Anda di halaman 1dari 18

KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA

Disusun Oleh

Ade Wina Triana

Siti Khairani

Dandi Suparwulan

Dosen Pengampu: Raja Hasya Yulia, M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM ROKAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan “Makalah Listrik dan Magnet ”, guna memenuhi tugas Mata
Kuliah "Konsep Dasar IPA”.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi
pembaca.

Bagan Batu, 21 April 2024

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik-magnet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia. setiap


aktivitas manusia mulai dari keidupan rumah tangga hingga sektor industri tidak dapat
dipisahkan dengan kebutuhan listrik-magnet. karena itu pemahaman konsep listri-magnet
sangat penting dibekalkan pada setiap orang sejak dini. dalam pendidikan formal di
indonesia materi listrik magnet telah diberikan sejak pendidikan dasar (SD dan SMP), hal
ini dimaksudkan agar setiap warga negara di Indonesia memiliki pengetahuan yang cukup
tentang konsep listrik-magnet, sehingga dapat menggunakan dan memanfaatkan listrik
dan magnet secara efektif dan efisien dalam kehidupan sehari-hari.

Guna mencapai masyarakat yang diuraikan diatas maka diperlukan guru yang
kompeten dalam bidang fisika, menguasai paedagogik dan konten ilmu fisika sehingga
mampu membelajarkan fisika dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai ilmu fisika.

B. Rumusan masalah

1. Apakah itu listrik?


2. Ada berapakah macam-macam rangkaian listrik?
3. Bagaimanakah penerapan listrik dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apakah itu magnet?
5. Bagaimanakah cara membuat magnet?
6. Apa sajakah manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LISTRIK

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga
diartikan sebagai berikut:

 Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton,
yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
 Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul
karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

Muatan listrik yang mengalir disebut arus listrik, arah arus listrik sesuai dengan arah
gerak muatan positif. Ketentuan ini dibuat sebelum ditemukannya elektron. Dalam
penghantar logam elektron-elektron bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Walaupun demikian, ketentuan diatas masih berlainan hingga sekarang. Adanya arus listrik
disebabkan adanya beda potensial atau tegangan, oleh sebab itu supaya didalam rangkaian
selal ada arus listrik, harus tetap diusahakan ada tegangan listrik. Tegangan dapat diperoleh
dari elektron listrik, misalnya elemen kering (batu baterai) dan Aki. Adanya arus listrik di
dalam rankaian berarti terjadinya gerakan
muatan listrik.
B. SIFAT – SIFAT LISTRIK

Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam
benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frasa "jumlah listrik" digunakan juga dengan frasa
"muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif.
Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik
satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb.
Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik.

Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C".
Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan.
Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb".
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten,
cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola
lampu (bulblamp atau bohlam).

Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan
dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini
dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik.

C. MUATAN LISTRIK

Di dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik bukan merupakan hal yang asing lagi.
Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika, radio, televisi,
lemari es, kipas angin, mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci. Hal ini menunjukkan
bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena
itu penting bagi kita untuk mempelajari listrik.
Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik
dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan
gerakan atau aliran muatan listrik. Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika
memperhatikan adanya muatan listrik yang bergerak atau mengalir, maka disebut listrik
dinamis atau elektrodinamika. Thales dari Milete (540 – 546 SM) adalah ahli pikir Yunani
purba, yang menurut sejarahnya bahwa gejala listrik statis terjadi pada batu ambar yang
digosok dengan bulu. Ternyata batu ambar tersebut dapat menarik benda-benda ringan yang
lain misalnya bulu ayam. Dalam bahasa Yunanibatu ambar sering disebut elektron.
Sesuai dengan pengamatan pada kegiatan di atas ternyata benda-benda tertentu yang
telah digosok dapat menarik benda-benda kecil yang ada di sekitarnya. Benda-benda yang
telah digosok dan dapat menarik benda kecil yang ada di sekitarnya ini disebut benda yang
telah bermuatan listrik.
Dari kegiatan di atas yang telah kalian lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Plastik yang telah digosokkan pada rambut kering akan bermuatan listrik negatif.
2. Kaca yang telah digosok dengan bulu akan bermuatan listrik positif.
3. Dua buah benda yang bermuatan listrik sejenis akan tolak-menolak dan jika muatan
listriknya berbeda akan tarikmenarik.
Untuk menerangkan pengertian adanya sifat kelistrikan pada suatu benda, perlu
dipahami adanya konsep atom yang dimunculkan oleh para ahli di antaranya, teori atom
Dalton, Thompson, Rutherford dan Bohr. Secara umum dapat dijelaskan bahwa:
1. Benda terdiri atas atom-atom sejenis.
2. Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron.
3. Inti atom bermuatan positif, elektron bermuatan negatif.
4. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan netron yang tidak bermuatan
listrik.

Seorang ahli telah menyusun deret benda-benda, lihat Tabel 7.1! Deret benda tersebut
menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila digosok dengan sembarang
benda di atasnya, dan akan memperoleh muatan positif bila digosok dengan benda di
bawahnya. Deret semacam ini dinamakan deret tribolistrik.

D. LISTRIK STATIS

Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadiannya
energi yang dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit
tenaga listrik di Amerika. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya
10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Hal lain yang menakjubkan bahwa molekul-
molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa
alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam
itu muncul dari partikel bermuatan positif (proton) dan negatif (elektron) dari dalam sebuah
atom, yang tak terlihat oleh mata telanjang. Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam
sebuah atom mengakibatkan atom bermuatan listrik. Karena semua benda tersusun oleh
atom-atom, maka perubahan muatan listrik pada atom akan mengakibatkan perubahan listrik
pada benda.
Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral, oleh
karena itu jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya. Salah
satu contohnya adalah petir. Sifat-sifat muatan listrik antara lain:
1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif dan negatif,
2) muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan muatan
tidak sejenis tarik-menarik.
Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai keperluan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Benda dapat Bermuatan Listrik?
Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan demikian muatan listrik suatu zat
tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya. Jika atom-atom benda lebih cenderung
melepaskaan elektron, maka zat yang disusunnya lebih cenderung bermuatan positif.
Sebaliknya jika atom-atom benda lebih cenderung menangkap elektron, maka zat yang
disusunnya cenderung bermuatan negatif. Dengan demikian muatan listrik sebuah benda
sangat tergantung dengan muatan listrik atom-atom penyusunnya.

Suatu benda dapat dimuati listrik dengan dua cara yaitu:


1. Menggosok
a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool --> Penggaris menjadi bermuatan
listrik jenis negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera --> Kaca menjadi bermuatan listrik jenis positif.
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik atom-atom
penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi ada juga atom-atom
yang cenderung mengikat elektron. Jika dua benda tersusun dari atom-atom yang memiliki
perbedaan sifat tersebut saling digosokkan maka, maka interaksi itu akan lebih mudah
membuat benda bermuatan listrik.
Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan berpindah
menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara itu kain sutera menjadi
bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron. Jika kain wool digosokkan pada
plastik, maka elektron-elektron kain wool akan berpindah menuju plastik, sehingga plastik
menjadi bermuataan negatif. sementara itu kain wool menjadi bermuatan positif karena
kehilangan elektron-elektronnya.
Sebenarnya untuk perpindahan elektron antara dua benda keduanya tidak perlu
digosok-gosokkan, cukup dikontakkan atau ditempelkan saja, tetapi dengan saling
digosokkan, maka perpindahan elektron akan lebih mudah.
2. Induksi
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke
benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral yang telah
terpolarisasi di hubungkan dengan tanah (di ground kan), maka elektron-elektronnya akan
mengalir menuju tanah. Setelah penghantar yang menuju tanah di hilangkan dan benda
bermuatan listrik dijauhkan, maka benda netral akan menjadi kekurangan elektron
(bermuatan positif). Induksi dalam jumlah muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan
listrik melompati gap (jarak pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api.
Salah satu peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.
Sifat Muatan Listrik --> Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil.
Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan listrik karena
adanya gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi benda maka benda akan
menempel pada penggaris, sebaliknya jika gaya listrik kurang dari gaya gravitasi, maka
benda tidak akan menempel.
Interaksi antara dua muatan listrik baik berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat
digambarkan dengan menggunakan garis-garis gaya listrik berikut:
E. LISTRIK DINAMIS

Lisrtik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada
listrik dinamis adalah muatan listrik dibagi waktu dengan satuan muatan listrik adalah
Coloumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan
kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. Sedangkan pada rangkaian seri
kuat arus tetap sama disetiap ujung – ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada
hambatan. Pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tapi pada
rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah
dikemukakan oleh hokum Kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar”.
Berdasarkan hokum Ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah
kuat arus x hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan
kuat arus. Tegangan memiliki satuan volt (V) dan kuat arus adalah ampere (a) serta hambatan
adalah Ohm. Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Untuk mengukur
kuat arus listrik, diukur dengan amperemeter, yang disusun secara seri atau berurutan dengan
komponen yang akan diukur kuat arusnya.
F. RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet dengan tidak ada cabang
pada sumber arus listrik disebut dengan rangkaian listrik seri. Pada rangkaian listrik seri, kuat
arus yang mengalir pada setiap rangkaian adalah sama sedangkan beda potensial berbeda.
Rangkaian pararel adalah rangkaian komponen listrik yang disusun secara sejajar sehingga
terbentuk cabang diantara sumber arus listrik. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir
pada setiap cabang berbeda, sedangkan beda potensialnya sama.
Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada lebih dari satu
konsumen (lampu pijar). Hal itu dapat kita lakukan dengan memasang dua (atau lebih) lampu
pijar berurutan dalam rangkaian seri atau dengan membuat percabangan, yang berarti
rangkaian paralel. Kedua jenis rangkaian itu mempunyai beberapa sifat yang berbeda. Dalam
rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan lampu pijar dalam rangkaian
paralel. Dua lampu pijar pada rangkaian seri mempunyai hambatan dua kali lipat and oleh
karena itu menghasilkan lebih sedikit cahaya.
Dalam rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar dalam setiap
cabang rangkaian dan oleh karena itu setiap lampu pijar mempunyai cahaya yang sama
seperti satu lampu pijar dalam rangkaian tunggal. Dengan kata lain dua lampu pijar paralel
akan menghabiskan energi lebih banyak dalam menghabiskan energi baterai lebih cepat
dibandingkan dengan dua lampu pijar yang dihubungkan seri. Perbedaan lainnya adalah
peluang terkena gangguan. Jika satu bagian (lampu pijar) dalam rangkaian seri rusak, seluruh
rangkaian akan terganggu. Jika beberapa lampu pijar terpasang paralel dan salah satu tidak
bekerja, lampu-lampu yang lain tidak terpengaruh, karena rangkaiannya tidak terganggu.

G. MACAM- MACAM SUMBER ARUS LISTRIK

Berdasarkan arus yang dihasilkan sumber arus dibedakan menjadi :


1. Sumber arus AC (Alternating Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan
arus bolak-balik. Misalnya : Generator, dinamo sepeda.
2. Sumber arus DC (Direct Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus
searah. Misalnya : elemen .
Elemen adalah sumber arus listrik searah yang berasal dari reaksi kimia. Ketika
digunakan elemen mengubah energi kimia menjadi energi listrik
Berdasarkan sifat bahan yang digunakan elemen dibedakan menjadi :
1. Elemen primer adalah elemen yang reaksi kimia didalamnya tidak dapat diperbaharui
lagi. sehingga jika energi listriknya telah habis tidak dapat dimuati lagi atau diisi lagi
(sekalipakai).Contoh : elemen volta, elemen daniel, elemen kering (baterai ).
2. Elemen sekunder adalah elemen yang reaksi kimia di dalamnya dapat diperbaharui
sehingga jika energi listriknya telah habis dapat diisi ulang (dicharge). Contoh :
accumulator, sel Nicad
Berdasarkan bentuk bahan elektrolit yang digunakan :
1. Elemen kering yaitu elemen yang lektrolitnya berupa campuran seperti pasta.
2. Elemen basah yaitu elemen yang elektrolitnya berupa cairan. Elektrolit adalah zat
kimia yang dapat menghantarkan arus listrik.

H. APLIKASI DAN GEJALA LISTRIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI

1. Penggaris Bermuatan Listrik

Kalian telah mengetahui bahwa apabila penggaris atau mistar plastic digosok -
gosokkan pada rambut yang kering, kemudian didekatkan pada sobekan kertas kecil, maka
sobekan kertas kecil tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris. Mengapa hal itu
dapat terjadi? Karena penggaris plastik yang digosok-gosokkan pada rambut, menjadi
bermuatan listrik. Muatan listrik itulah yang menyebabkan sobekan kertas kecil dapat tertarik
ke penggaris. Tentu dalam benak kalian timbul pertanyaan, Bagaimana muatan listrik
tersebut dapat berada pada penggaris? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, pahamilah
terlebih dahulu penjelasan berikut ini. Semua zat yang ada di alam ini tersusun dari atom
yang sangat kecil. Atom tersebut terdiri atas partikel-partikel yang bermuatan positif, negatif,
dan netral. Muatan positif disebut proton, muatan negatif disebut elektron dan muatan netral
disebut neutron.

Apakah harus rambut kering? Bagaimana kalau tidak kering, berminyak misalnya?

Mengapa harus yang kering? Tentu karena air mempunyai sifat konduktor yang
kurang baik dan energi yang ditimbulkan akibat gosokan antara rambut basah dan sisir
plastik akan diserap oleh air tersebut, sehingga tidak muncul gejala kelistrikannya

Inti atom atau disebut nukleus terdiri atas proton dan neutron yang dikelilingi oleh
elektron yang bergerak terus-menerus. Elektron pada atom dapat keluar atau masuk ke dalam
susunan atom. Jika elektron keluar dari susunan atom, maka jumlah proton dalam atom lebih
banyak dari jumlah elektron, sehingga atom menjadi bermuatan positif. Sedangkan apabila
elektron masuk pada susunan atom, maka jumlah proton dalam atom lebih sedikit dari jumlah
elektron, sehingga atom menjadi bermuatan negatif. Atom akan bersifat netral (tidak
bermuatan) bila jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah electron yang mengitari
inti atom tersebut. Setelah memahami penjelasan di atas, pertanyaan tadi dapat dijawab
dengan penjelasan berikut. Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut menjadi
bermuatan listrik karena elektron dari rambut berpindah ke penggaris plastik, sehingga
penggaris plastik kelebihan elektron. Akhirnya penggaris plastik tersebut menjadi bermuatan
negatif.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah benda netral dapat
bermuatan listrik statis dengan jalan digosokkan. Contoh lainnya, yaitu ketika batang plastik
digosok dengan kain wol, elektron-elektron dari kain wol berpindah ke batang plastik,
sehingga batang plastik kelebihan elektron. Dengan demikian, batang plastik menjadi
bermuatan negatif. Sebaliknya, ketika batang kaca digosok dengan kain sutera, maka
elektronelektron dari batang kaca berpindah ke kain sutera, sehingga batang kaca kekurangan
elektron. Dengan demikian, batang kaca menjadi bermuatan positif.
Deret benda yang menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila
digosok dengan sembarang benda di atasnya, dan akan memperoleh muatan positif bila
digosok dengan benda di bawahnya yaitu dinamakan deret tribolistrik.
Apakah sobekan kertas yang tertarik oleh penggaris plastic tersebut sebelumnya digosok dulu
sehingga bermuatan? Jika tidak, dari mana muatan pada kertas sehingga dapat tertarik oleh
penggaris plastic?
Sobekan kertas tidak perlu di gosokkan, yang di gosok-gosokkan ke rambut adalah
penggaris plastic. Penggaris yang digosok-gosokkan ke rambut menjadi bermuatan listrik.
Muatan listrik itulah yang menyebabkan sobekan kertas kecil dapat tertarik ke penggaris.
Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut menjadi bermuatan listrik karena elektron
dari rambut berpindah ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik kelebihan elektron.
Akhirnya penggaris plastik tersebut menjadi bermuatan negatif dan bersifat menarik benda-
benda kecil dan ringan termasuk potongan-potongan kertas kecil,sesaat kemudian potongan-
potongan kertas kecil lepas kembali karena muatan penggaris tersebut dinetralkan kembali
oleh molekul-molekul air di udara yang bersifat polar, yakni muatan negatif penggaris perg
menuju muatan positif molekul-molekul air di udara. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa sebuah benda netral dapat bermuatan listrik statis dengan jalan
digosokkan

2. TERJADINYA PETIR

Timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfir. Loncatan muatan
listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini disebut
pengosongan listrik statis. Pengosongan itu ditunjukkan oleh sambaran petir.
Dari mana asal muatan listrik di ionosfir? Kalau pada lapisan ionosfir tidak terdapat
awan, mungkinkah petir itu terjadi?
Ionosfer / Ionosfir Ketebalannya ionosfer : 50 - 100 km . Adalah lapisan yang bersifat
memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra violet maka
menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi. Tidak, karena
petir itu terjadi karena adanya awan bermuatan. dan ketika awan yang bermuatan itu
melepaskan muatannya maka akan terjadi petir. Muatan listrik dapat hilang dengan
pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan bagi elektron-elektron untuk
mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain. Perpindahan muatan listrik statis dari
satu benda ke benda lain disebut penetralan atau pengosongan muatan statis. Pengosongan itu
lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara
menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar
sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut guntur.
Apakah yang dimaksud dengan "jalan bagi elektro” dalam hal ini? Bagaimana
terbentuknya "jalan” tersebut? Bagaimana penyaluran muatan ke tanah dilakukan?

Arus sambaran petir yang mengenai finial harus secara cepat dialirkan ke tanah
dengan pengadaan sistem penyaluran arus petir melalui jalan terpendek. Dimensi atau luas
penampang, jumlah dan rute penghantar ditentukan oleh kuadrat arus impuls sesuai dengan
tingkat perlindungan yang ditentukan serta tingginya arus puncak petir. Pada penangkal petir,
Muatan listrik akan mengalir ke bawah dengan aman melalui kabel logam , dan masuk ke
dalam tanah. Itulah yang di sebut jalan bagi elektro. Muatan listrik dari satu awan
cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi. Petir terjadi akibat
perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah
lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Yaitu antara
awan cumulonimbus dengan tanah atau antar awan cumulonimbus.

3. PENANGKAL PETIR

Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas atap rumah bertingkat atau di
atas bangunan tinggi, dan dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel logam. Penangkal petir,
melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh energi listrik yang besar
di dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan aman, atau pentanahan, agar arus
listrik petir mengalir masuk ke dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain.
Pernahkah anda melihat penangkal petir?. Penangkal petir itu merupakan contoh
pengosongan muatan statis yang tidak menimbulkan kerusakan.
Pada saat terjadi petir, pengosongan listrik statis dari bagian bawah awan yang
bermuatan ke Bumi akan melewati batang penangkal petir ini. Muatan listrik akan mengalir
ke bawah dengan aman melalui kabel logam tersebut, dan masuk ke dalam tanah. Penangkal
petir menyediakan suatu jalan aman bagi arus listrik petir sehingga mengalir masuk ke dalam
tanah dan tidak melewati bangunan tinggi tersebut.
Apakah penangkal petir harus terbuat dari batang logam? Bagaimana jika bukan
logam? Penangkal petir memang terbuat dari logam karena logam dapat menghantarkan arus
listrik sehingga petir hanya melewati bangunan saja. Bila penangkal petir tidak terbuat dari
logam maka petir akan langsung menghantam bangunan tersebut.
Mengapa petir dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan elektronik?
Pada dasarnya peralatan elektronik memiliki medan listrik sehingga bila ada petir yang
mendekati medan listrik tersebut maka medan listrik pada peralatan elektronik akan berubah
secara drastis. Bila hal ini terjadi maka peralatan elektronik akan rusak.
Bagaimana bila di dekat rumah yang berpenagkal petir terdapat pohon yang lebih
tinggi dari ketingian penangkan petir itu? Bila terjadi hal demikian maka petir akan
menyambar pohon yang lebih tinggi dari penangkal petir. Ini terjadi karena petir akan
mencapai pohon lebih dahulu daripada rumah berpenangkal petir.

I. PENGERTIAN MAGNET

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa
(sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak
zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet
yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki
dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang
tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI)
adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla,
yang memengaruhi satu meter persegi. Medan magnet suatu bahan ditimbulkan oleh arus
listrik, sedangkan arus listrik ditimbuLkan akibat aliran/gerak elektron.

J. JENIS MAGNET
Magnet tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya
magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
 Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium
(juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet
tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,
 Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka,
merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan
kobalt.

 Ceramic Magnets

 Plastic Magnets

 Alnico Magnets

Magnet tidak tetap


Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan
magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:

 Magnet U
 Magnet ladam

 Magnet batang

 Magnet lingkaran

 Magnet jarum (kompas)

Cara membuat magnet antara lain:


 Digosok dengan magnet lain secara searah.
 Induksi magnet.

 Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan


lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).

Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada
baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja. Oleh sebab itu, besi lebih
sering digunakan untuk membuat elektromagnet.
Sifat-sifat magnet

a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub


magnet, yang merupakan bagian-bagian magnet yang
mempunyai kemagnetan paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan
magnet lain menunjuk ke selatan.

c. Dua magnet yang saling didekatkan akan


melakukan gaya satu sama lain.

- Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan sejenis (kutub
utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan kutub selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan berlawanan
jenis (kutub utara dengan kutub selatan).
Cara menghilangkan sifat kemagnetan antara lain:
 Dibakar.
 Dibanting-banting.

 Dipukul-pukul.

 Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan


lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena
muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Rangkaian listrik dapat
dibagi menjadi 2 macam yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian komponen
listrik yang disusun secara berderet dengan tidak ada cabang pada sumber arus listrik
disebut dengan rangkaian listrik seri. Rangkaian pararel adalah rangkaian komponen
listrik yang disusun secara sejajar sehingga terbentuk cabang diantara sumber arus listrik.
Pemanfaatan listrik dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai penerangan,
penangkal petir
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/
S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.Cara membuat magnet antara lain:
• Digosok dengan magnet lain secara searah.
• Induksi magnet.
• Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan
lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).
Pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada generator, dinamo
sepeda, speaker.

DAFTAR PUSTAKA

Koes.H, Supriyono dan Prabowo.2001.Konsep-konsep Dasar IPA.Surabaya:Universitas


Negeri Malang

http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika/0320%20Fis-2-
5a4.htm

http://athaanakcerdas.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-ipa-modul-8sifat.html

http://www.google.co.id/search?q=magnet&hl=id&newwindow=1&biw=1022&bih=460&prmd=imv
ns&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=259pUNrRPJHKrAeNyoDwBA&ved=0CC8QsAQ

http://nenysmadda.ucoz.org/news/aplikasi_dan_gejala_listrik_statis_dalam_kehidupan_sehari_hari
/2010-10-15-64

http://maxvier.wordpress.com/tag/cara-membuat-bel-listrik-sederhana/

http://id.wikipedia.org/wiki/Elektromagnetisme

Anda mungkin juga menyukai