Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TENTANG LISTRIK DINAMIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Nama Kelompok

1. Novita Sari Dewi (ketua)

2. Irna (Sekretaris)

3. Fauzan (Bendahara)

4. Wulan (Anggota)

5. Mulyana (Anggota)

6. Yuri (Anggota)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

NAMA SEKOLAH: SMP NEGERI 1 PATOKBEUSI

KOTA SEKOLAH: SARENGSENG

TAHUN PEMBUATAN MAKALAH: 2022


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puja dan puji kita syukur kita panjatkan atas khadirat TuhanYang Maha Esa,yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami
diskusikan bersama-sama

yang berjudul “Listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari”. Makalah

ini disusun demi memenuhi tugas Mata Pelajaran “Ilmu Pengetahuan Alam”.

Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami sebagai penyusun makalah menjadikan bahwa dalam penulisan makalah ini masihlah
jauh dari titik kesempurnaan. Olehkarena itu, kami sangat mengharapkan kepada semua pihak
agar dapat berpatisipasi dalam memberikan saran atau kritikan yang bersifat untuk
menyempurnakan isi yang ada di makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan berbagai wawasan atau informasi serta manfaat bagi
kita semua. Amin. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

SARENGSENG, 21 AGUSTUS 2022

Kelompok 5
KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................2

A. Latar Belakang..................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

C. Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Konsep listrik dinamis ......................................................................................3

B. Rangkaian listrik.................................................................................................3

C. Energi dan daya listrik........................................................................................3

D. Sumber energi listrik..........................................................................................3

E. Perilaku hemat energi.........................................................................................3

BAB III PENUTUP......................................................................................................4

A. Kesimpulan.........................................................................................................4

B. Daftar Pustaka.....................................................................................................4

C. Lampiran..............................................................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif, dimana
sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu memiliki
perbedaan jumlah muatan. Sedangkan muatan yang dapat berpindah-pindah adalah muatan
negatif dari sebuah benda, berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh bermacam-
macam gaya atau energi, salah energi gerak, energi panas dsb. Perpindahan muatan negatif
inilah yang disebut dengan energi listrik. Karena suatu benda akan terus mempertahankan
keadaan netral atau seimbang antara muatan positif dan muatan negatif. Sehingga apabila
jumlah muatan positif lebih besar dari muatan negatif, maka benda tersebut mencari muatan
negatif untuk mencapai keadaan seimbang. Listrik memberi kenaikan terhadap gaya dasar
alami,dan seperti yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, kalimat "jumlah
listrik "digunakan juga dengan kalimat "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis
muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan
muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besar nya gaya menarik dan menolak ini
ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik di diskusikan dalam fenomena
listrik dan elektromagnetik. Dengan listrik?bolak-balik, Listrik bisa juga mengalir kebumi (atau
akuantairumah).Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai
referensi tegangan netral (tanah). Acuan ini, yang biasa nya dipasang didoat empat (satu
ditanah ditiang listrik dan satu lagi ditanah dirumah)

B. Rumusan Masalah

1.Apa itu listrik dinamis?

2.Bagaimana hukum Ohm?

C. Tujuan

1. Untuk mengerti pengertian dari lisrik dinamis

2.Untuk mengetahui apa saja alat untuk mengukur kuat? listrik

3. Untuk mengetahui bunyi hukum ohm

4. Untuk mengetahui bunyi hukum Kirchhoff I


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Listrik Dinamis

1. Arus Listrik

Arus listrik Tarus konvensional) didefinisikan sebagi aliran muatan-muatan listrik positif atau
proton yang mengalir melalui sebuah penampang kawat penghantar (kabel). Definisi tersebut
disepakati para ilmuwan sebelum muatan listrik negatif atau elektron ditemukan oleh J.J.
Thompson. Akibat penemuan tersebut, para ilmuwan mengetahui bahwa ternyata muatan-
muatan listrik yang mengalir pada sebuah kawat penghantar adalah elektron. Namun, definisi
arus listrik sebagai aliran muatan-muatan proton

masih digunakan karena kuantitas proton dan elektron yang mengalir dalam sebuah kawat
penampang sama hanya saja berlawanan Arus listrik dapat mengalir karena terdapat beda
potensial atau tegangan antara dua titik dalam sebuah rangkaian, dan rangkaian listrik harus
tertutup. Tegangan dapat diperoleh ketika sebuah rangkaian listrik dihubungkan dengan
sumber arus listrik Arah arus listrik mengalir dari potensial lebih tinggi ke potensial

lebih rendah. Rangkaian listrik tertutup dapat diperoleh ketika kamu menekan saklar untuk
menyalakan lampu.

Kuat arus listrik merupakan jumlah muatan listrik yang mengalir melalui sebuah kawat
penghantar setiap sekon. Secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan:

I= q/t

dimana:

1 = kuat arus listrik (ampere, A).

q = muatan listrik (coulomb, C),

t = waktu (sekon, s).

Nilai kuat arus listrik dapat diukur menggunakan alat ukur listrik yaitu amperemeter.
Amperemeter

dipasang secara seri dalam rangkaian listrik untuk pemakaiannya.


Contoh Soal:

Muatan listrik sebesar 3 coulomb mengalir melalui sebuah kawat penghantar listik selama 1
menit. Berapa kuat arus yang mengalir melalui kawat penghantar tersebut?

Diketahui: q=3C

1=1 menit = 60 s

Ditanyakan: I...?

Jawab:

I= q/t

I= 3/60

I = 0,05 A

2. Beda Potensial

Salah satu syarat agar arus listrik dapat mengalir adalah terdapat beda potensial atau tegangan
di antara titik pada sebuah kawat penghantar. Tegangan merupakan energi yang dibutuhkan
untuk mendorong elektron agar dapat mengalir dari satu titik ke titik yang lain dalam sebuah
penghantar. Secara matematis besarnya tegangan dapat dinyatakan dengan persamaan:

dimana:

v= W/q

v= tegangan listrik (volt, V).

W = energi listrik (joule, J),

q= muatan listrik (coulomb, C).

Kawat penghantar yang dapat digunakan untuk menghantarkan listrik termasuk bahan
konduktor Berdasarkan kemampuannya untuk dapat menghantarkan listrik, bahan-bahan
dapat dibagi me siga golongan yaitu konduktor, isolator, dan semikonduktor Konduktor
merupakan bahan yang dupa menghantarkan listrik, contohnya kawat tembaga yang
digunakan untuk kabel. Isolator merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik,
contohnya karet yang digunakan sebagai pelapis fuar kabel Semikonduktor merupakan bahan
yang dapat berfungsi sebagai konduktor maupun isolator Pada suhu rendah semikonduktor
bersifat sebagai isolator, sedangkan pada suhu tinggi semikonduktor bersifat sebagai
konduktor. Silikon merupakan salah satu contoh bahan semikonduktor Nilai tegangan listrik
dapat diukur menggunakan alat ukur listrik yaitu voltmeter Voltmeter dipasang

secara paralel dalam rangkaian listrik untuk pemakaiannya

3. Hukum Ohm
Adanya tegangan listrik yang berbeda pada dua buah titik pada kawat pernghantar akan
menyebabkan serjadinya arus listrik. Bagaimanakah hubungan antara nilai tegangan listrik
dengan nilai arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik? Perhatikanlah grafik di
bawah ini:

Berdasarkan grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar nilai tegangan listrik
maka semakin besar pula arus listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik. Pernyataan
tersebut pertama kali dikemukakan oleh George Simon Ohm sehingga dikenal sebagai hukum
Ohm. Perbandingan antara tegangan listrik dan arus listrik selalu menghasilkan besaran nilai
yang sama, besaran tersebut dinamakan hambatan listrik. Secara matematis hukum Ohm
dapat dinyatakan dengan persamaan:

R= V/I

dimana:

R= hambatan listrik (ohm, 0).

V = tegangan listrik (volt. V).

I= kuat arus listrik (ampere, A).

Nilai hambatan listrik dapat diukur secara langsung menggunakan alat multimeter atau secara
tidak langsung dengan perhitungan yaitu membagi antara tegangan listrik (V) dan kuat arus
listrik (1) Dalam rangkaian listrik, komponen yang berfungsi sebagai penghambat listrik disebut
resistor. Resistor digunakan untuk mengatur arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik
agar komponen-komponen listrik dapat berfungsi dengan optimal

4. Hukum Kirchhoff !

Rangkaian listrik dapat mempunyai cabang ataupun tidak mempunyai cabang bergantung pada
kebutuhannya. Perhatikan gambar di bawah ini:
Arus Listrik Masuk dan Keluar

Berdasarkan gambar di atas, kuat arus listrik 1_1terbagi menjadi dua bagian ketika melewati
titik cabang yaitu 1_2 dan 1_3. Jika diperhatikan, besar arus 1_1 yang merupakan arus masuk
ke titik cabang adalah hasil penjumlahan antara besar arus 1_2 dan 1_3 yang merupakan arus
keluar dari titik cabang. Hal tersebut sejalan dengan hukum Kirchhoff 1. Gustav Kirchhoff
mengemukakan bahwa jumlah arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah
kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut yang dikenal sebagai hukum Kirchhoff J. Secara

matematis hukum Kirchhoff I dapat dinyatakan dengan persamaan:

Sigma + = Sigma i

dimana:

Σ, = jumlah arus masuk (ampere, A).

Σ = Jumlah arus keluar (ampera, A)

Contoh Soal:

jumlah arus keluar (ampere, A ).

Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika nilai kuat arus \ 1 = 100mA , 1.2 = 300mA dan 1\ 3 = 250mA . Berapakah nilai kiat arus 1.4
^

Diketahui:

I_{1} = 100mA

I_{2} = 300mA

I_{z} = 250mA

Ditanyakan: 1...?

Jawab:

Sigma = Sigma ^ i

I_{1} + I_{2} = I_{2} + I_{4}

100 + 300 =250+1 4

400 = 250 + 1 ,

I_{4} = 150mA
B. Rangkaian Listrik

Komponen-komponen listrik dapat disusun menjadi sebuah rangkaian listrik. Pada saat kamu
menyalakan lampu, komponen-komponen listrik yang tersusun dalam rangkaian tersebut
adalah sumber arus listrik, lampu dan saklar. Berikut ini adalah beberapa contoh komponen
listrik yang sering digunakan beserta simbolnya:

Secara umum tipe rangkaian listrik dapat dibagi menjadi dua yaitu rangkaian listrik seri dan
rangkaian listrik paralel. Salah satu ciri dari rangkaian listrik seri adalah tidak adanya cabang
pada komponen-komponen listrik yang dirangkaikan, sedangkan ciri dari rangkaian paralel
adalah terdapatnya cabang pada komponen komponen listrik yang dirangkaikan

1. Rangkaian Hambatan Listrik Seri

Perhatikanlah contoh gambar rangkaian hambatan listrik yang disusun seri di bawah ini:

Sumber. www.mikirbae.com

Gambar 54 Rangkaian Hambatan Listrik Seri

Pada rangkaian seri berdasarkan gambar di atas berlaku ketentuan:

1 =1,=1,

v=v+l

Sesuai dengan persamaan hukum Ohm V =I x R, maka:

V=V+V

I x R =(1 x R )+(1 x R )

Karena 1=1=1, sehingga

1 x R = 1 (R + R )

R=R+R

dimana

R= hambatan pengganti rangkaian seri. Untuk rangkaian hambatan seri di mana hambatan
yang disusun lebih dari dua buah maka berlaku persamaan

R 1 = R+ R +....
2. Rangkaian Hambatan Listrik Paralel Perhatikanlah contoh gambar rangkaian hambatan listrik
yang disusun paralel di bawah ini:

Pada rangkaian seri berdasarkan gambar di atas berlaku ketentuan:

V = V_{1} = V_{2}

l =1 +1

Sesuai dengan persamaan hukum Ohm

I = V/R maka:

I= I + I

Karena V = V_{1} = V_{2} sehingga

V/R_{p} = V(1/R_{1} + 1/R_{2})

1/R_{p} = 1/R_{1} + 1/R_{2}

dimana:

Rp = hambatan pengganti rangkaian paralel. Untuk rangkaian hambatan paralel dimana


hambatan yang disusun lebih dari dua buah maka berlaku persamaan:

1/Rp = 1/R_{1} + 1/R_{2} +...

Perhatikan gambar rangkaian hambatan listrik campuran di bawah ini:

Contoh Soal:

Berapakah nilai hambatan total dan arus listrik yang mengalir pada rangkaian di atas?

Diketahui : R1 = 3

R2 = 3

R3 = 6

V3 = 0,5 V
Ditanyakan: R total dan I...?

Jawab:

1/R_{2} = 1/R_{2} + 1/R_{2}

1/R = 1/3 + 1/6

1/R = 2/6 + 1/6

1/R = 3/6

R_{3} = 6/3

R,= 2Omega

R =R =R + R

R=3+2

R=5

R = V/I R = 0.5/5

R =0. 1 A

C. Energi dan Daya Listrik

1. Energi Listrik

Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang tercipta karena pergerakan elektron-elektron
dalam sebuah penghantar. Elektron akan bergerak jika terdapat tegangan di antara dua titik
dalam sebuah penghantar Tegangan listrik dapat diperoleh dari sumber-sumber tegangan
listrik. Sumber tegangan listrik dapat menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC) seperti pada
listrik PLN atau dapat menghasilkan arus listrik searah (DC) seperti pada baterai dan
akumulator. Besarnya nilai energi listrik dapat dipengaruhi oleh tegangan listrik, arus listrik,
dan waktu. Secara

matematis besarnya energi listrik dapat dinyatakan dengan persamaan

dimana:

W = energi listrik (joule, J)

W =Vx|x t V = tegangan listrik (volt, V).

I = kuat arus listrik (ampere, A), dan

t =waktu (sekon, s).

Sesuai dengan persamaan hukum Ohm V = IxR atau I = V / R maka energi listrik dapat juga
dinyatakan

dengan persamaan:
W = l x 2 x Rt atau

W = (V x 2)/3 x t

dimana:

R = hambatan listrik (ohm, Q).

2. Daya Listrik

Daya listrik merupakan besarnya energi listrik yang dipakai setiap sekon. Secara matematis
besarnya daya listrik dapat dinyatakan dengan persamaan:

P = W/t

Sesuai dengan persamaan energi listrik W =Vx|xt, maka daya listrik dapat juga dinyatakan
dengan P = VxI Sesuai dengan persamaan hukum Ohm V = lxR atau I = V / R maka daya listrik
dapat juga dinyatakan dengan persamaan:

dimana:

p = I x R1 atau p= V2/R P = daya listrik (watt, W), W = energi listrik (joule, J), dan t = waktu
(sekon, s).

V = tegangan listrik (volt, V). I =kuat arus listrik (ampere, A), dan R = hambatan listrik (ohm,
0).

Contoh soal:

Sebuah kipas angin yang mempunyai tegangan 220 V dialiri arus listrik 1 A selama 2 menit.
Berapakah energi listrik yang digunakan alat listrik tersebut?

Diketahui:

V = 220V

I = 1A

1 = 2 menit = 120 s

Ditanyakan: W...?

w = V x 1xt

W = 220 x 1 x 120

W =26 400.J
3. Pemakaian Energi Listrik

Penggunaan energi listrik di rumah diperoleh dan energi listrik yang dijual oleh PLN Biaya
pemakan anergi listrik menggunakan satuan kWh atau kilowatt hour (jam) yaitu jumlah energi
listrik yang digunakan alat listrik dengan daya 1.000 watt selama satu jam. Alat kuya disebut
W-meter PLN meriqual energ listrik setiap 1 kWh yang harganya ditentukan oleh PLN sendiri
Biaya yang harus dibayar setiap bulan untuk pelanggan PLN pascabayar adalah dengan
mengalikan energi listrik yang telah digunakan per 1 kWh dengan tarif listrik setiap kWh. Jika
menggunakan sistem prabayar, maka konsumen membeli energi listrik terlebih dahulu sesuai
dengan yang diinginkannya

D. Sumber Energi Listrik

Energi listrik dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, Berikut merupakan contoh
sumber-sumber

energi listrik:

1. Minyak

Minyak yang berasal dari pengolahan minyak bumi merupakan sumber energi yang sampai
saat ini masih digunakan untuk PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel). Namun, penggunaan
minyak untuk menghasilkan listrik menimbulkan dampak negatif. Polusi udara yang dihasilkan
mencemari lingkungan disamping minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak
terbarukan sehingga ada baiknya membatasi penggunaan minyak bumi untuk pembangkit
listrik.

2. Batu bara

Batu bara juga banyak dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Namun seperti halnya minyak
bumi, penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan baik pada saat pengambilannya sebagai barang tambang ataupun pada saat
penggunaannya. Disamping sumber-sumber

energi listrik di atas, berikut ini merupakan sumber-sumber energi listrik alternatif yang bisa
digunakan dan dikembangkan:

1. Matahari

Energi matahari merupakan contoh sumber energi terbarukan yang jumlahnya sangat
melimpah terutama di daerah katulistiwa seperti di Indonesia. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Surya) bisa memanfaatkan panel surya untuk mengubah energi. matahari menjadi energi listrik
Energi listrik yang dihasilkan nantinya akan disimpan dalam baterai ketika keadaan cuaca
mendung atau malam hari agar dapat digunakan setiap saat.
2. Air

Penggunaan air untuk pembangkit listrik diperoleh dengan cara membendung air misalnya
membendung air yang berasal dari sungai. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
memanfaatkan air yang sangat deras untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator
sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Kekurangannya jika musim kemarau tiba dan
menyebabkan debet air sedikit maka akan kesulitan untuk menggerakkan turbin

3. Panas bumi

Panas bent dapat digunakan untuk membangkitkan listrik Namun sayangnya tidak semua
tempa dibangun untuk memanfaatkan energi panas bumi meskipun termasuk energi alternatif

4. Angin

Angin digunakan untuk memutar baling-baling yang didalamnya terdapat turbin dan
terhubung ke generator sehingga menghasilkan energi listrik. Kecepatan angin akan
berpengaruh terhadap energ listrik yang dihasilkan,

5. Bioenergi

Bioenergi diperoleh dari biomassa yang merupakan bahan-bahan organik yang diperoleh dari
makhluk hidup Biomassa terlebih dahulu diolah menjadi bahan bakar nabati misalnya biodeisel
yang selanjutnya dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

E. Perilaku Hemat Listrik

Penghematan energi listrik perlu dilakukan karena sebagian besar energi listrik dihasilkan dari
sumber energi listrik tidak terbarukan sehingga dapat memberikan dampak yang negatif bagi
lingkungan. Semakin banyak kita menggunakan energi listrik maka emisi karbon yang
dihasilkan untuk menghasilkan energi listrik semakin banyak juga. Bisa dibayangkan jika
penduduk di seluruh dunia sembarangan dalam menggunakan listrik maka dampak
pencemaran lingkungan yang terjadi akan semakin besar juga.

Berikut ini beberapa contoh perilaku yang dapat menghemat penggunaan energi listrik:

O Menggunakan lampu LED (Light Emiting Diode) sebagai sumber penerangan dibandingkan
menggunakan lampu pijar biasa.

O Memanfaatkan penerangan alami untuk meminimalisir penggunaan lampu pada saat siang
hari.
O Mematikan alat-alat elektronik yang tidak digunakan.

O Memilih menggunakan alat-alat elektronik yang mempunyai daya listrik rendah.

Rangkuman

1. Arus listrik dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik seperti generator, arus listrik baterai, aki
(accu), dan buah-buahan terutama buah-buahan yang mengandung asam.

2. Arus listrik mengalir akibat adanya beda potensial listrik dari sumber tegangan..

3. Besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan besarnya
muatan listrik yang mengalir pada setiap detik.

4. Besar arus listrik dapat dihitung dengan membagi muatan listrik tiap satuan waktu dan
satuan arus listrik adalah ampere.

5. Beda potensial yang ada di dalam buah mendorong elektron untuk bergerak sehingga
memicu aliran listrik.

6. Berdasarkan kemampuan bahan untuk menghantarkan arus listrik, bahan digolongkan


menjadi konduktor, semikonduktor, dan isolator.

7. Konduktor listrik merupakan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghantarkan


listrik. Contoh bahan konduktor listrik diantaranya tembaga, perak, dan emas.

8. Isolator listrik merupakan bahan yang sangat buruk untuk

menghantarkan listrik. Contoh bahan isolator listrik diantaranya

plastik dan karet.

9. Bahan semikonduktor listrik adalah bahan-bahan yang jika berada pada suhu rendah
bersifat sebagai isolator, sementara pada suhu tinggi bersifat sebagai konduktor. Contoh
bahan semikonduktor listrik adalah karbon, silikon, dan germanium.

10. Hambatan jenis merupakan besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu
satuan panjang per satu satuan luas penampang. Semakin kecil hambatan jenis suatu bahan,
semakin

baik kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan listrik.

11. Besar hambatan listrik suatu kawat dipengaruhi oleh hambat jenis kawat, panjang kawat,
dan luas penampang kawat.

12. Rangkaian listrik terdiri atas dua jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki percabangan kabel. Rangkaian
paralel adalah rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel.

13. Hukum Kirchhoff menyebutkan bahwa besar arus listrik yang masuk ke dalam titik cabang
kawat penghantar nilainya sama dengan besar arus listrik yang keluar dari titik cabang kawat
penghantar tersebut.
14. Hambatan listrik dapat dipasang secara seri atau paralel. Pola pemasangan hambatan
listrik dapat memengaruhi besar arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik.
Rangkaian hambatan listrik seri kuat arusnya bernilai sama tetapi tegangannya berbeda-beda.
Rangkaian hambatan listrik paralel,

tegangan listrik bernilai sama tetapi besar kuat arusnya berbeda.

15. Sumber arus listrik terdiri atas dua jenis, yaitu sumber arus searah (Direct Current = DC)
dan sumber arus bolak-balik (Alternating Current = AC).

16. Berdasarkan dapat atau tidaknya diisi ulang, sumber arus listrik dibedakan menjadi elemen
primer dan elemen sekunder. Elemen primer adalah sebutan bagi sumber arus listrik yang
tidak dapat diisi ulang ketika energinya habis, contohnya seperti baterai kering dan elemen
volta. Elemen sekunder adalah sebutan bagi sumber arus listrik yang dapat diisi ulang ketika
energinya habis contohnya seperti akumulator dan baterai Lithium-ion (Li-ion) yang digunakan
pada telepon genggam atau kamera.

17. Energi listrik dapat diubah menjadi energi lain, misalnya kipas angin yang mampu
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Sebaliknya, energi lain dapat diubah menjadi
energi listrik, misalnya energi kimia pada akumulator (accu) dapat diubah menjadi energi
listrik.

18. Sumber energi listrik alternatif diperoleh dari sumber energi yang berlimpah di alam,
misalnya berasal dari energi matahari, energi angin, energi air, bioenergi, dan nuklir.

19. Upaya untuk menghemat energi listrik diantaranya dengan menggunakan energi listrik
seperlunya atau mengganti peralatan listrik dengan peralatan yang berdaya lebih kecil.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur pada listrik dinamis adalah
muatan listrik dibagi waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu
adalah detik. Pada rangkaian bercabang sama dengan kuataar kita yang masuk sama dengan
kuat? yang keluar. Sedangkan pada rangkaian serikuat?tetap sama disetiap ujung-ujung
hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri tegangan sangat
tergantung pada hambat, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak penting pada
hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang bunyi "jumlahkuat?listrik
yang masuk sama dengan jumlah kuat?listrik yang keluar". Berdasarkan hukum ohm dapat
Kata kunci cara mengukur tegangan listrik adalah kuat?×hambatan. Hambatan nilai selalu
sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. Tegangan memiliki satuan volt (V) dan
kuat?adalah amper (SEBUAH) serta hambatan adalah ohm.

B. Saran

Diharapkan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain. Hal tersebut
bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Novita Sari & Teman-teman. 2022. Buku Siswa IPA. Sarengseng. Subang
Lampiran

Gambar Pembangkit listrik tenaga Surya


Pembangkit listrik tenaga air

Pembangkit listrik tenaga panas bumi


Pembangkit listrik tenaga angin

Pembangkit listrik tenaga Biomassa

Anda mungkin juga menyukai