Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KAPITA SELEKTA FISIKA SEKOLAH 2

“ LISTRIK ARUS SEARAH ”

Disusun Oleh :

1. Juniarti Yunita Ludji 2001050010


2. Kresensia Kabrini Elisa 2001050055
3. Basron William Sae 2001050048
4. Yusryani Tanone 2001050062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


KUPANG 2022
KATA PENGANTAR

Kami pamjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME karena dengan rahmat dan
karunianya, makalah ini dapat kami buat sebagai tugas kami. Sebagai bahan pembelajaran
kami dengan harapan dapat di terima dan di pahami secara bersama.
Dalam batas-batas tertentu makalah ini memuat tentang “Listrik Arus Searah”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah 2.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian makalah kami Dengan Harapan dapat di terima oleh bapak dan
dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

Kupang, November 2002

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1

BAB II Pembahasan 2

2.1 Pengertian listrik arus searah 2


2.2 Kuat arus listrik 3
2.3 Hukum Ohm, hambatan listrik dan hukum kirchoff 3
2.4 Alat ukur listrik 5
2.5 Rangkaian listrik arus searah 5
2.6 Sumber listrik arus searah 6
2.7 Daya dan Energy listrik 7

BAB III Penutup 8

3.1 Kesimpulan 8 Daftar Pustaka 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel,
adanya arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran
negatif. Dalam kehidupan manusia listrik mempunyai peran yang sangat penting selain
digunakan sebagai penerangan, listrik juga digunakan sebagai sumber energi untuk
tenaga dan hiburan. Listrik sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu, arus listrik AC dan
arus listrik DC. Dalam makalah ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud
dengan arus listrik searah ( DC ). Maka dari itu untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut
tentang arus DC kami menyusun makalah mengenai “ Listrik Arus Searah ”.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah yang ada dalam makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Apa itu listrik arus searah ( DC ) ?
2. Bagaimana menghitung arus, tegangan, dan hambatan pada listrik ?
3. Apa saja yang termasuk sumber listrik arus searah ( DC ) ?

1.3 Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui dan memahami listrik arus searah ( DC )
2. Untuk memahami cara menghitung arus, tegangan, dan hambatan
3. Untuk mengetahui rangkaian listrik arus searah ( DC )

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Listrik Arus Searah


Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus listrik
searah adalah baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain dari aki
sumber arus searah didapat juga melalui arus bolak balik yang yang dirubah menjadi arus
searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier).
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Dahulunya arus listrik searah
dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung sumber positif ke ujung sumber
negatif. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah
merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran
elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Arus listrik searah banyak digunakan dalam
peralatan rumah tangga, hal ini karena komponen elelktonika sebagian besar adalah
menggunakan arus searah.

A. Pengertian Arus Listrik Dan Beda Potensial


Ada beberapa asas penting yang perlu di ingat dan di pahami kembali yaitu:

1. Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif ( + ) dan muatan negative ( - )
2. Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negative ada pada electron
3. Electron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan inti tidak dapat pindah
4. Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki electron-elektron bebas yang sangat mudah
berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam penghantar itu.
5. Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa potensial (tegangan)

Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa arus listrik ditimbulkan oleh
muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak. Bila dalam suatu
penghantar terus menerus terjadi perpindahan muatan atau electron, maka berarti dalam
penghantar itu terjadi arus listrik.

Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung kawat penghantar itu
harus di buat berbeda potensialnya, ujung yang satu potensialnya harus lebih tinggi
daripada ujung yang lain. Beda potensial yang menyebabkan terjadinya arus listrik, sering
di sebut dengan tegangan lisrik.

2
2.2 Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui penampang
suatu kawat penghantat per satuan waktu. Jadi, bila sejumlah muatan q mengalir melalui
penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus i yang mengalir besarnya adalah:

I
ket :
I = Arus Listrik ( A )

∆Q = Selisih Muatan Listrik ( C )


∆t = Selisih Waktu ( s )

2.3 Hukum Ohm

Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama George Simon Ohm ( 1789-
1854 ) menemukan hubungan antara arus dan tegangan listrik. Kuat arus yang mengalir
pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang
menimbulkannya. Pernyataan ini disebut hukum ohm. Dalam bentuk persamaan , hukum ini di
tulis :

V = i.R
• Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan. Tetapan
ini selanjutnya disebut hambatan listrik ( Resistor ).

I
Ket :
I = kuat arus ( Ampere )
V = tegangan atau beda potensial ( Volt )
R = hambatan ( Ohm )

3
Hambatan Listrik

Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh jenis bahan dari penghantar
tersebut. Besarnya hambatan listrik tersebut dapat di rumuskan :

R
Ket :
R = hambatan listrik (
= Hambatan Jenis penghantar ( / m )
L = Panjang Kawat ( m )
A = Luas penampang kawat penghantar ( m2 )

Percoban-percobaan yang teliti mununjukan bahwa hambatan suatu penghantar besarnya:

1. Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka
hambatannya semakin besar.
2. Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya, semakin
luas penmapang penghantar maka hambatnnya semakin kecil.
3. Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (ρ). Artinya. Jika bahan kawat
penghantar memiliki hambatan jenis yang besar maka hambatan jenis yang besar maka
hambatan penghantar dari bahan itu besar.

Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan Jenis

Besarnya hambatan listrik pada suatu bahan penghantar juga dipengaruhi oleh suhu badan
tersebut, persamaan matematisnya adalah :

R = R0 + R R = R0 ( 1 +
• Ket :
R0 = besar hambatan listrik semula ( ohm )
R = besar hambatan listrik setelah suhunya ( ohm )
Koefisien suhu ( 0C -1 )

t = perubahan suhu ( K )

R = perubahan besar hambatan listrik ( ohm )

Hukum Kirchof
Menurut hukum kirchof 1, jumlah arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama
dengan jumlah arus yang keluar dari ttik percabangan itu.

keluar
i1 + i2 = i3 + i4

4
2.4 Alat Ukur Listrik

Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran besar-besaran lisrik yaitu,
ampere meter, voltmeter, meter dasar, multitester dan osiloskop.

• Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik , sedangkan voltmeter
digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Pada masa sekarang
kedua alat tersebut sudah di rangkum dalam satu alat yang disebut dengan meter dasar
(basic meter). Jadi, meter dasar dapat berfungsi sebagai ampere meter dan voltmeter.
• Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter adalah alat ukur yang
berfungsi sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter, ohmmeter (pengukur hambatan
listrik). Di sampping itu, multimeter dapat digunakan dalam pengukuran arus listrik searah
maupun arus listrik bolak-balik

2.5 Rangkaian Listrik Arus Searah

Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus searah (direct current,
disingkat DC). Arus listrik yang lebih banyak dipakai orang ialah arus bolak – balik
(alternating current, disingkat AC ).

1. Rangkaian Hambatan Seri Dan Paralel


Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan sebagainya, dapat di
rangkai (disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel.

A. Rangkaian seri

VT = V1 + V2 + V3
IT = I1 = I2 = I3 RT = R1
+ R2 + R3 Ket :

RT = Besar hambatan total (Ω)


VT = besar tegangan total ( V )
IT = Besar arus total ( A )

R1 = Besar hambatan pada R1 ( Ω )


R2 = Besar hambatan pada R2 ( Ω )
R3 = Besar hambatan pada R3 ( Ω ) V3 = Besar tegangan Pada R3 ( Volt )
I1 = besar arus pada R1 ( A )
I2 = Besar arus pada R2 ( A )
I3 = Besar arus pada R3 ( A )
V1 = besar tegangan pada R1 ( Volt )
V2 = Besar tegangan pada R2 ( Volt )
5

B. Rangkaian paralel


Vp = V1 = V2 = V3

Ip = I1 + I2 + I3

2.6 Sumber listrik Arus Searah
Sumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat menimbulkan arus listrik
yang besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal dari hasil
proses kimia atau dari proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses
kimia disebut elemen-elemen elektrokimia.

1. Elemen-Elemen Elektrokimia

Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan dengan
lempeng lainnya. Suatu reaksi kimia menyebabkan kedua logam melepaskan electron-
elektron ke larutan. Salah satu lempeng melepaskan electron lebih banyak daripada lempeng
lain, sehingga lempeng itu potensialnya menjadi lebih rendah dari pada lempeng lain tadi.
Beda potensial antara kedua lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu
rangkaian. Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan yaitu,
elemen primer danelemen sekunder.

A. Elemen primer

Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan, sehingga elemen jenis ini
hanya dapat dipakai selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka
bahan kimia di dalamnya tidak dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh
6
sumber arus yang termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen
kering, elemin alkalin dan elemen raksa.

B. Elemen sekunder

Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan


sebutan akumulator atauaki. Akumulator merupakan elemen elektrokimia bahan-bahan
pereaksinya dapat diperbaharui kembali. Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah
tidak berfungsi lagi maka dapat diperbaharui kembali dengan cara mengalirkan arus listrik
dari sumber luar yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan akumulator.

2. Generator Arus Searah

Selain diperoleh dari elemen-elemen elektrokimia, sumber arus searah dpaat juga
didapat dari generator arus searah. Generator adalah alat yang dapat mengubah energy
mekanik (gerak) menjadi energy listrik. Energy listrik pada generator timbul karena adanya
peristiwa induksi.
Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC) dan ada yang menghasilkan arus
searah (DC). Perinsip kerja dari kedua jenis generator ini pada dasarnya sama. Perbedaannya
terletak pada bentuk komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah,
sedangkan generator DC memiliki satu cincin yang terbelah dua.

2.7 Daya Dan Energy Listrik

1. Daya Listrik

Daya listrik yaitu kemampuan suatu perangkat listrik untuk menerima dan memanfaatkan
energy listrik. Besarnya daya listrik dapat ditentukan dengan persamaan.

atau P
P = V . I atau P = 𝐼2R
Ket:
P = Daya Listrik (Watt)
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Arus Listrik (A) R =
Hambatan Listrik (Ω) t =
Suhu ( Kelvin )

2. Energy Listrik

Energy listrik yaitu besarnya daya listrik yang di mnafaatkan dalam waktu tertentu, secara
matematis dirumuskan :
P atau P = 𝐼2R t atau P = V i t atau W=Pt

Ket:
P = Daya Listrik (Watt) W = Energi yang dihasilkan sumber tegangan ( joule )
V = Tegangan Listrik (Volt) t = Suhu ( Kelvin )
I = Arus Listrik (A)
R = Hambatan Listrik (Ω)
7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus listrik
searah adalah baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain dari aki
sumber arus searah didapat juga melalui arus bolak balik yang yang dirubah menjadi arus
searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier).
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Walaupun, mungkin saja arus
searah biasanya mengalir pada semi-konduktor, isolator dan ruang hampa udara.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://nur07alfiati.wordpress.com/listrik-arus-searah/

http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2016/08/listrik-arus-searah-materi-fisika-untuk.html

Anda mungkin juga menyukai