Anda di halaman 1dari 12

Fisika I Suyoso Dinamika

HUKUM NEWTON

Hukun Newton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang
bekerja padanya. Ada tiga hukum Newton tentang gerak, yaitu Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan
Hukum III Newton.

HUKUM I NEWTON

Sebuah benda tetap pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan tetap kecuali ia dipengaruhi oleh suatu gaya tidak
seimbang atau gaya eksternal neto ( Gaya neto = gaya resultan)

F neto =∑ ⃗
⃗ F

(Gaya resultan adalah jumlah vektor semua gaya yang bekerja padanya)

Hukum I Newton juga disebut Hukum Kelembaman

Perhatikan bahwa hukum I Newton tidak membuat perbedaan antara benda bergerak yang bergerak
dengan kecepatan konstan dan diam. Sebuah benda dikatakan diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan tergantung dari kerangka acuan dimana benda itu diamati. Perhatikan gambar berikut;

Gerbong

Buku
STASIUN

Gambar 1. Gerak suatu benda relative terhadap benda lain

Gambar di atas menunjukkan sebuah buku berada di atas meja dalam sebuah gerbong kereta. Pada saat
gerbong berhenti di stasiun, maka gerbong dan buku dikatakan diam terhadap stasiun. Jika gerbong
bergerak meninggalkan stasun, maka buku dikatakan bergerak relative terhadap stasiun, dan buku
dikatakan diam relative terhadap gerbong. Jadi jika kerangka acuannya stasiun, maka buku dikatakan
bergerak, tetapi jika kerangka acuannya gerbong maka buku dikatakan tetap diam.

Sebuah kerangka acuan di mana hukum –hukum Newton berlaku dinamakan kerangka acuan inersia

GAYA, MASSA DAN HUKUM II NEWTON

1
Fisika I Suyoso Dinamika

Gaya adalah suatu pengaruh pada suatu benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya.
Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya itu

Massa adalah sifat intrinsic sebuah benda yang mengukur resistansi terhadap percepatan. Rasio dua
massa dapat didefinisikan sebagaiberikut; Jika gaya F dikerjakan pada benda bermassa m1, dan
menghasilkan percepatan a1, maka

F =m1 ⃗a1
⃗ (1)

Jika gaya yang sama dikerjakan pada benda kedua yang massanya m2 dan menghasilkan percepatan a2,
maka

F =m2 ⃗a2
⃗ (2)

Dari (1) dan (2) diperoleh

ma1= ma 2 (3)

m2 a1
atau = (4)
m1 a2

Dari persamaan (4) dapat dinyatakan bahwa jika sebuah benda lebih “massif” dibandingkan benda
lainnya, maka akan didapatkan bahwa sebuah gaya menghasilkan percepatan lebih kecil pada benda
a2
yang lebih masif. Secara eksperimen didapatkan bahwa rasio percepatan yang dihasilkan oleh gaya
a1
yang sama yang bekerja pada dua benda tidak tergantung dari besar maupun arah gaya. Rasio juga tidak
tergantung dari jenis gaya yang bekerja (misal gaya pegas, gaya ytarik gravitasi gaya listrik, dll).

HUKUM II NEWTON

Percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan


massanya dan sebanding dengan gaya eksternal neto
yang bekerja padanya

a⃗ =
∑ ⃗F
m

∑ ⃗F =m⃗a (5)

a⃗ = percepatan ¿

2
Fisika I Suyoso Dinamika

Gambar 2. Sebuah benda bergerak akibat pengaruh gaya F

Perlu diingatkan lagi disini bahwa persamaan diatas adalah persamaan vektor, karena itu persamaan
tersebut setara dengan tiga buah persamaan skalar yaitu

F x = max; Fy = may; dan Fz = maz

Gaya sebesar 1 Newton diartikan sebagai besarnya gaya yang bila dikerjakan pada benda bermassa 1
kilogram akan menghasilkan percepatan 1 ms -2.

4. BERAT DAN MASSA

Berat sebuah benda adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh bumi padanya. Berat termasuk gaya,
karena itu berat merupakan besaran vector dengan arah sesuai denga arah gaya gravitasi yaitu menuju
ke pusat bumi.

Jilk sebuah benda massanya m dijatuhkan bebas maka percepatannya adalah percepatan gravitasi g dan

gaya yang bekerja padanya adalah gaya berat W⃗ . Jika hukum II Newton
⃗F =m⃗a diterapkan untuk

benda jatuh bebas maka W=m⃗


⃗ g Karena arah W dan g sama yaitu ke pusat bumi, maka gaya berat
dapat dinyatakan:

W = mg (6)

Pengukuran g yang teliti di berbagai tempat menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di
tempat yang berbeda. Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Sebuah benda memiliki
berat sedikit lebih kecil pada ketinggian ang sangat tinggi dibandingkan pada pada ketinggian laut.
Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak
datar di kutub. Jadi, berat tidak seperti massa, bukan sifat intrinsic benda ; artiya berat bukan sifat
benda itu sendiri

Contoh. 1.

Sebuah balok 4 kg diam saat t = 0. Sebuah gaya tunggal konstan yang horisontal F bekerja pada balok
sehingga pada t = 3 s balok berpindah 2,25 m.Hitunglah gaya F.

Diketahui : m = 4 kg , Δx = 2,25 m, t = 3 s, v o = 0

3
Fisika I Suyoso Dinamika

Di tanyakan :F

Jawab :

Karena gaya F konstan, maka percepatan balok juga konstan, sehingga besarnya kecepatan dapat
dihitung sebagai berikut;

F = ma, a dihitung menggunakan persamaan;

1
∆ x=v o t+ a t 2
2

1
∆ x= at 2
2

2 ∆ x 2(2,25 m)
a= 2
= 2
=0,5 m/s 2
t (3 s )

F = ma = 4 kg x 0,5 m/s2 = 2 N

HUKUM III NEWTON

Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan sebagai akibat saling


tindak antara dua benda. Bila benda A dikenai gaya oleh gaya B, maka benda
B akan dikenai gaya oleh benda A. Pasangan gaya ini dikenal sebagai
pasangan aksi-reaksi.

Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang satu disebut aksi dan
yang lain disebut reaksi, sedemikian rupa sehingga aksi = - reaksi.Yang
mana disebut aksi dan yang mana yang disebut reaksi tidaklah penting,
yang penting kedua-duanya ada.

⃗F aksi=− F⃗ reaksi
(7)

Sifat pasangan gaya aksi-reaksi adalah sebagai berikut

(1) sama besar,

4
Fisika I Suyoso Dinamika

(2) arahnya berlawanan, dan

(3) bekerja pada benda yang berlainan (satu bekerja pada benda A, yang lain bekerja pada benda B.

(4) terletak pada satu garis lurus (merupakan sifat tambahan)

F’ n W

Fn

W’

Gambar 3. Pasangan Gaya aksi –reaksi

Gambar 3 menunjukan pasangan aksi-reaksi , yaitu W adalah gaya yang dikerjakan pada balok oleh bumi
(gaya tarik bumi) dan W’ = - W adalah gaya yang dikerjakan oleh balok pada bumi. Meja yang
menyentuh balok akan memberikan gaya ke atas F n . Balok terhadap meja juag memberikan gaya F’ n = -
Fn yang arahnya ke bawah. Pasangan F n dan F’n juga merupakan pasangan aksi reaksi.

Contoh 2.

sebuah balok massanya m ditarik sepanjang bidang datar licin oleh gapa F mendatar (lihat
gambar).

⃗F

a. Jika massa balok 2 kg, berpakah gaya normal (N)nya?

5
Fisika I Suyoso Dinamika

b. Berapa gaya F yang dibutuhkan agar balok mendapat kecepatan horizontal 4m/s dalam
tempo 2 s mulai dari keadaan diam?
Penyelesaiann:

a. Dari hokum II Newton dengan ay = 0, maka :

⃗F y=ma y , atau N−W =0 , sehingga N =W=mg=2 kg . 10 m/ s2 =20 N

b. Dari gambar, balok akan bergerak searah sumbu x, maka menurut hukum II Newton;
⃗F =ma
x sementara itu

v = vo+ at, karena vo = 0 , v = 4 m/s dan t = 2 s, maka

4 = 0 + a 2, sehingga a = 2 m/s 2

Fx= max. = 20kg 0,2 m/s2 = 4 N

GAYA-GAYA DI ALAM

Berbagai gaya yang diamati di alam dapat dijelaskan lewat empat interaksi dasar yang terjadi antara
partikel-partikel elementer;

1. Gaya garvitasi, misalnya gelombang pasang disebabkan gaya gravitasi yang dikerjakan antara
bulan dan matahari
2. Gaya elektromagnetik, misalnya kilatan –kilatan petir adalah hasil gaya elektromagnet
3. Gaya nuklir kuat, misalnya ledakn bom hodrogen
4. Gaya nuklir lemah, misalnya interaksi lemah antara muon dan electron digambarkan oleh foto
bilik awan dengan warna palsu yang menunjukan jejak sinar kosmik muon (hijau) dan sebuah
electron (merah) yang dikeluarkan dari sebuah atom

Contoh-contoh pasangan sistem dan lingkungan beserta hukum gaya yang berlaku :

 Pasangan dua benda titik sistem, pasangan satelit-bumi : Gaya garavitasi.

 Benda di dekat permukaan bumi : Gaya berat. 


Benda diikat dengan tali : Tegangan tali.

 Benda bersentuhan dengan lantai: gaya kontak, gaya normal, gaya gesekan.

 Benda diikat pada pegas: gaya Hooke


Benda terbenam dalam fluida:  gaya apung Archimedes

 Benda bermuatan q bergerak dalm medan listrik E dan medan Magnet B : gaya Lorentz

6
Fisika I Suyoso Dinamika

GAYA GESEKAN

Jika sebuah kotak besar diam dilantai didorong oleh Fulan dengan sebuah gaya horizontal yang kecil,
maka mungkin saja kotak tak bergerak sama sekali. Alasannya adalah karena lantai melakukan gaya
horizontal pula yang arahnya berlawanan dengan gaya dorong si Fulan tadi. Gaya yang dilakukan oleh
lantai tersebut disebut gaya gesekan statis ⃗f s. Gaya gesekan ini disebabkan oleh ikatan molekul-molekul
kotak dan lantai di tempat terjadinya kontak yang sangat erat antara kedua permukaan. Gaya gesekan
statis dapat berubah dari nol sampai maksimum ⃗f s maks tergantung dari seberapa kuat gaya dorong dari
luar yang diberikan. Jika dorongan cukup kuat, maka kota akan bergerak (meluncur) di atas lantai. Jika
kotak meluncur, ikatan molekul secara terus menerus dibentuk dan dipecah, dan potongan-potongan
kecil tersebut menyebabkan adanya gaya gesekan kinetik ⃗f k yang arahnya melawan gerakan kotak.
Keadaan kotan mulai dari diam sampai bergerak dapat dilihat gambar di bawah;

diam diam diam akan bergerak bergerak

N N N N N

T1 T2 T3 T4

F s1 fs2 fs maks fk

W W W W W

Gambar 4. Proses timbulnya gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis

Balok mula-mula diam di atas lantai belum diberi gaya horizontal, sehingga pada balok hanya bekerja
aksi-reaksi antara gaya berat (W) dan gaya normal (N). Kemudian balok diberi gaya horizontal (T 2)
shingga timbul gaya gesekan statis fs1. Jika gaya horizontal diperbesar (T 2), maka gaya gesekan
bertambah besar fs2 tetapi balok tetap diam. Jika gaya horizontal diperbesar lagi (T 3), maka gaya gesekan
berambah dan akan mencapai harga maksimum f s maks sehingga benda dikatakan tepat akan bergerak .
Jika gaya horizontal diperbesar lagi (T 4 ) maka benda akan bergerak sehingga gaya gesek selama balok
bergerak disebut gaya gerak kinetik

Besarnya gaya gesek stais adalah:

f s=μ s N , (8)

dengan μs = koefisien gesekan statis, N = gayanormal

Besarnya gaya gesekan kinetic adalah:

f k =μk N (9)

7
Fisika I Suyoso Dinamika

dengan μk =koefisien gesek kinetik

Secara eksperimen ditemukan bahwa:

1. μk < μ s
2. μk tergantung dari kelajuan relative permukaan, tetapi untuk kelajuan kisaran 1 cm/s sampai
beberapa meter per sekon μk hampir konstan
3. μk (seperti μs ) bergantung pada sifat permukaan-permukaan yang bersentuhan, tetapi tidak
tergantung pada luas kontak.

DINAMIKA GERAK MELINGKAR

Dalam kinematika telah dibicarakan mengenai gerak melingkar percepatan partikel yang bergerak
v2
melingkar arahnya menuju pusat lingkaran dan besarnya a n= , yang disebut percepatan sentripetal
R
atau percepatan radial. Arah percepatan yang menuju pusat lingkaran disebabkan adanya sebuah gaya
atau beberapa gaya yang bekerja pada partikel tersebut, sedemikian rupa sehingga jumlah vektor ∑ ⃗F
merupakan sebuah vektor yang arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran .

Keterrangan :

a⃗ = percepatan sentripetal

∑ ⃗F = gaya total

Besar percepatan tetap , sehingga besar gaya total juga tetap . Jika massa partikel m, maka gaya total ke
dalam adalah;

v2
F=m an=m (10)
R

8
Fisika I Suyoso Dinamika

Gaya padak gerak melingkar (pers.10) disebut gaya sentripetal

Contoh
Sebuah kotak plastik kecil yang massanya 0,300 kg berevolusi secara homogen di dalam lingkaran di atas
permukaan hoizontal tanpa gesekan. Kotak tersebut dihubungkan dengan sebuah tali yang panjangnya
0,140 mke sebuah paku yang terpasang pada permukaan tersebut (berada di titik pusat lingkaran). Bila
kotak membuat 2 revolusi penuh setiap detik , tentukan gaya F yang diberikan oleh tali pada kotak
tersebut.

N
R
F

Diketauhi : R = 0,140 m, T = 1/2 = 0,500 s


Ditanyakan : F
Jawab:
4 π2 R 4 π 2 0,140 kg m
F=m an=m
T 2
=0,300
(
( 0,500 ) 2 )
=0,300 (22,1 ) 2 =6,63 N
s

9
Fisika I Suyoso Dinamika

Soal-soal latihan

1. Jika sebuah benda tak mempunyai percepatan dapatkah Anda menyimpulkan bahwa tidak ada
gaya yang bekerja pada benda itu ?

2. Jika hanya ada satu gaya yang bekerja pada benda, apakah benda mengalami percepatan?
Apakah benda pernah mengalami kecepatan nol?
3. Sebuah benda mengalami percepatan 4 m/s 2 ketika gaya Fo bekerja padanya..Berapakah
percepatannya bila gaya menjadi 2X?

4. Sebuah gaya 15 N dikerjakan pada benda bermassa m. Benda bergerak dalam garis lurus dengan
kelajuan yang bertambah 10 m/s setiap 2 s. Hitunglah massa benda!

5. Sebuah benda 5 kg ditarik sepanjang permukaan horizontal yang licin oleh gaya horizontal 10 N.
a. Jika benda diam pada t = 0, berapakah kecepatan benda setelah 3 s?
b. Berapakah jarak yag ditempuh sejak dari t = 0 sampai t = 3 s?

6. Sebuah gaya tunggal 10 N bekerja pada partikel bermassa m. Partikel berangkat dari keadaan
diam dan bergerak dalam garis lurus sejauh 18 m dalam 6 s. Hitunglah massa partikel!

7. Gaya gravitasi yang dikerjakan oleh bumi pada benda yang ketinggiannya h di atas permukaan
bumi dinyatakan dengan persamaan,
R2E
F=mg 2
( RE + h)
Dengan RE adalah jari-jari bumi = 6370 km dan g percepatan gravitasi. (a) Hitunglah berat wanita
yang massanya 80 kg di permukaan bumi, (b) Hitunglah berat wanita itu pada ketinggian 300
km di atas permukaan bumi,

8. Sebuah mobil bergerak di jalan mendaki yang sudut kemiringannya 30 o. Jika massa 103 kg,
percepatan gravitasi 10 m/s2 , tentukan gaya yang harus dilakukan oleh mobil agar;
a. Dapat bergerak lurus beraturan
b. Dapat bergerak lurus berubah beraturan dengan percepatan 10 m/s 2

10
Fisika I Suyoso Dinamika

9. Sebuah benda massa 5 kg meluncur di atas bidang miring dengan sudut kemiringan 30 o
terhadap tanah. Jika tinggi ujung bidang miring 4m terhadap tanah, koefisien gesek kinetic
benda dengan bidang miring 0,2, dan benda mula-mula diam hingga bergerak mencapai dasar
bidang, maka
a. Gambarkan gaya-gaya yag bekerja pada benda
b. Hitunglah kecepatan saat mencapai dasar bidang
c. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk sampai ke dasar bidang.

10. Perhatikan gambar di bawah ini

60 o

T1
T2

T3

25 N

Tentukan tegangan talinya (T1, T2, T3)

11. Sebuah mobil penjelajah Ferrari memiliki percepatan sebesar 0,87 g =0,87x 9,8 m/s2 =8,5 m/s2 . Hal
ini menyatakan percepatan sentripetal maksimum yang dapat dicapai tanpa tergelincir keluar
lintasan. Jika laju mobil 40 m/s, tentukan

a. Jari-jari lengkungan minimum yang dapat di atasi (asumsikan lengkungan mulus)

b. Jika koefisien gesek antara ban dan jalan 0,87 dan jari-jari lengkungan 230 m, berapakah laju
maksimum agar mobil dapat lewat lengkungan tanpa tergelincir.

12. Massa total sebuah elevator berikut bebannya 800 kg. Elevator awal bergerak ke bawah dengan
kecepatan 10,0 m/s, kemudian elevator diberi percepatan yang tetap sehingga berhenti setelah
menempuh jarak 25,0 m. Carilah tegangan T pada kabel penahannya pada waktu elevator ini
menuju ke keadaan diam.

13. Seorang wanita dengan massa 50,0 kg berdiri di atas sebah timbangan sambil ikut bergerak bersama
sebuah elevator. Jika g = 9,8 m/s2 dan percepatan elevator 2 m/s 2, berapakah angka yang terbaca
pada timbangan tersebut?

11
Fisika I Suyoso Dinamika

12

Anda mungkin juga menyukai