Anda di halaman 1dari 13

SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

TUGAS FISIKA
Anggota kelompok:

Azizah Rahmawati
Dery Suryanto Putra
Pertiwi putri Kinanti
Rosmeri
Teguh Dwi Cahya Kusuma

KABUPATEN MELAWI
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “” ini guna
memenuhi tugas mata pelajaran Fisika. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan, teman kelas serta
guru mata pelajaran Fisika sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi.

Akhirya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan sumbangsih kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi yang melihat dan membacanya.

Nanga Pinoh,23 Juli 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Rumusan Masalah 1
D. Manfaat 1
BAB 2 Landasan Teori 2
A. Kuat Arus Listrik 2
B. Tegangan Listrik 2
C. Hambatan Penghantar 2
D. Arus listrik searah (DC) 3
E. Hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan listrik 3
F. Penjelasan akhir 3
BAB 3 Prosedur Kerja 5
A. Alat dan Bahan 5
B. Cara Kerja 6
C. Daftar Pengamatan 6
D. Pertanyaan dan Diskusi 6
BAB 4 Hasil dan Pembahasan 6
A. Alat dan Bahan 6

BAB 5 Penutup 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA iii

ii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
Arus Listrik DC merupakan jenis arus yang mengalir secara searah. Awalnya arus DC
dikira mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Tegangan listrik adalah perbedaan
potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt
(V). Kuat arus listrik (I) didefìnisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam
suatu penghantar setiap satu satuan waktu. Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya
dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan
amperemeter secara langsung ke rangkaian.
B. Tujuan
1. Menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan listrik.
C. Rumusan Masalah
1. Sebutkan pengertian dari Kuat Arus Listrik, Tegangan Listrik, dan Hambatan
Penghantar berserta rumusnya !
2. Apa itu Arus listrik Searah/DC ?
3. Jelaskan hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan listrik !
4. Kenapa pada saat lampu 2,5 Volt dipasangkan dengan baterai 1,5 Volt sebanyak 4
buah, lampu langsung mati ?
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui lebih dalam tentang arus listrik searah (DC).
2. Dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan listrik.
3. Dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, contoh pada alat elektronik.

1
BAB 2
Landasan Teori
A. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik atau Arus listrik diartikan sebagai aliran muatan listrik melewati
suatu konduktor dalam rentang waktu tertentu. Dalam sebuah penghantar, muatan yang
mengalir disebut dengan elektron-elektron yang geraknya bebas. Aliran arus listrik di
suatu penghantar nyaris sama dengan aliran kalor pada sebuah benda. Yang mana kalor
tersebut bergerak dari sebuah benda yang suhunya lebih tinggi pada benda yang suhunya
lebih rendah. Arus listrik yang mengalir di suatu kawat tersebut diartikan sebagai jumlah
total muatan yang melaluinya per satuan waktu pada suatu titik. Oleh itu arus listrik bisa
dirumuskan dengan:

I= Q / t
Keterangan:
I : Arus listrik (Ampere)
Q : Muatan listrik
T : Time (Waktu)

Arus listrik didalam couloumb per detik dan diberi nama khusus yaitu ampere yang
diambil dari ilmuwan fisika yang berasal dari negara Perancis yakni Andre Marie
Ampere (1775-1836).

B. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh arus
listrik yang diukur dalam satuan volt. Jadi jika arus itu mengalir, tapi tegangan itu tidak
mengalir. Tegangan itu timbul akibat adanya arus mengalir yang ditahan oleh suatu
resistansi dalam suatu rangkaian. Ini seperti pipa yang bergetar karena adanya air yang
mengalir, semakin deras air mengalir maka tegangan pada pipa juga akan semakin kuat.
Satuan tegangan listrik adalah Volt(V). Secara teori dapat dinyatakan bahwa tidak ada
arus listrik maka tidak akan ada tegangan. Rumus dari tegangan listrik dapat dinyatakan
sebagai berikut :

V = P / I atau V = I. R
Keterangan :
V : Tegangan listrik (Volt)
I : Arus listrik (Ampere)
P : Daya listrik (watt)
C. Hambatan Penghantar
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik
yang mempunyai satuan Ohm dapat dirumuskan sebagai berikut:
R= V / I
Keterangan :
R : Hambatan (Ohm)
V : Tegangan (Volt)
I : Arus Listrik (Ampere)

2
D. Arus listrik searah (DC)
Arus searah (bahasa Inggris: direct current, DC) adalah aliran elektron dari suatu
titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah.
Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan
panel surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin
saja arus searah mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara.

Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus
searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus
listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub
negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang
bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.

Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil
yang pertama (dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik
arus searah. Generator komersiel yang pertama di dunia juga menggunakan listrik arus
searah. Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten untuk penemuannya, arus
bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah klasik kepada
The American Institute of Electrical Engineers:”A New System of Alternating Current
Motors and Tranformers.”

Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik
arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman
sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik.
Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus listrik bolak-balik, arus listrik
searah masih tetap digunakan. Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus bolak-balik.
Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC) dapat
dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC)
dengan menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau Adaptor. Sebagai dasar
dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang dapat berfungsi
sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-balik
(AC) menjadi Arus Searah (DC).
E. Hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan listrik
- Semakin Besar Arus (Ampere), maka Semakin Kecil Tegangan (Volt)
- Semakin Kecil Arus (Ampere), maka semakin Besar Tegangan (Volt)
- Semakin Besar Tegangan (Volt), maka semakin Kecil Arus (Ampere)
- Semakin Kecil Tegangan (Volt), maka semakin Kesar Arus (Ampere)
F. Penjelasan akhir
Berdasarkan praktek yang telah kami laksanakan hai senin kemarin kami
mendapatkan bahwa jika lampu 2,5 v diberi 4 buah baterai abc bertegangan 1,5 v maka
tak lama setelah lampu dihidupkan maka lampu akan segera mati. Hal ini dikarenakan
oleh adanya kelebihan tegangan yang menebabkan lampu menyala sangat terang hingga

3
lampu pun putus. Tetapi putusnya bagian dalam lampu ini bisa diatasi dengan
penambahan resistor/penghambat yang sesuai pada rangkaian lampu.

4
BAB 3
PROSEDUR KERJA
a.) Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Gambar
1. Kabel 0,5 Meter

2. Empat buah baterai 1,5 volt

3. Lampu 2,5 volt

4. Amperemeter

5. Sterofoam

5
b.) Cara Kerja
1. Rangkailah sebuah baterai dan amperemeter.
2. Bacalah dengan seksama, lalu catatlah skala yang ditujukan oleh amperemeter
dalam tabel pengamatan.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan menambah baterai sehingga baterai berjumlah
2, 3, dan 4.
4. Gambarkanlah grafik hubungan antara kuat arus listrik (I) dan beda potensial
(V) berdasarkan hasil pengamatan

c.) Daftar Pengamatan


Tabel: Arus Listrik dan Beda Potensial
No Jumlah Baterai Beda Potensial (V) Kuat Arus (I)
1. 1 1,5 1,5
2. 2 3,0 3,0
3. 3 4,5 4,3
4. 4 6,0 5,6

d.) Pertanyaan dan Diskusi


1. Bagaimana kuat arus listrik yang terbaca pada amperemeter jika baterai ditambah
Jawab: Jika diletakkan 1 baterai kuat arusnya sebesar 1,5 A dan lampunya redup,
jika diletakkan 2 baterai kuat arusnya sebesar 3,0 A dan lampunya terang, jika
diletakkan 3 baterai kuat arusnya sebesar 4,0 A dan lampunya sangat terang, jika
diletakkan 4 bateri kuat arusnya sebesar 5,2 A dan lampunya akan sangat amat
terang, lalu lampu tersebut langsung putus/ mati.
2. Kesimpulan apa yang dapat anda ambil berdasarkan praktikum ini?
Jawab: Kesimpulannya adalah besarnya kuat arus pada lampu sebanding dengan
tegangan listrik yang diberikan pada lampu 2,5 v.

6
BAB 4
Hasil dan Pembahasan
Pada hari senin tanggal 22 Juli 2019, kami kelas XII MIPA 3 sedang melakukan
praktikum fisika. Sebelum melakukan praktikum kami diminta untuk membawa alat dan
bahan yang sudah disipakan dari minggu lalu, bahan-bahannya adalah kabel sepanjang 0,5
Meter, 4 buah baterai 1,5 volt, lampu 2,5 volt, dan sebuah amperemeter yang sudah disiapkan
oleh sekolah. Kami berhasil melakukan praktikum dan mengukur kuat arus listrik lampu
senter dengan tegangang listrik yang berbeda-beda menggunakan amperemeter, berikut
merupakan penjelasan langkah langkah dari praktikum senin kemarin :
1. Pada percobaan pertama, kami menggunakan 1 buah lampu dan juga 1 buah baterai
sebagai sumber energinya,setelah semua terangkai kami lalu mengecek menggunakan
amperemeternya dan mendapatkan bahwa beda potensial dari lampu sebesar 1,5 v
sedangkan untuk kuat arusnya sebesar 1,5 A. Lalu untuk nyala dari lampu sendiri
cenderung redup.

2. Lanjut pada percobaan kedua, kami menambah jumla baterai dari rangkaian lampu
menjadi 2 baterai. Disini yang kami dapatkan adalah kuat arus yang sebesar 3,0 A , dan
juga beda potensial sebesar 3.0 v. Serta untuk nyala lampu terang.

7
3. Setelah itu pada percobaan ketiga kami menggunakan 3 baterai dan 1 lampu lalu
memperoleh hasil yaitu kuat arus sebesar 4,3 A, beda potensial sebesar 4,5 v, dan untuk
nyala lampu sangat terang.

4. Lalu pada percobaan terakhir kami menggunakan 4 buah lampu dan hasil yang didapat
adalah kuat arus yang sebesar 5,6 A, dan juga beda potensial yang bernilai 6,0 v. lalu
untuk nyala dari lampu adalah amat sangat terang tetapi hanya semenntara karena lampu
langsung putus dengan selang waktu beberapa detik setelah ke 4 baterai dihubungkan.

Jadi kesimpulan dari praktikum diatas akan dikumpulkan dalam tabel berikut :

8
BAB 5
Penutup
A. Kesimpulan
Jadi setelah kami melakukan praktikuum kemarin kami mendapatkan kesimpulan
bahwa besarnya arus listrik yang mengalir berbanding lurus dengan besarnya beda
potensial/tegangan, perbandingan antara ke 2 bagian ini biasa disebut dengan hambatan
listrik. Semakin besar sumber tegangan (V) maka arus listrik yang dihasilkan akan
semakin besar pula. Dan juga semakin tinggi tegangan dari listrik maka bohlam lampu
akan menghasilka cahaya yang lebih terang pula, tetapi perlu diperhatikan karena bohlam
lampu juga memiliki batassa dan ketika ia diberi tegangan berlebih maka bohlam lampu
tersebut nantinya akan putus.
B. Saran
- pada saat melakukan praktikum pastikan kita telah mempersiapkan semua alat dan
barang dengan benar serta lengkap,agar pada saat melakukan praktikum tidak
terhamba katena kekurangan bahan dan juga alat,dan juga jangan lupa untuk selalu
berhati-hati pada saat melakukan praktikum agar tidak terjadi hal yang tidak di
inginkan.
- Jangan bercanda serta bermain pada saat melakukkan praktikum agar apabila nantinya
kita ditanya kita tidak diam saja, melainkan kita bisa menjawabnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
- Hisham.2019. Pengertian Kuat Arus Listrik,Dikutip pada 24 Juli 2019,dari usaha321:
(https://usaha321.net/pengertian-kuat-arus-listrik.html).
- Ridoha,sidiq. Pengertian Arus Listrik AC dan DC, Dikutip pada 24 Juli 2019,dari
Engineering masa kini.(https://engineeringmasakini.wordpress.com/2017/10/11/pengertian
-arus-listrik-ac-dan-dc/).
- Tidak diketahui.2018. Amperemeter Dikutip pada 24 Juli 2019,dari Wikipedia
(https://id.wikipedia.org/wiki/Amperemeter).
- Tidak diketahui. Pengertian Kuat Arus Listrik, Rumus, Contoh Soal Kuat Arus Listrik
Dikutip pada 24 Juli 2019,dari : seputarpengetahuan.(https://www.seputarpengetahuan.
co.id/2017/10/pengertian-kuat-arus-listrik-rumus-contoh-soal-kuat-arus-listrik.html).
- Akbar,Dedi. PENGERTIAN TEGANGAN LISTRIK.Dikutip pada 24 Juli 2019,dari:
smartinyourhand.(https://smartinyourhand. blogspot.com /2012/06/tegangan-lisrik-rumus-
tegangan-lisrik.html).
- Tidak diketahui.Hambatan listrik.Dikutip pada 24 Juli 2019,dari:Wikipedia.(https://id.
Wikipedia.org/wiki/Hambatan_listrik).
- Tidak diketahui.Arus Searah.Dikutip pada 24 Juli 2019,dari : Wikipedia.(https://id.wiki
pedia.org/wiki/Arus_searah).
- Bitar.2019. Listrik Arus Searah : Pengertian, Dan Sumber Beserta Contoh Soalnya Secara
Lengkap.Dikutip pada 24 Juli 2019,dari : gurupendidikan.(https://www.guru pendidikan
.co.id/ listrik-arus-searah/).

iii

Anda mungkin juga menyukai