Anda di halaman 1dari 7

MITOSIS DAN MEIOSIS

(Laporan Praktikum Genetika Tumbuhan)

Oleh
Musa Al Kadhim
2014161017

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
A. MITOSIS

1. Definisi Mitosis
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik
tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Mitosis adalah
pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan
jumlahkromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang
sama melaluipembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini
terjadi bersama-samadengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti
sel dan memiliki peran pentingdalam pertumbuhan dan perkembangan hampir
semua organisme. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal,
mitosis terjadi dalam sel somatikyang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang
hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akardan ujung batang), mitosis pada
tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan
bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus.

2. Tujuan dan Fungsi Mitosis


Tujuan dari pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel atau
menghasilkan dua sel anakan yang masing-masing sel anak tersebut memiliki sifat
dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Fungsi dari mitosis adalah
memperbaiki sel yang sudah rusak dan menggantinya dengan sel baru. Sel yang
sam fungsinya dengan sel sebelumnya. Mitosis akan dihasilkan dari dupikasi
kromosom yang akan menghasilkan 2 kali lipat dari sebelumnya. Dari 46
kromosom menghasilkan 92 kromosom, artinya akan memiliki 42 kromosom
yang sama dengan induknya. Fungsi dari mitosis adalah sebagai regenerasi dari
sel seblumnya, sel yang mati seperti pada sel kulit akan tergantikan dengan sel
yang baru dengan adanya pembelahan sel yang baru.

3. Fase-fase Mitosis
Mitosis memiliki beberapa tahapan/fase yang meliputi profase, metafase, anafase,
dan telofase.
a. Profase
Profase merupakan fase yang membutuhkan waktu
paling lama dan energi paling banyakdibandingkan
fase lainnya. Pada profase, nukleolus tidak terlihat.
Benang-benang kromatin mengalami penebalan dan
pemendekan sehingga kromosom dalam nukleus
tampak jelas. Kromosom berduplikasi membentuk
sepasang kromatid yang makin lama makin pendek,
menebal dan menyebar memenuhi inti. Membran inti
mengalami degenerasi dan hilang pada akhir profase,
tetapi belum sempurna.

Dalam sitoplasma terjadi pembentukan spindel oleh mikrotubul. Pada profase, dua
pasang sentriol yang dikelilingi oleh aster tampak jelas. Kedua pasang sentriol
bermigrasi menuju kedua kutub sel dengan arah yang berlawanan.

b. Metafase
Pada waktu metafase, pasangan kromatid berada pada
bidang ekuator sel dan terdapat spindel yang
menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan.
Kromosom bersusun pada bidang metafase, yakni
bidang imajiner yang terdapat di antara dua kutub.
Kromosom yang berukuran besar berada di sekitar pusat
dan kromosom yang lebih kecil berada di bagian tepi.

c. Anafase
Pada anafase, setiap kromatid yang berpasangan
terpisah bersama sentromernya. Selama anafase, spindel
memendek. Setiap kromatid akan bergerak menuju
kutub pembelahan masing-masing. Pergerakan kromatid
menuju kutub dapat terjadi melalui mekanisme
kontraksi mikrotubul dari kutub pembelahan.

d.Telofase
Pada fase ini, berhentinya gerakan kromatid
menuju kutub pembelahan merupakan awal dari
telofase. Kromosom anak mulai menipis dan
menjadi lurus. Membran inti serta nukleolus
kembali terbentuk. Kekentalan matriks
sitoplasma (sitosol) yang menandai interfase dan
anafase mulai hilang, kemudian diikuti oleh
hilangnya aster. Pada bidang pembelahan, terjadi penebalan plasma yang
dilanjutkan dengan sitokinesis.

Setelah pada bidang pembelahan terjadi penebalan plasma, dilanjutkan dengan


sitokinesis. Sitokinesis adalah proses pemisahan sitoplasma pada pembentukan
dua sel anak. Pembentukan membran baru tersebut masih merupakan hipotesis.
Pada sekitar bidang ekuatorial terdapat mikrotubul yang keadaannya tidak
terorganisasi dan bercampur dengan gelembung yang dinamakan mid body
(lapisan pemisah), selanjutnya akan terbentuk membran sel baru. Sitokinesis yang
terjadi pada sel tumbuhan tidak terdapat lapisan pemisah (mid body), tetapi
terdapat fragmoplas yang mengandung badan golgi. Fragmoplas ini berfungsi
membentuk dinding sel.

B. MEIOSIS

1. Definisi Meiosis
Dalam bahasa Yunani, meosis berarti mengurangi. Pada pembelahan sel ini akan
menghasilkan sel gamet (sperma dan telur) dan terjadi pada sel genom. Hal ini
akan melibatkan dua putaran pembelahan yang pada akhirnya menghasilkan
empat sel dengan hanya satu salinan dari setiap kromosom (haploid ). Sel-sel
haploid yang dihasilkan tersebut akan bergabung untuk membuat sel dengan dua
salinan dari setiap kromosom lagi.

Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang
masing-masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Jumlah
kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid. Maka,
pembelahan sel meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi, karena
menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk.
Proses pembelahan meiosisnya sendiri terdiri dari meiosis I dan II, dengan hasil
akhir 4 sel. Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet atau
sel kelamin pada organ reproduktif. Pada tumbuhan terjadi saat perkembangan
bunga yang mana sel gamet dihasilkan dalam putik dan benang sari.

2. Tujuan dan Fungsi Meiosis

Pembelahan meiosis bertujuan untuk menjaga agar keturunan hasil reproduksi


seksual tetap memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Pembelahan meiosis berfungsi untuk mempertahankan jumlah kromosom saat
pembentukan zigot dan mengasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui
pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah
dari kromosom sel induk.
3. Fase-fase Meiosis
Sebelum sel melakukan pembelahan meiosis, terdapat sebuah proses persiapan
pembelahan atau interfase. Setelah proses persiapan selesai, barulah berlanjut ke
proses Meiosis I (profase 1, metafase 1, anafase 1, telofase 1) dan Meiosis II
(profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2).

Meiosis I

a. Profase I
Dalam tahap ini, membran inti mulai
rusak dan menjadi bagian-bagian kecil
(fragmen) lalu terbentuklah gelendong
pembelahan. Setelah itu, benang-benang
kromatin memadat menjadi kromosom
dan kromosom homolog berpasangan.
Selanjutnya, terjadi pindah silang atau
pertukaran segmen molekul DNA yang
sesuai di antara kromatid non saudara.

b. Metafase I
Tahapan pembelahan meiosis I
selanjutnya adalah metafase I. Dalam
tahap ini, kromosom homolog mulai
tersusun rapi di bagian ekuator yang
tersusun di atas lempeng metafase.
Setelah itu, serat spindel menempel pada
dua sentromer di setiap kromosom
homolog.

c. Anafase I
Tahap selanjutnya adalah anafase I. Dalam tahap ini, kromosom homolog akan
berpisah menuju kutub yang saling berlawanan akibat tarikan dari benang
gelendong. Selain itu, di tahap anafase I juga akan terjadi reduksi kromosom.

d. Telofase I
Pada tahap telofase I, membran inti mulai terbentuk kembali atau disebut juga
dengan proses sitokinesis. Sitokinesis sendiri adalah kondisi saat sitoplasma dari
satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak.
Meiosis II

a. Profase II
Tahapan pembelahan meiosis
II yang pertama adalah
profase II. Dalam tahapan
ini, sentrosom membelah
menjadi 2 sentriol yang akan
bergerak ke kutub sel yang
berlawanan. Kromatid pun
selanjutnya mulai bergerak
ke bidang pembelahan.

b. Metafase II
Dalam tahapan metafase II,
kromosom berjejer rapi pada
bidang pembelahan atau
ekuator. Setelah itu, akan
tersusun benang-benang
spindel yang salah satu
ujungnya melekat pada
sentromer, sedangkan ujung
lainnya ke arah yang berlawanan.

c. Anafase II
Pada tahapan Anafase II, kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang
berlawanan. Kromatid yang sudah berpisah ini pun resmi disebut sebagai
kromosom.

d. Telofase II
Telofase II merupakan tahap akhir dari semua proses yang terjadi. Pada tahap ini,
nukleus mulai terbentuk, membran inti mulai terlihat, dan benang-benang spindel
menghilang serta kembali terjadi proses sitokinesis. Normalnya, di proses akhir
ini akan ada 4 sel anak yang terbentuk.
C. PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS

Berikut ini adalah perbedaan-perbedaan pada mitosis dan meiosis :


Mitosis Meiosis
Terdapat 1 tahap pembelahan dalam Terdapat dua tahap pembelahan,
satu siklus pembelahan sel yaitu meiosis 1 dan meiosis 2

Tidak ada terjadi pertukaran segmen Terjadi pindah silang antara


kromosom kromosom homolog yang
berpasangan
Hasil akhir dari pembelahan satu sel Hasil akhir dari pembelahan satu sel
adalah dua sel baru yang sama adalah empat sel baru yang
mempunyai jumlah kromosom
separuh dari sel induk

Terjadi pada semua sel tubuh Hanya terjadi pada sel gonad pada
(autosom) yang sedang saat pembentukan gamet
memperbanyak diri
Tidak terdapat pasangan kromosom Terdapat pasangan kromosom
homolog, yang berpisah yaitu homolog pada meiosis 1, kemudian
kromatid-kromatid yang bergerak setiap anggota pasangan kromosom
menuju kutub yang berbeda akan berimigrasi menuju kutub yang
berbeda. Pada meiosis 2 baru terjadi
pemisahan kromatid seperti pada
mitosis.

Sel baru yang dihasilkan dari suatu Sel yang dihasilkan melalui proses
mitosis akan mempunyai struktur meiosis akan mempunyai jumlah
genetik yag sama dengan sel awal kromosom separuh dari sel semula

Anda mungkin juga menyukai