Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Dwi Nurhaliza Thalib

NIM : 811423048
KELAS : A
MATA KULIAH : Biologi
DOSEN PENGAMPU : Dra. Aryati Abdul, M.Kes

Mencari materi mengenai Reproduksi Sel

A. PEMBELAHAN SEL ( AMITOSIS, MITOSIS DAN MEIOSIS )


Kita mengenal ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis
(pembelahan reduksi).
a) Amitosis
Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung
tanpa melalui tahap – tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai
pada sel – sel yang bersifat prokariotik, misalnya bakteri dan ganggang biru.
Perhatikan gambar tentang pembelahan amitosis berikut ini!

b) Mitosis
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-
tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap
telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan
Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase
inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Mitosis terdiri atas 4 fase yang terjadi secara berurutan yaitu:
1) Profase
Memasuki profase kromatin mengalami kondensasi membentuk
kromosom. Kromosom cepat memendek dan menjadi lebih tebal.
Tiap kromosom terdiri atas 2 kromatid yang dihubungkan oleh
sebuah sentromer. Nukleolus dan membran inti menghilang. Akhir
profase terbentuklah spindel.
2) Metafase
Kedua kromatid dalam satu kromosom (sering disebut kromatid
kakak beradik) masih dihubungkan oleh satu sentromer dan
terletak di bidang ekuator sel. kromosom berada ditengah bidang
equator.
3) Anafase
Kedua kromatid memisahkan diri dan masing - masing bergerak
sebagai kromosom anakan menuju kutub dari spindel yang
berlawanan letaknya. Proses ini didahului oleh membelahnya
sentromer menjadi dua bagian. Fase ini menyelesaikan pembagian
jumlah kromosom secara kuantitatif sama ke dalam sel anakan.
Kecuali itu juga berlangsung pembagian bahan genetik secara
kualitatif sama.
4) Telofase
Datangnya kromosom anakan di kutub spindel merupakan tanda
dimulainya telofase. Terbentuknya membran inti baru, anak inti
baru dan menghilangnya spindel terjadi selama fase ini. Dengan
terbentuknya dua buah inti baru, maka di tengah sel terbentuk
dinding yang baru. Berlangsunglah sitokinesis ( pembelahan
sitoplasma).
c) Meiosis
Meiosis merupakan pembelahan sel yang berlangsung dengan dua kali
pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing memiliki
separuh dari jumlah kromosom sel induk. Meiosis terjadi waktu pembentukan
gamet-gamet saja. Pada pembelahan ini berlangsung melalui dua tahap yaitu
meiosis I dan meiosis II tanpa melalui interfase. Interfase terjadi sebelum atau
sesudah meiosis
1. Meiosis I
 Fase Profase I
Perbedaan penting antara mitosis dan meiosis terutama pada
profase. Pada meiosis Profase 1 dibedakan menjadi beberapa tahap
yaitu:
a. Leptoten
Kromatin dari inti sel induk nampak seperti benang-
benang panjang yang halus dan melingkar-lingkar.
b. Zygoten
Benang-benang kromatin berubah bentuknya dan
menjadi batang-batang kromosom. asing-masing
kromosom mencari pasangannya sendiri yang sama dan
sebangun atau yang serupa (kromosom homolog). Proses
berpasangan ini disebut sinapsis.
c. Pachyten
Benang - benang kromosom menjadi lebih tebal dan
jelas.Tiap benang tampak double. Masing - masing
kromosom dari sepasang kromosom homolog terdiri dari
dua kromatid. Pada profase mitosis, kromosom -
kromosom terpisah dan tidak saling berhubungan. Dalam
profase I meiosis, kromosom - kromosom homolog
berpasangan sebagai bivalen dan inilah yang dijumpai
sebagai haploid. Pachyten merupakan stadia yang sangat
penting yaitu pindah silang (crossing over). Proses ini akan
nampak jelas pada fase berikutnya.
d. Diploten
Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya
kromatid - kromatid yang semula berpasangan membentuk
bivalen. Memisahnya kromatid – kromatid paling kuat
terjadi pada bagian sentromer. Tetapi pada bagianbagian
tertentu dari kromosomhomolog tetap berdekatan dan
bagian itu disebut kiasma. Kiasma merupakan
bentukpersilangan dua dari empat kromatid suatu
kromosom dengan pasangan kromosomhomolognya. Di
tempat persilangan (kiasma) itu kromatid - kromatid tak
serupa(nonsister chromatids) putus. Ujung - ujung dari
kromatid yang putus tadibersambungan secara resiprok.
Proses pertukaran segmen kromatid tak serupadengan
pasangan homolog beserta gen - gen yang berangkai secara
resiprok inidinamakan pindah silang. Peristiwa ini
merupakan salah satu penyumbangkeanekaragaman
individu makhluk hidup.
e. Diakinesis
Terbentuk benang - benang spindel dari pergerakan
dua sentriol (hasil pembelahan) ke arah kutub yang
berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya
nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai
bergerak ke bidang equator.
 Fase Metafase I
Tetrad kromosom berada di bidang equator. Pada bidang
equator, benang spindel (mikrotubula) melekatkan diri pada setiap
sentromer kromosom. Ujung benang spindel yang lain
membentang melekat di kedua kutub pembelahan yang
berlawanan.
 Fase Anafase I
Tiap kromosom homolog (yang berisi dua kromatid
kembarannya) masing - masing ditarik oleh benang spindel menuju
ke kutub yang berlawanan. Tujuan anafase I adalah membagi isi
kromosom diploid menjadi haploid.
 Fase Telofase I
Kromosom - kromosom homolog sudah mencapai kutub
pembelahan.
- Sitokinesis I : setiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat
sehingga sitokinesis menghasilkan dua sel, masing - masing
berisi kromosom dengan kromatid kembarannya.
- Interkinesis : tahap di antara dua pembelahan meiosis. Tidak
terjadi perbanyakan (replikasi). DNA. Hasil pembelahan
meiosis I menghasilkan dua sel anakan yang haploid.
Meskipun demikian perlu diingat bahwa kromosom tersebut
masih berisi sepasang kromatid, yang berarti kandungan DNA
nya masih rangkap (2n).
2. Meiosis II
Tujuan meiosis II membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan baru.
Pada tahap Meiosis II terjadi tahap - tahap serupa pada meiosis I.
a. Fase Profase II :
Kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom.
b. Fase Metafase II :
Setiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada bidang
equator. Terbentuk benang - benang spindel, satu ujung melekat pada
sentromer dan ujung lain membentang menuju ke kutub pembelahan
yang berlawanan.
c. Anafase II :
Benang - benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub
yang berlawanan.akibatnya kromosom memisahkan kedua
kromatidnya dan bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang
terpisah ini kini disebut kromosom.
d. Telofase II :
Kromosom telah mencapai kutub pembelahan. Hasil akhir akan
terbentuk empat inti yang mengandung setengah pasang kromosom
(haploid) dan satu salinan DNA .
- Sitokinesis II :
tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya
menghasilkan empat sel kembar haploid.
Untuk lebih jelas perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis dapat dilihat pada berikut
ini!

B. GAMETOGENESIS
1. Gametogenesis pada hewan
Gametogenesis adalah perkembangan sel germinal diploid (2n) menjadi kelamin
(ovum dan spermatozoa) haploid (n) (oogenesis dan spermatogenesis). Proses
pembentukan ovum disebut Oogenesis. Sedangkan Proses pembentukan
sepermatozoa disebut spermatogenesis.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses dimana sel-sel germinal primer laki-laki
mengalami pembelahan dan menghasilkan jumlah sel disebut spermatogonium,
yang darinya spermatosit primer berasal. Setiap spermatosit primer membelah
menjadi dua spermatosit sekunder, dan masingmasing spermatosit sekunder
spermatid menjadi dua atau spermatozoa muda. Ini berkembang menjadi
spermatozoa matang, juga dikenal sebagai sel sperma. Oleh karena itu,
spermatosit primer menimbulkan dua sel, spermatosit sekunder, dan dua
spermatosit sekunder dengan subdivisi mereka menghasilkan empat spermatozoa.
Spermatozoa adalah gamet jantan matang dalam banyak organisme bereproduksi
secara seksual.
b. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur.sel induk telur (oogonium)
menjadi besar sebelum membelah secara meiosis. Sel ini disebut oosit primer.
Berbeda dengan spermatogenesis, sel oosit primer jauh lebih besar karena
mengandung komponen sitoplasmik lebih banyak. Dua oosit sekunder (hasil
pembelahan meiosis I) berbeda ukuran dan fungsi. Satu oosit sekunder memiliki
ukuran yang lebih besar akan melakukan meiosis II dan menghasilkan satu sel
telur yang fungsional dan satu badan kutub yang berdegenerasi. Satu sel oosit
sekunder lain yang berukuran lebih kecil (badan kutub pertama) juga mengalami
degenerasi (mati). Dengan demikian oogenesis menghasilkanempat sel haplod,
tetapi hanya satu sel yang fungsional menjadi sel telur dan tiga badan polar yang
berdegenerasi.
2. Gametogenesis pada Tumbuhan
Mikrosporogenesis dimulai dari sel induk mikrospora yang membelah melalui
meiosis I dan meiosis II, serta menghasilkan empat mikrospora yang dinamakan
tetrad (karena keempat mikrospora menempel menjadi satu). Masing-masing
mikrospora akanber kembang terpisah satu sama lain menjadi butir serbuk sari
(polen). Pada tiap serbuk sari, intinya mengadakan pembelahan mitosis menjadi inti
vegetatif dan inti generatif. Pada tumbuhan Angiospermae (berbiji tertutup), inti
generatif membelah sekali lagi membentuk dua inti generatif setelah terjadi
penyerbukan. Gametofit jantan yang lengkap terjadi saat serbuk sari berkecambah,
yaitu mengandung satu inti vegetatif dan dua inti generatif. Kedua inti generatif inilah
yang siap membuahi sel-sel gamet betina.
A. Megasporogenesis
Gametogenesis pada alat kelamin betina dinamakan megasporogenesis.
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan megaspora. Proses
megasporogenesis dimulai dari pembelahan meiosis I dan meiosis II sel induk
megaspora diploid, menghasilkan empat sel megaspora yang haploid. Pada
tumbuhan Angiospermae hanya satu megaspora saja yang fungsional,
sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi. Selanjutnya satu sel megaspora
yang haploid mengalami tiga kali pembelahan mitosis berturut-turut
menghasilkan 8 sel megaspora di dalam gametofit betina. Delapan sel tersebut
selanjutnya tersusun menjadi tiga sel antipoda, dua inti kutub, satu sel telur
(ovum), dan dua sel sinergid.
B. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Terjadi
di dalam kepala sari. Di dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk sari yang
di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang diploid.
Supaya nggak bingung, perhatikan deh gambar di bawah ini.

Tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap adalah sebagai


berikut:
1. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan
sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad).
3. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari)
dan inti generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti
sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.

Anda mungkin juga menyukai