Anda di halaman 1dari 11

Kelompok :2

Nama : AFRIDAYANTI, S. Pd
Username : 19060218410363

BAHAN AJAR

LISTRIK STATIS

KOMPETENSI DASAR

3.2 Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik,


fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus
4.2. Melakukan percobaan berikut presentasi hasil percobaan
kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor)
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari hari

Indikator pencapaian kompetensi


Setelah melakukan proses pembelajaran, siswa diharapkan
dapat :

PERTEMUAN I

3.2.1 Menunjukkan gejala-gejala kelistrikan


3.2.2 Mengidentifikasi muatan listrik
3.2.3 Menyelidiki interaksi elektrostatik antara dua muatan
statis (gaya coulomb)
3.2.4 Merumuskan persamaan gaya coulomb
3.2.5 Menggunakan persamaan gaya coulomb dalam
menyelesaikan soal
3.2.6 Merumuskan persamaan resultan gaya coulomb pada
satu buah muatan oleh dua buah muatan
3.2.7 Menggunakan persamaan resultan gaya coulomb
dalam menyelesaikan soal
PERTEMUAN II

3.2.8 Mendefenisikan medan listrik


3.2.9 Menyelidiki garis-garis gaya medan listrik
3.2.10 Mengidentifikasi kuat medan listrik
3.2.11 Merumuskan persamaan kuat medan listrik
3.2.12 Merumuskan persamaan kuat medan listrik
3.2.13 Merumuskan persamaan resultan kuat medan listrik pada satu
titik oleh dua muatan
3.2.14 Menggunakan persamaan resultan kuat medan listrik dalam
menyelesaikan soal

Pada saat cuaca mendung atau hujan sering terjadi petir. Bagai mana petir tejadi?
Tahukah kamu, petir terjadi karena adanya loncatan muatan listrik awan bermuatan ke bumi?
Ya, tetapi bagaimana awan dapat bermuatan listrik? Mungkinkah benda-benda lain juga dapat
bermuatan listrik? Mungkin saja. Nah.. pada materi ini kita akan mempelajari listrik statis. Di
dalamnya akan dibahas mengenai bagaimana sebuah benda dapat bermuatan listrik. Kita juga
akan mempelajari bagaimana sifat muatan-muatan listrik tersebut.Tentunya juga mengenai
pemanfaatan sifat muatan tersebut bagi kepentingan manusia.

Kata Kunci : Muatan Listrik – Hukum Coulomb – Medan Listrik – Hukum Gauss –
Potensial Listrik
Pengertian Listrik Statis

Listrik statis (dalam bahasa inggris disebut electrostatic) adalah ilmu yang
mempelajari pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika dilihat dari
asal katanya, kata listrik diikuti dengan kata “statis” yang berarti “diam”. Hal ini
mengisyaratkan bahwa listrik statis berkaitan dengan gejala kelistrikan yang diam atau tidak
mengalir. Listrik statis tidak dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain, melainkan
hanya menyala sekejap di satu tempat. Jadi, listrik statis tidak dapat menghasilkan arus listrik.
Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan Yunani
Kuno, Thales of Miletus (625-547 SM). Kala itu, beliau mengambil batu berwarna kuning
yang disebut dengan batu ambar. Thales kemudian menggosok-gosokkan batu tersebut
dengan kain wol. Tanpa diduga, bulu ayam yang berada di sekitarnya tertarik dan menempel.
Dalam penggosokan tersebut, ternyata Thales telah memberikan muatan listrik ke batu ambar
melalui kain wol. Muatan inilah yang menyebabkan bulu ayam yang berada di sekitar batu
ambar tertarik dan menempel pada batu ambar tersebut. Inilah kemudian menjadi sejarah
awal ditemukannya listrik statis.

Penerapan Listrik Statis


Penerapan listrik statis sudah dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan tersebut mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa
contoh penerapan dari listrik statis:
1. Alat Penggumpal Asap untuk Mengurangi Polusi
Suatu alat yang berfungsi untuk menggumpalkan asap yang keluar dari cerobong asap
pabrik sehingga dapat menekan polusi udara. Alat sederhana ini bekerja berdasarkan
prinsip gaya Coulomb dan induksi muatan
2. Pengecatan Mobil
Pada saat cat disemprot, butiran halus cat akan memiliki muatan karena bergesekan
dengan udara. Permukaan mobil yang akan dicat diberi muatan yang berlawanan
dengan muatan butir-butir cat agar butiran cat dapat tertarik ke permukaan mobil
tersebut
3. Mesin Fotokopi
Proses Terjadinya Listrik Statis
Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa
listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses gesekan
(gosokan). Diistilahkan dengan charging by friction, atau menjadi bermuatan karena gesekan.
Gesekan atau gosokan antara dua materi ini akan membuat electron dari atom materi yang
satu berpindah ke atom materi yang lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi
yang melepaskan elektronnya, menjadi bermuatan positif, sebaliknya bermuatan negatif. Jadi,
perpindahan elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau gosokan.

Contoh Listrik Statis


Adapun beberapa contoh lain dari listrik statis yang dapat ditemui dalam rutinitas sehari-hari,
yang diantaranya sebagai berikut ini:
 saat kita menyisir rambut maka tanpa kita sadari terkadang rambut kita akan terbawa
berdiri sendiri siring dengan gerakan sisir. Hal seperti ini dapat terjadi karena adanya
interaksi muatan antara sisir dengan rambut kita.
 kain sutra yang digoso-gosok pada batang kaca. Pada peristiwa ini benda tersebut
akan bereaksi saling tarik-menarik. Kenapa bisa seperti itu? setelah keduanya saling
digosok-gosokan akan terjadi loncatan elektron dari batang kaca ke kain sutera
sehingga mengakibatkan batang kaca bermuatan positif sedangkan kain sutera
bermuatan negatif, hal ini hampir sama seperti pada penggaris yang digosok-gosokan
pada rambut.
 penggaris plastik yang digosok-gosokan pada kain woll. Kedua benda tersebut
umumnya memiliki muatan netral, tapi saat keduanya digosok-gosokan akan terjadi
loncatan elektron yang berasal dari kain woll ke penggaris plastik dan penggaris
plastik menjadi bermuatan negatif sedangkan kain woll menjadi bermuatan positif.
 Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan. Pada peristiwa ini jika
di perhatikan bulu-bulu atau rambut yang ada pada tangan akan berdiri, hal seperti itu
diakibatkan karena adanya listrik statis.
1. Muatan Listrik

Muatan listrik adalah sifat atau muatan dasar yang dibawa partikel dasar sehingga
menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak menolak
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami
gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik.
Muatan listrik dari suatu partikel dasar bisa berjenis positif dan negatif. Jika dua
benda memiliki muatan yang sama akan tolak menolak dan kedua benda tersebut akan tarik
menarik jika muatannya berbeda jenis.

Muatan listtrik terdiri dari dua jenis yaitu

1. Elektron yang membawa muatan nefgatif


2. Proton yang membawa muatan positif

Masing-masing muatan mempunyai : Muatan 1 elektron = -1,6.10-19 coulomb


Muatan 1 elektron = +1,6.10-19 coulomb

Muatan listrik dari suatau benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron yang
dikandung benda tersebut.

 Bila sebuah benda kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron > Σ Proton),
maka benda tersebut bermuatan negatif
 Bila benda kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ elektron < Σ Proton), maka
benda tersebut bermuatan positif
 Jika jumlah elektron = jumlah Σ proton = Σ elektron maka benda tersebut tidak
bermuatan (muatan netral)

Muatan Sejenis akan tolak menolak


(dan jika sesama jenis akan punya kecenderungan untuk tolak menolak.)

muatan tidak sejenis akan tarik menarik (Jika berlawanan jenis akan punya
kecenderungan untuk tarik menarik )
Cara membuat benda bermuatan listrik
 Menggosok
- Menggosok penggaris plastik dengan kain wool
- Menggosok kaca dengan kain sutera

 Induksi

Rumus yang berlaku dalam muatan listrik adalah rumus yang dimatematiskan dari
hukum coulomb. Hukum coulomb ditemukan oleh Charles Augustin de Coulomb pada akhir
abad ke 18. Ilmuan dibidang fisika berkebangsaan Perancis ini menemukan hukum yang
dinamakan hukum coulomb. Bunyi hukum Coulomb “ Gaya tarik atau gaya tolak antara dua
muatan listrik sebanding dengan muatan-muatanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua muatan”.

dengan
F = gaya tarik manarik/tolak menolak (newton)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak antara kedua muatan
k = konstanta = 1/4πεo = 9 x 109 N.m2/C2
εo = permitivitas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12 C2/Nm2

Jika medium muatan bukan pada medium vakum atau udara maka besar gaya antaran muatan
q1 dan q2 akan lebih kecil

F udara / vakum < F medium

hal ini dikarenakan nilai permisivitas listrik pada medium bukan udara lebih besar.
Permisivitas εo diganti dengan ε yakni ε= εr εo
dalam vakum nilai εr adalah 1, sedangkan dalam uara εr adalah 1,0006. Dengan demikian
gaya coloumb dalam medium rumusnya adalah
Contoh Soal

Sebuah benda bermassa 40 gram dan bermuatan q1 = 1 μC digantungkan pada seutas tali
ringan dengan massa diabaikan. Tepat di sebelah kiri benda tersebut diletakkan muatan q2
dengan muatan -2 μC yang menyebabkan posisi benda bergeser ke kiri (amati gambar di
bawah). Jika diketahui k = 9. 109 Nm2/C2 dan G = 10 ms-2, tentukan berapa tegangan yang
dialami tali tersebut!

Jawab

Untuk menjawab soal tersebut sobat harus menentukan terlebih dahulu besarnya gaya
coulomb (gaya tarik menarik muatan) dan kemudian untuk mencari tegangan kita gunakan
aturan phytagoras karena tegangan talinya merupakan resultan dari dua gaya, gaya berat
muatan q1 dan gaya coulomb.

setelah gaya tarik menarik antara kedua muatan listrik ketemu, untuk mencari tegangan tali
kita cari resultannya dengan gaya berat muatan

Jadi besarnya tegangan tali yang terjadi adalah 0,28 N.


2.Medan listrik

Medan Listrik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana benda-benda
bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami gaya listrik Arah
Medan Listrik. Medan Listrik dapat kita gambarkan dengan garis-garis khayal yang
dinamakan garis-garis medan (atau garis-garis gaya listrik). Dapat anda lihat pada gambar
bawah garis-garis medan radial keluar menjauhi muatan positif dan radial kedalam mendekati
muatan negatif

Kuat Medan Listrik

Kuat Medan Listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan muatan di
suatu titik. Misalnya di titik P, Lihat gambar.

Jika titik P di beri muatan , maka muatannya dinamakan muatan penguji (q), dan selalu
bermuatan positif
Q = Sumber muatan, arah Kuat Medan Listrik (E), searah dengan arah gaya (F)
Secara matematis dapat ditulis:
dengan :
E = kuat medan listrik (N/C)
Q = muatan sumber (C)
r = jarak muatan uji trhadap muatan sumber (m)
k = konstanta = =9×109 Nm2/C2
ε0 = permitivitas listrik vakum = 8,85 . 10-12 C2/Nm2

1. Jika Sebuah muatan uji +25.105 C diletakkan dalam sbuah medan listrik. Apabila gaya
yang bekerja pada muatan uji tersebut adalah 0,5 N. Berapa besar medan listrik pada muatan
uji tersebut?
Diketahui:
F= 0,5 N
q = +25. 105 C

Ditanya: E ….?

Jawab :
E = F/q
E = 0,5/25. 105 C
E = 5. 104 / 25 = 2000 N/C

2. Apabila dua buah titik berjarak 4 meter bermuatan masing-masing +q1 dan +q2.
Berapakah perbandingan antara q1 dan q2 jika medan listrik pada titik yang berjarak 1
meter dari q1 bernilai nol.

Pembahasan:

Karena titik A memiliki medan listrik sama dengan nol maka E1-E2 = 0, E1 = E2. Maka
persamaan yang diperoleh yaitu:
Kuat Medan Listrik Oleh Beberapa Muatan

Jika sebuah muatan uji ternyata dipengaruhi oleh beberapa muatan listrik, bagaimana cara
menghitung medan listrik total yang dialami oleh muatan uji tersebut? Ada dua
kemungkinan, muatan-muatan yang mempengaruhi muatan uji bisa segaris atau membentuk
sebuah sudut (tidak segaris)

1. Resultan Medan Litrik yang Segaris

Jika Titik B berada di antra muatan Q1 dan Q2 yang terletak segaris. Jadi ada dua medan listik
yang timbul masing-masing oleh Q1 dan Q2. E1 adalah kuat medan listrik karena pengaruh
muatan Q1 dirumuskan

Sedangkan E2 adalah medan listrik karena pengaruh muatan Q2, dirumuskan

Besar kuat medan listrik yang dialami oleh B adalah merupakan resultan vector dari E1 dan
E2, dirumuskan

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan rumus di atas adalah jenis muatan sumber
dan muatan uji. Hal tersebut akan menentukan + dan – dari medan listrik yang dialami.
2. Resultan Medan Listrik yang Tidak Segaris

Dari gambar di atas, Titik A berada dalam pengaruh medan listrik dari muatan Q1 dan Q2,
sehingga anatara titik Q1, A, dan Q2 membentuk sebuah sudut apit dengan nilai tertentu.
Total kuat medan listrik yang dialami oleh titik A adalah resultan dari vector E1 dan E2.
Untuk menentukan besarnya digunakan rumus resultan vektor

Anda mungkin juga menyukai