Anda di halaman 1dari 9

LKS HUKUM COULOMB

Sekolah : SMA 1 PERTIWI PADANG

Mata Pelajaran : FISIKA SMA

Kelas / Semester : XII / 1

Materi Pokok : HUKUM COULOMB

HUKUM COULOMB

Tujuan

Setelah melakukan percobaan/pengamatan siswa diharapkan dapat:

Mendeskripsikan interaksi antar muatan listrik yang sejenis atau berlawanan jenis
melalui percobaan yang dilakukan

Bacalah secara cermat petunjuk dan langkah-


Bacalah secara cermat petunjuk dan langkah-
Petunjuk langkah sebelum melakukan kegiatan.
Petunjuk langkah sebelum melakukan kegiatan.
Belajar
Belajar Bacalah buku-buku fisika kelas XII dan buku lain
Bacalah buku-buku fisika kelas XII dan buku lain
yang relevan dengan materi HUKUM COULOMB
yang relevan dengan materi HUKUM COULOMB
Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


B Kompetensi Dasar dan Indikator

KD

4.2 Melakukan percobaan berikut presentasi hasil percobaan kelistrikan (misalnya


pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR

4.7.1.Melakukan percobaan hukum Coulomb interaksi antar muatan listrik yang


sejenis atau berlawanan jenis dalam kehidupan sehari-hari

D Alokasi waktu

Waktu penyelesaian yang diperlukan : 15 Menit

E Informasi Singkat

Listrik Statis dan Muatan Listrik

Kata “listrik” dalam bahasa Inggris electric, berasal dari bahasa


Yunani elektron, yang berarti “amber”. Amber adalah pohon damar yang
membatu, dan pengetahuan kuno membuktikan bahwa jika anda menggosok
batang amber dengan sepotong kain, maka amber menarik potongan daun kecil-
kecil atau debu. Batang karet keras, batang kaca, atau penggaris plastik, jika
digosok dengan sepotong kain atau rambut kering (gambar 4.2a) juga akan
menunjukkan “efek amber” atau listrik statis sebagaimana yang kita sebut
sekarang. Barangkali anda telah memiliki pengalaman tentang listrik statis yakni
ketika anda menggosok-gosokkan balon ke rambut kering, dan rambut anda
tertarik sebagaimana tampak pada gambar (4.2b). Atau ketika menyetrika baju
nilon (gambar 4.2c), dengan suara gemericik yang ditimbulkan dan seakan-akan
baju itu tertarik oleh setrika.

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


Pada fenomena tersebut, semua benda (penggaris plastik, balon dan baju
nilon) menjadi benda “bermuatan listrik.” Setiap benda tersusun atas ribuan
bahkan jutaan atom. Setiap atom tersusun atas proton, nutron dan elektron. Proton
dan neutron terdapat di dalam inti atom, sedangkan elektron terdapat di dalam
kulit atom. Jumlah proton dan elekton dalam sebuah atom adalah sama, itulah
sebabnya, atom bersifat netral.

Tapi, jika keseimbangan ini terganggu, benda menjadi bermuatan listrik.


Ketika penggaris atau balon, di gosok dengan rambut kering atau kain, elektron
dipindahkan dari atom-atom rambut/kain ke atom-atom penggaris/balon.
Penggaris/balon kelebihan elektron sehingga menjadi bermuatan negatif, dan
rambut/kain yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif. Begitu juga saat
anda menggosok baju dengan setrika ada perpindahan energi gerak yang diberikan
ke baju. Setrika yang panas akan memudahkan perpindahan muatan, sedangkan
sifat atau jenis baju sangat menentukan mudah tidaknya terjadi perpindahan
muatan. Oleh karena itu, baju yang kering akibat disetrika, akan mudah
menimbulkan sifat kelistrikan. Mengapa harus yang kering? Tentu karena air
mempunyai sifat konduktor yang kurang baik dan energi yang ditimbulkan akibat
gosokan antara rambut basah dan sisir plastik akan diserap oleh air tersebut,
sehingga tidak muncul gejala kelistrikannya.

Hukum Coulomb

Benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut kelebihan


elektron, sedangkan suatu benda dikatakan bermuatan listrik posistif jika benda

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


tersebut kekurangan elektron. Benda tidak bermuatan (netral) jika jumlah muatan
posisif dan jumlah muatan negatfnya sama.

Interaksi elektrostatis antara dua muatan menghasilkan dua macam gaya


listrik yakni gaya tolak menolak dan gaya tarik menarik.

Charles Augustin de Coulomb mengukur besarnya gaya tarik dan gaya tolak
listrik statis secara kuantitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, ia
menyimpulkan bahwa : “besarnya gaya tarik menarik atau tolak-menolak antara
dua benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan muatan masing-masing
benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
tersebut.”

Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Coulomb, yang dinyatakan dalam


persamaan :

Bila sebuah muatan listrik dipengaruhi oleh dua muatan listrik lain atau lebih,
maka gaya listrik yang dialami oleh muatan listrik tersebut adalah jumlah vektor
gaya-gaya listrik yang dihasilkan.

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


G Tugas dan Langkah Kerja

1. Mengamati

Bacalah dan pahami materi tentang Hukum Coulomb . Catatlah informasi – informasi
penting dari bacaan tersebut

Bacalah bahan ajar yang sudah dibagikan. Pahamilah bahan ajar tersebut dan catat poin –
poin penting

Perhatikan materi yang disampaikan oleh guru

2. Menanya

Setelah memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru serta membaca materi yang
diberikan, silahkan buat minimal 3 (tiga) pertanyaan dari hasil mengamati tersebut !

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………...
3. Mencoba (eksperimen)

Alat dan Bahan


 Balon
 Benang
 Potongan Kertas

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


 Air keran
 Kaca
 Kain sutera
 Kain wol

Langkah Kerja
1. Balon yang telah ditiup, diikat bagian ujungnya dengan benang
2. Salah satu sisi balon diberi tanda titik A, sedangkan sisi lainnya diberi tanda titik
B
3. Permukaan yang telah diberi tanda titik A digosok-gosokkan dengan kain wol,
kemudian didekatkan dengan potongan kertas. Apa yang akan terjadi?
4. Permukaan yang telah diberi tanda titik B yang tidak digosok-gosokkan dengan
kain wol didekatkan pula dengan potongan kertas. Apa yang akan terjadi?
5. Dua balon digosokkan dengan kain wol pada permukaan A, kemudian permukaan
A saling didekatkan satu sama lain. Apa yang akan terjadi
6. Permukaan B yang tidak digosok-gosokkan didekatkan satu sama lain. Apa yang
akan terjadi?
7. Permukaan A pada balon pertama didekatkan dengan permukaan B balon kedua.
Apa yang akan terjadi?
8. Langkah 3-7 diulangi dengan mengganti kain wol dengan kain sutera dan balon
dengan kaca. Apa yang akan terjadi pada masing-masing perlakuan?
9. Langkah 3-7 diulangi dengan mengganti potongan kertas dengan air keran. Apa
yang akan terjadi?

Data Pengamatan

Tabel pengamatan 1.
Data Hasil Percobaan
Tabel 1.1 data pegamatan interaksi antar muatan

Benda Benda yang Peristiwa yang


No. Nama benda
Penggosok didekatkan teramati
1 Balon 1 Kain wol Potongan Kertas
Permukaan A

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


Balon 1
2 -
Permukaan B
Balon 1 Balon 2
3 Kain wol
Permukaan A Permukaan A
Balon 1
4 -
Permukaan B Balon 2
Balon 1 Permukaan B
5 Kain wol
Permukaan A
Balon 1
6 Kain wol
Permukaan A
Air keran
Balon 1
7 -
Permukaan B
Kaca 1
8 Kain sutera
Permukaan A
Potongan kertas
Kaca 1
9 -
Permukaan B
Kaca 1 Kaca 2
10 Kain Sutera
Permukaan A Permukaan A
Kaca 1
11 -
Permukaan B Kaca 2
Kaca 1 Permukaan B
12 Kain sutera
Permukaan A
Kaca 1
13 Kain sutera
Permukaan A
Air Keran
Kaca 1
14 -
Permukaan B

PERTANYAAN
a. Menalar (assosiasi)
1. Dari hasil pengamatan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan
baik:
2. Jenis muatan apa yang dimiliki oleh titik A dan B sebelum maupun setelah
digosokkan pada masing-masing objek? Jelaskan!
Jawab:..................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
3. Jelaskan mengenai masing-masing peristiwa yang terjadi!
Jawab:..................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
4. Titik P berada di tengah-tengah antara muatan q1 = -25 μC dan q2 = -100 μC.
Apabila jarak antara kedua muatan ( q1 dengan q2 ) 10 cm, tentukanlah arah dan
besar kuat medan listrik di titik P!

Jawab:....................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

5. Dua muatan A dan B masing-masing sebesar +4 μC dan -16 μC terpisah dengan


jarak 12 cm. Jika C adalah titik sedemikian kuat medannya sama dengan nol,
maka tentukan letak C!
Jawab:
…………………………………………………………………………………..

H Penilaian

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan!

Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan di atas,!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..............
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..............

Yonaida Ikrayenti, S.Pd


Yonaida Ikrayenti, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai