Kuantum
E = nhf
:
: frekuensi getaran molekul (Hz)
: Energi dari molekul yang terkuantisasi (Joule)
: banyak foton
Para ilmuan mencoba menjelaskan ketidaksesuaian konsep fisika klasik dengan fakta
eksperimen dengan kerja keras. Mereka mensyukuri nikmat Tuhan dengan cara
mendedikasikan hidup mereka untuk ilmu pengetahuan.
Contoh Soal
Latihan Soal
1. Tentukan besar energi yang dimiliki modus getar dengan frekuensi 9 x 1015 Hz.
2. Jelaskan perbedaan antara hukum radiasi Rayleigh-Jeans dan hukum radiasi Planck.
3. Sebuah benda dipanaskan sehingga suhunya 5.000 oC. Tentukanlah panjang
gelombang pembawa intensitas radiasi maksimum yang dipancarkan benda tersebut.
B. Teori Kuantum Cahaya
1. Konsep Foton
Foton merupakan partikel dasar dalam fenomena elektromagnetik. Partikel dasar ini
merupakan bentuk radiasi elektromagnetik, tidak bermuatan listrik.
Foton bergerak di dalam vakum dengan kecepatan cahaya c, sehingga sifat gelombang
yang dimiliki sama dengan sifat cahaya.
Selain mempunyai sifat sebagai gelombang, foton juga memiliki sifat sebagai partikel,
fenomena ini disebut sebagai dualisme gelombang-partikel.
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan
energi. Besarnya energi sebuah foton memenuhi persamaan:
Foton yang tergolong energi rendah adalah gelombang radio atau gelombang mikro,
foton energi sedang adalah cahaya tampak, foton energi tinggi adalah sinar X,
sementara energi yang lebih tinggi lagi adalah sinar gamma.
Konsep foton ini telah membawa kepada penemuan-penemuan menakjubkan
di dalam penemuan-penemuan dan teori fisika, seperti laser, kondensasi Bose-
Einstein, teori medan kuantum dan interpretasi probabilitas untuk mekanika
kuantum.
Konsep modern foton dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-1917 oleh
Albert Einstein untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi
model klasik untuk cahaya.
Medan listrik yang dibawa gelombang elektromagnetik akan memberikan gaya kepada
elektron di permukaan logam dan elektron akan memperoleh energi dari gelombang.
Jika energi yang dimiliki elektron cukup besar, elektron akan terlepas dari permukaan
logam.
Menurut teori klasik, seharusnya yang ada adalah intensitas ambang. Dengan
kebergantungan energi cahaya pada intensitasnya, hubungan linier antara energi kinetik
elektron dan frekuensi gelombang elektromagnetik sama sekali tidak dapat dijelaskan.
Energi kinetik yang dimiliki elektron dapat dicari dari potensial ambang (pada saat arus
sama dengan nol). Beda potensial ini bersifat menahan laju elektron.
Jika suatu ketika jarum amperemeter menunjuk angka nol, artinya tidak ada
elektron yang lepas dari permukaan anode. Berarti, besarnya energi potensial
yang diberikan oleh sumber tegangan sama dengan energi kinetik yang dimiliki
elektron.
Nilai beda potensial pada saat itu disebut potensial penghenti (cut off potential
= V0).
Besarnya potensial penghenti V0, bersesuaian Ek = e V0
dengan energi kinetik Ek elektron
Jika frekuensi foton lebih besar daripada frekuensi ambang, kelebihan energi yang
diterima elektron itu akan menjadi energi kinetik elektron.
Ek = hf – W atau Ek = hf – hf0
Penelitian hamburan sinar-X yang dilakukan oleh ahli FisikaAmerika Serikat, Arthur H.
Compton (1892–1962) menghasilkan gejala baru, yakni perubahan panjang gelombang
sebelum dan sesudah sinar-X dihamburkan.
Gejala ini dapat dijelaskan oleh Compton dengan menganggap bahwa yang terjadi
adalah tumbukan antara kuantum cahaya dan elektron bebas.
Jika foton menumbuk elektron, sebagian energi foton akan diberikan kepada elektron
sehingga elektron akan memiliki energi kinetik. Sementara itu, energi foton setelah
tumbukan akan berkurang.
ℎ
Adapun merupakan nilai yang konstan, yakni sebesar 2,43 x 10–12 m. Nilai ini
𝑚 0𝐶
seringkali disebut sebagai panjang gelombang Compton.
Demikian juga sebaliknya, jika Anda dapat menentukan momentum suatu partikel
dengan ketelitian tinggi, penentuan posisinya menjadi kurang pasti.
Contoh Soal
Hasil ketelitian pengukuran posisi suatu elektron adalah 2 x 10–11 m. Jika diketahui
konstanta Planck 6,63 x 10–34 Js, tentukanlah ketidakpastian hasil pengukuran
momentum elektron tersebut.
Jawab:
p x h −34
ℎ 6,63×10
p =
2×10 −11
p 3,315 x 10-23 Ns-1
Latihan Soal
1. Jelaskan peristiwa efek fotolistrik dan efek compton.
2. Pada percobaa gejala fotolistrik digunakan sinar
monokromatik dengan panjang gelombang 400 nm.
Jika fungsi kerja logam itu sebesar 3,96 x 10-19 J.
tentukan panjang gelombang ambang dan energi
kinetik maksimum elektron foto.
(h = 6,6 x 10-34 Js-1, c = 3 x 108 ms-1) Kerjakan Uji Kompetensi 8.2
3. Sebuah partikel yang mempunyai massa m bergerak dan Tugas Projek
dengan kecepatan v. jika tetapan Planck h, tentukan di Buku Siswa Aktif dan Kreatif
panjang gelombang de Broglie? Belajar Fisika 3
halaman 169-170.
Kesimpulan
Untuk mengetahui
lebih banyak tentang
Teori Kuantum,
buka website
berikut.
Kui
1. spijar menghasilkan daya 12 watt dengan panjang gelombang 6.000 Å.
Sebuah lampu
Anggap 10% energi lampu berbah menjadi energi cahaya dan h = 6,63 x 10-34 Js-1, tentukan
jumlah foton yang dihasilkan oleh lampu setiap sekon.
2. Tentukan panjang gelombang pembawa energi radiasi maksimum yang bersuhu 25 oC,
dengan konstanta Wien R = 2,98 x 10-3 mK.
3. Berkas elektron berkecepatan 1,1 x 106 ms-1. jika massa elektron dan konstanta Planck
masing-masing 9 x 10-31 kg dan 6,6 x 10-34 Js-1, tentukan panjang gelombang berkas elektron
tersebut.
4. Elektron suatu bahan bom dapat terlepas bila disinari oleh cahaya yang panjang
gelombangnya 4.400 Å (konstanta Planck 6,6 x 10-34 Js-1 dan cepat rambat cahaya c = 3 x 108
ms-1). Berapakah besarnya fungsi kerja bahan tersebut? Jika cahaya yang digunakan panjang
gelombangnya 3.300 Å, tentukan pula energi kinetik maksimum elektron yang lepas.
5. Sinar-X dengan panjang gelombang 0,140 nm dihamburkan dari sebuah balok karbon.
Berapakah panjang gelombang sinar-X terhambur bila sudut hamburannya 90o.
“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”
Ali bin Abi Thalib