A PETUNJUK BELAJAR
A1. Berdoalah setiap kamu akan memulai dan mengakhiri pembelajaran.
2. Bacalah pendahuluan yang menggambarkan cakupan materi yang akan kamu
pelajari.
3. Bacalah KD, indikator dan tujuan pembelajaran.
4. Pahami materi pelajaran secara seksama, bila perlu garis bawahi hal-hal yang
dirasa penting.
5. Pahami contoh soal yang diberikan.
6. Kerjakan latihan dengan teman sebangkumu.
B KOMPETENSI DASAR
A
3.7. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa,dan gerakan
benda pada gerak lurus
hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya
C Indikator
A
3.7.1 Menentukan hubungan antara massa dengan percepatan benda berdasarkan
Hukum II Newton
D Tujuan Pembelajaran
A
Melalui model Kooperatif Learning siswa mampu menetukan hubungan massa dengan
percepatan suatu benda berdasarkan Hukum II Newton
E Informasi Pendukung
F
T
A
R
P
U
S
T Hukum II Newton
K
A Seperti telah dikemukakan sebelumnya, setiap benda cenderung
A mempertahankan keadaannya selama tidak ada resultan gaya yang bekerja benda
b tersebut. Apa yang terjadi jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut
a tidak sama dengan nol?
n
g Ketika kita mendorong benda dengan gaya
u
n tertentu hingga benda mengalami perubahan
posisi, pada benda tersebut bekerja beberapa
b
e gaya yang resultannya tidak nol. Gaya yang
r diberikan pada benda akan menyebabkan benda
i
k tersebut mengalami perubahan kecepatan.
u Ketika gaya tersebut searah dengan gerak benda
t
Gambar 1.1 Orang yang mendorong
gerobak berarti memberikan gaya
i terhadap gerobak.
nSumber: www.mediafunia.blogspot.com.
i kecepatannya bertambah dan ketika gaya tersebut berlawanan dengan gerak benda,
-
- kecepatannya berkurang. Dengan kata lain, benda akan bergerak dengan suatu
- percepatan.
a
Misalkan kita mendorong
a
h F sebuah kotak di atas lantai licin (gaya
o
m gesek diabaikan) dengan gaya F,
o 2F 2a
ternyata dihasilkan percepatan sebesar
g
e a. Saat gaya dorong terhadap kotak
n 3F 3a diperbesar menjadi dua kali semula
n
g (2F), ternyatadpercepatan yang
a Gambar 1.2 Menyelidiki pengaruh
p resultan gaya terhadap percepatan, dihasilkan juga dua kalisemula (2a).
a dengan gaya diubah-ubah dan menjaga
massa tetap. Ketika gaya dorong ditingkatkan
b
e menjadi tiga kali semula (3F),ternyata percepatan yang dihasilkan juga menjadi
n tiga kali semula (3a). Jadi, dapat disimpulkan bahwa percepatan berbanding lurus
d
a dengan besarnya resultan gaya yang bekerja pada suatu benda. Hubungan gaya
dan percepatan tersebut dapat dilukiskan seperti grafik berikut:
t
e
t
a
b
e
r
a
d
a
d F
a
l
a
m
k
e
a
a
d
m Gambar 1.3. grafik hubungan gaya dan percepatan
e
l
a Hukum II Newton menyatakan bahwa:
l “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada
u
i suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan
resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda ”
p
e Secara matematis II Newton dinyatakan sebagai beriut:
r
c atau
o
b
a
a
n
s
e
c
a
r
a
l
a
n
g
s
u
n
g
,
n
a
n
t
i
k
i
a
a
k
A
Contoh Soal:
1. Dua buah gaya masing-masing 100 N bekerja pada benda 50 kg, seperti terlihat
pada gambar.
a. Tentukanlah resultan gaya tersebut.
b. Berapakah percepatannya?
Penyelesaian:
a. Gunakan aturan vektor dalam menjumlahkan gaya. Oleh karena F1
dan F2 saling tegak lurus maka sesuai dengan Dalil Pythagoras
√
√
√
b. m = 50 kg maka percepatannya
√
√ ⁄
a
F
2 15N3m
2 m2 5kg s
B. Penerapan Hukum II Newton
Pernahkah kalian menurunkan barang dari truk menggunakan papan
miring? Saat kamu menurunkan barang dari truk menggunakan papan miring, ada
beberapa gaya yang bekerja pada barang tersebut. Penjelasan gaya-gaya tersebut
dapat memecahkan permasalahan yang ditemui, misalnya mencari percepatan
barang tersebut saat didorong dan saat kapan barang tersebut mulai bergerak saat
didorong. Prinsip dasar hukum-hukum Newton dapat diaplikasikan untuk
memecahkan masalah-masalah dinamika sederhana, seperti gerak benda pada
bidang datar, gerak benda pada bidang miring, gerak benda yang dihubungkan
dengan tali, dan gerak benda yang dihubungkan dengan katrol.
1. Gerak Benda pada Bidang Datar
Gerak Benda pada Bidang Licin
Pada bidang licin, sebuah benda yang bergerak dianggap tidak mengalami
gaya gesekan. Masalah-masalah tentang gerak benda pada pada bidang licin
dapat diselesaikan dengan menggunakan hukum-hukum Newton seperti
pada contoh-contoh berikut.
1. Sebuah balok 4 kg diam di atas bidang licin dan ditarik dengan gaya 30
Penyelesaian:
a. Terlebih dahulu gambarkan diagram benda bebasnya
Licin w
∑F = m a
30 N = (4 kg) a
2
a = 30 N/4 kg = 7,5 m/s searah dengan gaya yang diberikan
b. Terlebih dahulu gambarkan diagram benda bebasnya
F
N F
0
60
F
Licin w
Dalam arah vertikal, benda dalam keadaan diam. Jadi, yang kita
analisis adalah dalam arah horizontal saja.
∑Fx = m a
0
(30 N) cos 60 = (4 kg) a
2
a = 15 N/4 kg = 3,75 m/s searah dengan Fx
2. Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg.
Kemudian balok B ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin
2
sehingga gabungan balok itu mengalami percepatan 1,8 m/s . Jika tiba-
tiba balok A terjatuh, maka berapakah percepatan yang dialami oleh
balok B saja?
Penyelesaian:
2
mA = 4 kg, mB = 6 kg dan a1 = 1,8 m/s
Keadaan sistem balok pertama (tergabung) dan kedua (A jatuh) dapat
digambarkan seperti pada gambar berikut.
Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.
F=ma
2
F = (mA + mB) a1 = (4 kg + 6 kg) . 1,8 m/s = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:
F = mB.a2
18 N = 6 kg . a2
2
a2= 18 N/6 kg = 3 m/s
Gerak Benda pada Bidang Kasar
Pada bidang kasar, sebuah benda yang bergerak mengalami gaya gesekan.
Masalah-masalah gerak benda pada bidang kasar dapat diselesaikan dengan
menggunakan hukum-hukum Newton seperti pada contoh soal berikut.
N = w = m g = 200 N
Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan
menghitung fs max terlebih dahulu.
fs max = μs . N = 0,6 . 200 N = 120 N
a. F=100N
N
f
α w sin
w cos α
ax = w sin - f
m (1)
Apabila bidang miring licin, maka persamaanya menjadi:
ax = mg sin g sin
m (2)...............................................................................
Persamaan pada sumbu Y:
N – w cos α = m . ay = 0
N = w cos α ................................................................................................... (3)
Masalah-masalah gerak benda pada bidang miring dapat diselesaikan dengan
menggunakan hukum-hukum Newton seperti pada contoh soal berikut.
1. Sebuah benda bergerak menuruni bidang yang kemiringannya 30° terhadap
bidang horizontal. Jika besar koefisien gesekan kinetik 0,10, tentukanlah
percepatan benda tersebut!
Penyelesaian:
Diagram benda bebasnya sebagai berikut.
F ..................................................................................................
a = mA m B
(6)
Contoh permasalahan mengenai topik ini sebagai berikut.
1. Dua buah balok dihubungkan dengan seutas tali dan diam di atas lantai
datar licin seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2.3. Dua buah balok yang dihubungkan dengan seutas tali melalui katrol
tunggal
Selanjutnya, salah satu benda terletak pada bidang mendatar yang licin
dihubungkan dengan benda lain dengan menggunakan seutas tali melalui
sebuah katrol, di mana benda yang lain dalam keadaan tergantung tampak
seperti pada Gambar 5. Dalam hal ini, kedua benda merupakan satu sistem
yang mengalami percepatan sama, maka berdasarkan persamaan Hukum II
Newton dapat dinyatakan sebagai berikut:
Gambar 5. Diagram benda bebas sistem benda yang dihubungkan dengan tali
melalui katrol yang salah satu bendanya terdapat pada bidang licin
∑F = ∑m a
wA – T + T – T + T = (mA + mB) a
wA = (mA + mB) a
mA g = (mA + mB) a
mA g
a (mA mB ) ................................................................................................(12)
Besarnya tegangan tali (T) dapat ditentukan dengan meninjau resultan
gaya yang bekerja pada masing-masing benda, dan didapatkan persamaan:
T = mA a ......................................................................................................... (13)
atau
T = wB – mB a = mB g – mB a = mB(g – a) ...................................................... (14)
Penyelesaian:
Gunakan persamaan (9) terlebih dahulu untuk menentukan percepatan
sistem:
(m B m )g (3 kg 2 kg) (10 m / s 2 )
a A
2m/s2
(mA mB ) (2 kg 3 kg)
Untuk mencari tegangan tali, kita tinjau benda B:
2 2
T = wB – mB a = mB g – mB a = mB(g – a) = 3 kg (10 m/s – 2 m/s ) = 24 N
2. Dua buah balok A dan B dengan massa masing-masing 20 kg dan 5 kg
dihubungkan melalui sebuah katrol seperti terlihat pada gambar di bawah.
Balok B mula-mula ditahan kemudian dilepaskan. Berapakah percepatan
2
dan tegangan tali masing-masing balok? (g = 10 m/s )
Penyelesaian:
F Latihan
A
1. Sebuah kotak meluncur menuruni permukaan miring yang licin. Gambarlah
sebuah diagram yang menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada kotak tersebut.
2
2. Sebuah gaya menghasilkan percepatan 5 m/s pada sebuah benda yang memiliki
massa 3 kg. Jika gaya yang sama dikenakan pada benda kedua, gaya tersebut
2
menghasilkan percepatan 15 m/s . Massa benda kedua dan berapakah
besarnya gaya tersebut?
3. Sebuah balok yang bermassa 4 kg diam pada saat t = 0. Sebuah gaya konstan dalam
arah horizontal Fx bekerja pada balok. Pada saat t = 3 s, balok telah berpindah
sejauh 2,25 m. Tentukanlah besar gaya Fx tersebut.
4. Sebuah gaya sebesar 15 N bekerja pada sebuah benda bermassa m. Benda
bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan yang bertambah 10 m/s setiap 2 s.
Tentukanlah besarnya massa benda tersebut.
5. Sebuah balok kayu didorong dengan gaya yang diperbesar secara konstan
seperti yang ditunjukkan grafik berikut.
F (N)
20
10
2
a (m/s )
5 10
DAFTAR PUSTKA
Saripudin, A., Rustiawan, D., & Suganda, A. 2009. Praktis Belajar Fisika 1: Untuk
SMA/MA Kelas X Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sunardi & Zenab, S. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya.
Umar, E. 2004. Fisika dan Kecakapan Hidup: Untuk Kelas 1 SMA Tengah Tahun
Pertama. Jakarta: Ganesha Exact.
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1