Anda di halaman 1dari 57

Interaksi Gaya, Massa, Percepatan

pada benda gerak lurus

Nama anggota kelompok :


1. Tiara Sofchah (4201417057)
2. Rahmatul Farikhah(4201417063)
3. Anissa Indah Pratiwi (4201417087)
Kompetensi dasar
O 3.7 menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya,
massa dan Gerakan benda gerak lurus
O 4.7 melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan gaya, massa dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna fisisnya (mesin atwood)
Pengertian Gaya
O Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu
benda. Gaya bisa menyebabkan perubahan posisi, gerak atau
perubahan bentuk pada benda. Gaya termasuk ke dalam
besaran Vektor, karena mempunyai nilai dan arah. Gaya
termasuk kuantitas vektor yang dilambangkan dengan
simbol F atau force.
O Satuan Gaya dalam SI (Satuan Internasional) yang digunakan
untuk mengukur gaya adalah Newton atau disingkat N
Pengaruh gaya pada benda 
O Menyebabkan perubahan kecepatan gerak benda.
O Menyebabkan benda diam menjadi bergerak dan sebaliknya
O Mengubah arah gerak benda
O Mengubah bentuk suatu benda.
Sifat – sifat Gaya
O Gaya dapat mengubah arah gerak benda
O Gaya dapat mengubah bentuk benda
O Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan
atau memindahkannya
Hukum 1 Newton
 Hukum I Newton menjelaskan tentang sifat kelembaman yang
dimiliki oleh suatu benda, baik benda diam atau benda yang
bergerak dengan konstan.

 Makin besar massa maka benda makin lembam.


O  bunyi Hukum I Newton adalah sebagai berikut:

 "Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan
nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda
yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus
beraturan dengan kecepatan tetap".

O Dengan demikian, secara matematis Hukum I Newton dapat


dirumuskan sebagai berikut :
Contoh penerapan hokum 1 newton
Hukum II Newton
O Hukum II Newton menjelaskan tentang keadaan benda ketika
terdapat gaya yang bekerja pada benda tersebut.

O suatu benda akan bertambah kelajuannya jika diberikan gaya


total yang arahnya sama dengan arah gerak benda.
Hukum
O   II Newton menyatakan bahwa:

“apabila suatu benda diberikan gaya maka benda tersebut akan mengalami
percepatan sebanding dengan gaya yang diberikan dan berbanding terbalik
dengan massa benda tersebut”.

Hukum II newton dinitasikan dengan persamaan :

Dengan :
∑F = gaya total yang berkerja pada benda (N)
=massa benda (kg)
=percepatan benda (kg/m²)
Contoh penerapan pada hukum II newton
Contoh Soal
O Winda sedang mendorong benda dengan gaya sebesar 80 N,
sehingga benda tersebut bergerak dengan kecepatan tertentu.
Bila massa benda tersebut 8 kg, berapakah percepatan yang
dialami benda tersebut …
Penyelesaian
O   :
Diketahui:
O F = 80 N
O m = 8 kg
ditanya: a =….?
Jawab:
O a=
O a =
O a = 10 m/s2
O Jadi, percepatan yang dialami benda tersebut = 10 m/s2
Hukum III newton
Hukum III Newton menjelaskan tentang gaya yang muncul
berpasangan.

Adapun bunyi Hukum III Newon adaah

“Jika benda pertama melakukan gaya pada benda kedua (gaya aksi),
maka benda kedua melakukan gaya yang sama besar pada benda
pertama tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi)”.

Secara matematis, hukum III Newton dapat dirumuskan sebagai berikut.


 
Σ𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = − Σ𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Contoh Penerapan lain pada hukum III
newton
Contoh Soal

Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut


akan bekerja gaya-gaya seperti pada gambar di samping. Ada
empat gaya yang bekerja pada sistem tersebut yaitu:
O w = berat buku.
O  N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
O  N’= gaya tekan normal buku pada meja.
O Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.

Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!


Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar,
berlawanan arahdan bekerja pada dua benda. Dari sifat di atas
dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:
O w dengan Fg
O N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku)
tetapi hubungan N = w merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.
Gaya Berat
Berat merupakan besaran
turunan, selain itu berat juga
termasuk besaran vektor karena
memiliki arah yang selalu tegak
lurus ke bawah menuju pusat
bumi. Satuan berat adalah
Newton (N). Dalam fisika
, berat dari suatu benda adalah 
gaya yang disebabkan oleh 
gravitasi berkaitan dengan
massa benda tersebut
Gaya Berat

Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi


yang bekerja pada suatu benda bermassa. Jika benda tersebut
berada di bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya
tarik bumi. Lambang gaya berat adalah w, singkatan dari weight.
Satuan berat adalah Newton (N).
Hukum Gravitasi Universal

F=G

Keterangan:
O F = Gaya tarik-menarik (N)
O G = Tetapan gravitasi (6,67 × 105 Nm2/kg2)
O m1 = Massa benda 1 (kg)
O m2 = Massa benda 2 (kg)
Or = Jarak kedua benda (m)
O  jika m1 adalah massa bumi dan m2 adalah massa benda yang
masih terpengaruh gaya tarik bumi, maka percepatan gravitasi
(g) bumi dirumuskan sebagai berikut.
g=G
O Dari persamaan tersebut, besarnya gaya tarik bumi terhadap
benda-benda di bumi dapat dituliskan sebagai berikut.
F=mg
Jadi, persamaan gaya berat atau berat benda dapat
dinyatakan sebagai berikut.

W= m g
O Keterangan:
O w = Berat benda (N)
O m = Massa benda (kg)
O g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Contoh soal
Sebuah besi bermassa 3 kg tergeletak dipinggir jalan. Berapakah berat besi jika percepatan gravitasi di
tempat itu 9,8 m/s2 ???

Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: w = . . .?
Jawab:

w=m•g
w = 3 kg • 9,8 m/s2
w = 29,4 N
Jadi, berat besi tersebut yaitu 29,4N
Gaya Normal
 

Gaya Normal adalah gaya yang bekerja pada bidang yang


bersentuhan antara dua permukaan benda, yang arahnya
selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Lambang gaya normal
adalah N dan satuan Sistem Internasionalnya adalah
kgm/s2 atau Newton.
Gaya Normal Pada Bidang Horizontal

O Jika benda diam pada bidang horizontal, maka gaya yang


bekerja hanya dua yaitu gaya berat dan gaya normal.
Persamaan gaya normal dapat dicari dengan Hukum II Newton sebagai
berikut.

Resultan gaya pada sumbu X


ΣFX = 0

Resultan gaya pada sumbu Y


ΣFY = ma
N – w = ma → karena tidak terjadi gerak pada arah vertikal maka a = 0,
N – w = 0
N=w
Jadi: N = w
Contoh Soal
Balok diam di atas permukaan bidang datar. Massa balok (m) = 1
kg, percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2. Besar dan arah gaya
normal (N) adalah …
Pembahasan
Diketahui :
Massa balok (m) = 1 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Gaya berat (w) = m g
= (1 kg)(10 m/s2)
= 10 kg m/s2
 = 10 Newton
Ditanya : besar dan arah gaya normal (N)
Jawab :
Arah gaya normal (N) tampak seperti digambarkan di atas
Gaya Normal Pada Bidang Miring
Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = ma
w sin α = ma

Resultan gaya pada sumbu Y


ΣFY = ma
N – w cos α = ma → karena tidak terjadi
gerak pada arah vertikal maka a = 0,
N – w cos α = 0
N = w cos α
Contoh Soal

Massa balok (m) = 2 kg, percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2, sudut = 60o.
Besar dan arah gaya normal (N) yang bekerja pada balok adalah .…
Pembahasan
Keterangan gambar :
O w = gaya berat
O wx = komponen gaya berat yang sejajar permukaan
bidang miring
O wy = komponen gaya berat tegak lurus bidang miring
O N = gaya norma
O fk = gaya gesek kinetis
O Diketahui :
Ditanya : besar dan arah gaya normal (N)
O Jawab :
Gaya Normal Pada Bidang Vertikal

Resultan gaya pada sumbu Y


Pada sumbu Y tidak ada resultan gaya, karena
yang bekerja hanya gaya berat saja.
w = mg

Resultan gaya pada sumbu X


ΣFX = ma
F – N = ma → karena tidak terjadi gerak pada
arah horizontal maka a = 0,
F – N = 0
N=F
Contoh soal
2. Sebuah buku diletakkan di atas meja dengan massa 2 kg. Jika besar
gaya gravitasi 10 m/s², hitunglah besar gaya normal pada buku …

Pembahasan.
Diketahui : m = 2 kg; g = 10 m/s²
Ditanyakan : N = ?
Jawab:
ON=w
ON=mxg
O = 2 x 10
O = 20 newton
O Jadi buku tersebut memiliki gaya normal sebesar 20 newton.
Gaya Tegang Tali
Gaya tegangan tali atau tension force adalah gaya pada tali ketika
tali tersebut dalam keadaan tegang. Gaya tegangan tali
dilambangkan dengan huruf T kapital dan satuannya adalah
Newton. Arah gaya tegangan tali bergantung pada titik atau benda
yang ditinjau.
O Kondisi 1 (benda digantung dengan tali)
O Kondisi 2 (benda dihubungkan tali pada katrol licin)
O Kondisi 3 (dua benda dihubungkan tali dan ditarik)
O Kondisi 4 (benda dihubungkan tali pada bidang miring
licin)
Contoh soal

Sebuah lift bergerak dipercepat ke atas


dengan percepatan 2 m/s2. Jika massa lift
dan isinya 200 kg, tentukanlah tegangan
tali penarik lift tersebut jika percepatan
gravitasi bumi g = 10 m/s2.
Gaya yang bekerja pada lift adalah berat dan tegangan tali seperti
diperlihatkan pada gambar di atas. Karena benda bergerak dengan suatu
percepatan ke atas, sesuai dengan Hukum II Newton, kita peroleh
O ΣFY = ma
O T – w = ma
Catatan penting:
O T = w + ma Gaya yang searah dengan percepatan (arah gerak benda)
O T = mg + ma diberi tanda positif dan gaya yang berlawanan dengan
percepatan diberi tanda negatif.
O T = m (g + a)
O T = (200 kg)(10 m/s2 + 2 m/s2)
O T = 2.400 N
Gaya Gesek
Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua
permukaan benda yang saling bersentuhan atau bersinggungan.
Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah
gerak benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f dan
satuannya adalah Newton.
Sifat – sifat gaya gesek
O Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya
luar yang bekerja pada benda
O Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak
benda
O besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh tingkat kekasaran
permukaan
O besarnya gaya gesek yang dialami benda dipengaruhi oleh luas
bidang sentuh benda.  benda yang bersinggungan
Macam – macam Gaya Gesek
Gaya Gesek Statis

Gaya gesek ini bekerja pada benda yang diam, sehingga


disebut gaya gesek statis (fs). Jadi gaya gesek statis adalah gaya
gesek yang bekerja pada benda yang diam.

Secara matematis, rumus gaya gesek statis adalah sebagai berikut.


fs maks = μs N
Gaya Gesek Kinetis
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda
yang bergerak.

Koefisien gesekan pada benda yang bergerak disebut koefisien


gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk. Secara matematis,
rumus gaya gesek kinetis adalah sebagai berikut.
fk = μk N
tabel perbedaan nilai koefisien gesek statis dan kinetis dari berbagai bidang yang
bersentuhan.

Permukaan μs μk

Persendian lengan manusia 0,01 0,01

Es pada es 0,10 0,03

Logam pada logam yang sudah dilumasi 0,15 0,07

Kayu pada kayu 0,40 0,20

Seng pada besi tuan 0,85 0,21

Baja pada baja 0,74 0,57

Karet pada beton kering 1,00 0,80

Sumber: Sears & Zemansky, hal. 37


Tabel Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Gaya
Gesek Kinetis

Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis

fs = μs N fk = μk N

• Bekerja pada benda yang diam • Bekerja pada benda yang bergerak

• Nilainya selalu berubah bergantung pada gaya F yang • Nilainya selalu tetap tidak bergantung pada kecepatan
bekerja pada suatu benda. dan percepatan benda (baik GLB maupun GLBB).

• • Tidak ada nilai maksimum.


Nilai maksimum dicapai ketika benda tepat akan
bergerak.
Gaya Gesek dan Gerak Benda

Jika pada benda yang diam di atas bidang dengan tingkat


kekasaran tertentu selalu bekerja gaya gesek dalam hal ini
gaya gesek statis,

grafik hubungan antara gaya


luar (F dengan gaya gesek (fg)
Karakteristik Gaya F Keadaan Benda

• Jika F < fs maka fg = F • Benda diam (berlaku Hukum I Newton)

• Jika F = fs maka fg = fs maks • Benda tepat akan bergerak (berlaku Hukum I Newton)

• Jika F > fs maka fg = fk • Benda bergerak

→ Jika F = fk maka benda mengalami GLB dan berlaku


Hukum I Newton (ΣF = 0)

→ Jika F > fk maka benda mengalami GLBB dan berlaku


Hukum II Newton (F – fk = ma)
Keuntungan dan Kerugian Gaya Gesek
Gaya Gesek yang Menguntungkan Gaya Gesek yang Merugikan

• Gesekan kaki dengan jalan menyebabkan kita dapat berjalan. Kita lebih mudah berjalan di tanah dengan gaya gesek yang • Gesekan antara ban dengan aspal mengakibatkan ban menjadi aus. Ban aus ini dapat menyebabkan
besar dari pada berjalan di jalan yang licin dengan gaya gesek kecil kendaraan tergelincir

• Ban kendaraan (sepeda, sepeda motor, mobil, dsb.) dibuat beralur untuk memperbesar gaya gesek ban dengan jalan. Jika ban • Gesekan antara bagian-bagian mesin kendaraan mengakibatkan mesin menjadi aus. Untuk mengurangi
kendaraan halus, kemungkinan kecelakaan akan lebih mudah terjadi gesekan pada mesin, kita dapat menggunakan oli pelumas

• Gesekan udara dimanfaatkan oleh penerjun payung. Dengan menggunakan parasut, penerjun dapat sampai di bumi dengan • Gesekan antar gear dengan rantai kendaraan dapat menimbulkan bunyi yang mengganggu jika rantai
selamat dalam keadaan kering. Untuk itu rantai harus diberi oli secara berkala

• Gaya gesek juga dimanfaatkan pada sistem pengereman kendaraan • Gesekan kendaraan yang bergerak dengan udara dapat memperlambat kelajuannya

• Dalam balap mobil, badan mobil balap dibuat aerodinamis. Dengan badan mobil yang aerodinamis, gesekan dengan udara • Gesekan dapat menimbulkan luka lecet pada badan kita, misalnya saat kita terjatuh kemudian kaki kita
menjadi sangat kecil sehingga mobil dapat melaju dengan kecepatan penuh. Bentuk aerodinamis ini juga digunakan pada bergesekan dengan jalan aspal maka kaki kita akan tergores dan menimbulkan luka
kereta api supercepat yang dapat melaju dengan kecepatan 261,8 km/jam. Selain itu, pesawat juga menggunakan bentuk
aerodinamis. Pesawat Concorde bahkan dapat terbang dengan kecepatan 2.150 km/jam
Contoh Soal Gaya Gesek

Sebuah balok 10 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan


statis μs = 0,4 dan koefisien gesekan kinetis μk = 0,3. Tentukanlah
gaya gesekan yang bekerja pada balok jika balok tersebut ditarik
dengan gaya F sebesar 40 N membentuk sudut 60o terhadap arah
mendatar!
Gaya-gaya yang bekerja pada benda Gaya gesek statis
ΣFY = 0 fs = μs N
Gaya normal fs = (0,4)(65,36 N)
(N + F sin 60o) – w = 0 fs = 26,14 N
N = w – F sin 60o
N = mg – F sin 60o Gaya tarik arah horizontal
N = (10 kg)(10 m/s2) – (40 N)( ½ √3) F = F cos 60o
N = 100 N – 20√3 N F = (40 N)(½)
N = 65,36 N F = 20 N
Karena F < fs maka benda masih dalam keadaan diam. Oleh karena itu gaya
gesek yang bekerja adalah gaya gesek statis sebesar fs = 26,14 N
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai