Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FISIKA

APLIKASI LISTRIK STATIS DALAM BERBAGAI KASUS

Oleh :
 DESY AYU WULANDARI
 GERALD PATTINASARANY
 GUDELIA RENYAAN HEMAS
 M. ILHAM BORUT
 SULFIA KOBARUBUN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 2 MALUKU TENGGARA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME dan dengan rahmat dan karunianya,
MAKALAH FISIKA ini dapat kami buat sebagai tugas kami.Sebagai bahan pembelajaran kami dengan
harapan dapat di terima dan di pahami secara bersama.
Dalam batas-batas tertentu MAKALAH ini memuat Tentang Aplikasi Listrik Statis dalam
Berbagai Kasus. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Fisika.Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan
atau penguraian MAKALAH kami Dengan Harapan dapat di terima oleh bapak dan dapat di jadikan
sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

Langgur,10 Oktober 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam kehidupan sehari-hari kata listrik merupakan hal yang sudah tidak asing lagi.
Sebagian peralatan rumah tangga banyak yang menggunakan listrik, misalnya kipas angin, magic jar,
setrika, mesin cuci dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa energi listrik sudah menjadi
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Karena manusia terhubung dengan listrik. Oleh karena
itu listrik penting untuk dipelajari.
Listrik dapat dibagi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. (Elok Sudibyp, 2008). Listrik
statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik.
Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan elektron maka benda tersebut dapat dikatakan
bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika suatu
benda kekurangan elektron maka benda tersebut bermuatan positif (+), sebaliknya jika suatu benda
kelebihan elektron maka benda tersebut bermuatan negatif (-). Setelah bermuatan listrik, muatan
tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.

1.2 Rumusan masalah


 Apa yang dimaksud dengan Listrik Statis?
 Bagaimana proses terjadinya Listrik Statis?
 Apakah yang dimaksud dengan Medan Listrik dan Hukum Gauss?
 Bagaimana peranan Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
 Agar pembaca mengetahui pengertian Listrik Statis.
 Agar pembaca mengetahui proses terjadinya Listrik Statis.
 Agar pembaca mengetahui Medan Listrik dan Hukum Gauss.
 Agar pembaca dapat mengetahui manfaat dan penggunaan Listrik Statis dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Listrik Statis


Listrik berasal dari bahasa inggris electricity atau electric atau electrical. Listrik adalah
suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang mengalir melalui
penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya.
Suatu interaksi dari benda-benda yang bermuatan listrik merupakan fenomena fisika yang
dinamakan listrik statis. Pada listrik statis akan dibahas mengenai muatan listrik yang berada dalam
keadaan diam (statis). Gejala listrik statis pertama kali ditemukan oleh orang Yunani, yaitu ketika
mereka mengamati peristiwa batu yang dapat menarik benda kecil dan ringan (Sri. S, 2012). Jika
penggaris didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil maka potongan kertas tersebut tentu akan tertarik
oleh sisir plastik. Gejala kelistrikan seperti ini disebut dengan listrik statis.

2.2 Proses Terjadinya Listrik Statis


Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa listrik statis terjadi
setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses gesekan (gosokan). Gesekan atau
gosokan antara dua materi ini akan membuat electron dari atom materi yang satu berpindah ke atom
materi yang lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi akan menjadi bermuatan positif
jika melepaskan elektronnya, , sebaliknya jika materi tidak melepaskan elektronnya maka materi
tersebut akan bermuatan negatif. Jadi, perpindahan elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena
proses gesekan atau gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti penggaris
plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak bermuatan atau
netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain wol akan berpindah ke
penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai benda yang bermuatan listrik
negatif.
Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh penggaris.
Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik benda-benda
ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.

2.3 Medan Listrik dan Hukum Gauss


Medan merupakan suatu fungsi kontinu dari posisi dalam ruang atau suatu besaran yang
mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang.
Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang bermuatan listrik dimana,
jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan pada daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis
(disebut juga gaya coulomb). Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan listrik akan membentuk medan
listrik. Dalam membahas medan listrik, digunakan pengertian kuat medan. Untuk medan gaya
Coulomb, kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja pada satu satuan muatan yang
kita letakkan pada suatu titik dalam medan gaya.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-
garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan
tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan
tersebut. Besarnya kuat medan listrik dapat ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
E = Kuat medan listrik (N/C)
F = Gaya Coulomb (N)
Q = Muatan listrik (C)
r = jarak titik dari muatan listrik (m)

Gaya listrik memiliki beberapa sifat, yaitu:


a. Garis gaya listrik berasal dari muatan listrik dan menuju muatan negatif
b. Garis gaya listrik tidak pernah berpotongan
c. Semakin rapat garis gaya listrik, semakin kuat medan listriknya

Hukum Gauss menyatakan: jumlah seluruh garis medan listrik yang menembus suatu permukaan
tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu. Secara
matematis hukum Gauss ditulis dengan persamaan berikut:

Keterangan:
Φ = Fluks Listrik (Weber)
q = Muatan Listrik (Coloumb)
ɛ0 = Permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 c2 N2 m2
2.4 Peranan Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala listrik statis dimanfaatkan dalam aplikasi sebagai berikut.
1. Penangkal Petir
Sebelum terdengar petir tentu kita lihat kilat. Kilat adalah cahaya yang timbul karena gerak
elektron yang bergesekan dengan udara. Akibatnya, udara yang dilalui kilat terbelah dan memuai
dengan cepat sehingga dapat menghasilkan suara yang menggelegar, yang disebut petir. Cara kerja
penangkal petir adalah sebagai berikut:
a. Jika di sekitar penangkal penangkal petir terdapat awan bermuatan negative, batang logam
penangkal petir mengalami induksi sehingga bermuatan positif (muatan hasil induksi berlawanan
dengan muatan benda yang menginduksi).
b. Jika petir menyambar batang logam, muatan negative petir berpindah ke batang
logam dan diteruskan kebumi melalui kabel penangkal petir.
c. Bersamaan itu, muatan positif logam meloncat keawan petir sehingga menjadi
netral.
2. Generator Van de Graff
Generator Van de Graff menggunakan prinsip listrik statis yang mampu menghasilkan tegangan
sangat tinggi, yakni sekitar 20.000.000 volt, dengan gesekan yang ditimbulkan karet dapat
menggerakkan generator.
3. Cat semprot
Agar mobil dapat dicat dengan rata, maka badan mobil diberi muatan listrik yang berbeda
dengan muatan listrik pada cat. Dengan demikian cat dapat menempel kuat dan merata pada mobil.
4. Alat penggumpal asap
Untuk menanggulangi polusi udara dari cerobong asap pabrik, seorang ahli kimia Amerika
yang bernamaFrederick Gardner Cottrel membuat alat penggumpal asap yang terdiri dari dua logam
yang memiliki muatan yang berlawanan sehingga partikel-partikel asap terinduksi dan terjadi gaya tarik
menarik antara partikel sehingga massa partikel bertambah besar dan membentuk gumpalan hitam yang
mudah dibersihkan.
5. Mesin fotokopi
Mesin fotokopi pertama yang dipasarkan adalah Xerox Corporation pada tahun 1959 dengan
memanfaatkan prinsip muatan induksi serta gaya Coulomb. Bagian utama mesin fotokopi adalah pelat
foto konduktif yang dalam keadaan gelap tidak menghantar listrik. Pelat baru aktif jika dikenai cahaya.
Penjelasan Aplikasi Listrik Status Pada Cat Semprot Pada Mobil
Sebelum dicat, biasanya mobil diamplas terlebih dahulu, sehingga bergesekan dan akan menghasilkan
muatan listrik. Sedangkan alat semprot cat elektrostatis saat akan disemprotkan, maka butiran-butiran
cat dari aerosol akan bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara sehingga butiran cat akan
bermuatan listrik. Akibatnya muatan tersebut akan ditarik ke badan mobil. cara ini sangat efektif,
efisien, dan murah biayanya

Anda mungkin juga menyukai