Macamnya
Konjungsi Atau Kata penghubung adalah kata-kata yang digunakan untuk
menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat
(Chaer, 2000:140). Dari pengertian tersebut, maka kata penghubung sangatlah diperlukan
untuk memperjelas kalimat, karena kata penghubung merupakan rambu-rambu bahasa tulis
yang berpengaruh dalam pembuatan kalimat atau karangan. Suatu karangan deskripsi akan
sulit dimengerti jika dalam karangan deskripsi tidak dibubuhi kata penghubung.
Pengertian Konjungsi
Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan
antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak
di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah
tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di
awal paragraf.
Contoh Konjungsi :
1. Farida sedang membaca dan adiknya sedang bermain catur.
2. Saya mau pergi kalau pekerjaan rumah saya selesai.
3. Engkau berangkat sekarang atau engkau ketinggalan kereta.
Konjungsi juga dapat menghubungkan 2 kata atau frasa. Konjungsi seperti dan serta atau,
misalnya, bisa digunakan untuk membentuk frasa seperti :
Konjungsi dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam konjungsi intra kalimat
dan konjungsi antar kalimat. Kata penghubung intrakalimat (antar klausa) adalah kata yang
menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Dalam konjungsi intrakalimat (antar klausa)
juga ada 2 jenis kata penghubung atau konjungsi, yaitu konjungsi koordinatif dan
konjungsi subordinatif. Sedangkan konjungsi antar kalimat adalah kata yang
menghubungkan kata yang satu dengan lainnya. Berikut penjelasan konjungsi intra dan antar
kalimat.
Konjungsi intra kalimat (Antar Klausa) Adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan
klausa anak. Kata penghubung antar klausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat.
Dalam intra kalimat (antar klausa) juga ada dua jenis kata penghubung atau konjugsi, yaitu :
Konjungsi Koordinatif
Konjungsi Koordinatif
yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status
sederajat, diantaranya : dan, atau, tetapi, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, padahal.
Jika salah satu atau kedua-duanya akan dinyatakan, maka orang sering memakai dua
konjungsi secara bersamaan, yakni dan/atau dengan garis miring di antara kedua kata itu.
Konjungsi Subordinatif
Konjugsi Subordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih
yang tidak sama derajatnya, diantaranya : ketika, sejak, kalau, jika, supaya, biar, seperti,
sehingga, setelah, andai, bagai, ibarat, karena. Berikut adalah jenis-jenis konjungsi
subordinatif.
Konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat
yang lainnya. Dalam penggunaanya, konjungsi antar kalimat menyatakan makna yang
berbeda-beda, diantaranya : oleh karena itu, sebelum itu, namun, akan tetapi, kecuali itu,
dengan demikian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya. Konjungsi antar kalimat di awal kalimat
(setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya). Berikut adalah contoh konjungsi
antarkalimat.
Fungsi Konjungsi
Kata penghubung ini untuk menyatakan “gabungan biasa” dipakai pada bagian berikut:
Contoh:
Di antara dua buah klausa (bagian kalimat) dalam sebuah kalimat majemuk/luas
Contoh;
Ini berfungsi sebagai pernyataan “gabungan biasa”, bisa juga dipakai diantara dua buah kara
benda. Contoh:
Ini berfungsi sebagai pernyataan “gabungan biasa” dipakai diantara dua buah kata benda.
Contoh:
Dalam peperangan seperti itu tidak ada pikiran lain, membunuh atau dibunuh.
Dua buah kata sifat yang berkontras di dalam sebuah kalimat. Contoh:
Dua buah klausa yang subjeknya mengarah pada sebuah identitas yang sama
sedangkan predikatnya merupakan dua buah kata sifat yang berkontras. Contoh:
Kata ini berfungsi untuk “menggabungkan mempertentangkan” dipakai diantara dua buah
kalimat. Kalimat yang pertama atau sebelumnya berisi penyatuan serta kalimat kedua berisi
pernyataan yang kontras dengan kalimat pertama. Contoh:
1. Sejak kecil dia kami asuh, kami didik, dan kami sekolahkan. Namun, setelah dewasa
menjadi orang besar dia lupa kepada kami.
2. Sehabis lebaran banyak kantor masih sepi. Pegawai-pegawai cuma duduk-duduk,
mengobrol, atau baca koran. Namun, mereka tetap berada di tempat sampai jam
kantor.
1. Di hadapan kita dia memang ramah. Sebaliknya, jauh dari kita sombongnya bukan
main.
2. Muara sungai itu lebar dan dangkal. Sebaliknya, di bagian hulu sungai itu sempit dan
dalam.
Kata ini berfungsi “menghubungkan menguatkan” bisa dipakai diantara dua buah kalimat.
Contohnya:
Contohnya: Mari kita makan di restoran ini saja, masakannya enak, harganya murah, lagipula
pelayanannya memuaskan.
Kata ini berfungsi untuk menyatakan “menggabungkan menguatkan” dipakai pada awal
keterangan tambahan atau kalimat tambahan. Contohnya:
1. Kamu saja yang lulusan SMA tidak tahu, apalagi saya yang cuma tamatan SD
2. Jalan-jalan di ibu kota seringkali macet. Apalagi pada jam-jam sibuk.
Kata ini berfungsi untuk “menggabungkan menguatkan” bisa dipakai diantara dua buah
kalimat yang amanatnya sejalan. Kalimat pertama umumnya diawali dengan kata dengan
penghubung hanya.
Contoh:Hanya lima orang yang hadir dalam rapat itu. Itupun dua orang diantara mereka
sudah akan meninggalkan rapat sebelum selesai.
Kata ini berfungsi untuk “menguatkan mempertentangkan” dipakai pada bagian dengan
klausa pertama pada kalimat majemuk setara sedangkan pada klausa disertakan partikel pun.
Contohnya:
Kata penghubung hanya digunakan dengan aturan sebagai berikut: Untuk menyatakan
“menggabungkan-mengecualikan” digunakan diantara dua buah klausa. Contohnya:
2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi waktu menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Kata-
kata konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yang tidak sederajat,
misalnya : apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai,
sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan
tatkala. Sementara konjungsi berikut ini menghubungkan dua bagian kalimat yang
sederajat, misalnya sebelumnya dan sesudahnya.
Konjungsi korelatif Contoh dalam kalimat : Baik Pak Anwar maupun istrinya
tidak suka merokok. Tidak hanya kita harus setuju, tetapi kita juga harus patuh. Tidak
hanya dia tetapi saya juga ikut. Baik Anda, maupun istri Anda, maupun mertua Anda
akan menerima cindera mata. Entah disetujui entah tidak, dia tetap akan mengusulkan
gagasan-nya. Jangankan orang lain, orang tuanya sendiri pun tidak dihormati.
12. Konjungsi Penegas (menguatkan atau intensifikasi). Konjungsi ini berfungsi untuk
menegaskan atau meringkas suatu bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya.
Termasuk di dalam konjungsi hal-hal yang menyatakan rincian. Kata-kata yang
termasuk dalam konjungsi ini adalah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama,
misalnya, ringkasnya, dan akhirnya.
13. Konjungsi Penjelas (penetap). Konjungsi penjelas berfungsi menghubungkan bagian
kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini adalah
bahwa.
14. Konjungsi Pembenaran (konsesif). Konjungsi pembenaran adalah konjungsi
subordinatif yang menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui
suatu hal, sementara menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi.
Pembenaran dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan
dinyatakan dalam anak kalimat yang didahului oleh konjungsi seperti, meskipun,
walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan sekalipun.
15. Konjungsi Urutan. Konjungsi ini menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yang
termasuk dalam konjungsi ini adalah mula-mula, lalu, dan kemudian.
16. Konjungsi Pembatasan. Konjungsi ini menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal
atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan, misalnya kecuali, selain, dan
asal.
17. Konjungsi Penanda. Konjungsi ini menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. kata
kata yang ada dalam konjungsi ini adalah misalnya, umpama, dan contoh. Konjungsi
lain yang masih merupakan konjungsi penanda yaitu konjungsi penanda
pengutamaan. Contoh kata-kata konjungsi ini adalah yang penting, yang pokok,
paling utama, dan terutama.
18. Konjungsi Situasi. Konjungsi situasi menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau
berlangsung dalam keadaan tertentu. Kata-kata yang dipakai dalam konjungsi ini
adalah sedang, sedangkan, padahal, dan sambil.
Dari semua contoh kalimat jelas terlihat bahwa fungsi dari kata konjungsi dalam Bahasa
Indonesia adalah untuk menyambungkan kata, frase, atau klausa dalam suatu kalimat