
dewasa dan menyalin DNA-nya.
b. Meiosis I
1) Profase I
Profase I merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahapan meiosis I yang lain.
3) Anafase I
Kromosom homolog bergerak ke kutub yang berlawanan sehingga
tetrad berpisah.
Membran sel melekuk di bagian tengah.
Tujuan anafase I yaitu membagi isi kromosom diploid menjadi
haploid.
4) Telofase I.
Kromosom menuju ke kutub masing-masing, setiap kutub memiliki
kromosom haploid dengan 2 kromatid.
Nukleolus mulai terbentuk dan satu sel terbentuk 2 inti yang lengkap.
Terjadi sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma menjadi 2 bagian
sehingga terbentuk 2 sel anakan dengan kromosom haploid.
c. Meiosis II
Pada meiosis II terjadi pembagian krokatid tunggal dari setiap kromosom haploid
kepada sel anakan.
1) Profase II
Membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang.
Sentrosom membelah menjadi sentriol dan bergerak ke kutub
berlawanan.
Profase II berlangsung lebih singkat dibanding tahapan lain.
2) Metafase II.
Kromosom haploid ( berisi 2 kromatid ) bergerak ke bidang ekuator.
Terbentuk benang spindel
3) Anafase II.
Spindel menarik kromatid menuju ke kutub yang berlawanan.
Kedua kromatid bergerak ke kutub yang berlawanan.
Membran sel mulai terbentuk.
4) Telofase II.
Kromatid berubah menjadi benang kromatin.
Membran nukleus dan nukleus haploid terbentuk.
Kromosom memanjang dan menipis menjadi benang kromatin.
Terjadi sitokinesis sehingga terbentuk 4 sel anakan yang haploid.